Mengendalikan Penyakit Tanaman Kedelai
Penyakit Tanaman Kedelai
Hama & Penyakit – Organisme pengganggu tanaman atau OPT diantaranya adalah hama, bakteri, virus dan jamur. Selain hama serangga penyebab kerusakan pada tanaman kedelai juga diakibatkan oleh serangan penyakit. Penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai bermacam-macam. Penyebab penyakit pada tanaman kedelai adalah bakteri, virus dan jamur atau cendawan. Penyakit pada tanaman kedelai mengakibatkan pertumbuhan tanaman kedelai terhambat, kerdil dan menurunnya produksi. Beberapa jenis penyakit penting yang kerap menyerang tanaman kedelai antara lain karat daun, bercak daun, antraknosa,
Berikut cara mengendalikan penyakit pada tanaman kedelai :
1. Karat Daun
Penyebab >> Penyebab penyakit karat daun adalah cendawan Phakopsora Pachyrhizi. Penyakit karat daun biasanya mulai menyerang pada saat tanaman kedelai berumur 3 – 4 minggu. Penyakit ini banyak menyerang tanaman kedelai pada musim penghujan dengan kelembaban yang tinggi. Pada kondisi daun yang selalu basah dalam waktu yang lama, spora cendawan Phakopsora Pachyrhizi berkembang pesat dan mudah menyebar. Penyebaran penyakit karat daun dibantu oleh angin dan manusia.
Gejala >> Gejala serangan penyakit karat daun adalah terdapat bintik-bintik kecil dibawah permukaan daun kedelai. Bintik-bintik tersebut lama-kelamaan akan berubah menjadi bercak-bercak berwarna coklat. Serangan menyebabkan kerontokan daun kedelai dan polong hampa. Serangan biasanya dimulai dari daun bawah / daun tua, kemudian akan menjalar ke atas menuju daun muda. Serangan penyakit karat daun cepat menyebar pada musim penghujan.
Pengendalian >> Pengendalian penyakit karat daun pada tanaman kedelai dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ;
– Penggunaan varietas yang toleran terhadap penyakit karat daun
– Sanitasi dan menjaga kebersihan area tanaman
– Mengatur jarak tanam, jarak tanam yang terlalu rapat akan meningkatkan kelembaban
– Menanam secara serempak
– Penyemprotan fungisida
2. Bercak Daun Target Spot (Corynespora cassiicola)
Penyakit bercak daun target spot terjadi pada kondisi kelembaban yang tinggi. Serangan pada batang dan akar terjadi pada awal fase pertumbuhan. Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan didalam tanah. Didalam tanah patogen mampu bertahan selama lebih dari 2 tahun. Pada cuaca kering penyakit ini tidak mudah berkembang dan menyebar.
Gejala >> Gejala penyakit ini adalah timbulnya bercak-bercak berwarna coklat kemerahan, bercak – bercak tersebut biasanya berukuran kurang lebih 10 – 15 mm. Bercak tersebut kadang-kadang mengalami sonasi dengan membentuk lingkaran seperti pada papan tembak. Penyakit bercak daun target spot bisa menyerang pada hampir seluruh bagian tanaman, antara lain daun, batang, polong, biji, hipokotil dan akar.
Pengendalian >> Cara mengendalikan penyakit bercak daun target spot dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ;
– Penggunaan varietas yang toleran terhadap penyakit bercak daun target spot
– Sanitasi dan menjaga kebersihan area tanaman
– Mengatur jarak tanam, jarak tanam yang terlalu rapat akan meningkatkan kelembaban
– Memusnahkan tanaman terinfeksi
– Penyemprotan fungisida benomil, korotanil atau kaptan.
3. Antraknosa (Collecticum dematium var truncatum dan Collecticum destructivum)
Penyakit antraknosa dapat ditularkan melalui biji dari benih yang diperoleh dari tanaman terinfeksi. Patogen bertahan dalam bentuk miselium pada tanaman atau pada biji yang terinfeksi. Infeksi dan penyebaran terjadi pada kondisi cuaca yang lembab dan hangat.
Gejala >> Serangan penyakit antraknosa pada tanaman kedelai dapat terjadi pada benih yang baru ditanam. Akibatnya proses perkecambahan biji akan terganggu, bahkan benih tidak mampu untuk tumbuh. Penyakit antraknosa juga dapat menyerang batang, polong dan daun. Gejala serangan pada daun adalah terjadi penebalan tulang daun pada bagian bawah permukaan daun dan berwarna kecoklatan. Sedangkan serangan pada batang terlihat adanya bintik-bintik hitam berupa duri-duri jamur.
Pengendalian >> Pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman kedelai antara lain ;
– Menggunakan benih yang toleran dan bebas patogen
– Memusnahkan tanaman yang terinfeksi
– Rotasi atau pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan sejenis
– Penyemprotan fungisida benomil, klorotalonil atau captan.
4. Busuk Batang
Busuk batang disebabkan oleh cendawan Phytium Sp. Cendawan menyerang batang tanaman kedelai dan menyebabkan batang berwarna kuning kecoklatan dan basah. Batang tanaman kedelai yang terinfeksi akan membusuk dan mati.
Pengendalian >> Cara mengendalikan penyakit busuk batang pada tanaman kedelai antara lain sebagai berikut :
– Menggunakan benih unggul yang tahan
– Mengatur jarak tanam yang tidak terlalu rapat
– Sanitasi dan menjaga kebersihan lahan
– Drainase yang baik
– Penyemprotan fungisida score, antracol, dithane atau cozeb.
5. Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Serangan biasanya mulai terjadi ketika tanaman berumur 2 – 3 minggu setelah tanam. Gejala terlihat jika terdapat tanaman yang layu mendadak. Tanaman yang terinfeksi kemudian akan mengering dan mati. Layu bakteri cepat menyebar pada kondisi kelembaban yang tinggi.
Pengendalian >> Pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman kedelai antara lain dapat dilakukan dengan cara ;
– Menggunakan benih yang toleran
– Mencabut dan memusnahkan tanaman terinfeksi
– Sanitasi dan menjaga kebersihan lahan
– Mengatur jarak tanam
– Drainase yang baik
Baca juga :
Mengendalikan Hama Tanaman Kedelai
Cara Budidaya Kedelai
Demikian beberapa penyakit utama yang sering menyerang tanaman kedelai dan cara pengendaliannya. Dan yang perlu diingat adalah cendawan patogen berkembang dengan baik dan mudah menyerang tanaman pada tanah yang ber pH rendah (asam) dengan kelembaban yang timggi. Oleh sebab itu, untuk pencegahan dan meminimalisir serangan diperlukan pengecekan pH tanah sebelum melakukan penanaman. Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!