Tips Menyusun Formulasi Ransum PAKAN ORGANIK Ayam Kampung (Ayam Buras)

Menyusun Ransum Pakan Organik Ayam Kampung

Budidaya Peternakan – Umumnya pemeliharaan ayam kampung dilakukan secara tradisional dengan tujuan hanya sebagai usaha sampingan saja.

Sehingga pakan tidak begitu diperhatikan, ayam kampung dibiarkan mencari pakan sendiri dan diberi pakan tambahan sekedarnya berupa sisa-sisa makanan yang ada di rumah tanpa memperhatikan kandungan gizinya.

Akan tetapi apabila budidaya ayam kampung dilakukan dengan tujuan sebagai sumber penghasilan, baik secara intensif maupun semi intensif, menyusun formula ransum pakan adalah hal penting yang wajib diutamakan.

Seperti halnya budidaya pemeliharaan ternak ayam pada umumnya, pemberian pakan pada ayam kampung juga berperan penting dalam menentukan pertumbuhan ternak ayam.

Meski tidak serumit seperti pemberian pakan ayam broiler, pemberian pakan ayam kampung juga diperlukan beberapa langkah dalam menyusun ransum pakan ayam yang dibutuhkan. Dalam hal ini pakan yang dimaksud adalah pakan organik yang memiliki kualitas yang cukup sebagai pakan ayam kampung. Sebelum menyusun ransum, terlebih dahulu disiapkan bahan baku pakan organik dalam jumlah yang cukup.

 

 

 

 

 

 

Jenis-jenis Bahan Pakan Alternatif Ayam Kampung

Bahan baku pakan ayam organik sebenarnya sangat banyak, beberapa diantaranya yang sudah lazim digunakan adalah dedak halus, menir, tepung ikan dan bungkil inti kelapa sawit dengan kebutuhan protein 15% (untuk ayam kampung yang sedang bertelur / ayam kampung petelur).

Bahan-bahan lain yang dapat diberikan pada ayam kampung adalah jagung, tepung daun lamtoro, sisa-sisa makanan seperti nasi, kerak nasi, nasi aking, roti BS, mie/bihun BS dan lain sebagainya.

Langkah-langkah Menyusun Ransum Pakan AYAM KAMPUNG

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Nutrisi Ayam Kampung

Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman peternak, 50% dedak padi dan 20% menir dapat digunakan dalam ransum ayam kampung.

Bila kedua bahan dan perbandingan ini digunakan dalam menyusun ransum, maka jumlah protein dari kedua bahan tersebut adalah :

Dedak padi 50% = 0,50 × 12,0% = 6,0%
Menir 20% = 0,20 × 10,2% = 2,0%
Jumlah 70% = 8,0%.

Untuk ayam kampung yang sedang bertelur kebutuhan proteinnya adalah 15%, maka kekurangan protein yang harus dicukupi dari tepung ikan dan bungkil inti sawit adalah = 15%-8,0% = 7.0%, dengan jumlah campuran 30%.

2. Menghitung Proporsi Tepung Ikan dan Bungkil Inti Sawit dengan Menggunakan Metode Bujur Sangkar Pearson

Campuran tepung ikan dan bungkil inti sawit harus mempunyai kandungan protein sebesar 7:0,3 (atau 30%) = 23.4 %. Untuk memperoleh campuran tersebut maka dengan perhitungan bujur sangkar Pearson diperoleh sebagai berikut :

Tepung ikan : PK (50,0%) atau 4,7 bagian,
Bungkil inti sawit : PK (18,7%) atau 26,6 bagian,
Sehingga total keduanya (Tepung ikan dan Bungkil inti sawit) 31,3 bagian.

3. Menghitung Formulasi Ransum Pakan Ayam Kampung

Berdasarkan hasil perhitungan bujur sangkar pearson, maka jumlah :

tepung ikan dalam ransum = 4,7/31,3×30% = 4,50%,
bungkil inti sawit = 26,6/31,3×30% = 25,50%.

Sehingga formulasi ransum disusun sebagai berikut :

a). Bahan pakan terdiri dari : Dedak dengan porsi 50%, Menir 20%, Tepung Ikan 4,5% dan Bungkil Inti Sawit 25,5%

b). Masing-masing bahan pakan ini mengandung protein secara berturut-turut : 6%,2%,2,25%, dan 4,77%

c). Kandungan Energi (ME) masing-masing bahan pakan : 1200 Kkal/kg, 532 Kkal/kg, 134 Kkal/kg, dan 522 Kkal/kg;

d). Kandungan Kapur (Ca) masing-masing bahan pakan : 0,10%,0,02%,0,23%, dan 0,05% serta

e). Kandungan Premix vitamin dan mineral masing-masing : 0,5%, 0,02%,0,13% dan 0,14%

Dari susunan ransum di atas dapat dilihat bahwa kandungan protein ransum sudah sesuai dengan yang diinginkan. Akan tetapi, kandungan energi (ME) dan kapur (Ca) untuk ayam lokal petelur masih terlalu rendah.

Untuk mengatasi hal ini dapat ditambahkan bahan yang mempunyai kadar energi tinggi seperti jagung atau minyak dan bahan berkadar Ca tinggi seperti tepung kapur, tepung tulang atau tepung kulit kerang, dengan menggunakan metode di atas.

> Untuk memenuhi kebutuhan kalsium, maka diperlukan sedikitnya (3-0,40)/38×100% atau =6,84% tepung kapur.
> Untuk memenuhi kekurangan energi diperlukan sedikitnya (2600-2388)/8600×100% atau =2.46% minyak goreng.

Selain itu perlu juga ditambahkan campuran vitamin dan mineral-mineral mikro (atau yang sering disebut vitamin mineral premix).

Premix vitamin dan mineral sudah banyak tersedia di toko makanan ternak. Penggunaan vitamin premix yang umum disarankan adalah 0,5%, tergantung jenis dan produsennya.

Bila bahan-bahan ini ditambahkan, maka susunan ransum diatas harus banyak mengalami perubahan, karena secara otomatis akan mengurangi penggunaan bahan pakan lain dan mengurangi kandungan protein.

Untuk mendapatkan susunan ransum yang sesuai dengan kebutuhan, maka proses perhitungan coba-coba harus diulangi dengan

mempertimbangkan penggunaan minyak,tepung kapur, pengurangan persentase dedak, menir dan bungkil inti sawit serta meningkatkan persentase tepung ikan.

Demikian tentang “Cara Menyusun Formulasi Ransum Pakan Ayam Kampung“. Semoga bermanfaat..

Sumber : cybex.pertanian.go.id

Salam mitalom !!!