Tips Cara Budidaya Padi dan Ikan (MINAPADI) serta Kelebihan dan Keuntungannya

Budidaya Padi dan Ikan Nila

Minapadi, budidaya padi dan ikan

Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan – Apa itu MINAPADI? Apa yang dimaksud dengan MINAPADI? Bagamana cara dan langkah – langkah serta tahapan dalam budidaya MINAPADI? Minapadi adalah suatu bentuk sistem usaha tani dalam bidang pertanian padi sawah dan budidaya ikan air tawar. Minapadi terdiri dari dua kata, yaitu “mina” yang berarti ikan dan “padi”, yang bisa diartikan sebagai gabungan budidaya ikan dengan padi. Minapadi merupakan gabungan (combined farming) antara dua budidaya dari komoditi yang berbeda, yakni budidaya tanaman padi sawah dengan budidaya ikan. Minapadi dapat dianalogikan sebagai sistem tumpangsari seperti pada tanaman budidaya pada umumnya. Bedanya minapadi adalah gabungan dari dua bidang usaha tani yang sama sekali berbeda, yaitu pertanian dan perikanan. Persamaannya antara tumpang sari dengan minapadi adalah memanfaatkan setiap ruang pada suatu lahan untuk meningkatkan efesiensi penggunaan lahan dengan tujuan meningkatkan penghasilan. Kedua sistem usaha tani ini sama-sama memanfaatkan satu lahan untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus. Dipandang dari kacamata agronomi, minapadi termasuk dalam sistem pertanaman campuran (polykultur).

Sejarah Sistem Minapadi

Kapan sistem minapadi mulai dikenal? Banyak orang menganggap mina padi adalah teknologi baru dalam bidang pertanian. Padahal sistem budidaya ikan di sawah sudah sejak lama dilakukan oleh petani tradisional. Sejak jaman dahulu (tidak pasti kapan) kakek-nenek kita sudah mengenal sistem mina padi. Ketika saya duduk di bangku SD awal tahun 90-an saya sering melihat ikan-ikan yang dipelihara disawah. Tepatnya di Dusun Kalitengah, Kelurahan Wuharjo, Kecamatan Kajoran, Magelang. Ketika itu petani padi disana sudah biasa memelihara ikan mujair atau nila di sawah mereka. Tetapi seiring berjalannya waktu, sistem minapadi mulai ditinggalkan.

Pemasangan jaring untuk mencegah kerusakan padi dan ikan oleh hama

Beberapa waktu lalu, sistem minapadi di Sleman Yogyakarta menghebohkan dunia. Berawal dari berita di media yang mengabarkan tentang keberhasilan budidaya sistem minapadi yang dilakukan petani di Sleman – Yogyakarta. Minapadi ini mulai dikembangkan sejak bulan oktober tahun 2015 lalu. Bahkan keberhasilan minapadi di Sleman tersebut mendapat apresiasi dari FAO (Food and Agriculture Organization) atau organisasi pangan dan pertanian sedunia. FAO menetapkan sistem minapadi di Sleman tersebut sebagai percontohan teknologi budidaya sedunia. Luar biasa….!!! Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno mengatakan pihaknya mengembangkan dua dusun di Kecamatan Seyegan sebagai sentra minapadi.

Varietas Padi dan Jenis Ikan

Di Sleman, Yogyakarta sekarang ini total lahan sawah yang dikelola sebagai minpadi lebih dari 25 hektar. Widi Sutikno (Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman) menyarankan untuk metode budidaya minpadi petani menggunakan padi varietas ciherang dan ikan yang dibudidayakan jenis nila. Tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan varietas padi lainnya serta jenis ikan yang lain, seperti gurami misalnya. Sedangkan pola tanam padi yang digunakan adalah sistem jajar legowo. Benih ikan nila yang dibutuhkan untuk 1 hektar lahan adalah 12.000 ekor benih. Proyek percontohan budidaya minapadi ini telah dilakukan di dua propinsi, yaitu Yogyakarta dan Sumatera Barat dengan total luas lahan 50 hektar.

Keuntungan Sistem Budidaya Padi dan Ikan (MINAPADI)

Menurut Dr Fajar Basuki, seorang konsultan minapadi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, dalam setiap 1000 meter persegi lahan sawah petani bisa memperoleh keuntungan bersihsebesar Rp. 2,4 juta atau sekitar Rp. 24 juta per hektar. Jika yang dibudidayakan hanya padi saja pada luasan lahan yang sama petani hanya memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1 juta per 1000 meter persegi atau Rp. 10 juta perhektar. Dengan demikian penerapan sistem mina padi bisa meningkatkan keuntungan dari padi hingga 140%. Sedangkan dari benih ikan nila sebanyak 12.000 ekor perhektar, petani bisa panen ikan nila hingga mencapai 1,3 ton.

