250 Jenis Tanaman Apotik Hidup (TANAMAN OBAT) Lengkap dan Khasiatnya (Page 4)

250 Jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya (61 – 80)

61.    Tanaman Obat Gadung (Dioscorea hispida Dennust)

Gambar 1 ; a. umbi gadung, b (1). tanaman gambir, b (2). gambir olahan

Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah atau sebutan lokal di Indonesia, antara lain : Bitule, Bunga meraya (Manado); Gadung, Gadung ribo (Sumatera Barat); Gadung (Sunda); Gadung (Jawa); Ghadhung (Madura); Gadung, Sikapa, Skapa (BeIitung); Iwi (Sumbawa); . Ondot in lawanan, Pitur (Minahasa); Siapa (Bugis); Sikapa (Makasar); Boti (Roti); Lei (Kai); Uhulibita, Ulubita (Seram); Hayule, Hayuru (Ambon). Gadung merupakan tumbuhan semak menjalar, permukaan batang halus, berduri, warna hijau keputihan. Daun tunggal, lonjong, berseling, ujung lancip, pangkal tumpul, warna hijau. Perbungaan bentuk tandan, di ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota hijau kemerahan. Buah bulat setelah tua biru kehitaman. Biji bentuk ginjal dan bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpang (umbi).

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gadung

Gadung diketahui mengandung alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, zat pati dan tanin. Efek farmakologis  gadung antara lain sebagai anti inflamasi, spasmolitik, diaforetik dan kholagog. Umbi gadung diketahui memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, yaitu untuk mengatasi keputihan, mengobati kencing manis, mengobati penyakit kusta, mengatasi perut mules, mengatasi nyeri empedu, mengatasi nyeri haid, mengatasi radang kandung empedu, mengobati rheumatik dan nyeri sendi.

62.    Tanaman Obat Gambir (Uncaria gambir (Hunter.) Roxb.)

Gambir (Uncaria gambir) adalah tumbuhan perdu setengah merambat atau memanjat dengan percabangan memanjang dan mendatar. Di Indonesia dan India gambir biasanya ditemukan dalam bentuk ekstraksi, berwarna coklaat kehitaman aatau kekuningan yang dicetak dan dikeringkan. Gambir biasanya digunakan untuk menyirih, selain itu gambir juga digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan bahan pewarna. Asal usul tumbuhan ini diperkirakan berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Dahulu gambir dihasilkan dari Sumatera Barat, Riau, Bangka, Belitung dan Kalimantan Barat. Kini daerah penghasil utama gambir adalah Sumatera Barat dan Riau (90% produksi gambir dihasilkan dari dua daerah ini), dan sisanya dihasilkan dari Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Produk gambir Indonesia di ekspor ke berbagai negara, dengan tujuan ekspor utama adalah India dan Singapura. Dalam perdagangan internasional gambir dikenal sebagai gambier.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gambir

Kandungan kimia gambir antara lain ; katekin, kuersetin, zat samak katekin, zat pewarna merah katekin, lendir, lemak dan malam. Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota Uncaria lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51%), zat penyamak (22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin) dan turunan dihidro- dan okso-nya. Pemakaian utamanya sebagai astringensia. Gambir juga mengandung katekin (catechin, cyanidol-3) digunakan sebagai anti-histamin yang bisa digunakan dengan anti-alergi. Bisa digunakan sebagai obat hepatitis dan luka pada hati. Khasiat lainnya adalah sebagai obat disentri, mencret, luka bakar, sariawan dan mengatasi suara parau.

