Penyakit Busuk Batang Pada Tanaman Terung

Busuk Phytophthora Pada Tanaman Terung

busuk batang pada tanaman terong (Foto : Argo Ismoyo)

Hama & Penyakit – Tanaman terung merupakan tanaman sayuran buah yang sangat rentan terserang penyakit cendawan. Selain penyakit layu fusarium, penyakit yang sangat ditakuti oleh petani terong adalah penyakit busuk batang. Penyakit busuk batang pada tanaman terung disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici dan Phytophthora infestans. Penyakit cendawan yang satu ini cepat menyebar dari satu tanaman ketanaman lainnya. Terutama pada musim penghujan dengan curah hujan yang sangat tinggi. Pada musim hujan dengan kelembaban yang tinggi, intensitas serangan cendawan Phytophthora cepat meningkat. Pada kondisi kelembaban udara yang tinggi, cendawan ini lebih cepat berkembang biak, spora cepat menyebar dan menginfeksi dari satu tanaman ke tanaman terung lainnya. Hujan yang terjadi secara terus menerus, tanah yang selalu basah, udara yang lembab dan hangat merupakan kondisi yang cocok bagi cendawan Phytophthora untuk berkembang biak. Serangan penyakit busuk batang pada tanaman terong jika tidak segera dilakukan pengendalian dengan tepat bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar karena gagal panen. Tanaman terung yang terinfeksi sudah dapat dipastikan akan layu, menguning, kering lalu mati.

Gejala dan Penyebab Penyakit Busuk Batang Pada Tanaman Terong

1). Gejala awal yang terlihat jika tanaman terung terserang cendawan Phytophthora capsici dan Phytophthora infestans adalah terdapat bercak berwarna kecoklatan pada batang tanaman. Bercak tersebut jika disentuh terasa lembek, kulit mudah terkelupas, dan lama kelamaan bercak berubah warna menjadi kehitaman.
2). Serangan cendawan Phytophthora capsici dan Phytophthora infestans penyebab busuk batang pada terong bisa terjadi pada pangkal batang, cabang, maupun bagian pucuk tanaman.
3). Bagian atas dari batang atau cabang yang terserang akan layu, menguning, kering dan mati.
4). Jika tidak segera dilakukan tindakan pengendalian, bercak pada batang atau cabang akan merembet kebawah hingga ke akar tanaman.
5). Serangan terparah adalah jika cendawan Phytophthora capsici dan Phytophthora infestans menginfeksi batang utama atau pangkal batang tanaman terong. Sebab tanaman yang terinfeksi sudah bisa dipastikan tidak bisa diselamatkan, karena tanaman akan layu, menguning, mengering dan mati secara keseluruhan.

Pencegahan Busuk Batang Pada Tanaman Terung

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit busuk batang pada tanaman terong antara lain sebagai berikut ;

1. Pencegahan Busuk Batang Pada Pembibitan Terong

a. Gunakan benih terung berkualitas yang tahan terhadap cendawan Phytophthora.
b. Jika membuat benih sendiri, gunakan benih dari tanaman yang sehat dan tidak terinfeksi Phytophtora.
c. Gunakan benih dari tanaman terung yang tidak berdekatan/jauh dari tanaman terong terinfeksi.
d. Bersihkan tanah yang akan digunakan untuk menyemai benih terung dari sisa-sisa akar tanaman lain.
e. Kukus tanah yang akan digunakan untuk menyemai benih terong dengan suhu 100 derajat celcius selama -/+ 30 menit. Hal ini bertujuan untuk mematikan jamur Phytophthora yang kemungkinan ada pada tanah tersebut.
f. Buat naungan pembibitan dengan plastik transparan agar terhindar dari siraman air hujan secara langsung.
g. Atur jarak semai, jangan terlalu rapat agar area pembibitan tidak terlalu lembab.
h. Segera cabut dan musnahkan jika terdapat bibit terong yang terinfeksi Phytophthora.

