Tips Cara Budidaya CABAI MERAH dan CABAI RAWIT di Musim Kemarau

Teknik Budidaya Cabai Musim Kemarau

Tanaman Cabai Merah

Budidaya Hortikultura – Cabai merah (Capsicum annum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki peranan penting bagi pertanian di Indonesia. Cabai merah biasa digunakan dalam bentuk segar maupun olahan. Cabai dalam bentuk segar dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sambal dan penghias makanan. Sedangkan bentuk olahannya seperti saus sambal dan bubuk cabai. Cabai merah diminati pasar karena rasa pedasnya yang khas. Penawaran komoditas cabai merah ini, masih sangat tergantung dari jumlah cabai yang diproduksi. Sedangkan jumlah produksi cabai yang dihasilkan sangat ditentukan oleh luas panen dan produktivitas lahan. Cabai merah merupakan salah satu komoditas yang memiliki fluktuasi harga yang cukup besar. Fluktuasi harga cabai merah dapat disebabkan oleh besarnya jumlah penawaran dan besarnya jumlah permintaan. Semakin tinggi jumlah penawaran maka harga akan rendah, sedangkan semakin sedikitnya jumlah penawaran harga akan semakin meningkat (ceteris paribus). Harga cabai merah yang sangat fluktuatif menjadikan komoditas ini sulit untuk dapat diprediksi.

Tanaman cabai pada dasarnya bisa ditanam pada segala musim, baik musim penghujan maupun musim  kemarau. Pada musim kemarau tanaman cabai tetap bisa tumbuh dengan optimal, dengan syarat kebutuhan air tercukupi. Berdasarkan pengalaman saya pribadi, menanam cabai dimusim kemarau memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan harga jual diatas rata-rata. Pada musim kemarau tidak semua lahan pertanian dekat dengan sumber air, sehingga budidaya cabai hanya dilakukan oleh petani yang lahannya memiliki ketersediaan air yang cukup melimpah. Sedangkan petani yang lahannya jauh dari sumber air lebih memilih jenis komoditas lain yang tahan terhadap kekeringan. Dengan demikian, pada saat musim kemarau luasan lahan budidaya cabai lebih sedikit, jumlah produksi cabai juga sedikit. Sehingga harga cabai kemungkinan besar akan naik karena jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran.

1.    Plus-minus Budidaya Cabai di Musim Kemarau

Kelemahan dan Kelebihan Budidaya Cabai Musim Kemarau
Kelemahan Kelebihan
Lahan harus dekat sumber air Resiko penyakit jamur rendah
Biaya penyiraman tinggi Resiko penyakit bakteri rendah
Hanya dapat dilakukan pada lahan-lahan tertentu Biaya pembelian fungisida dan bakterisida dapat ditekan
Intensitas serangan hama tungau dan trips tinggi Peluang memperoleh harga tinggi lebih besar
Resiko rontok bunga tinggi (jika kurang air) Resiko penyakit antraknosa rendah
Resiko penyakit busuk batang rendah
Resiko penyakit busuk akar rendah

2.    Syarat Menanam Cabai Musim Kemarau

Cabai Rawit

Kendala utama yang dihadapi petani ketika budidaya cabai dimusim kemarau adalah masalah ketersedaiaan air. Petani cabai seringkali mengalami kegagalan panen karena tanaman cabai mereka kekeringan. Untuk itu, bagi teman-teman petani yang lahannya tidak memiliki sumber air yang cukup sebaiknya tidak menanam cabai saat musim kemarau. Sebaliknya, bagi teman-teman yang memiliki lahan dengan ketersediaan airnya cukup melimpah inilah kesempatan untuk memperoleh harga jual yang tinggi. Berikut ini beberapa syarat menanam cabai dimusim kemarau agar terhindar dari kegagalan ;

a).    Pastikan lahan dekat dengan sumber air yang cukup melimpah meskipun kemarau panjang,
b).    Menanam varietas cabai yang sesuai, yang toleran dan tahan terhadap cuaca panas,
c).    Pengolahan lahan yang tepat,
d).    Menggunakan sistem irigasi yang baik

3.    Cara Pengolahan Lahan Budidaya Cabai Musim Kemarau

Sebenarnya baik dimusim hujan maupun dimusim kemarau, cara pengolahan lahan budidaya cabai tidak jauh berbeda. Lahan dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa gulma dan sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan digemburkan dengan cara dicangkul atau dibajak. Kemudian dilakukan penjemuran lahan dengan membiarkan lahan selama kurang lebih 10 – 15 hari. Selanjutnya buat guludan atau bedengan dengan lebar 90 – 100 cm. Pada musim kemarau, guludan/bedengan tidak perlu dibuat tinggi supaya tanah tidak mudah kering. Jika lahannya miring, buat tanggul-tanggul pada parit antar bedengan untuk penahan air. Jika sesekali hujan turun, air akan tertahan dan meresap kedalam bedengan.