63.    Tanaman Obat Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f.)

Gambar 2 ; a. gandarusa, b. gendola, c. genje, d. ginjean

Tumbuhan gandarusa dikenal juga dengan nama daun rusa atau kisi-kisi. Tumbuhan ini adalah semak daerah tropis yang mudah tumbuh, bisa diperbanyak melalui stek dan banyak dijumpai dipekarangan rumah atau kebun. Nama lokal atau daerah gandarusa antara lain Handarusa (Sunda), Gandarusa, tetean, trus (jawa),; Ghandharusa (Madura), Gandarisa (Bima), Puli (Ternate).; Besi-besi (Aceh), gandarusa (Melayu). Berupa semak, pada umumnya ditanam sebagai pagar hidup atau tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman obat. Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 – 3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5 – 7,5 mm, warna daun hijau gelap. Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian berupa malai/bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang hijau.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gandarusa

Tumbuhan gandarusa diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain ; justicin, minyak atsiri, kalium dan alkaloid yaang agak beracun. Tumbuhan ini berasa pedas, sedikit asam dan netral. Efek farmakologis gandarusa adalah sebagai antirheumatik, melancarkan peredaran darah, analgesik, diuretik dan anti-spermatozoa. Gandaru apat digunakan sebagai obat bisul, borok, korengan, luka memar, rheumatik dan tulang patah. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun segar maupun kering.

64.    Tanaman Obat Gendola (Basella rubra Linn.)

Gendola memiliki banyak nama lokal, antara lain Gandola (Sunda), Gendola (Bali), lembayung (Minangkabau); Genjerot, gedrek, uci-uci (Jawa), Kandula (Madura); Tatabuwe (Sulut), Poiloo (Gorontalo), Kandola (Timor). Gendola atau binahong adalah tanaman obat yang tumbuh liar di dataran rendah maupun dataran tinggi dan mempunyai banyak khasiat dalam meyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Tanaman ini sudah lama ada di Indonesia tetapi baru akhir-akhir ini saja digunakan sebagai bahan pengobatan herbal.     Ada dua warna gendola, putih dan merah. Perbedaanya pada warna batang dan tulang daun. Gendola merah, memiliki batang dan tulang daun yang berwarna merah. Daunnya dapat disayur, sedang buahnya bila diperas mengeluarkan warna merah yang dapat digunakan untuk mewarnai bahan makanan. Perbanyakan dengan stek batang atau biji. Tanaman yang konon berasal dari Korea ini dikomsumsi oleh orang-orang Vietnam pada saat perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1950 sampai 1970-an. Tanaman ini dikenal juga di kalangan masyarakat Cina dengan nama Dheng San Chi dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan, dll.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gendola

Daun gendola diketahui mengandung Glucan c, carotene, organic acid, dan mucopolysacharida seperti L-arabinose, D-galactose, L-rhamnose dan aldonic acid. Juga mengandung saponin, vitamin A, B dan C. Efek farmakologis daun gendola / binahong antara lain menghilangkan panas dalam, menghilangkan racun dan mengeluarkan organisme penyebab penyakit dari darah. Daun gendola berkhasiat untuk mengobati Radang usus buntu, Disentri, Berak darah, Influenza, Sembelit; Radang kandung kencing, Borok, Bisul, Abses, Campak (measles); Cacar air, Pegal linu, Reumatik, Radang selaput mata. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman, yaitu daun, bunga, akar dan buah.

65.    Tanaman Obat Genje (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.)

Di Indonesia Tumbuhan Genje dikenal dengan beragam nama lokal, yaitu biduyuk, ganja, memadatan (Jakarta). Sumatera: Ronggo dipo (Palembang). )awa: genje (Sunda), daun apiun, sekar petak (Jawa). Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. Tumbuhan ini bisa ditemukan pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1-3 m ini batangnya bulat berwarna hijau, retak-retak membujur, tengahnya berongga, percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berkarang. Helaian daun bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua mengilap, panjang 7–15 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, bentuk payung, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota bentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, warnanya putih. Buah batu, bulat telur, warnanya cokelat. Biji bulat berwarna hitam.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Genje

Kandungan kimia yang terdapat pada genje antara lain ; Daun dan akar genje mengandung alkaloid, saponin dan polifenol. Kulit batang genje mengandung saponin dan flavanoid. Genje berasa pahit dan sifatnya menyejukkan. Efek farmakologis genje antara lain ; pereda demam (antipiretik), pereda nyeri (analgesik) dan anti batuk (antitusif). Tumbuhan genje berkhasiat sebagai obat radang saluran kencing, radang kandung kemih, bronkitis, radang tenggorokan, nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung, terkilir, memar, rheumatik, demam, influensa, TBC paru dan asma. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah akar dan daun.

