Panduan Praktis Budidaya Ikan LELE di KOLAM TERPAL bagi Pemula, Mudah dan Murah

Panduan Umum Budidaya IKAN LELE di Kolam Terpal

Budidaya Perikanan – IKAN LELE adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Ikan lele dikenal sebagai ikan konsumsi yang lezat dan banyak dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Hal ini karena ikan lele memiliki banyak keunggulan, yaitu pertumbuhannya yang cepat, mudah beradaptasi dengan lingkungan yang buruk, misalnya bisa hidup di air dengan kadar oksigen rendah, rasa dagingnya lezat dan kandungan gizinya tinggi.

Kolam terpal dengan rangka besi (Foto : Anton Prasetyo N)

Usaha budidaya ikan lele dapat dilakukan di kolam tanah, kolam beton maupun kolam terpal, bahkan ikan lele juga banyak dipelihara dalam drum. Budidaya ikan lele di kolam galian konvensional dan kolam permanen (kolam beton) memiliki banyak kendala, misalnya membutuhkan lahan yang luas dan biaya pembuatannya tinggi. Untuk menekan biaya dan mengoptimalkan lahan yang sempit, kolam terpal merupakan alternatif yang bisa dipilih.

1. Keunggulan dan Kelebihan Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Kolam terpal adalah kolam untuk budidaya ikan yang terbuat dari bambu, kayu atau besi sebagai rangkanya dan dilapisi terpal supaya bisa menampung air. Jika dibandingkan dengan kolam galian dan kolam beton, kolam terpal memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah sebagai berikut ;

1). Budidaya lele di kolam terpal bisa dilakukan disegala tempat, dan pada tempat yang tidak memungkinkan untuk dibuat kolam galian, misalnya pada tanah pasir dan tempat-tempat yang rawan banjir.
2). Kolam terpal dibuat diatas permukaan tanah sehingga lebih aman dari banjir.
3). Budidaya lele di kolam terpal bisa dilakukan di lahan yang sempit, misalnya pekarangan atau halaman rumah.
4). Mudah mengatur volume air sesuai dengan usia ikan lele.
6). Pemanenan ikan lele di kolam terpal lebih mudah.
7). Kondisi kolam mudah dikontrol.
8). Lebih aman dari hewan pemangsa (predator).
9). Ikan lele yang dihasilkan lebih bersih dan lebih berkualitas.
10). Lahan yang digunakan tidak berubah karena bukan kolam galian.
11). Biaya ternak lele kolam terpal lebih murah.

2. Syarat Hidup IKAN LELE

Meskipun ikan lele dikenal sebagai ikan yang mampu hidup pada berbagai kondisi lingkungan, namun untuk memperoleh hasil yang maksimal, dalam usaha budidaya ikan lele kolam yang digunakan harus memiliki syarat-syarat tertentu. Berikut ini kriteria air kolam yang baik untuk budidaya ikan lele ;

1). Suhu optimal untuk pertumbuhan ikan lele antara 25 sampai 28ºC. Untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30ºC, untuk pemijahan kisaran suhu antara 24-28ºC.
2). Air kolam harus bersih, tidak tercemar limbah yang mengandung bahan kimia, merkuri, minyak atau bahan berbahaya lainnya.
3). Ikan lele menyukai perairan yang tenang dan kedalamannya cukup.
4). Perairan yang baik untuk budidaya ikan lele adalah yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami.
5). Permukaan air kolam tidak boleh tertutup rapat oleh tanaman air, sampah atau dedaunan kering.
6). pH air kolam yang baik adalah 6.5 – 9, derajat butiran kasar (kesadahan) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm, kekeruhan bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk lele dewasa sampai jenuh untuk burayak, kandungan CO2 kurang dari 12.8 mg/l, amonium terikat 147,29-157.56 mg/l.

3. Cara Pembuatan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Lele ukuran Kecil Maupun Besar

Hal terpenting yang harus dilakukan ketika ingin menekuni usaha budidaya iken lele adalah mempersiapkan tempat budidaya, yaitu kolam. Salah satunya adalah kolam terpal, kolam terpal bisa menjadi salah satu alternatif dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk memelihara ikan lele. Jika dibandingkan dengan kolam permanen/kolam beton, biaya pembuatan kolam terpal jauh lebih murah dan mudah dilakukan. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain terpal, kayu/bambu dan perlengkapan lainnya.

Langkah-langkah cara pembuatan kolam terpal ukuran kecil maupun besar untuk budidaya ikan lele ;

1). Menentukan lokasi/lahan yang akan digunakan untuk menempatkan kolam terpal,
2). Mempersiapkan terpal dengan ukuran sesuai kebutuhan, sebagai contoh ukuran kolam terpal lele untuk 1000 ekor 2,5 x 1 x 1 meter (panjang x lebar x tinggi)
3). Membuat rangka kolam menggunakan besi, kayu atau bambu, ukuran disesuaikan terpal yang tersedia,
4). Masukkan terpal kedalam rangka yang telah dibuat
5). Bagian tepi terpal diikat atau dipaku dengan rangka supaya terpal tidak terlepas dari rangka,
6). Pemasangan terpal dilakukan dengan hati-hati supaya tidak bocor,
7). Pastikan posisi kolam tidak miring (harus rata),
8). Kolam diisi air dengan kedalaman yang sesuai,
9). Jika menggunakan air PAM, endapkan terlebih dahulu selama 3-4 hari sebelum benih ditebar supaya kaporit menguap.

