Merk Dagang INSEKTISIDA SISTEMIK : Lengkap dengan Bahan Aktif dan Hama Sasaran (Page 1)
Daftar Merk Dagang Insektisida Racun Sistemik
Pestisida – Insektisida adalah bahan kimia beracun yang digunakan untuk membunuh hama, seperti ulat, kutu, kepik, belalang dan serangga.
Coba perhatikan : “Insektisida sistemik racun kontak dan lambung” merupakan sebuah tulisan yang selalu terdapat pada kemasan produk insektisida.
Tulisan tersebut menjelaskan tentang jenis dan cara insektisida itu bekerja, apakah racun sistemik, racun kontak, racun lambung atau racun pernafasan.
Insektisida sistemik cocok digunakan sebagai tindakan pencegahan (preventif). Kelebihan insektisida sistemik yaitu mampu memberikan perlindungan lebih lama (jangka panjang) dan lebih efesien.
Namun, insektisida sistemik juga memiliki efek jangka panjang yang justru tidak baik karena menghasilkan residu yang lebih tinggi.
Pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas tentang insektisida sistemik, yang meliputi pengertian, bahan aktif dan contoh merk dagang insektisida sistemik.
Pengertian dan Cara Kerja INSEKTISIDA SISTEMIK
Apa yang dimaksud dengan INSEKTISIDA SISTEMIK?
Bagaimana cara kerja INSEKTISIDA SISTEMIK?
Pengertian insektisida sistemik adalah : jenis insektisida yang apabila disemprotkan ke tanaman akan menempel pada tanaman dan akan diserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun, akar dan seluruh bagian tanaman yang terkena cairan semprot.
Cara kerja insektisida sistemik : insektisida sistemik tidak dapat membunuh hama secara langsung. Karena bersifat sistemik, insektisida jenis ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman dan mengakibatkan seluruh jaringan tanaman beracun, sehingga serangga atau hama yang ada didalam jaringan tanaman akan mati.
Insektisida sistemik cocok untuk membunuh hama yang tipe serangannya menghisap atau menusuk bagian tanaman seperti kutu daun dan thrips. Insektisida jenis ini juga efektif untuk mengendalikan hama dengan mobilitas tinggi, seperti lalat buah dan kutu kebul.
Daftar Merk Dagang INSEKTISIDA SISTEMIK, Bahan Aktif dan Hama Sasaran
Dalam Insecticide Resistance Action Committee (IRAC) dan Fungicide Resistance Action Committe (FRAC) tedapat puluhan jenis bahan aktif insektisida sistemik.
Beberapa diantaranya banyak digunakan di Indonesia dengan berbagai macam merk dagang. Berikut ini daftar merk dagang insektisida sistemik, bahan aktif dan hama sasarannya :
N0. | Merk (Bahan Aktif) & Hama Sasaran |
---|---|
1 | Alorid 30 EC (Asetamiprid) |
Cabai : lalat buah (Bactrocera ferrungineus) | |
2 | Asetop 30 EC (Asetamiprid) |
Kedelai : ulat grayak (Spodoptera litura) | |
3 | AM-BEST 100 ME (Asetamiprid 50 g/l+Fipronil 50 g/l) |
Bawang : ulat grayak (Spodoptera exigua) | |
Padi : wereng coklat (Nilaparvata lugens) | |
4 | Amsipilan 20 SC (Asetamiprid) |
Cabai : kutu daun (Myzus persicae); lalat buah (Dacus ferrugineus) | |
5 | Amitage 200 EC (Karbosulfan) |
Kedelai : ulat grayak (Spodoptera litura) | |
6 | Agstap 50 SP (Kartap hidroklorida) |
Bawang merah : ulat grayak (Spodoptera exigua) | |
7 | Barrier 5 GR (Kartap hidroklorida) |
