Loading...

Mengenal 63 Golongan Bahan Aktif FUNGISIDA dan BAKTERISIDA (Lengkap dengan KODE dan CARA KERJA Fungisida)

63 Jenis Golongan, Bahan Aktif dan Cara Kerja Fungisida & Bakterisida (Page 1)

Daftar Golongan Bahan Aktif Fungisida

Pestisida – Fungisida adalah pestisida yang bermanfaat untuk menekan, mengendalikan dan membunuh jamur (fungi) penyebab penyakit pada tanaman. Sedangkan bakterisida adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri. Fungisida dan bakterisida mempunyai banyak manfaat dibidang pertanian, yaitu menekan serangan penyakit tanaman, meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen.

Pun demikian penggunaan fungisida dan bakterisida yang kurang tepat juga memiliki dampak negatif yang merugikan. Salah satu dampak negatif penggunaan fungisida dan bakterisida yang kurang bijaksana yaitu terjadinya resistensi (kekebalan) penyakit terhadap fungisida tersebut. Untuk mencegah terjadinya resisitensi perlu pengetahuan tentang golongan bahan aktif dan cara kerja fungisida maupun bakterisida.

Daftar golongan bahan aktif, jenis bahan aktif, kode cara kerja dan cara kerja fungisida dan bakterisida berikut ini bermanfaat sebagai acuan dalam melakukan rotasi (pergiliran) maupun mencampur fungisida/bakterisida, dimana dua atau lebih bahan aktif fungisida yang memiliki cara kerja yang sama tidak dapat dicampur meskipun dari golongan yang berbeda.

