Peringatan Bagi Penikmat Jengkol, Wajib Baca !

Hati-Hati Mengkonsumsi Jengkol Hari Ini

Kabar Berita – Ini berita yang sangat mencengangkan bagi penikmat jengkol. Jengkol, buah yang memiliki bau tidak sedap ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Baik dalam bentuk olahan berbagai macam masakan maupun sebagai lalapan. Namun bagi penikmat jengkol disarankan untuk mengurangi kebiasaan makan jengkol dalam kurun waktu beberapa minggu ini. Apa sebabnya?

Harga jengkol mencapai Rp. 50.000/kg

Sebabnya adalah harga jengkol yang sangat mahal. Sebuah surat kabar di Jawa Barat memberitakan bahwa harga jengkol di Kabupaten Garut pada hari Rabu (20/05/2015) mencapai Rp. 50.000/kg. Akibat dari kenaikan harga yang mencapai 7 kali lipat dari harga sebelumnya, para pedagang mengalami penurunan omset penjualan.

Harga jengkol yang normalnya berkisar antar Rp. 6000 s/d Rp. 7000 per kilogram. Namun kali ini sungguh luar biasa, harga jengkol menyamai harga ayam.

Taufik Budiman, seoarang pedagang sayuran di Pasar Induk Guntur Garut mengatakan “Harga jengkol terus melambung dalam dua minggu ini, sebelumnya harga jengkol hanya 6000 – 7000 per kilo. Namun sekarang harga jengkol di pedagang besar sudah mencapai Rp. 34.000 dan sampai kepengecer menjualnya Rp. 40.000/kilogram” ujarnya. Bahkan dibeberapa pasar tradisional di Kota Bandung mencapai Rp. 50.000/kg.

Menurut Taufik Budiman, kenaikan harga ini disebabkan kurangnya pasokan jengkol dari Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Timur. Akibat kelangkaan jengkol di Pasar Induk Guntur Garut ini menyebabkan kenaikan harga yang begitu tajam. Hal ini tentu mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga omset pedagang juga ikut turun.

“Biasanya saya mampu menjual 4 ton jengkol perhari, namun sekarang hanya 600 kilo saja. Masyarakat menahan diri mengkonsumsi jengkol untuk sementara ini. Mereka lebih memilih membeli ayam” ujar Taufik Budiman.

Diperkirakan kenaikan harga jengkol akan terus berlangsung hingga menjelang bulan puasa. Namun bisa saja harga turun jika pasokan dari beberapa daerah kembali normal.

Untuk para penikmat dan penggemar jengkol, disarankan untuk menahan diri sementara waktu. Namun jika sudah tak tertahan lagi, silahkan beli. Hehehehee…..

(dari berbagai sumber)