66.    Tanaman Obat Ginjean (Leonurus sibiricus L.)

Nama lokal ginjean antara lain Padang derman, dendereman (Sunda), seranting (Sumatera). ; Ginjean, ginjeran (Jawa). gofu hairan roriha (Ternate), ; Laranga kohori (Tidore). Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpl. Banyak  tumbuh liar di pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun.     Terna semusim, tumbuh tegak, berambut, tinggi 60-100 cm. Batang berongga, beralur, beruas, bercabang, warnanya hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, ujung dan pangkalnya runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, letak berhadapan bersilang, warnanya hijau. Bunga tersusun dalam karangan semu yang terdapat pada ketiak daun. Kelopak bergigi tajam, warnanya putih atau lembayung. Buahnya buah kotak, beruang 2- 4, coklat kehitaman. Biji berbentuk segitiga, kecil, warnanya hitam. Akarnya akar tunggang.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Ginjean

Kandungan kimia dari tumbuhan ginjean antara lain ; 1. L.sibiricus: Leonurine, stachydrine, leonuridine, leonurinine, rutin, benzoic acid, lauric acid, linolenic acid, oleic acid, arginine, 4-guanidino-1- butanol, 4-guanidinobutytic acid, sterol, stachyose, vitamin A dan potassium chloride. 2. L.heterophyllus: Leonurine A, leonurine B, stachydrine, lauric acid, oleic acid. Buah (Leonuri fructus): Mengandung leonurinine C10 HI4 O3 N2, alkaloid I,II dan III, oleic acid, linoleic acid dan vitamin A. Sifat kimiawi ; Herba: rasanya pahit, pedas, dan menyejukkan. Melancarkan sirkulasi, membuat haid menjadi teratur, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim. Buah rasanya manis, sejuk, dan beracun. Biji: Manis, pedas. Efek farmakologis ginjean ; Memperbaiki penglihatan, peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), melebarkan pembuluh darah (vasodilator). Khasiat dan manfaat ginjean antara lain melancarkan haid, mengobati radang ginjal, bengkak, kencing berdarah, rabun senja, radang mata, hipertensi, keputihan, dan mengatasi terlambat haid. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman.

67.    Tanaman Obat Greges Otot (Equisetum debile Roxb.)

Gambar 3 ; a. greges otot, b. kacang gude, c. iler, d, inggu

Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Nama lokal tumbuhan ini antara lain bibitungan, tata-ropongan (Sunda), lorogan haji, petungan,; sempol, tepung balung, tikei balung, tropongan (Jawa),; Sodlisoan (Madura). rumput betung, sendep-sendep (Sumatera). Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa. Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain, tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang. Cabang- cabang berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku, tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai, di tengah-tengah berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Greges Otot

Greges otot memiliki kandungan kimia antara lain ; Asam kersik 5%-10%, asam oksalat, asam malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium, natrium, thiaminase dan saponin. Sifat kimiai ; berasa manis, sedikit pahit dan netral. Tumbuhan ini memiliki efek farmakologis sebagai anti radang, peluruh kencing (diuretik), pengobatan radang mata, menghilangkan angin dan panas, astringent, antihemorrhoid, menghentikan perdarahan. Greges otot berkhasiat untuk mengobati radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis; Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir dan rheumatik. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan.