Beberapa keuntungan dan kelebihan dari penerapan sistem budidaya minapadi antara lain sebagai berikut ;

1). Biaya produksi padi rendah, dengan sistem minapadi biaya bisa ditekan hingga 50%,
2). Hemat biaya dan waktu penyiangan rumput padi. Dengan sistem minapadi rumut atau gulma padi tidak bisa tumbuh sehingga tidak perlu dilakukan penyiangan.
3). Hemat biaya pembelian pestisida dan herbisida, sistem mina padi tidak menggunakan pestisida dan herbisida kimia sebab bisa meracuni ikan yang dibudidayakan,
4). Padi yang dihasilkan adalah padi organik yang lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia,
5). Hama tanaman padi berkurang, karena telur-telur dari hama sebelum menetas dimakan ikan.
6). Hama tikus berkurang, tikus sebagai hama utama tanaman padi tidak bisa masuk kelahan sawah karena air terus menggenang,
7). Sistem mina padi tidak mengurangi jumlah rumpun padi, bahkan produksi padi semakin meningkat,
8). Produksi gabah bisa mencapai 8 ton perhektar, jika hanya padi saja produksi gabah tidak lebih dari 6 ton perhektar,
9). Sistem budidaya minapadi bisa menekan hama wereng,
11). Meningkatkan pendapatan petani. Petani memperoleh keuntungan ganda, dari hasil panen padi dan panen ikan yang dibudidayakan
12). Hemat biaya pembelian pupuk. Penggunaan pupuk lebih hemat karena pemupukan hanya dilakukan sekali pada awal tanam saja.
13). Keluarga petani memperoleh asupan protein gratis dari ikan yang dibudidayakan

Tips Cara Budidaya Padi dan Ikan (MINAPADI)

Pengolahan lahan untuk budidaya minapadi

1. Persiapan Lahan Budidaya MINAPADI (Untuk lahan seluas 1000 m2)

a). Lahan diolah dengan cara diluku/dibajak kemudian digaru. Setelah selsai, biarkan selama beberapa hari supaya mengendap terlebih dahulu

b). Pembuatan saluran / carem sekeliling lahan dan pembuatan pintu masuk dan pintu keluar air

c). Sistem penanaman padi yang digunakan adalah pola tanam jajar legowo 2 : 1. Kemudian bdiamkan selama kurang lebih 15 hari

d). Untuk jenis padi yang digunakan adalah varietas ciherang. Dengan pertimbangan varietas ini tidak mudah roboh karena batangnya tidak terlalu tinggi. Varietas ni juga tahan terhadap genangan air.

e). Pemupukan dasar menggunakan pupuk NPK Phonska dan Urea

f). Perbaikan pematang sawah

g). Pembuatan kolam dengan kedalaman 70 – 80 cm

h). Pemasangan jaring yang berfungsi sebagai penghalau hama padi dan hama ikan

2. Pelaksanaan Budidaya Padi dan Ikan (MINAPADI)

Pembuatan lahan dan kolam budidaya minapadi (Foto : alambudayadanlingkungan.blogspot.com)

a). Pemupukan urea dan NPK phonska dilakukan setelah tanaman padi berumur 7 hari setelah tanam. Untuk 1000 m2 lahan dibutuhkan 15 kg urea dan 30 kg NPK phonska

b). Bibit padi sebaiknya ditanam tidak terlalu tua, yaitu sekitar umur 17 – 20 hari

c). Sistem penanaman padi menggunakan pola tanam jajar legowo 2:1

d). Setelah bibit padi selesai ditanam, biarkan lahan selama 14 hari dalam kondisi macak-macak (tidak digenangi air)

e). Kemudian pemasangan jaring penghalau hama untuk menutupi seluruh permukaan sawah. Untuk lahan 1000 m2 diperlukan sekitar 3 rol jaring

3. Penebaran Bibit Ikan dan Pemeliharaannya

a). Bibit ikan ditebar setelah tanaman padi berumur 14 hari (2 minggu). Untuk 1000 m2 lahan sawah diperlukan bibit ikan sebanyak 1200 – 1500 ekor bibit.

b). Melakukan pemeliharaan ikan yang meliputi pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan

c). Pemberian pakan pelet ikan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Pakan diberikan 2% dari total biomasa. Pakan sebaiknya dicampur dengan probiotik

d). Ketnggian air rata-rata 75 cm pada saluran dan kolam, sedangkan ketinggian air pada tanaman padi sekitar 30 cm.

f). Pintu masuk air dan pintu keluar air dipasang saringan. Periksa saringan sesering mungkin dan segera bersihkan jika kotor supaya air tidak meluap

g). Jangan melakukan penyemprotan tanaman padi menggunakan pestisida kimia karena bisa meracuni ikan-ikan yang ada.

Tips dan cara budidaya padi dan ikan (MINAPADI) ini adalah sistem yang diterapkan oleh petani di Sleman Yogyakarta dan sudah terbukti keberhasilannya. Dalam sistem minapadi jumlah rumpun padi 20% lebih sedikit dari budidaya padi pada umumnya, tetapi produksi gabah yang dihasilkan lebih tinggi. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!