250 Jenis TANAMAN OBAT Lengkap dengan Manfaat dan Khasiatnya (Page 3)
250 Jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya (41 – 60)
41. Cengkeh (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)
Cengkeh atau cengkih merupakan jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang berkayu keras. Tumbuhan yang dalam bahasa Inggris disebut cloves ini memiliki beberapa nama daerah, antara lain Cengke (Bugis), Sake (Nias), Cengkeh (Jawa, Sunda), Cangke (Ujung Pandang), Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Bungeu Lawang (Gayo), Sinke (Flores), Gomode (Halmahera) dan sebagainya. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah bunganya. Tumbuhan dari keluarga Myrtaceae ini merupakan tanaman asli Indonesia. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan pedas di Eropa dan sebagai bahan rokok kretek khas Indonesia.
Kandungan dan Khasiat Cengkeh
Kandungan zat yang terdapat pada bunga cengkeh/cengkih antara lain minyak atsiri, eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Bunga cengkeh diketahui memiliki banyak khasiat dan manfaat sebagai bahan pengobatan herbal. Beberapa jenis penyakit yang dapat diobati menggunakan bunga cengkeh antara lain penyakit kolera, penyakit campak, mengobati perut mules, mual-mual dan muntah. Selain itu bunga cengkeh bisa dimanfaatkan untuk menghitamkan alis mata dan menambah denyut jantung.
42. Ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)
Ceremai, cermai, cereme atau cerme adalah tumbuhan yang memiliki buah dengan nama sama. Buah ceremai berasa masam, sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman, rujak, manisan, dan buah mudanya digunakan sebagai lalapan. Ceremai memiliki beberapa nama daerah, antara lain Ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti), Salmele, cermele (Timor), Carmen, cermen (Bali), sarume (Bima), lumpias aoyok, tili; Lombituko bolaano, caramele, carameng (Sulawesi), Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa), careme (Madura), Ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera) dan lain sebagainya. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun, kulit akar dan biji.
Kandungan dan Khasiat Ceremai
Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa. Kandungan kimia tumbuhan ceremai : daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ceremai antara lain : batuk berdahak, kanker, mual, sariawan, asma, penyakit kulit, sembelit serta melangsingkan tubuh.
43. Cincau Hijau (Cylea barbata, Miers.)
Cincau hijau adalah salah satu jenis tumbuhan merambat dengan daun berwarna hijau pucat dan memiliki rambut/bulu-bulu halus dipermukaan daun. Daun cincau banyak dimanfaatkan sebagai bahan minuman cincau yang berbentuk menyerupai jeli. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di daerah terbuka, tepi hutan atau semak-semak. Tetapi kini tumbuhan cincau sudah mulai banyak dibudidayakan untuk diperdagangkan. Beberapa nama daerah tumbuhan cincau antara lain ; Camcao, Juju, Kepleng (Jawa), Camcauh, Tahulu (Sunda) dan lain sebagainya. Bagian tumbuhan cincau yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah daun dan akarnya.
Kandungan dan Khasiat Cincau
Tumbuhan cincau diketahui mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air sehingga daunnya menjadi padat. Ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-protozoa, tetrandine, senyawa alkaloid dan zat lemak. Ekstrak daun cincau juga memiliki kandungan antioksidan, antibiotik dan zat anti-inflamasi. Cincau memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati beberapa masalah kesehatan, seperti mengobati diare, mengatasi hipertensi, radang lambung, diabetes melitus dan menurunkan demam.
44. Ciplukan (Physalis peruviana, Linn.)
Ciplukan atau ceplukan merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh dikebun dan lahan pertanian. Tumbuhan ini sering dianggap gulma yang dapat mengganggu tanaman. Tumbuhan ini memiliki daun lebar, buah berbentuk bulat kecil yang ditutupi kelopak bunga. Tumbuhan yang dalam bahasa Inggris disebut Morel berry ini memiliki beberapa nama daerah, yaitu Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kopok-kopokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa). Bagian tumbuhan ciplukan yang memiliki khasiat sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan, termasuk akarnya.