68.    Tanaman Obat Gude (Cajanus cajan [Linn.] Millsp.)

Di Indonesia, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama lokal, yaitu binatung (Makassar), fouhate (Ternate dan Tidore), gude, kacang kayu, kacang gude (Jawa), kacang bali (Bahasa Melayu), kacang hiris (Sunda), kance (Bugis), kekace, undis (Bali), kacang iris, kacang turis, lebui, legui, puwe jai (Halmahera), tulis (Rote), tunis (Timor), ritik lias (Batak Karo), dan koloure (Tomia-Wakatobi). Gude atau kacang gude di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman pangan atau digunakan sebagai pupuk hijau. Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 mdpl. Pertumbuhannya memerlukan banyak cahaya matahari dan tidak tahan terhadap kondisi lembap. Tumbuh sebagai perdu tegak, tinggi 1 – 2 m. Batang berkayu, bulat, beralur, berbulu, hijau kecokelatan. Daun berkumpul tiga, bertangkai pendek. Helai daun bulat telur sampai elips, tersebar, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Perbungaan majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk tandan, karangan bunga 15.- 30 cm, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning. Buah polong, panjang 4 – 10 cm, berbulu, pipih, hijau. Biji kecil, bulat. Warna kulit biji bisa putih keabu-abuan, kuning, cokelat atau hitam. Polong muda dapat dimakan. Polong tua dipanggang atau dibuat sejenis tempe. Daun muda bisa dimakan mentah sebagai lalab, direbus atau dikukus. Perbanyakan dengan biji.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Kacang Gude

Daun gude diketahui mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol. Sedangkan batang mengandung flavonoida, saponin, dan tanin. Gude berkhasiat untuk mengobati Sakit kuning (jaundice), sariawan, batuk, diare, gangguam perut, ; Cacingan, batuk berdahak, luka, memar. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, akar dan bijinya. Daun berkhasiat untuk mengatasi sakit kuning (jaundice), sakit di dalam mulut, batuk, dan diare, gangguan perut. Akar berkhasiat untuk mengatasi: cacingan, batuk berdabak, dan luka. Biji berkhasiat untuk mengatasi luka memar.

69.    Tanaman Obat Halia/Jahe (Zingeber officinale, Rosc.)

Halia juga dikenali sebagai ginger (bahasa Inggeris), jahe, aliah, jae, sipadeh, lia (Indonesia), dan kinkh atau khing-daen (Thailand). Nama lokal halia di Indonesia antara lain Jae (Jawa), Jahe(Sunda); Jae, Jahya (Bali), Sipodeh (Minang), Melito (Gorontalo); Jhai (Madura), Lia (Flores), Gorak (Ternate), Late (Timor). Halia (nama botani: Zingiber officinale Roscoe) merupakan sejenis tumbuhan yang selalu digunakan sebagai rempah perasa dalam masakan. Tanaman ini dipercayai berasal dari China dan kemudian merebak penggunaannya ke India, Asia Tenggara, Afrika Barat dan Caribbean. Halia (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar di ladang-ladang yang mempunyai kadar tanah agak basah (lembab) dan banya memperoleh sinar matahari. Halia termasuk jenis tumbuhan herba menahun. Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga Halia muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Halia merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai daaran tinggi (1500 meter di atas permukaan laut).

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Halia / Jahe

Halia/jahe diketahui banak mengandung zat-zat kimia, terutama rimpangnya. Kandungan kimia yang terdapat pada halia antara lain minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren, kamfer, borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A dan protein. Halia bersifat menghangatkan, rasanya agak pedas. Rimpang halia berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis masalah kesehatan, diantaranya adalah mengobati Reumatik/Encok, Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk; Sakit pinggang, Sakit Kepala, Mencret dan muntah-muntah. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpangnya.

