Manfaat Pupuk Phospat (TSP, SP36, SP18) untuk Tanaman Kelapa Sawit

Manfaat dan Fungsi Pupuk TSP, SP36 dan SP 18 untuk Tanaman Kelapa Sawit serta Cara Aplikasinya

Pupuk dan Pemupukan – Pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yakni faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor dalam yaitu varietas dan mutu atau kualitas benih yang digunakan, sedangkan faktor luar yaitu unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur pokok yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.

Salah satu jenis unsur hara esensial yang sangat diperlukan oleh tanaman kelapa sawit adalah unsur fosfor. Unsur fosfor (P) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, lebih sedikit dibawah unsur nitrogen (N) dan kalium (K). Apabila tanaman kelapa sawit kekurangan unsur fosfor (P), pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit akan terganggu dengan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut.

Pupuk SP36, TSP dan SP18 untuk Kelapa Sawit

Jenis-jenis Pupuk Fosfor yang Umum Digunakan untuk Kelapa Sawit

Untuk mencukupi kebutuhan unsur fosfor (P), diperlukan pemupukan menggunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor, yaitu pupuk TSP, SP36 atau SP18. Ketiga jenis pupuk tersebut adalah pupuk fosfor, hanya saja persentase kandungannya yang berbeda.

1. Pupuk TSP

Pupuk TSP adalah nutrient organik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah pertanian. Pupuk Triple Super Phosphate (TSP) memiliki kandungan fosfor sekitar 44-46% dalam bentuk P2O5. Pupuk TSP berbentuk granul (butiran) berwarna abu-abu. Pupuk fosfor berbentuk butiran (granular) umumnya tidak mudah larut dalam air, bereaksi lambat dan tidak higroskopis. Pupuk TSP bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan.

2. Pupuk SP36

Sama dengan pupuk TSP, pupuk SP36 juga merupakan pupuk sumber unsur fosfor. Perbedaan kedua pupuk ini adalah kandungannya, kandungan P2O5 pada pupuk SP36 lebih rendah daripada pupuk TSP, yaitu hanya 36%. Harga pupuk SP36 juga lebih murah daripada pupuk TSP.

Pupuk SP36 terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga sering digunakan sebagai pupuk dasar, dapat juga digunakan untuk pemupukan susulan. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar.

3. Pupuk SP18

Pupuk SP18 adalah pupuk fosfor yang memiliki kandungan P2O5 paling rendah daripada kedua pupuk diatas. Kadar P2O5 pada pupuk SP18 hanya 18%. Pupuk SP18 juga berbentuk granular (butiran) berwarna abu-abu dan agak sulit larut dalam air. Pupuk ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan.

Cara Menggunakan Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit

Pupuk TSP, SP36 dan SP18 dapat digunakan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) dan tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan (TM). Cara menggunakan pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk tanaman kelapa sawit yaitu ditaburkan diarea bokoran (piringan) atau dibenam dengan dosis sesuai yang direkomendasikan.

Pupuk ditaburkan sekitar 25 cm dari pangkal batang hingga ujung bokoran/piringan. Pemupukan menggunakan alat takaran supaya dosisnya terjaga, sehingga penyimpangannya tidak terlalu banyak. Pupuk diaplikasikan 2 kali dalam setahun, yaitu diawal musim hujan dan diakhir musim hujan.

9 Fungsi dan Manfaat Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit

1. Berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi,
2. Penyusun asam nukleat,
3. Merangsang perkembangan akar tanaman kelapa sawit,
4. Memperkuat akar dan batang kelapa sawit sehingga tidak mudah roboh,
5. Meningkatkan ketahanan tanaman kelapa sawit terhadap kekeringan,
6. Pembentukan biji dan penghasil buah kelapa sawit,
7. Meningkatkan bobot buah kelapa sawit,
8. Berperan dalam proses pemasakan buah kelapa sawit, dan
9. Mempercepat masa panen.

Demikian tentang “9 Manfaat dan Fungsi Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!