Kandungan dan Khasiat Ciplukan
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula. Ciplukan memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati diabetes melitus, sakit paru-paru, ayan, borok, bisul, penyakit kulit, mengatasi reumatik dan mengatasi masalah hipertensi.
45. Dadap Ayam (Erythirna variegata L. Var..Orientalis(L.) Merr)
Dadap ayam merupakan tumbuhan berbatang kayu lunak asli Indonesia. Tumbuhan ini kebanyakan memiliki duri yang menempel pada kulit batang dan ranting. Tinggi pohon bisa mencapai 25 meter lebih, tempat yang disukai adalah tempat yang cukup lembab dengan tanah yang berpasir. Tumbuhan yang termasuk dalam suku Papilionaceae ini ketika musim kemarau akan menggugurkan daun-daunnya hingga meranggas. Beberapa nama daerah atau nama lokal pohin dadap ayam antara lain Lola kohori (Tidore), Blendung / Dadap blendung (Sunda), Dadap ayam / Dadap laut (Jawa), Galala kokotu (ternate), Theutheuk (Madudar) dan lain sebagainya. Bagian tumbuhan dadap ayam yang memiliki khasiat sebagai obat adalah daun, kulit kayu, akar dan bijinya.
Kandungan dan Khasiat Dadap Ayam
Dadap ayam diketahui memiliki beberapa kandungan kimia, yaitu alkaloid eritralina, erisotiofina, kholina, betaina, erisovina, hepaforina, minyak lemak, dan resin. Selain itu pada dadap ayam juga terdapat kandungan glukosa sianida. Sifat khas dadap ayam antara lain berasa pahit, memiliki efek mendinginkan serta pembersih darah. Khasiat dari tumbuhan dadap ayam adalah sebagai ekspektoran, antipiretik, antelmintik dan insektisid. Daun dadap ayam diketahui memiliki khasiat sebagai obat batuk, demam, disentri, haid tidak teratur, pelancar ASI, insomnia, radang dan sakit kulit. Sedangkan kulit pohon dadap ayam berkhasiat sebagai obat asma, demam, rematik dan membantu penyembuhan patah tulang.
46. Dadap Serep (Erythirna subumbrans(Hask.) Merr)
Dadap serep juga termasuk salah satu anggota suku Papilionaceae. Tumbuhan ini memiliki batang besar dan tinggi pohon bisa mencapai 22 meter, bahkan lebih. Dadap serep biasanya berbunga pada musim hujan, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember. Batangnya licin dengan warna kelabu kehijau-hijauan dengan gari-garis pucat yang membujur. Bentuk daunnya akan membesar semakin ke ujung. Kadang bisa bentuknya sampai bulat dengan ujung yang pendek dan tajam. Umumnya tumbuhan ini tidak dibudidayakan dan tumbuh secara liar. Daun dan kulit kayu dadap serep diketahui berkhasiat untuk mengobati beberapa masalah kesehatan.
Kandungan dan Khasiat Dadap Serep
Kandungan yang terdapat pada dadap serep antara lain alkaloid, eritradina, eritrina, eritramina, hipaforina, dan erisovina. Dadap serep bersifat mendinginkan, pembersih darah dan berasa pahit. Efek farmakologis dari tumbuhan ini antara lain ; daun dadap serep sebagai antipiretik dan anti inflamasi. Sedangkan kulit kayu sebagai ekspektoran. Daun dadap serep berkhasiat untuk meringankan demam, pelancar ASI, sariawan, mencegah keguguran, pendarahan dan obat sakit perut. Sedangkan kulit kayu berkhasiat pengencer dahak (obat batuk) dan mengobati sariawan.