70.    Tanaman Obat Iler (Coleus scutellarioides, Linn,Benth)

Nama lain tumbuhan liar ini atau nama lokalnya adalah Iler (Indonesia), Kentangan (Jawa), Jawer Kotok (Sunda). Batang Pohon herba tegak dan merayap dengan tinggi batang pohonnya berkisar 30 cm sampai 150 cm, mempunyai penampung batang berbentuk berbentuk segi empat dan termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah. Daun : Berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka ragam. Bunga : Berbentuk untaian bunga bersusun, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang. Syarat Tumbuh: Iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat disekitar sungai atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Iler

Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman iler antara lain alkaloid, etil salisilat, metil eugenol, timol, karvakrol dan mineral. Iler berkhasiat untuk mengobati Ambeien, Diabetes melitus, Demam, Diare (Sakit perut); Datang bulan terlambat, dan Bisul. Bagian tumbuhan yang berkhasiat untuk mengobati penyakit adalah seluruh bagian tumbuhan, yakni batang, daun, akar dan bunganya.

71.    Tanaman Obat Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.)

Nama lokal tumbuhan ini antara lain Inggu (Sunda), godong minggu (Jawa). aruda (Sumatera).; Anruda busu (Makasar).; Raute (Jerman), ruta (Italia), wijnruit (Belanda),; Common rue herb, rue, herb of grace (Inggris). Di Jawa, tumbuhan yang dapat menimbulkan iritasi lokal ini sering ditanam di kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 m dpl. Terna, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1,5 m, batang berkayu, silindris, ramping. Percabangan banyak, lemah, seluruh bagian bila diremas berbau tidak sedap. Daun majemuk menyirip ganda, letaknya berseling, dengan anak daun lanset atau bulat telur sungsang, pangkal menyempit, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan tidak jelas, panjang 8 – 20 mm, lebar 2 – 6 mm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk dalam malai rata, keluar di ujung ranting, dengan mahkota berbentuk rnangkok warna kuning terang. Buah kecil, lonjong, terbagi menjadi 4 – 5 kotak, warnanya cokelat. Biji kecil berbentuk ginjal, warnanya hitam. Di Eropa dikenal sebagai turnbuhan obat penolak guna-guna. Minyak esensialnya digunakan untuk pembuatan parfum dan kosmetik. Perbanyakan dengan setek batang. Tumbuhan herbal ini konon berasal dari Eropa Selatan dan Afrika Utara.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Inggu

Senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan inggu antara lain minyak atsiri mengandung metil-nonilketone sampai 90%, ketone, pinena, 1-limonena, cineol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine, skimmianine, bergapten, graveoline, graveolinine, asam modic, rutin, rhamno glikosid, quersetin flavenol, xanthotoxin, sedikit tanin. Khasiat tanaman inggu antara lain untuk mengobati Demam, influenza, batuk, radang paru, ayan (epilepsi), hepatitis; Kejang pada anak, kecikutan (singultus, hiccup), kolik, cacingan,; Histeri (hysteria), nyeri ulu hati, nyeri dada dan hernia, bisul,; Haid tidak teratur, tidak datang haid (amenorrrhea),; Radang kulit bernanah, memar akibat benturan benda keras, ; Gigitan ular berbisa dan serangga, Keracunan obat atau racun,; Pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa),; Radang vena (flebitis). Seluruh bagian tumbuhan dari tanaman ini dapat digunakan sebagai obat.

72.    Jagung (Zea mays L.)

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan sumber kabohidrat yang banyak ditanam diseluruh belahan dunia. Tanaman berumpun, tegak, tinggi lebih kurang 1,5 meter. Batang bulat, masif, tidak bercabang, warna kuning atau jingga. Daun tunggal, berpelepah, bulat panjang, ujung runcing, tepi rata, panjang 35-100 cm, lebar 3-12 cm, warna hijau. Bunga majemuk, berumah satu, bunga jantan dan betina bentuk bulir, di ujung batang dan di ketiak daun, warna putih. Buah berbentuk tongkol, panjang 8-20 cm, warna hijau kekuningan. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jagung

Senyawa kimia yang terdapat pada tanaman jagung antara lain, pada rambut jagung terdapat saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Bunga jagung mengandung Stigmasterol. Efek farmakologis jagung adalah Antilitik, diuretik, dan hipotensif. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal adalah rambut dan tongkol muda. Khasiat rambut jagung dan tongkol muda antara lain untuk mengatasi batu empedu, batu ginjal, busung air pada radang ginjal, busung perut, hepatitis, kencing manis, radang kandung empedu, sirosis dan mengatasi tekanan darah tinggi.