4.    Cara Pemberian Pupuk Dasar Cabai Musim Kemarau

Pada musim kemarau tanah cepat kering dan keras. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan semakin memperparah keadaan ini. Solusinya adalah penggunaan pupuk organik, seperti pupuk kandang, kompos, kotoran ternak sapi, ayam atau kambing. Keuntungan menggunakan pupuk organik pada musim kemarau yaitu tanah tidak mudah kering karena pupuk organik mampu menahan air lebih lama. Selain itu pupuk organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, menggemburkan tanah dan membuat tanah tidak mudah mengeras. Semakin banyak penggunaan pupuk organik maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik. Pupuk organik jauh lebih baik daripada pupuk kimia, dengan pupuk organik umur tanaman bisa lebih lama, tidak cepat mati dengan masa produktif juga lebih panjang.

5.    Cara Pemasangan Mulsa Saat Musim Kemarau

Beberapa teman mengatakan, bahwa mulsa plastik tidak baik digunakan saat musim kemarau. Alasannya karena tanah menjadi panas dan tanaman layu. Memang benar persepsi tersebut, tetapi jika tanaman kekurangan air. Sebaliknya, saya berpendapat bahwa mulsa plastik juga baik digunakan saat musim kemarau. Sebab jika menggunakan mulsa plastik air siraman yang kita berikan tahan lebih lama dan tidak mudah kering karena air lebih sedikit yang menguap karena panas matahari. Berikut ini tips memasang mulsa saat musim kemarau ;

a).    Bedengan yang telah ditaburi pupuk dasar disiram hingga basah, jika perlu ulangi penyiraman sekali lagi
b).    Penyiraman bedengan sebaiknya dilakukan sore hari
c).    Keesokan harinya segera tutup bedengan menggunakan mulsa plastik
d).    Jika air tersedia cukup banyak, parit antar bedengan diairi atau dileb supaya tanah lebih lembab.

6.    Pengaturan Jarak Tanam Cabai Musim Kemarau

Pada musim kemarau sebaiknya jarak tanam dibuat lebih rapat/tidak terlalu jarang. Buat jarak tanam dengan ukuran 60 x 60 cm atau 60 x 50 cm. Jarak tanam yang rapat akan membuat bedengan lebih lembab dan suhunya lebih rendah, karena tajuk tanaman dapat menutupi permukaan mulsa dengan sempurna. Hal ini bermanfaat karena bedengan tidak mudah kering. Jika ingin coba, bisa juga ditumpangsari dengan mentimun. Saya beberapa kali menanam cabai tumpangsari dengan timun saat musim kemarau dan hasilnya tidak mengecewakan. Tanaman timun sama sekali  tidak menganggu tanaman cabai, karena timun hanya ditanam 1 baris ditengah bedengan dengan jarak tanam 2x jarak tanam cabai.

7.    Penggunaan Varietas Bibit Cabai yang Toleran Terhadap Kekeringan

Maaf, bukan berarti varietas toleran itu tidak perlu disiram, tanaman tetap membutuhkan air siraman.  Varietas toleran mampu tumbuh dengan baik meskipun cuaca sangat panas saat musim kemarau. Perhatikan juga ketinggian dataran lokasi budidaya, gunakan varietas yang cocok dan sesuai. Varietas dataran rendah tidak cocok dibudidayakan pada dataran tinggi, begitu juga sebaliknya. Contoh varietas cabai yang tahan musim kemarau adalah varietas cabai amfibi yang keluarkan pemerintah, yaitu Ciko, Kencana, cabai rawit Prima Agrihorti dan cabai rawit Rabani Agrihorti. Varietas cabai amfibi merupakan varietas yang mampu beradaptasi dengan baik pada segala musim, baik musim penghujan maupun musim kemarau.