47. Dandang Gendis (Clinacanthus nutans Lindau)
Dandang gendis merupakan tumbuhan perdu tahunan yang termasuk salah satu anggota dari famili Achantaceae. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan beberapa sebutan lokal atau nama daerah, antara lain yaitu Gendis (Jawa), dan Kitajam (Sunda). Dandang gendis memiliki batang berkayu, tumbuh tegak, beruas dan berwarna hijau. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 2,5 meter atau lebih. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-12 mm, lebar 4-6 mm, bertulang menyirip, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung batang, mahkota bunga berbentuk tabung, panjang 2-3 cm berwarna merah muda. Buah kotak, bulat memanjang berwarna cokelat. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat herbal tradisional adalah daunnya.
Kandungan dan Khasiat Dandang Gendis
Tumbuhan dandang gendis diketahui memiliki beberapa kandungan kimia, seperti alkaloid, saponin dan minyak atsiri. Sifat khas tumbuhan ini adalah berasa pahit dan berbau aromatis. Daun dandang gendis memiliki manfaat dan khasiat sebagai obat disentri dan mengatasi kencing manis.
48. Daruju (Acanthus ilicifolius L.)
Daruju adalah tumbuhan liar yang masih satu famili dengan dandang gendis, yakni dari famili Acanthaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di daerah pantai, pinggir sungai, serta tempat-tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau. Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 0,5-2 m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat adalah akar, dan dan bijinya.
Kandungan dan Khasiat Daruju
Sifat khas daruju adalah berasa pahit, bersifat mendinginkan. Daruju memiliki efek farmakologis sebagai ekspektoran dan antiradang. Akar daruju mengandung flavone dan asam amino. Akar daruju memiliki khasiat dan manfaat sebagai obat radang hati (hepatitis), pembesarana hati dan limpa (hepato splenomegali), pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati), pembesaran kelenjar limfe pada tuberkolosis (TBC), gondongan (parotitis), sesak napas (asma bronkial), cacingan, nyeri lambung, sakit perut, kanker, terutama kanker hati. Biji daruju berkhasiat untuk mengobati bisul dan cacingan.
49. Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)
Daun dewa adalah terna tahunan, anggota dari famili Compositae. Nama lokal atau nama daerah daun dewa antara lain ; Beluntas cina, Daun dewa (Sumatera) dan dalam bahasa cina disebut samsit / San qi cao. Daun dewa banyak ditemukan dipekarangan yang ditanam untuk dimanfaatkan sebagai obat herbal. Tumbuhan ini timbuh tegak, tinggi batang mencapai 50 cm atau lebih. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm. Bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman.
Kandungan dan Khasiat Daun Dewa
Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman daun dewa adalah saponin, flavanoid dan minyak atsiri. Daun dewa memiliki rasa yang khas dan bersifat netral. Efek farmakologis tumbuhan ini antara lain sebagai anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, penurun panas dan membersihkan racun. Daun tanaman daun dewa berkhasiat untuk mengobati luka lebam, batuk darah, muntah darah, mimisan, pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, dan penawar bisa binatang. Sedangkan umbinya berkhasiat untuk menghilangkan pembekuan darah (heamatom), pembengkakan, patah tulang (fraktur) dan mengatasi pendarahan sehabis melahirkan.
50. Daun duduk (Desmodium triquetrum [L.] D.C.)
Daun duduk merupakan tumbuhan liar yang termasuk dalam famili Papilionaceae (Leguminosae). Daun duduk memiliki beberapa sebutan lokal, yaitu Genteng cangkeng, Ki congcorang, Potong kujang, Cen-cen (Sunda), Daun duduk, Sosor bebek, Gulu walang, Gerji, Cocor bebek (Jawa). Daun duduk dapat ditemukan pada dataran rendah sampai 1.500 dpl. Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan serta tidak begitu kering. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 – 20 cm, lebar 1,5 – 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua hijau. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat herbal adalah seluruh bagian tanaman, kecuali akar.
