Pencegahan dan Pengobatan 32 Jenis PENYAKIT AYAM (Unggas) yang Disebabkan oleh Bakteri, Virus, Jamur dan Parasit (Page 3)
Penyakit Ternak Ayam dan Cara Pengobatannya (Page 3)
8. Penyakit Pullorum
Penyebab : Pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum, yaitu suatu bakteri bersifat gram negatif, tidak bergerak, berbentuk batang, fakultatif aerob dan tidak berspora, dan mampu bertahan di tanah hingga satu tahun. Penyakit Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, menyebabkan kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam umur 1-10 hari.
Gejala Klinis : Gejala penyakit yang tersifat pada ayam ialah kelihatan mengantuk (mata menutup), jengger kebiruan, bergerombol pada suatu tempat dan nafsu makan berkurang. Pada umumnya memperlihatkan diare putih atau coklat kehijau-hijauan dan terdapat gumpalan seperti pasta di sekitar kloaka disertai kelemahan kaki, sayap menggantung kusam, lumpuh karena arthritis, dan nampak sesak nafas.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan diutamakan pada sanitasi dan tata laksana serta manajemen pemeliharaan yang baik. Pengobatan pullorum dapat dilakukan dengan penyuntikan antibiotik seperti cocillin, neo terramycin ke dada ayam.
D. 3 Jenis Penyakit Mikal (Penyakit Jamur) pada Unggas, Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Cara Pengobatannya
1. Penyakit Aspergillosis
Penyebab : Aspergillosis atau Brooder Pneumonia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur atau cendawan dari genus Aspergillus, yang paling patogen adalah Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus dan Aspergillus niger. Penyakit ini menyerang manusia dan hewan. Pada unggas terutama menyerang alat pernapasan.
Gejala Klinis : Dalam bentuk akut, aspergillosis menyebabkan hewan tidak mau makan, kelihatan mengantuk, kadang membuka mulut karena kesulitan bernapas, bahkan mengalami kejang. Apabila cendawan menginfeksi otak, akan menimbulkan gejala kelumpuhan dan gangguan syaraf lainnya. Jika terjadi infeksi pada mata umumnya hanya menyerang salah satu matanya, hingga matanya tertutup oleh cairan kental berwarna kuning dan ayam tumbuh lambat.
Pencegahan dan Pengobatan : Belum ada vaksin yang efektif untuk pencegahan. Hewan penderita sebaiknya diisolasi. Pakan ternak dijaga jangan sampai terkontaminasi cendawan. Belum ada obat yang efektif dan ekonomis untuk aspergillosis pada unggas.
2. Penyakit Candidiasis
Penyebab : Candidiasis merupakan penyakit mikal yang disebabkan oleh Candida. Candida telah dikenal dan dipelajari sejak abad ke-18. Penyakit ini terutama disebabkan oleh hygiene yang tidak baik. Candida dapat hidup sebagai saprobe tanpa menyebabkan kelainan pada berbagai permukaan tubuh manusia dan hewan. Spesies Candida yang dikenal banyak menimbulkan penyakit baik pada manusia maupun hewan adalah Candida albicans.
Gejala Klinis : Gejala pada ayam terserang candidiasis tidak terlalu spesifik, namun akibat penyakit ini pertumbuhan ayam menjadi terhambat, bulu berdiri, atau ayam mengalami diare.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan candidiasis hanya bisa dilakukan dengan meningkat kan standar sanitasi, menghindari pemberian obat, antibiotik, dan coccidiostat, serta menghindari stimulan pertumbuhan berlebihan yang dapat mempengaruhi flora normal pada saluran pencernaan. Pengobatan dapat dilakukan menggunakan cooper sulfat dengan takaran 1 : 2000 (1 bagian cooper sulfat dan 2000 bagian air minum).