Golongan Bahan Aktif Fungisida & Bakterisida (Page 1)
No Golongan Bahan Aktif Kode Cara Kerja
1. Inorganik Kopper (different salts) M1 - Kontak pada banyak target
2. Inorganik Sulfur M2 - Terjadi aktifitas kontak bahan aktif fungisida pada banyak target
3. Ditio-Karbamat Ferbam-Mankozeb-Maneb-Metiram-Propineb-Tiram-Zineb-Ziram M3 - Umumnya dianggap
4. Ftalimid Kaptan" Kaptafol" Folpet M4 sebagai kelompok fungisida
5. Kloronitril (Ftalonitril) Klorotalonil M5 dengan resiko rendah
6. Sulfamid Diklofluanid/ Tolifluanid M6 tanpa ada tanda-tanda
7. Guanidin Guazatin-Iminoktadin M7 resistensi. Tidak ada
8. Triazin Anilazin M8 resistensi silang antara
9. Quinon (Antraquinon) Ditianon M9 anggota kelompok M1 sampai M9
10. Benzimidazol Benomil/ Karbendazim/ Fuberidazol/ Tiabendazol 1 -Mengganggu mitosis dan pembelahan sel
Tiofanat Tiofanat – Tiofanat-metil - Fase mitosis ß-tubulin – Resistensi pada beberapa spesies jamur. Beberapa mutasi target sebagian besar pada gen kode E198A/G/K/ F200Y di ß-tubulin gen – Mempunyai resistensi silang antara kelompok yang sama tetapi tidak memiliki resistensi silang pada N-Fenil Karbamat – Memiliki risiko tinggi terjadinya resistensi
11. Dikarboksimid Klozolinat/ Iprodion/ Prosimidon/ Vinklozolin 2 - Mengganggu signal transduksi enzim – Transduksi sinyal – Resistensi umumnya pada spesies cendawan Botrytis dan beberapa patogen lainnya. Resistensi silang umumnya antara anggota kelompok. – Memiliki risiko sedang sampai tinggi terjadinya resistensi.
12. Piperazin Triforin 3 - Mengganggu sterol biosintesis pada membran
Piridin Pirifenoks/Pirisoksazol - Biosintesis sterol di membran
Pirimidin Fenarimol/Nuarimol - Resistensi diketahui pada beberapa spesies jamur
Imidazol Imazalil/Okspokonazol/Pefurazoat/Prokloraz/Trifumizol -
Triazol Azakonazol/Bitertanol/Bromukonazol/Siprokonazol/Difenokonazol/Dinikonazol/Epoksikonazol/Etakonazol/Fenbukonazol/Flukuinkonazol/Flusilazol/Flutriafol;\/Heksakonazol/Imibenkonazol/Ipkonazol/Metkonazole/Myklobutanil/Penkonazol/Propikonazol/Protiokonazol/Simekonazol/Tebukonazol/Tetrakonazol/Triadimefon/Triadimenol/Tritikonazol - Memiliki risiko sedang terjadinya resistensi.
13. Asillalani Benalaksil/Benalaksil-M (=Kiralaksil)/Furalaksil/Metalaksil/Metalaksil-M (=Mefenoksam) 4 - Mengganggu sintesis asam nukleat
Oksazolidinon Oksadisil - Sintesis asam nukleus (RNA polimerase)
Butirolakton Ofurase - Perlawanan dan resistensi silang diketahui di berbagai jenis cendawan Oomycetes tetapi belum diketahui mekanismenya
- Memiliki risiko tinggi terjadinya resistensi.
15. Morfolin Aldimorf/ Dodemorf/ Fenpropimorf/ Tridemorf 5 Mengganggu sterol biosintesis pada membran
Piperedin Fenpropidin - Sintesis membran dan Lipid (fosfolipid biosintesis)
Spiroketal-amin Spiroksamin - Menyebabkan penurunan sensitivitas pada cendawan embun tepung.
Ditiolan Isoprotiolan – Resistensi silang dalam kelompok umumnya ditemukan tetapi tidak untuk kelompok Inhibitor Biosintesis Sterol lainnya.
- Berisiko sedang sampai rendah terjadinya resistensi.
16. Fosforo-tiolat Edifenfos/ Iprobenfos (IBP)/ Pirazofos 6 - Mengganggu sintesis membran dan lipid – Sintesis membran dan lipid (fosfolipid biosintesis) – Resistensi diketahui pada jenis jamur spesifik berisiko rendah hingga sedang. Pengelolaan resistensi diperlukan jika digunakan untuk patogen berisiko resistensi.
17. Fenil-benzamid Benodamil/ Flutolanil/ Mepronil 7 - Menganggu proses respirasi
Piridinil-etil-benzamid Fluopiram - Respirasi (Kompleks II NADH suksinat dehidrogenase)
Furan-karboksamid Fenfuram - Resistensi diketahui pada spesies jamur di beberapa populasi
Oksatin-karboksamid Karboksin/ Oksikarboksin mutan pada lapangan dan laboratorium
Tiazol-karboksamid Tifluzamida - Target mutasi pada gen SDH misalnya H / Y (atau H / L) 257/ 267/ 272 atau P225L tergantung pada spesies jamur.
Pirazol-karboksamid Biksafen/ Fluksapiroksad/ Furametpir/ Isopirazam/ Penflufen/ Pentiopirad/ Sedaksan - – Berisiko rendah sampai sedang terjadinya resistensi
Piridin-karboksamid Boskalid sehingga diperlukan pengelolaan resistensi.
