Mengendalikan Hama Tanaman Kacang Hijau

Pengendalian Hama Tanaman Kacang Hijau

Hama & Penyakit – Hama tanaman kacang hijau sering dianggap sepele, padahal serangannya bisa menyebabkan penurunan produksi dan penurunan kualitas hasil panen. Bahkan serangan hama pada tanaman kacang hijau tidak jarang mengakibatkan kegagalan total. Hama pada tanaman kacang hijau bisa menyerang mulai dari benih yang baru ditanam, ketika benih berkecambah, saat tanaman berbunga hingga tanaman kacang hijau berproduksi. Serangan hama kacang hijau menyebabkan kerusakan pada benih yang belum tumbuh, kerusakan daun, kerusakan batang dan kerusakan polong. Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman kacang hijau antara lain semut, lalat bibit, lalat buah, ulat grayak, oteng-oteng, penggulung daun, ulat jengkal, penggerek polong, ulat buah, kutu daun dan kepik.

Tanaman Kacang Hijau

Berikut cara mengendalikan hama pada tanaman kacang hijau :

1. Semut

Hama semut biasanya menyerang benih kacang hijau yang baru ditanam. Jenis semut merah bertubuh kecil dan berada didalam tanah adalah jenis semut yang paling sering menyerang benih kacang hijau. Serangan semut menyebabkan benih berlubang, bahkan semut bisa memakan habis benih tersebut. Akibatnya benih akan membusuk dan tidak bisa tumbuh.

Pengendalian >> dilakukan dengan memberikan insektisida sebelum benih ditanam. Campurkan 10 kg benih kacang hijau dengan 1 sendok makan insektisida tepung, misalnya metindo atau lannate.

2 Lalat bibit/lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon)

Hama selain semut yang menyerang benih kacang hijau adalah lalat bibit. Lalat bibit menyerang benih kacang hijau yang baru ditanam dan belum tumbuh. Benih yang terserang terdapat lubang-lubang kecil bekas gigitan. Serangan bisa menyebabkan benih tidak tumbuh dan membusuk. Hama ini juga menyerang tanaman muda yang baru tumbuh, gejalanya terlihat jika terdapat daun yang berlubang-lubang tidak beraturan. Serangan ini sama persis dengan serangan lalat bibit pada benih kedelai.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan sanitasi lahan,pengolahan lahan yang baik dan pergiliran tanaman. Benih dicampur dengan insektisida lannate atau metindo sebelum ditanam. Campurkan 10 kg benih kacang hijau dengan 1 sendok makan insektisida tersebut. Pengendalian dengan penyemprotan dilakukan jika lalat bibit menyerang tanaman yang baru tumbuh/tanaman muda.

3. Kepik Hijau (Nezara Viridula)

Kepik hijau biasanya bergerombol dibalik daun kacang hijau. Hama ini menyerang dan merusak polong kacang hijau dan menyebabkan polong kacang hijau mengempis dan kering.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif metomil yang dicampur dengan insektisida berbahan aktif profenofos. Lakukan penyemprotan pada pagi hari dengan interval 3 hari sekali.

4. . Penggerek Buah/Penggerek Polong (Etiella zinckenella treit)

Hama ini menyerang polong kacang hijau dan tinggal didalamnya. Serangangan menyebabkan polong kacang hijau menjadi busuk dan rusak. Serangan pada bunga akan menyebabkan tanaman kacang hijau tidak dapat membentuk polong.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.

5. Kutu kebul (Bemisia tabacci)

Serangan kutu kebul menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang hijau terhambat dan kerdil. Kutu kebul bergerombol dibawah daun kacang hijau dan menyebabkan daun mengkerut dan menguning.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, rotasi tanaman dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin. Beberapa jenis insektisida dengan bahan aktif abamectin antara lain demolish, bamex, numectin, promectin, atau agrimec.

6. Penggulung Daun (Lamprosema Indiva F)

Hama penggulung daun menyerang dan merusak daun tanaman kacang hijau. Gejala serangan terlihat jika terdapat daun-daun tanaman kedelai yang menggulung. Hama ini terdapat pada daun kacang hijau yang menggulung tersebut, kemudian akan memakan daun dan tulang daun dan menyebabkan daun menjadi rusak.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.

7. Ulat Buah/Ulat Polong (Heliothis armigera Hbn)

Ulat polong memiliki tipe serangan yang mirip dengan penggerek polong, yaitu tinggal didalam polong kacang hijau dan memakannya. Sehingga menyebabkan polong kacang hijau berlubang dan rusak.

Pengendalian >> dilakukan dengan penanaman serempak, sanitasi, rotasi tanaman dan penggunaan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.

8. Lalat Buah

Lalat buah menyerang buah kacang hijau dan menyebabkan polong membusuk. Telur lalat buah disimpan didalam polong dan akan menetas menjadi larva. Larva kemudian menyerang polong hingga polong menjadi busuk dan rontok. Serangan lalat buah mulai terjadi pada saat bunga membentuk buah sampai polong hampir masak.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan pemasangan perangkap lalat buah dan penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida yang berbahan aktif profenofos atau dimetoat dicampur dengan insektisida berbahan aktif metomil. Lakukan penyemprotan mulai saat terbentuknya buah dengan interval 3 hari sekali. Misalnya Detacron atau curacron dicampur dengan metindo, atau perfection / santoat dicampur dengan metindo.

9. Oteng-oteng / Penggerek Daun

Hama oteng-oteng menyerang dan merusak daun tanaman kacang hijau, baik daun muda maupun daun tua. Serangan lebih sering terjadi pada daun tanaman kacang hijau yang masih muda. Serangan menyebabkan daun berlubang-lubang, kemudian daun akan mengering dan mati.

Pengendalian >> dilakukan dengan cara sanitasi dan pergiliran tanaman yang bukan sejenis. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.

10. Ulat Grayak (Spodotera litura F)

Ulat grayak menyerang dan merusak seluruh bagian tanaman kacang hijau, mulai dari daun, batang dan buah. Serangan ulat grayak jika sudah terlanjur parah akan menyebabkan tanaman mati dan mengering.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, pergiliran tanaman dan penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.

11. Ulat Jengkal (Chryssodeixis chalcites Esp)

Ulat jengkal adalah pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Larva ulat jengkal menyerang seluruh bagian tanaman, terutama daun muda. Serangan mengakibatkan daun-daun yang rusak berlubang-lubang tidak beraturan. Tanaman kacang hijau yang terserang akan terhambat pertumbuhannya dan kerdil.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik dan penyemprotan insektisida regent, matador, decis, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.

12. Kutu Daun (Aphids)

Kutu daun menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan menyebabkan daun tanaman kacang hijau menjadi keriting. Serangan kutu aun mengakibatkan tanaman kacang hijau tumbuh kerdil dan menurunkan produktifitas.

Pengendalian >> dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, rotasi tanaman dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin. Beberapa jenis insektisida dengan bahan aktif abamectin antara lain demolish, bamex, numectin, promectin, atau agrimec.
Baca juga Cara Menanam Kacang Hijau
Demikian tentang hama yang sering merusak tanaman kacang hijau serta cara penanggulangannya. Hama yang sering menyerang dan merusak tanaman kacang hijau mirip sekali dengan hama pada tanaman kedelai. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!