3. Penyakit Ringworm
Penyebab : Ringworm adalah penyakit menular pada permukaan kulit yang disebabkah oleh cendawan. Cendawan penyebab penyakit ini termasuk dalam kelompok Dermatophyta. Terdapat 4 (empat) genus yaitu Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton, dan Keratinomyces, yang menyebabkan penyakit badan hewan adalah Trichophyton dan Microsporum.
Gejala Klinis : Pada unggas gejala klinis berupa bercak kecil berwarna putih kotor pada jengger, dapat meluas ke bagian lain dari kepala terutama yang tidak berbulu. Selanjutnya pada bagian yang terluar dari bercak tersebut akan tertutup oleh lapisan cendawan berbentuk seperti kerak berbutir.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan ringworm dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit dan kesehatan tubuh hewan. Ringworm jenis tertentu dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan olesan atau pengobatan per oral melalui mulut. Obat yang digunakan mengandung lemak, jodium sulfa atau asam salisilat.
E. 6 Jenis Penyakit Parasit pada Unggas, Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Cara Pengobatannya
1. Penyakit Ascariasis Pada Ayam
Penyebab : Ascariasis adalah penyakit cacing yang menyerang unggas dan disebabkan oleh Ascaridia galli. Sinonim spesies ini adalah A.lineata, A.perspicillum. Cacing ini terdapat di usus dan duodenum hewan unggas. Pada ternak ayam sering menyerang baik tipe pedaging maupun tipe petelur, sedangkan pada ayam buras kemungkinan tertular lebih besar karena sistem pemeliharaan yang bebas berkeliaran.
Gejala Klinis : Pada infeksi berat akan terjadi mencret berlendir, selaput lendir pucat, pertumbuhan terhambat, kekurusan, kelemahan umum, anemia, diare dan penurunan produksi telur.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dapat dilakukan dengen menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar. Pengobatan terhadap Ascaridia galli yang paling sering dilakukan dengan pemberian piperazine. Anthelmentik ini sangat efektif, dapat diberikan melalui makanan atau minuman.
2. Penyakit Cacing Mata Pada Unggas
Penyebab : Penyebab penyakit cacing mata pada unggas adalah O.mansoni. Cacing yang dewasa bisa mencapai panjang 12-18 mm. Cacing ini senang tinggal di balik kelopak mata (membrane nyctitans) bangsa unggas. Cacing mata pada unggas adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit cacing yang suka tinggal di mata inang khususnya di saccus conjunctiva.
Gejala Klinis : Unggas yang terinfeksi menunjukkan gejala conjunctivitis (radang pada conjunctiva), opthalmitis (radang pada mata), kerusakan kornea dan mengganggu daya pandang mata. Mata kotor karena banyak eksudat dan basah.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Untuk cacing yang yang ada di kelopak mata, diteteskan 1-2 tetes larutan cresol 5%, dibiarkan 2-3 menit, tidak lama kemudian cacing yang hidup di belakang kelopak mata akan mati. Selanjutnya mata dibersihkan dengan dengan aquades steril agar sisa larutan cresol hilang.
3. Penyakit Coccidiosis
Penyebab : Coccidiosis merupakan penyakit parasiter pada sistem pencernaan unggas akibat infeksi protozoa genus Emeria. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Coccidiosis menyebabkan pertumbuhan unggas yang tidak optimal akibat menurunnya efisiensi penyerapan nutrisi pakan. Pada kejadian yang kronis, penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi pada unggas.
Gejala Klinis : Unggas yang terinfeksi penyakit Coccidiosis menunjukkan gejala klinis berupa anoreksia, depresi, bulu berdiri, kepucatan pada pial dan jengger, kekurusan, dan kematian.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan Coccidiosis pada unggas dapat dilakukan dengan penerapan tindakan biosecurity dan pemberian vaksin secara teratur. Pengobatan Coccidiosis dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang bersifat coccidiostat atau coccidiocidal. Pemberian coccidiostat tidak mengeliminasi seluruh parasit dari dalam tubuh tetapi hanya menekan jumlah parasit yang ada di dalam tubuh.