4. Persiapan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Lele

Yang dimaksud persiapan kolam disini adalah penyediaan air kolam yang baik untuk budidaya ikan lele. Sumber air yang digunakan boleh dari mana saja, misalnya air sungai, danau atau air sumur dengan syarat tidak banyak mengandung zat besi (air dengan kadar besi rendah). Air kolam adalah aspek penting untuk keberhasilan budidaya ikan lele di kolam terpal. Salah satu penyebab kegagalan, seperti tingginya angka kematian dan serangan penyakit adalah karena kondisi air kolam yang tidak memenuhi syarat. Sebelum menebar benih ke dalam kolam sebaiknya pH air diukur menggunakan alat pH meter dan TDS meter untuk mengukur jumlah partikel terlarut (ppm).

Sebelum kolam diisi air, seluruh permukaan terpal bagian dalam dicuci terlebih dahulu menggunakan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang bisa membahayakan benih lele. Kemudian dibilas dengan air bersih dan dikeringkan selama satu hari. Selanjutnya kolam diisi air sedalam 20 cm dan didiamkan selama 7-10 hari untuk proses pertumbuhan lumut dan fitoplankton.

5. Pemilihan Bibit Unggul untuk Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Kualitas benih merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam usaha budidaya ikan lele di kolam terpal. Gunakan benih lele dari jenis yang disukai pasar dan masyarakat setempat. Jenis-jenis lele yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain lele dumbo, lele sangkuriang, lele phyton atau jenis lele lokal.

Ciri-ciri Benih Ikan lLele yang Sehat dan Baik untuk Dibudidayakan di Kolam Terpal

– Gerakannya lincah dan aktif
– Fisik atau tubuhnya tidak terdapat luka atau cacat
– Berasal dari indukan yang sehat dan unggul
– Tidak berpenyakit
– Gerakan renangnya baik dan normal
– Lakukan pengujian gerakan renang dengan menmpatkan benih ikan pada arus air. Jika benih ikan mampu berenang melawan arus air dan bertahan berarti benih tersebut baik dan sehat.

6. Cara Menebar Benih Ikan Lele di Kolam Terpal agar Tidak Stres

Benih ikan lele tidak bisa langsung dimasukkan ke dalam kolam, tetapi harus dilakukan penyesuaian terlebih dahulu dengan air kolam. Jika langsung di masukkan ke dalam kolam, benih lele bisa stres dan mati. Berikut ini cara penyesuaian (tahap peredaman) benih ikan lele di kolam terpal ;

1). Siapkan bak atau wadah
2). Masukkan air kolam kedalam bak/wadah
3). Benih ikan lele yang akan ditebar dimasukkan ke dalam wadah
4). Kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit supaya benih ikan lele melakukan penyesuaian dengan air di kolam terpal
5). Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau malam hari karena kondisi air kolam relatif stabil
6). Lakukan penyortiran terhadap benih lele yang ukurannya terlalu kecil atau terlalu besar. Benih lele yang teralu kecil akan kalah bersaing dalam mendapatkan makanan dengan benih yang lebih besar

7. Pengaturan Kualitas Air dan Kedalaman Air Kolam Terpal untuk Ikan Lele

Semakin lama air kolam akan menyusut, berkurang karena menguap maka perlu ditambahkan air sampai pada posisi normal. Pada bulan pertama kedalaman air kolam terpal 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Warna air kolam yang baik untuk ikan lele berwarna hijau, ikan lele tidak menyukai air yang jernih. Warna hijau pada air kolam menunjukkan kualitas air tersebut baik untuk ikan lele.

Air kolam jangan terlalu dangkal karena pada siang hari suhu air menjadi panas dan akan membuat ikan lele mati. Segera tambahkan air apabila air kolam terlihat menyusut. Untuk mengurangi panas perlu menambahkan tanaman air sebagai peneduh, seperti enceng gondok, teratai, kangkung atau talas. Selain berfungsi sebagai peneduh, tanaman air juga dapat menyerap racun yang terkandung pada air kolam.

8. Pakan Ikan Lele di Kolam Terpal

Pada budidaya ikan, khusunya ikan lele pakan merupakan aspek terpenting sebagai sumber gizi agar ikan lele dapat hidup dan berkembang dengan baik. Pakan ikan lele di kolam terpal terdiri dari pakan utama yang berupa pelet dan pakan tambahan yang berasal dari alam.

Pakan yang baik harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin dalam jumlah yang seimbang. Perhatikan dan baca baik-baik keterangan pada kemasan saat membeli pakan. Kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele secara umum adalah protein minimal 30%, lemak 4 – 16%, karbohidrat 15 – 20% serta vitamin dan mineral yang seimbang. Perhatikan juga tanggal produksi pakan yang akan dibeli dan jangan membeli pakan yang sudah kadaluarsa.