Kandungan dan Khasiat Daun duduk
Daun tumbuhan ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat, dan K20. Buah daun duduk mengandung saponin, dan flavonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. Sifat khas daun duduk/Cocor bebek yaitu berasa sedikit pahit dan sejuk. Daun duduk memiliki efek farmakologis sebagai anti piretik, anti inflamasi, parasitisid, stomakik dan diuretik. Tumbuhan daun duduk atau cocor bebek berkhasiat untuk mencegah pingsan karena udara panas (heat stroke), demam, selesma, radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea), radang gunjal (akut nehritis), sembab (edema), radang usus (enteritis), disentri, infeksi cacing tambang (hookwoon), infeksi cacing pita dihati, keputihan, muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak, sakit kuning, keracunan buah nanas, TBC tulang dan kelenjar limfa, wasir dan rheumatik.
51. Daun encok (Plumbago zeylanica L.)
Beberapa nama daerah / nama lokal daun encok antara lain ; Ceraka (Sumatera), Bama, Godong encok, Poksor (Jawa), Daun encok, Ki encok (Sunda), Bama (Bali), Kareka (Madura). Daun encok merupakan salah satu tumbuhan liar anggota dari famili Plumbaginaceae. Daun encok banyak ditemukan di ladang, ditepi-tepi saluran air, pekarangan rumah dan di tempat-tempat lain sampai pada ketinggian 800 dpl. Perdu tahunan yang menaik, berbatang panjang, tinggi 0,6 – 2 m. Batang berkayu, bulat, licin, beralur, bereabang. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 1,5 – 2,5 cm, pangkal tangkai daun agak melebar, memeluk batang. Daun bulat telur sampai jorong, panjang 5 – 11 cm, lebar 2 – 5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, pertulangan menyirip, wamanya hijau. Bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung tangkai, kecil-kecil, berambut, berwarna putih. Buah kecil, bulat panjang, masih muda hijau, setelah tua hitam. Biji kecil, cokelat. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah daun dan akar.
Kandungan dan Khasiat Daun encok
Daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplum- bagin, chitranone (3-6-biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plumbagin). Zat berkhasiatnya yang bernama plumbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat menyebabkan kerusakan kulit berupa lepuh seperti luka bakar. Sifat khas daun ecok adalah berasa pahit, tonik dan beracun. Akar daun encok berkhasiat untuk mengobati rheumatik, memar, keseleo, nyeri lambung, kurap dan kanker darah.
52. Daun jintan (Plectranthus amboinicus (L.) Spreng.)
Daun jintan merupakan tumbuhan semak yag termasuk dalam famili Lamiaceae (Labiatae). Tanaman semak, menjalar, batang berkayu, lunak, beruas-ruas. Ruas yang menempel di tanah akan tumbuh akar, batang muda berwarna hijau pucat. Daun tunggal, mudah patah, bentuk bulat telur, tebal, tepi beringgit, berabut, panjang 6-7 cm, lebar 5-6 cm, bertulang menyirip, warna hijau muda. Bunga majemuk, berbentuk tandan, mahkota berbentuk mangkok warna ungu. Bagian tumbuhan dari tanaman ini yang berkhasiat sebagai obat herbal tradisional adalah seluruh bagian tumbuhan.
Kandungan dan Khasiat Daun jintan
Daun encok diketahu mengandung fenol, senyawa kalium dan minyak atsiri. Sifat khas tumbuhan ini antara lain ; berasa pedas, menetralkan dan membersihkan darah. Manfaat dan khasiat daun jintan adalah sebagai obat asma, obat batuk, mengatasi bayi muntah, bronkitis, meredakan demam, mengatasi perut mulas, melnacarkan pencernaan, mengobati radang saluran kandung kemih, mengobati sariawan perut dan obat sakit kepala.
53. Daun kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)
Daun kentut adalah herba tahunan berbatang memanjat yang termasuk dalam famili Rubiaceae. Pangkal berkayu dengan panjang mencapai 3 sampai 5 meter. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak berhadapan, bentuknya bundar telur sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 3-12,5 cm, lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut atau gundul, tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Mahkota bunga berwarna putih, bagian dalam tabung berwarna ungu gelap. Buah bulat, warnanya kuning, mengkilap, panjang 4-6 mm. Daun biasanya dimakan sebagai Ialab atau disayur. Seluruh bagian tanaman dari tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat herbal.