Cabai : ulat grayak (Spodoptera litura) | |
Padi : wereng coklat (Nilaparvata lugens) | |
8 | Bassa 500 EC (Fenobukarb) |
Jagung : belalang (Locusta sp.) | |
Kakao : pengisap buah (Helopeltis antonii) | |
Kedelai : lalat kacang (Ophiomya phaseoli)-perusak daun (Plusia chalcites)-pengisap polong (Riptortus linearis; Nezara viridula)-penggulung daun (lamprosema indicata)-penggerek polong (Etiella sp.) | |
Kopi : kutu putih (Planococcus citri) | |
Lada : pengisap buah (Dasynus piperis)-pengisap bunga (Diplogomphus hewitti) | |
Lamtoro : kutu loncat (Heteropsylla sp.) | |
Padi : hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)-lalat daun (Hydrellia sp.)-walang sangit (Leptocorisa oratorius)-wereng coklat (Nilaparvata lugens)-wereng hijau (Niphotettik virescens)-wereng punggung putih (Sogatella furcifera) | |
Teh : pengisap daun (Helopeltis antonii) | |
9 | Bareta 40 WP (Metomil) |
Kubis : ulat daun (Plutella xylostella)-ulat krop (Crocidolomia pavonana) | |
10 | Basilio 50 WP (Propoksur) |
Kakao : penghisap buah (Helopeltis antonii) | |
Padi : wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) | |
11 | Baycarb 500 EC (Fenobukarb) |
Jagung : belalang (Locusta migratoria) | |
Kakao : pengisap buah (Helopeltis sp.) | |
Padi : walang sangit (Leptocorisa oratorius)-wereng hijau (Nephotetix impicticeps)-wereng punggung putih (Sogetella furcifera)-wereng coklat (nilaparvata lugens) | |
Teh : pengisap buah (Helopeltis sp.) | |
12 | Budasi 55 WP (Tiodikarb 35%+Diflubenzuron 20%) |
Kedelai: penghisap polong (Riptortus linearis) | |
13 | Benhur 500 EC (Fenobukarb) |
Cabai : ulat grayak (Spodoptera sp.) | |
Kedelai : ulat grayak (Spodoptera sp.) | |
Padi : wereng coklat (Nilaparvata lugens) | |
14 | Carbosan 5 GR (Karbosulfan) |
Bawang merah: ulat grayak (Spodoptera exigua) | |
15 | Ceba 125 EC (Asetamiprid 100g/l + Abamektin 25g/l) |
Cabai: hama trips (Thrips parvispinus) | |
Kubis: perusak daun (Plutella xylostela) | |
16 | Danke 40 WP (Metomil) |
Bawang merah : ulat grayak (Spodoptera exigua) | |
Cabe : ulat grayak (Spodoptera litura)-hama Helicoverpa armigera | |
Kacang hijau : penghisap polong (Riptortus linearis)-kepik (Nezara viridula)-lalat bibit (Ophiomya phaseoli)-ulat daun (Plusia chalcites)-penggerek polong (Etiella zinckenella)-hama trips (Thrips sp.)-penggulung daun (Lamprosema indicata)-penghisap daun (Empoasca sp.) | |
Kacang panjang : penggerek polong (Maruca testulalis)-kutu daun (Aphis craccivora)-penggerek polong (Liriomyza huidobrensis) | |
Kacang tanah : penghisap daun (Empoasca sp.) | |
Kakao : hama pengisap buah (Helopeltis antonii) | |
Kedelai : penggerek polong (Etiella Zinckenella) | |
Kelapa sawit : Kelapa sawit : ulat kantong (Metisa plana)-ulat api (Setothosea asigna) | |
Kubis : Kubis : perusak daun (Plutella xylostella)-ulat krop (Croccidolomia binotalis) | |
Tomat : hama perusak buah (Heliothis armigera) | |
17 | Desanto 200 SL (Nitenpiram) |
Padi sawah: wereng coklat (Nilaparvata lugens) | |
18 | Dektin 30 WG (Emamektin benzoat 10% + Thiametoksam 20%) |
Bawang merah: hama kutu daun (Myzus persicae) |
Bersambung…
Baca halaman selanjutnya : Page 1, Page 2