73.    Tanaman Obat Jamblang/Duwet/Juwet (Syzygium cumini [Linn. ] Skeels.)

Gambar 4 ; a. jahe/halia, b. jamblang/duwet, d. jamur kayu

Jamblang, juwet atau duwet adalah tumbuhan penghasil buah yang konon berasal dari Asia dan Australia. Tumbuhan ini dikenal memiliki banyak sekali nama lokal/nama daerah, antara lain Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan. Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jamblang

Senyawa kimia yang terdapat pada jamblang (juwet/duwet) antara lain minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin. Efek farmakologis jamblang adalah melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Khasiat jamblang antara lain ; Daging buah berkhasiat untuk mengobati kencing manis (diabetes melitus), batuk kronis, sesak napas (asma), batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada, nyeri lambung dan diare. Biji digunakan untuk mengobati kencing manis (diabetes melitus),  diare, disentri, gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut, keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan pembesaran limpa. Kulit pohon jamblang digunakan untuk mengobati kencing manis (diabetes melitus), diare.

74.    Jambu Biji (Psidium guajava, Linn.)

Beberapa nama lokal jambu ini antara lain Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura). Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jambu Biji

Senyawa kimia yang terkandung pada jambu biji yaitu ; Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram. Khasiat jambu biji adalah untuk mengobati Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru. Bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah buah, daun, kulit batang dan bunga.

75.    Jambu Monyet (Anacardium occidentale, Linn.)

Jambu monyet atau jambu mete dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu mede (Sunda); jambu mete atau jambu mente (Jawa); jhambu monyet (Madura); jambu dwipa, jambu jipang, nyambu monyet (Bali); nyambuk nyebet (Sasak); jambu erang, jambu monye (Minang); jambu dipa (Banjar); buwah monyet (Timor); buwah yaki (Manado); buwa yakis, wo yakis (Sulawesi Utara); buwa yaki (Ternate, Tidore); buwa jakis (Galela); jambu dare, jambu masong (Makasar); jampu sereng, jampu tapesi (Bugis); dan lain-lain. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk-lekuk, dan guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yang membesar, berdaging lunak, berair,dan berwarna kuning kemerah-merahan adalah buah semu. Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar. Buah jambu monyet yang sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan kulit keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit yang mengandung getah.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jambu Monyet

Kandungan kimia jambu monyet antara lain tanin, anacardic acid dan cardol, yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antiseptik. Selain itu daun jambu monyet yang masih muda juga mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2689 SI per 100 gram, vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6 gram per 100 gram, lemak 0,5 gram per 100 gram, hidrat arang 16,3 gram per 100 gram, kalsium 33 miligram per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan air 78 gram per 100 gram. Bagian tumbuhan yang berkhasiat obat yaitu daun dan kulit batang. Khasiat daun dan kulit batang jambu monyet yaitu untu mengobtai Diabetes melitus, Disentri, Radang mulut.

76.    Tanaman Obat Jamur Kayu (Ganoderma lucidum (Leyss.ex Fr.) Karst.)

Jamur kayu, dalam bahasa sunda disebut Supa sinduk biasany tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jamur Kayu

Jamur Kayu diketahui mengandung Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn). Rasanya manis sedikit pahit, hangat, tidak beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif, obat batuk (antitusif dan menghilangkan sesak (anti-asthmatic). Bagian yng digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan (badan buah). Jamur kayu berkhasiat untuk mengatasi sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung, sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik.