Kandungan dan Khasiat Daun kentut
Batang dan daun mengandung asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, paederosid, paederosidic acid dan gama-sitosterol, arbutin, oleanolic acid dan minyak atsiri. Daun kentut bersifat netral, rasa manis dan lama-lama terasa sedikit pahit. Daun kentut memiliki efek farmakologis sebagai anti rheumatik, analgetik, karminatif, diuretik, ekspektoran, stomakik, anti biotik, anti inflamasi, antitusif, detoksifikasi, anti cacing dan pereda kejang. Daun kentut berkhasiat untuk mengatasi kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan, perut kembung, rasa sakit pada luka, mata atau telinga, sakit kuning, radang usus, bronkitis, batuk, rheumatik, luka lebam/memar, patah tulang, kekurangan darah putih, melancarkan kencing dan mengatasi keracunan organik phosphor pada produk pertanian.
54. Daun Madu (Barleria cristata L.)
Oleh masyarakat Madura tumbuhan ini dikenal dengan nama daun madu, sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan sebutan Landep. Daun madu konon berasal dari India dan banyak ditanam sebagai pembatas atau pagar. Tinggi tumbuhan bisa mencapai 3 meter, bercabang banyak, atang berkayu, bulat, berbuku-buku, berambut, hijau kecokelatan. Daun tunggal, berhadapan, helaian elips sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, kedua permukaan berambut, panjang 4-8 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan. Bunga tunggal atau berpasangan, di ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota berambut kelenjar, bibir atas mahkota berbagi empat, bulat telur, warnanya ungu. Buah elips, panjang 1,5 cm, berbibir tiga sampai empat, kecokelatan. Biji kecil, pipih, warna cokelat. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun, akar, bunga dan bijinya.
Kandungan dan Khasiat Daun Madu
Kandungan kimia yang terdapat pada daun madu antara lain : Daun tumbuhan ini mengandung polifenol dan substansi pektik. Batang mengandung polifenol, saponin, flavonoida, kalsium oksalat, lemak, substansi pektik, dan asam formik. Sedangkan bagian akar mengandung polifenol, saponin, dan flavonoida. Daun madu dikenal luas oleh masyarakat sebagai obat batuk, penawar bisa ular, obat rheumatik, mengatasi bengkak/memar dan mengatasi gigitan serangga. Daun dan akar berkhasiat sebagai obat batuk dan rheumatik. Bunga berkhasiat untuk mengatasi bengkak karena gigitan serangga, sedangkan bijinya berkhasiat sebagai penawar bisa ular.
55. Daun Sendok (Plantago mayor L.)
Beberapa sebutan lokal atau nama daerah daun sendok antara lain ; Ki urat, Ceuli, Uncal (sunda), Meloh kiloh, Otot-ototan, Sangkabuah, Sangkuah, Sembung otot, Suri pandak (Jawa), Daun urat, Daun urat-urat, Daun sendok, Ekor angin, Kuping menjangan (Sumatera), Torongoat (Minahasa). Daun sendok merupakan gulma yang banyak ditemukan di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 – 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 – 10 cm, lebar 4 – 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 – 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan.
Kandungan dan Khasiat Daun Sendok
Herba daun sendok diketahui mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin. Herba berkhasiat untuk mengatasi infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), kencing sedikit karena panas dalam, batu empedu, batu ginjal, radang prostat, flu, demam, batuk rejan, radang saluran pernafasan, diare, disentri, nyeri lambung. Akar daun sendok berkhasiat untuk mengatasi keputihan (leukore) dan nyeri otot. Sedangkan biji daun sendok berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan pada anak, perangsang birahi, kencing sakit, sulit kencing, rasa penuh diperut bagian bawah, diare, disentri, cacingan, penglihatan kabur, mata merah, batuk berdahak.