4. Penyakit Gurem
Penyebab : Gurem (Ornithonyssus bursa) termasuk sub ordo Mesostigmata, sub kelas Ascari dan kelas Arachnida. Hama ini sangat kecil dan sulit diberantas. Gurem menghisap darah, hidup bergerombol, dan keluar pada malam hari. Gurem betina menghisap darah ayam sebanyak 0.077 mg atau jumlah yang dihisap adalah 1.8 kali berat tubuh gurem.
Gejala Klinis : Akibat dari serangan parasit ini antara lain ayam kurang tidur, gelisah, stres, lesu, kurang darah, dan terganggu saat mengeram, sehingga banyak telur tidak menetas. Gangguan gurem jika tidak mendapat penanganan dapat menyebabkan penurunan produksi telur, bahkan bisa berhenti sama sekali.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik dan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Ayam yang terserang gurem dapat diobati dengan cara memandikannya dengan campuran air sabun dan belerang.
5. Penyakit Leucocytozoonosis
Penyebab : Leucocytozoonosis merupakan penyakit parasitik pada unggas yang disebabkan oleh protozoa dari genus Leucocytozoon. Leucocytozoon sp. diklasifikasikan sebagai protozoa dari phylum apicomplexa, kelas sporozoa, ordo eucoccidiidae, famili plasmodiidae. Protozoa ini hidup sebagai parasit di dalam sel darah putih.
Gejala Klinis : Leucocytozoonosis akut menyebabkan unggas mengalami anemia, leukocytosis, tachypnea, anorexia, lesu, diare berwarna hijau, dan gangguan syaraf. Pada ayam layer, Leucocytozoonosis menyebabkan produksi telur menurun. Gejala klinis muncul setelah satu minggu infeksi.
Pencegahan dan Pengobatan : Untuk menghindari terjangkitnya Leucocytozoonosis, sebaiknya peternak memperhatikan adanya genangan atau sumber air di sekitar peternakan. Sumber air merupakan tempat bagi vektor untuk menetaskan telurnya. Pengobatan Leucocytozoonosis dilakukan dengan memberikan pyrimethamine ( dosis 1 ppm), sulfadimethoxine (dosis 10 ppm), Pemberian clopidol (dosis 125 ppm) diketahui efektif untuk pencegahan.
6. Penyakit Malaria (Plasmodiosis) Unggas
Penyebab : Plasmodiosis atau Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari spesies Plasmodium sp. Penyakit tersebut dapat menyerang berbagai jenis hewan baik mamalia maupun unggas. Plasmodiosis merupakan arthropod born disease atau penyakit yang ditularkan oleh arthropoda. Plasmodium merupakan protozoa yang diklasifikasikan sebagai protozoa dari sub kelas Telosporidia, ordo Coccidiomorphida, sub ordo Haemosporidinae, dan genus Plasmodium.
Gejala Klinis : Gejala klinis yang muncul pada unggas yang terinfeksi berupa kelemahan, lesu, dyspnae, anemia, abdominal distension, occular hemorrhagi, dan kematian. Infeksi Plasmodium dalam sel darah merah menyebabkan pH darah turun sehingga pengikatan oksigen oleh hemoglobin menjadi turun.
Pencegahan dan Pengobatan : Salah satu cara pencegahan dan pengendalian Plasmodiosis pada peternakan adalah dengan mengendalikan nyamuk sebagai vektor pembawanya. Pengobatan terhadap plasmodiosis dapat dilakukan dengan pemberian chloroquine (dosis 5-10 mg/Kg BB), dan primaquine (dosis 0,3 mg/KgBB). Chloroquine dapat diberikan melalui air minum dengan dosis 250mg/120 mL.
Demikian tentang “32 Jenis Penyakit Ternak Unggas, Penyebab, Gejala Serangan, Pencegahan dan Cara Pengendaliannya“. Informasi secara detail tentang pengendalian maupun pencegahan masing-masing penyakit akan dibahas pada artikel berikutnya. Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!