Hama Tanaman Kedelai
Jenis Hama Kedelai dan Cara Mengendalikan Hama Tanaman Kedelai
Hama & Penyakit – Tanaman kedelai juga seperti tanaman budidaya lainnya, tak luput dari gangguan hama dan penyakit atau organisme pengganggu tanaman (OPT). Bahkan lebih dari 100 jenis serangga dapat menyerang dan mengganggu tanaman kedelai. Pengendalian hama dan penyakit yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan penyemprotan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia memang terbukti sangat efektif, namun jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat malah akan menimbulkan kerugian. Kerugian bisa berupa semakin tingginya biaya, kerusakan lingkungan dan resistennya OPT terhadap pestisida. Hama yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain lalat bibit, lalat buah, ulat grayak, oteng-oteng, penggulung daun, ulat jengkal, penggerek buah, dan ulat buah.Berikut cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman kedelai :
Hama Tanaman Kedelai
1. Lalat bibit/lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon)
Lalat bibit biasanya menyerang benih kedelai yang baru ditanam dan belum tumbuh. Benih yang terserang terdapat lubang-lubang kecil bekas gigitan. Serangan bisa menyebabkan benih tidak tumbuh dan membusuk. Hama ini juga menyerang tanaman muda yang baru tumbuh, gejalanya terlihat jika terdapat daun yang berlubang-lubang tidak beraturan.
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi lahan dan pergiliran tanaman. Benih dicampur dengan insektisida lannate atau metindo sebelum ditanam. Campurkan 10 kg benih dengan 100 gram insektisida tersebut. Pengendalian dengan penyemprotan dilakukan jika lalat bibit menyerang tanaman yang baru tumbuh/tanaman muda.
2. Lalat Buah
Lalat buah menyerang buah kedelai dan menyebabkan polong membusuk. Telur lalat buah disimpan didalam polong dan akan menetas menjadi larva. Larva kemudian menyerang polong hingga polong menjadi busuk dan rontok.
Pengendalian dapat dilakukan dengan pemasangan perangkap lalat buah dan penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida yang berbahan aktif profenofos atau dimetoat dicampur dengan insektisida berbahan aktif metomil. Lakukan penyemprotan mulai saat terbentuknya buah dengan interval 3 hari sekali.
3. Ulat Grayak (Spodotera litura F)
Ulat grayak menyerang dan merusak seluruh bagian tanaman, mulai dari daun, batang dan buah. Serangan ulat grayak jika sudah terlanjur parah akan menyebabkan tanaman mati dan mengering.
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, pergiliran tanaman dan penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
4. Oteng-oteng / Penggerek Daun
Hama oteng-oteng menyerang dan merusak daun tanaman kedelai, baik daun muda maupun daun tua. Serangan lebih sering terjadi pada daun tanaman muda. Serangan menyebabkan daun berlubang-lubang, kemudian daun akan mengering dan mati.
Pengendalian dilakukan dengan cara sanitasi dan pergiliran tanaman yang bukan sejenis. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
5. Penggulung Daun (Lamprosema Indiva F)
Hama penggulung daun menyerang dan merusak daun tanaman kedelai. Gejala serangan terlihat jika terdapat daun-daun tanaman kedelai yang menggulung. Hama ini terdapat pada daun yang menggulung tersebut, kemudian akan memakan daun dan tulang daun dan menyebabkan daun menjadi rusak.
Pengendalian dapat dilakukan dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
6. Ulat Jengkal (Chryssodeixis chalcites Esp)
Ulat jengkal adalah pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Larva ulat jengkal menyerang seluruh bagian tanaman, terutama daun muda. Serangan mengakibatkan daun-daun yang rusak berlubang-lubang tidak beraturan.
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik dan penyemprotan insektisida regent, matador, decis, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
7. Penggerek Buah/Penggerek Polong (Etiella zinckenella treit)
Hama ini menyerang polong dan tinggal didalamnya. Serangangan menyebabkan polong menjadi busuk dan rusak. Serangan pada bunga akan menyebabkan tanaman tidak dapat membentuk polong.
Pengendalian dapat dilakukan dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
8. Ulat Buah/Ulat Polong (Heliothis armigera Hbn)
Ulat polong memiliki tipe serangan yang mirip dengan penggerek polong, yaitu tinggal didalam polong dan memakannya. Sehingga menyebabkan polong berlubang dan rusak.
Pengendalian dilakukan dengan penanaman serempak, sanitasi, rotasi tanaman dan penggunaan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
9. Kutu Daun (Aphids)
Kutu daun menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan menyebabkan daun tanaman menjadi keriting. Serangan kutu aun mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil dan menurunkan produktifitas.
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, rotasi tanaman dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin. Beberapa jenis insektisida dengan bahan aktif abamectin antara lain demolish, bamex, numectin, promectin, atau agrimec.
10. Kutu kebul (Bemisia tabacci)
Serangan kutu kebul menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil. Kutu kebul bergerombol dibawah daun dan menyebabkan daun mengkerut dan menguning.
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, rotasi tanaman dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin. Beberapa jenis insektisida dengan bahan aktif abamectin antara lain demolish, bamex, numectin, promectin, atau agrimec.
11. Kepik Hijau (Nezara Viridula)
Kepik hijau biasanya bergerombol dibalik daun. Hama ini menyerang dan merusak polong dan menyebabkan polong mengempis dan kering.
Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif metomil yang dicampur dengan insektisida berbahan aktif profenofos. Lakukan penyemprotan pada pagi hari dengan interval 3 hari sekali.
Baca juga :
Mengendalikan Penyakit Tanaman Kedelai
Cara Budidaya Kedelai
Demikian tentang hama yang sering merusak tanaman kedelai serta cara penanggulangannya. emoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!