56. Daun Senna (Cassia angustifolia Vahl.)
Daun senna merupakan tumbuhan semak rendah dengan tinggi tajuk sampai 1,5 meter. Daun majemuk menyirip genap (tanpa anak daun ujung), mempunyai 3-7 pasang helai, menyempit atau membulat, hijau terang hijau kekuningan. Bunga lengkap dan sempurna, berbilangan lima, bersimetri tunggal. Kelopak memiliki 5 daun kelopak. Daun mahkota kuning dengan urat coklat, 5 buah, susunan sirap. Benang sari memiliki bagian steril (staminodia). Buah elips lebar, kadang bentuk ginjal, pipih, buah masak pecah, panjang 4-7cm dengan lebar 2 cm, biji 6- 10 perbuah. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah bijinya.
Kandungan dan Khasiat Daun Senna
Daun dan biji dari tumbuhan ini diketahui mengandung glikosida antrasena yaitu senosida A,B,C,D,E,F; glikosida rhein, sejumlah kecil aloeemodin, musilago (10%), flavonoid (turunan kaemferol), glikosida naftalena, isoramnetin, asam krisofanat, senakrol, senapikrin, katartomanit, ß-sitosterol. Daun senna memiliki khasiat dan manfaat untuk digunakan sebagai obat sembelit, ambeien, pengosongan lambung sebelum foto rontgent, sebelum dan sesudah operasi abdominal. Hati-hati menggunakan daun senna, pada penggunaan yang tidak terkendali (overdosis) daun senna memiliki efek negatif, yaitu ; pada penggunaan jangka panjang atau penggunaan yang salah akan berakibat pada kehilangan elektrolit (terutama ion kalium) serta dapat menjadi penyebab albuminuria, hematuria, deposisi pigmen pada mukosa usus dan kerusakan pada myenteric plexus.
KONTRA INDIKASI : Illeus, kerusakan usus, stenosis, atoni, radang, colonopathics, appendisitis, status dehidrasi, konstipasi kronik, wanita hamil, dan menyusui, serta anak anak di bawah umur 10 tahun.
57. Daun Ungu (Graptophyllum pictum, (Linn), Griff.)
Di Indonesia daun ungu memiliki beberapa sebutan daerah atau nama lokal, yaitu ; Demung, Tulak, Wungu (Jawa), Daun temen-temen, Handeuleum (Sunda), Temen (Bali), Karotong (Madura), Daun putri, Dongora (Ambon), Kobi-kobi (Ternate). Daun Ungu (Graptophyllum pictum) termasuk tumbuhan perdu yang memiliki batang tegak, ukurannya kecil dan tingginya hanya dapat mencapai 3 meter, biasanya tumbuh liar dipedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, daun ungu cocok tumbuh didaearah dataran rendah sampai ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut. Batang : Batangnya berwarna ungu, penampang batangnya berbentuk mendekati segi tiga tumpul. Daun : mempunyai struktur posisi daun yang letaknya berhadap- hadapan Bunga : bersusun dalam 1 rangkaian tandan yang berwarna merah tua. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun dan bunga.
Kandungan dan Khasiat Daun Ungu
Kandungan yang terdapat pada daun ungu antara lain ; alkohol, pektin dan asam formiat. Daun ungu berkhasiat sebagai obat ambeien, melancarkan buang air seni, mengobati rheumatik, encok dan mengobati bisul. Sedangkan bunga daun ungu memiliki khasiat dan manfaat untuk melancarkan haid.
58. Delima (Punica granatum L.)
Beberapa nama daerah atau sebutan lokal delima yaitu : glima (Aceh), glimeu mekah (Gayo), dalimo (Batak), gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), dhalima (Madura), jeliman (Sasak), talima (Bima), dila dae lok (Roti), lelo kase, rumau (Timor), dilimene (Maluku/Kisar). Delima berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah subtropik sampai tropik, dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 m dpl. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Delima sering ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena buahnya yang dapat dimakan. Berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 1–9 cm, lebar 0,5–2,5 cm, warnanya hijau. Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji, dan bunganya.
