Panduan Lengkap Cara Semai Benih CABAI HIDROPONIK Media Arang Sekam

Cara Semai BIBIT CABAI Hidroponik

Hidroponik – Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, tetapi yang paling umum dikenal dimasyarakat awam adalah perbanyakan secara vegetatif dan perbanyakan generatif. Perbanyakan vegetatif yaitu perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan menanam bagian vegetatif dari tanaman tersebut, baik itu akar, batang maupun ranting dan daun. Sedangkan perbanyakan secara generatif yaitu perbanyakan tanaman melalui biji. Perbanyakan tanaman melalui biji (generatif) umumnya dilakukan pada jenis tanaman pangan dan hortikultura. Benih atau biji ada yang bisa langsung ditanam ada juga yang harus disemai terlebih dahulu. Pada jenis tanaman hortikultura, misalnya cabai, baik cabai rawit, cabai besar, cabai merah keriting, paprika maupun “cabe-cabean” lainnya bisa saja ditanam langsung tetapi lazimnya benih atau  biji disemai terlebih dahulu. Perbedaan cara semai benih cabai secara hidroponik dengan cara semai biji cabai konvensional terletak pada media semai dan pupuk (nutrisi) yang digunakan. Sedangkan teknik – teknik penyemaiannya secara umum sama.

Cara menyemai benih biji cabe hidroponik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menyemai biji cabe pada umumnya. Hanya saja media semai yang digunakan pada sistem hidroponik adalah bukan tanah. Media yang digunakan untuk menumbuhkan benih biji cabai hidroponik bisa berupa rockwool, cocopeat (serbuk sabut kelapa), atau arang sekam. Untuk media yang terakhir yaitu arang sekam/sekam bakar adalah media tanam
hidroponik yang menurut saya paling murah, paling mudah didapatkan juga paling mudah dibuat. Nah, karena alasan-alasan tersebut makanya saya selalu menggunakan arang sekam untuk berhidroponik ria, arang sekam sangat melimpah di daerah saya.

 

Berikut ini tahapan dan langkah-langkah menyemai BIBIT CABAI HIDROPONIK menggunakan arang sekam ;

1.    Langkah awal dalam menyemai benih cabe hidroponik adalah mempersiapkan semua yang dibutuhkan, antara lain :
>    polybag semai, tray semai atau cup bekas air mineral
    >    media semai arang sekam/sekam bakar
    >    nutrisi hidroponik (AB Mix)
    >    air
    >    wadah polybag semai
    >    Bak/tempat larutan nutrisi
    >    Plastik hitam/plastik mulsa

Gambar 1 : Nutrisi AB Mix cabai siap pakai

2.    Siapkan nutrisi untuk bibit cabai. Nutrisi atau pupuk untuk bibit cabai hidroponik adalah nutrisi khusus untuk tanaman hidroponik, yakni nutrisi AB mix. Gunakan nutrisi ab mix khusus untuk cabai atau nutrisi untuk tanaman buah. Jika terpaksa, boleh juga menggunakan nutrisi untuk sayuran daun. (Gambar 1)

Gambar 2 : Benih/biji cabai

3.    Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan benih biji cabai yang akan disemai. Gunakan benih cabai yang memiliki kualitas bagus agar hasil maksimal nantinya. Varietas dan jenis cabai disesuaikan dengan keinginan dan selera anda. Bisa cabai besar, cabai rawit, paprika maupun “cabe-cabean” (Cabai hias maksudnya…hahay). (Gambar 2)

Gambar 3 : Basahi media semai hingga basah merata

4.    Isi polybag semai, tray semai atau cup bekas air mineral dengan media semai yaitu arang sekam. Usahakan agak dipadatkan supaya media semai tidak pecah saat proses pindah tanam. Kemudian polybag diletakkan pada wadah keranjang plastik atau wadah lainnya. Basahi media semai menggunakan air biasa tanpa nutrisi. Kemudian tiriskan selama beberapa jam sampai air tidak menetes lagi dari media semai supaya media semai tidak terlalu lembab. (Gambar 3)

5.    Sebelum dimasukkan kedalam polybag, benih cabai hendaknya direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 30 menit.  Perendaman dimaksudkan untuk menyeleksi benih dan mempercepat perkecambahan. Gunakan benih yang tenggelam saja, sedangkan yang terapung dibuang.

Gambar 4 : 1 polybag diisi satu benih

6.    Buat lubang tanam sedalam kurang lebih 0,5 cm, satu lubang satu polybag. Masukkan benih cabai kedalam media semai, satu polybag diisi satu benih kemudian benih ditutup. (Gambar 4)

Gambar 5

7.    Setelah semua polybag semai diisi benih kemudian semaian ditutup menggunakan plastik hitam atau mulsa plastik dan diletakkan pada tempat yang hangat tetapi tidak terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang hangat dan lembab supaya benih mudah berkecambah. (Gambar 5)

Gambar 6

8.    Biasanya 5 atau 7 hari kemudian benih biasanya sudah tumbuh. Jika 60% – 70% benih sudah tumbuh, plastik penutup harus segera dibuka. Letakkan bibit cabai tersebut pada tempat yang teduh dan terhindar dari air hujan. (Gambar 6)

Gambar 7

9.    Umur 10 hari setelah semai (terhitung sejak benih dimasukkan ke polybag) berikan nutrisi konsentrasi rendah, yaitu 200 ppm. Perlahan-lahan perkenalkan bibit cabai hidroponik dengan sinar matahari. (Gambar 7)

Gambar 8

10.    Umur 14 hari setalah semai nutrisi masih diangka 200 ppm. Cara pemberian nutrisi yaitu dengan mencelupkan media semai kedalam larutan nutrisi hingga basah. Kemudian angkat dan letakkan bibit pada tempat semula. (Gambar 8)

Gambar 9

11.    Umur 16 hari setelah semai naikkan dosis nutrisi menjadi 300 ppm. (Gambar 9)

Gambar 10 : Bibit cabai hidroponik umur 21 HSS

12.    Umur 21 hari setelah semai dosis nutrisi dinaikkan menjadi 400 ppm. Letakkan bibit pada tempat terbuka dan terkena sinar matahari secara penuh. (Gambar 10)

Gambar 11

13.    Bibit cabai hidroponik umur 26 hari setelah semai. Nutrisi masih 400 ppm hingga bibit umur 30 hari, nutrisi diberikan setiap hari sejak bibit umur 10 hari hingga siap dipindah tanam. (Gambar 11)

Gambar 12 : Bibit cabai hidroponik siap tanam umur 30 hari

14.    Bibit cabai hidroponik umur 30 hari setelah semai. Bibit siap dipindah tanam. (Gambar 12)

Demikian “Cara Semai Benih CABAI HIDROPONIK“. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!