Pakan ikan lele yang berkualitas harus memiliki rasio FCR lebih kecil dari 1 atau setidaknya sama dengan 1. FCR merupakan singkatan dari Food Convertion Ratio, yaitu perbandingan jumlah pakan dengan bobot ikan. Semakin kecil rasio FCR-nya maka semakin baik kualitas pakan tersebut. Dengan kata lain, FCR adalah berapa jumlah pakan yang diberikan dan berapa kilogram bobot ikan yang dihasilkan. Sebagai contoh ;

– jika pakan yang diberikan sebanyak 1 kg dan menghasilkan bobot ikan seberat 1 kg, artinya nilai FCR pakan tersebut adalah 1.
– jika pakan yang diberikan sebanyak 2 kg dan menghasilkan bobot ikan seberat 1 kg, artinya nilai FCR pakan tersebut adalah 2.

9. Cara Pemberian Pakan Ikan Lele di Kolam Terpal

1). Pemberian pakan utama ikan lele di kolam terpal

– Pakan utama ikan lele berupa pelet yang banyak beredar dipasaran
– Berikan pakan sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebih atau kekurangan
– Dalam satu hari ikan lele membutuhkan pakan sebanyak 3 – 6% dari bobot tubuhnya. Contoh ; ikan lele seberat 100 gram perharinya membutuhkan pakan sebanyak 5% dari bobot tubuhnya, yaitu sebanyak 5 gram pakan per ekor.
– Setiap 7 atau 10 hari ambil secara acak 1 ekor ikan lele sebagai sampel. Kemudian timbang berapa bobot tubuhnya untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan.
– 2 minggu sebelum panen jumlah pakan yang diberikan dikurangi sebanyak 3% dari bobot tubuhnya
– Dalam satu hari ikan lele diberi pakan 4 – 5 kali.
– Waktu pemberian pakan yaitu pagi hari, siang, sore dan malam hari.
– Ketika ikan lele masih kecil pakan harus diberikan lebih sering
– Ketika sore dan malam hari pakan diberikan lebih banyak, karena ikan lele aktif pada malam hari
– Pakan diberikan ketika ikan lele agresif menyantap pakan dan hentikan jika ikan sudah terlihat kenyang, yaitu ketika ikan lele malas menyantap pakan.

2). Pemberian pakan tambahan ikan lele kolam terpal

Biaya pembelian pakan ikan lele merupakan pengeluaran terbesar dalam budidaya ikan lele. Nah, untuk menghemat biaya pembelian pakan, sebaiknya selain pakan utama ikan lele diberi juga pakan tambahan. Pakan tambahan yang baik diberikan kepada ikan lele antara lain ; keong mas, ikan rucah atau limbah peternakan ayam. Ikan lele memiliki sifat kanibal atau saling memakan ketika kelaparan. Untuk itu usahakan jangan sampai telat dalam memberi pakan.

10. Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Lele Kolam Terpal

Budidaya ikan lele juga tidak lepas dari gangguan berbagai jenis hama dan penyakit. Beberapa jenis hama berbahaya yang paling sering mengganggu ikan lele antara lain ; biawak, burung, musang, berang-berang (sero) dan ular. Cara mengendalikan hama ikan lele tersebut yaitu dilakukan dengan memasang pagar berupa jaring disekeliling kolam dan diatas permukaan kolam. Pada saluran pembuangan dan saluran masuknya air juga diberi saringan.

Sedangkan beberapa penyakit ikan lele kolam terpal yang sering ditemukan pada ikan lele antara lain ; penyakit kembung perut, luka dikepala dan ekor serta penyakit bintik putih. Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti virus dan bakteri atau protozoa. Cara pengendalian penyakit pada ikan lele dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut ;

1). Memberi pakan sesuai kebutuhan (tidak lebih dan tidak kurang)
2). Menjaga kebersihan kolam
3). Menjaga kualitas air agar tetap bersih dan sehat
4). Mempertahankan suhu air kolam pada kisaran 28 derajat celcius

11. Cara Panen Ikan Lele Kolam Terpal dan Ukuran Ikan Lele Siap Panen

Ikan lele bisa dipanen pada umur 2,5 bulan atau 3 bulan setelah tebar benih. Ukuran atau bobot ikan lele siap panen bervariasi, tergantung permintaan pasar. Jika untuk dijual ke rumah makan, warung pecel lele atau restoran dan hotel pada umumya ikan lele dipanen jika bobot per ekornya antara 125 gram – 85 gram atau sekitar 8 – 12 ekor perkilogram. Sedangkan untuk tujuan industri abon misalnya dan tujuan ekspor ikan lele dipanen ketika memiliki bobot tubuh 500 gram atau lebih. Agar ikan lele tidak buang kotoran saat diangkut dan supaya ikan dalam keadaan bersih sampai kepembeli, satu hari sebelum dipanen ikan lele sebaiknya tidak diberi pakan. Saat panen ikan lele sebaiknya disortir sesuai dengan ukurannya, sebab setiap ukuran harga jualnya berbeda-beda.

Demikian tentang ” Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal” Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!