Kandungan dan Khasiat Delima
Kulit buah delima diketahui mengandung alkaloid pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsium oksalat, dan pati. Kulit akar dan kulit kayu mengandung sekitar 20% elligatanin dan 0,5–1% senyawa alkaloid, antara lain alkaloid pelletierine (C8H14N0), pseudopelletierine (C9H15N0), metilpelletierine (C8H14NO.CH3), isopelletierine (C8H15N0), dan metilisopellettierine (C9H1,N0). Daun mengandung alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, sulfur, peroksidase. Jus buah mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltosa, vitamin (A, C), mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium, dan kalium), dan tanin. Delima berkhasiat untuk mengobati cacingan, berak darah dan lendir, diare, wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, pendarahan rahim, pendarahan rektum, radang tenggorokan, radang telinga, keputihan, nyeri lambung, radang gusi, bronkitis, demam.
59. Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm. f.)
Di Indonesia tanaman ekor kucing memiliki beberapa nama lokal atau sebutan daerah, beberapa diantaranya adalah ; Buntut kucing, Ekor kucing, Ekor kera (Jawa), Tali anjing (Sunda), Wunga tambang, Lancuran (Jawa), Ikut lutung (Bali), Lofoti (Ternate). Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat panjang berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih kotor. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun dan bunga.
Kandungan dan Khasiat Ekor Kucing
Tumbuhan ekor kucing diketahui memiliki beberapa kandungan kimia, yaitu ; Daun ekor kucing mengandung acalyphin, flavanoid, saponin dan tanin. Sedangkan pada bunga ekor kucing terdapat kandungan saponin dan tanin. Sifat khas tanaman ekor kucing adalah berasa manis, kelat dan menyejukkan. Beberapa khasiat dan manfaat tanaman ekor kucing antara lain untuk mengobati disentri, radang usus, berak darah, muntah darah, mimisan, cacingan, luka bakar dan mengobati tukak dikaki (ulkus).
60. Enau (Arenga pinnata, Merr.)
Beberapa nama lokal atau sebutan daerah tanaman enau antara lain : Aren (Jawa, Madura), Kawung (Sunda), Bak juk (Aceh). Enau termasuk jenis palma, berakar kuat dan menjalar ke mana-mana. Enau mempunyai banyak manfaat bagi manusia, antara lain: dari kelopak bunga jantan dapat menghasilkan nira sebagai bahan untuk gula aren, buahnya dapat dibuat kolang kaling untuk campuran makanan/minuman, ijuk untuk resapan air, kesed dan sapu. Enau yang sudah berusia 15-20 tahu dapat menghasilkan nira sebanyak 8 liter tiap hari dan bila dimasak dapat menghasilkan 25-35 kilogram kolang-kaling. Namun pada umumnya pohon enau tidak disukai para petani, sebab akarnya menjalar keman-mana dan dapat merusak tanaman di sekitarnya. Enau biasanya tumbuh dan berkembang berkembang biak dengan baik di hutan-hutan. Bagian tumbuhan enau yang dimanfaatkan sebagai obat adalah nira yang sudah diolah menjadi gula (gula aren).
Kandungan dan Khasiat Enau (Gula Aren)
Hingga saat ini belum dilakukan penelitian secara ilmiah mengenai kandungan kimia yang terdapat pada gula aren, sehingga kandungannya belum dapat diketahui secara pasti. Tetapi sejak jaman dahulu gula aren sudah banyak digunakan sebagai obat tradisional. Beberapa khasiat dan manfaat gula aren dalam praktek pengobatan secara tradisional antara lain untuk menurunkan demam, mengatasi sakit perut, dan mengatasi kesulitan buang air besar (sembelit).
Halaman berikutnya : page 1, page 2, page 3, page 4, page 5, page 6,…