77.    Tanaman Obat Jarak (Ricinus communis Linn.)

Gambar 5 ; a. jarak, b. jarak bali, c. jarak ulung

Nama lokal tumbuhan ini antara lain ; Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke (Madura),; Gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra),; Malasai, kalalei, alale, tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi); Jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), Balacai (Ternate), ; Balacai tamekot (Halmahera), tetanga (Bima), luluk (Roti). Jarak dapat tumbuh di areal yang kurang subur asalkan pH tanahnya 6 – 7 dan drainase airnya baik, sebab akar jarak tidak tahan terhadap genangan air. jarak merupakan perdu tegak yang tumbuh pada ketinggian antara 0 – 800 m di atas permukaan laut, tinggi 2 – 3 m, mudah dikembang-biakkan dengan biji-bijian yang telah tua. Jarak adalah tumbuhan setahun (anual) dengan batang bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat merah tengguli. Daun tunggal, tumbuh berseling, bangun daun bulat dengan diameter 10 – 40 cm, bercangap menjari 7 – 9, ujung daun runcing, tepi bergigi, warna daun di permukaan atas hijau tua permukaan bawah hijau muda (Ada varietas yang berwarna merah). Tangkai daun panjang, berwarna merah tengguli, daun bertulang menjari. Bunga majemuk, berwarna kuning oranye, berkelamin satu. Buahnya bulat berkumpul dalam tandan, berupa buah kendaga, dengan 3 ruangan, setiap ruang berisi satu biji. Buahnya mempunyai duri-duri yang lunak, berwarna hijau muda dengan rambut merah.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarak

Biji jarak segar sangat bercun, perebusan selama 2 jam dengan air mendidih dapat menghilangkan racun didalamnya. Efek farmakologis jarak antara lain ; anti radang, pencahar (purgative actions), koreksi prolaps, anti-neoplastik (anti-kanker), menghilangkan racun (eliminates toxin). Akar jarak bersifat penenang, serta anti-rheumatik. Biji jarak mengandung minyak ricinic 40- 50 % dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin. Daun jarak mengandung Kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit.C 275 mg %. Minyak: Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%, monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%. Akar jarak mengandung Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Beta-sitosterol. Khasiat jarak antara lain untuk mengobati Kanker rahim, Kank. kulit, Sulit buang air besar, Sulit. Melahirkan, ; TBC, Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat, lumpuh otot muka; Gatal, Batuk, Hernia, Bengkak, Reumatik, Tetanus, Bronkhitis. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah biji, akar, daun dan minyak yang dihasilkan oleh biji.

78.    Tanaman Obat Jarak Bali (Jatropha podagrica Hook.)

Jarak bali atau dikenal juga dengan nama jarak batang gajah konon adalah tumbuhan yng beraasal dari Amerika tropis. Tumbuhan ini sering dijumpai dipekarangan, halaman sebagai tanaman hias. Perdu tegak, tinggi 0,5- 1,5 m, bergetah warna putih, batang tunggal atau sedikit bercabang, dengan pangkal batang yang membesar dan melembung seperti umbi. Daun bertangkai yang panjangnya 20-30 cm, helai daun bangun perisai, bentuknya bulat telur melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm, bercangap 3 atau 5, taju runcing atau membulat. Bunga dalam malai rata yang bertangkai panjang, dengan bunga betina dan bunga jantan dalam satu tangkai, warnanya merah oranye. Buah bentuk elips melebar, berkendaga tiga, panjang 1,5 cm. Biji lonjong atau bulat panjang.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarak Bali

Sifat kimiawi jarak bali ; manis, pahit, dingin. Efek farmakologis jarak bali adalah menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan membersihkan panas. Jarak bali memiliki khasiat herbal sebagai obat demam, bengkak (luka terpukul), memar dan penawar bisa ular. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman.