2. Tindakan Pencegahan Busuk Batang Saat Pengolahan Lahan Tanaman Terung

a. Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, sebab ada kemungkinan tanaman tersebut terinfeksi cendawan Phytophthora
b. Lahan yang akan digunakan untuk budidaya terung terlebih dahulu dibajak/dicangkul, kemudian lakukan penjemuran selama 2 -3 minggu untuk mematikan spora cendawan Phytophthora yang kemungkinan ada didalam tanah.
c. Buat bedengan dengan tinggi yang disesuaikan, agar air tidak menggenangi lahan dan tanaman saat musim hujan.
d. Lakukan pengapuran (pemberian dolomit) jika pH tanah dibawah 6,0. pH ideal untuk tanaman cabai adalah 6,5 – 7,0. Cendawan Phytophthora capsici mudah berkembang biak pada tanah asam (pH dibawah 6,0).
e. Gunakan pupuk kandang/kompos yang sudah lama. Akan lebih baik lagi jika sudah dilengkapi dengan trichoderma atau pupuk kandang hasil fermentasi.
f. Semprot/siram lahan dengan larutan trichoderma sebelum pemasangan mulsa (dosis baca pada kemasan produk yang digunakan). Trichoderma bermanfaat untuk menekan perkembangbiakan cendawan Phytophthora dan cendawan patogen lainnya.
g. Gunakan mulsa plastik untuk meminimalisir serangan dan penyebaran penyakit busuk batang. Mulsa plastik bermanfaat untuk menjaga agar tanah tidak terlalu lembab pada musim hujan.
h. Gunakan pupuk nitrogen sesuai kebutuhan, jangan berlebihan atau kekurangan. Tanaman terung yang kelebihan nitrogen rentan terhadap serangan berbagai jenis penyakit.
i. Untuk meningkatkan daya tahan tanaman terong agar tidak mudah terinfeksi penyakit, usahakan agar tanaman tidak kekurangan unsur kalium (K).
j. Tanaman terung memiliki daun yang lebar yang dapat menyebabkan tanah menjadi lembab. Atur jarak tanam, angan menanam terlalu rapat agar area tanaman tidak terlalu lembab terutama jika budidaya dilakukan dimusim hujan.

3. Tindakan Pencegahan Penyebaran Busuk Batang Pada Tanaman Terung

a. Setelah pindah tanam, mulai umur 10 HST kocor tanaman terung dengan trichoderma. Lakukan setiap 7 hari sekali (dosis lihat pada kemasan produk yang digunakan). Trichoderma berfungsi untuk menekan pertumbuhan cendawan Phytophthora didalam tanah.
b. Cabut dan musnahkan jika terdapat tanaman terung yang terinfeksi. Taburkan dolomit dan kocor dengan trichoderma pada bekas lubang tanaman tersebut.
c. Bersihkan tangan setelah mencabut tanaman terung yang terinfeksi Phytophthora dan jangan menyentuh tanaman lain karena spora Phytophthora capsici bisa menyebar melalui tangan yang kontak langsung dengan tanaman terong yang terinfeksi.
d. Hindari penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan. Spora cendawan Phytophthora dapat menyebar dengan cepat melaui air tersebut dan menginfeksi tanaman terung lainnya.

4. Pengendalian Busuk Batang Pada Tanaman Terung Dengan Fungisida

Pengendalian penyakit busuk batang pada tanaman terung bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida. Penyemprotan fungisida kimia dilakukan jika intensitas serangan busuk batang sudah melewati ambang kendali. Beberapa jenis fungisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit busuk batang pada tanaman terung misalnya : Score, Antila, BM. Zebco, Cabrio Top, CR-20, Curzate, Dakonil, Equation Pro, Indosil, Karibu, Ziflo, atau Starmyl dan semua jenis fungisida yang berbahan aktif mancozeb. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakan 2 atau 3 jenis fungisida dengan bahan aktif yang berbeda. Lakukan penyemprotan secara bergantian dengan dosis sesuai anjuran, dan jangan lupa tambahkan perekat. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik. Ulangi penyemprotan setiap 2 atau 3 hari sekali.

Demikian sedikit tentang penyakit busuk batang pada tanaman terong dan cara pengendaliannya. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!