8.    Umur Bibit Cabai Ideal saat Musim Kemarau

Idealnya umur bibit cabai siap tanam adalah 25 – 30 hari setelah semai. Bibit cabai pada umur tersebut perakarannya belum terlalu panjang dan tidak mudah stres saat dipindah tanam. Namun batangnya belum terlalu kuat dan rawan terhadap serangan hama tanah, seperti jangkrik, siput, gangsir dan lainnya. Batang tanaman juga belum cukup kuat menahan hawa panas dari bawah permukaan mulsa. Pada musim kemarau sebaiknya bibit cabai ditanam saat berumur 35 – 45 hari setelah semai. Pada umur tersebut bibit cabai sudah memiliki batang yang kuat dan lebih tahan terhadap cuaca panas.

9.    Cara Menanam Bibit Cabai Saat Musim Kemarau

Lahan atau bedengan terlebih dahulu disiram hingga basah sebelum bibit cabai ditanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari dan segera disiram setelah proses penanaman bibit cabai selesai. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap hari sampai terlihat tanda-tanda pertumbuhan akar baru yang ditandai dengan tumbuhnya tunas. Biasanya 5 – 7 hari setelah tanam bibit cabai sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan. Penyiraman selanjutnya dilakukan setiap 2 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi.

10.    Penyiraman Tanaman Cabai Musim Kemarau

Tanaman cabai hanya dapat tumbuh secara optimal jika kebutuhan air tercukupi. Teknik penyiraman tanaman cabai yang paling baik adalah penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan. Penyiraman sistem leb dilakukan dengan cara menggenangi parit antar bedengan hingga ketinggian air seimbang dengan tinggi bedengan. Cara ini memungkinkan seluruh areal lahan basah oleh air sehingga lingkungan menjadi lebih lembab. Keuntungan sistem leb adalah tanah basah secara merata dan lahan tidak cepat kering. Tetapi cara ini hanya bisa dilakukan jika sumber air tersedia sangat melimpah, misalnya sungai atau danau. Tetapi jika air terbatas sebaiknya penyiraman dilakukan dengan sistem irigasi tetes/drip irigasi. Kelebihan sistem irigasi tetes adalah hemat air tetapi kebutuhan air tercukupi.

12.    Cara Pemupukan Cabai di Musim Kemarau

Pupuk yang diberikan ketanaman hanya dapat diserap jika tersedia air. Pemupukan pada tanah yang kering tidak akan efektif karena tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Akar tanaman hanya dapat menyerap unsur hara yang terlarut bersama air. Saat musim kemarau pemupukan cabai sebaiknya dilakukan dengan cara dikocor. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur sebaiknya tanah dalam kondisi basah atau dilakukan setelah penyiraman.

13.    Tips Agar Lahan Cabai Selalu Lembab Saat Musim Kemarau

Menjaga supaya lahan selalu lembab saat musim kemarau adalah sesuatu yang memang sulit dilakukan. Tetapi jika budidaya cabai dilakukan pada lahan bekas tanaman padi kita bisa memanfaatkan jerami untuk menutupi bedengan. Jerami padi selain sebagai pengganti mulsa plastik juga bermanfaat untuk membuat tanah selalu lembab. Hasil pembusukan jerami padi merupakan pupuk organik yang baik dan dapat menyuburkan tanaman. Caranya cukup mudah yaitu hanya dengan menutupi bedengan cabai dengan jerami padi yang dilalukan setelah tanaman cabai berumur 1 bulan setelah tanam. Untuk mengantisipasi serangan penyakit bakteri dan jamur, setiap 1 minggu sekali jerami disiram menggunakan PGPR dan Trichoderma.

14.    Hama Penyakit Cabai Musim Kemarau

Ketika budidaya tanaman cabai dilakukan pada musim kemarau, intensitas serangan penyakit relatif lebih kecil. Seperti penyakit bakteri dan layu fusarium serangannya tidak begitu hebat saat musim kemarau. Sebab kedua organisme tersebut hanya dapat berkembangbiak dengan cepat pada musim penghujan. Tetapi yang perlu diwaspadai adalah serangan hama trips dan tungau. Kedua hama tersebut merupakan penyebab daun cabai keriting. Serangan hama trips dan tungau lebih sulit dikendalikan pada saat musim kemarau. Untuk mencegahnya lakukan penyemprotan akarisida sejak dini.

Demikian ” 14 Tips Sukses Budidaya Cabai di Musim Kemarau” Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!