79.    Tanaman Obat Jarak Ulung (Jatropha gossypifolia L.)

Nama lokal jarak ulung antara lain ; jarak kosta merah, jarak landi, jarak cina (Jawa), ; Kaleke bacu, kaleke jharak, kaleke jharat (Madura).; Jarak ulung (Lampung). Tanaman ini umumnya tumbuh liar di tepi jalan, lapangan rumput atau di semak, pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari di dataran rendah. Asalnya, dari Amerika Selatan. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, dengan rambut kelenjar yang kebanyakan berbentuk bintang yang bercabang, getahnya bersabun. Batang berkayu, bulat, warnanya cokelat, banyak bercabang. Daun tunggal, bertangkai panjang, helaian daun bulat telur sungsang sampai bulat, berbagi 3-5, taju runcing, panjang 7-22 cm, lebar 6-20 cm, daun muda berwarna keunguan, daun tua warnanya ungu kecokelatan. Bunga majemuk dalam maiai rata bertangkai, berbentuk corong, kecil, warnanya keunguan, keluar dari ujung batang. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Buah berkendaga tiga, bulat telur, sedikit berlekuk tiga dengan 6 alur memanjang, warnanya hijau, bila masak menjadi hitam. Bijinya bulat, coklat kehitaman. Bijinya mengandung minyak. Bila diperas, minyak tersebut dapat digunakan untuk lampu.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarak Ulung

Efek farmakologis jarak ulung ; Pencahar, dan meningkatkan napsu makan. Kandungan senyawa kimia pada jarak ulung antara lain; akar jarak mengandung Alkaloid. Daun jarak ulung mengandung Tanin, calcium oksalat, slifur, pectip-substans. Batang jarak ulung mengandung: Tanin, dan sulfur. Khasiat jarak ulung yaitu untuk mengobati radang anak telinga, pembengkakan dan penyakit kulit, demam; Sembelit, lepra (morbus hansen), perangsang muntah. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun dan biji.

80.    Tanaman Obat Jarong (Achyranthes aspera Linn.)

Gambar 6 ; Jarong/Daun Sangketan/Jarong Lalaki

Nama lokal tumbuhan jarong antara lain Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang (jawa).; Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi), ; Rai rai, dodinga (Maluku).; Dao kou cao (China). Terna 1 atau 2 tahunan, tegak, tinggi mencapai 1 m. Batang bersegi empat, warna hijau atau sedikit merah muda, bercabang banyak, Daun tunggal, duduk berhadapan, bertangkai, warna hijau, bentuk bulat telur sungsang sampai jorong memanjang. Panjang daun 1,5 – 10 cm, kedua permukaan daun berambut. Ujung daun tumpul atau memudar, pangkal daun menyempit, pinggir rata atau agak bergelombang, tulang daun menyirip. Bunga tumbuh di ujung tangkai/antara percabangan berbentuk tandan (seperti tangkai padi), kuntum bunga hijau, bulir bulat keras dan tajam.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarong

Jarong diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu akirantin, glokosa, galaktosa, reilosa, ramnosa, alkaloid. Biji: Hentriakontan, sapogenin. Akar: Betain, ecdysterone, triterpenoid saponins.Sifat kimiawi jarong ; berasa agak pahit, sejuk. Efek farmakologis jaraong antara lain melancarkan darah (blood stimulant), peluruh haid, memperkuat hati dan ginjal, memperkuat otot, urat dan tulang, anti inflamasi, anti toxin, peluruh air seni, menormalkan menstruasi, hemostatik, mempermudah persalinan. Khasiat jarong antara lain untuk mengatasi Demam, Panas, Malaria, Enteritis, Amandel (Tonsilis), Radang paru; Gondongan, Reumatik, Infeksi Ginjal, Nyeri menstruasi,; Muntah darah, Kencing darah, Mudah persalinan, Kencing Batu. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah akar dan seluruh bagian tanaman.

Halaman berikutnya ; page 1, page 2, page 3, page 4, page 5, page 6

Salam mitalom !!!