18 Hidroksi-(2-amino-) pirimidin Bupirimat/ Dimetirimol;/Etirimol 8 - Mengganggu sintesis asam nukleat – Sintesis asam nukleus (RNA polimerase) – Resistensi silang diketahui pada cendawan embun tepung – Memiliki risiko sedang dan diperlukan pengelolaan resistensi pestisida.
19 Anilino-pirimidins Siprodinil/ Mepanipirim/ Pirimetanil 9 - Mengganggu sintesis asam amino dan protein – Sintesis asam amino dan protein (biosintesis metionin) – Resistensi diketahui pada spesies Botrytis dan Venturia; secara sporadis – Berisiko sedang terjadinya resistensi
20 Fenilurea Dietofenkarb 10 - Mengganggu mitosis dan pembelahan sel – Mitosis – Resistensi diketahui pada mutasi gen target E198K. – Tidak memiliki resistensi silang terhadap Benzimidazol. – Berisiko tinggi terjadinya resistensi dan diperlukan pengelolaan resistensi.
21 Metoksi-akrilat Azoksistrobin/ Koumoksistrobin/ Enoksastrobin/ Flufenoksistrobin/ Pikoksistrobin/ Piraoksistrobin 11 -Menganggu proses respirasi – Respirasi (Kompleks III sitokrom bc1) pada Qo site – Resistensi diketahui pada berbagai spesies jamur target mutasi pada gen b CYT (G143A; F129L).
Metoksi-karbamat Piraklostrobin/ Pirametostrobin/ Triklopirikarb - Resistensi silang ditunjukkan antara semua anggota kelompok QoI.
Oksimino asetat Kresoksim-metil/ Triflokistrobin - Berisiko tinggi terjadinya resistensi
Oksimino-asetamid Dimoksistrobin; Fenaminostrobin; Metominostrobin; Orysastrobin
Dihidro-dioksazin Fluoksastrobin
Imidazolinon Fenamidon
Benzyi-karbamat Piribenkarb
22 Fenilpirol Fenpiklonil; Fudioksonil 12 - Mengganggu signal transduksi enzim – Transduksi sinyal – Resistensi secara sporadis ditemukan – Berisiko rendah hingga sedang terjadinya reistensi dan diperlukan pengelolaan resistensi.
23 Ariloksiquinolin Kuinoksifen 13 - Mengganggu sinyal transduksi enzim
Quinazolinon Prokuinazid - Transduksi sinyal – Resistensi diketahui terhadap quinoksifen. – Berisiko sedang terjadinya resistensi dan diperlukan pengelolaan resistensi. – Resistensi silang ditemukan pada spesies Erysiphe (Uncinula) necator tapi tidak pada Blumeria graminis.
24 Aromatik hidrokarbon Bifenil/ Kloroneb/ Dikloran/ Kuintozen (Pcnb); Teknazen (Tcnb)/ Tolklofos-metil 14 - Mengganggu sintesis membran dan lipid – Sintesis membran dan lipid (lipid peroksidase)
1.2.4-tiadiazol Etridiazole - Resistensi diketahui pada eberapa spesies jamur. – Berisiko rendah hingga sedang terjadinya resistensi. – Memiliki pola resistansi silang yang kompleks karena spektrum aktivitas yang berbeda.
25 Isobenzo-furanon Ftalida 16.1 - Mengganggu sintesis melanin di dinding sel
Pirrolo-quinolinon Pirokuilon - Sintesis melanin di dinding sel (reduktase)
Triazolobenzotiazol Trisiklazol - Mekanisme resistensi tidak diketahui tetapi tetap perlu dilakukan pengelolaan resistensi.
26 Sikopropan-karboksamid Karpropamid 16.2 - Mengganggu sintesis melanin di dinding sel
Karboksamid Diklosimet - Sintesis melanin di dinding sel (dehidratase)
Propionamid Fenoksanil - Mekanisme resistensi diketahui dan perlu dilakukan pengelolaan resistensi
27 Hidroksianilid Fenheksamid 17 - Mengganggu sterol biosintesis pada membran – Sintesis membran dan lipid (biosintesis fosfolipid) – Tetap diperlukan pengelolaan resistensi walaupun berisiko rendah hingga sedang terjadinya resistensi.
29 Tiokarbamat Piributikarb 18 - Mengganggu sterol biosintesis pada membran
Allilamin Naftifin; Terbinafin - Sintesis membran dan lipid (biosintesis fosfolipid) – Mekanisme resistensi tidak diketahui dan hanya pada aktivitas fungisida dan herbisida umumnya hanya untuk fungisida yang dipakai pada dunia medis.
30 Peptidil pirimidin nucleosida Polioksin 19 - Mengganggu biosintesis dindi ng sel – Biosintesis dinding sel (sintesis kitin)- Mekanisme resistensi diketahui dan perlu dilakukan pengelolaan resistensi.
31 Fenilureas Pensicuron 20 - Mengganggu mitosis dan pembelahan sel – Mitosis – Mekanisme resistensi tidak diketahui tetapi tetap perlu dilakukan pengelolaan resistensi.
Baca juga  AMISTARTOP vs FOLICUR : Sudah Tahu Apa Perbedaannya?

Bersambung….Daftar Golongan Bahan Aktif Fungisida dan Bakterisida (Page 2)

Loading...
Loading...
Loading...