Cara Mudah Menanam Kol (Kubis) di Dataran Rendah

Budidaya KOL atau KUBIS di Dataran Rendah

Kol atau Kubis

Budidaya Hortikultura – Kol, kubis, atau kobis adalah salah satu jenis sayuran daun yang termasuk dalam kelompok kultivar Brassica oleracea. Kol atau kubis terdiri dari susunan kelopak daun yang menyatu membentuk bulatan dan oleh karena itu tanaman kol juga dikenal dengan sebutan kubis bulat. Tanaman ini masih satu kultivar dengan kembang kol, kubis brussel dan brokoli. Konon kol/kubis berasal dari daerah pantai laut tengah (mediterania) yang tersebar di pantai barat Perancis, Denmark dan di karang-karang pantai Inggris. Sekitar abad ke-9 tanaman ini mulai dibudidayakan di Eropa dan menyebar hingga ke Amerika hingga Indonesia. Di Indonesia kol/kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang paling populer dan banyak disukai masyarakat. Tanaman kol/kubis bisa dibudidayakan secara monokultur maupun polykultur (tumpangsari). Sistem tumpangsari yang banyak dilakukan adalah tumpangsari kol dan cabai atau kubis dan tomat.

Kol atau Kubis kita kenal sebagai tanaman budidaya yang berasal dari dataran tinggi yang berhawa sejuk. Memang benar adanya, sentra  produksi kol di Indonesia adalah daerah dataran tinggi seperti Takengon, Brastagi, Bukit Tinggi, Kerinci, Dieng, Kopeng, Malang, dan daerah-daerah lainnya yang berhawa sejuk. Tetapi sekarang ini tanaman kol sudah dibudidayakan juga didataran rendah. Dengan adanya kultivar baru yang toleran terhadap cuaca panas dan suhu tinggi, petani di daerah dataran rendah sudah dapat membudidayakan tanaman kol. Beberapa jenis varietas kol yang cocok dibudidayakan di dataran rendah antara lain Grand 22 (Chia Thai Seed), Green Helmet (Sakata Seed), Green Autumn 2055 (Known You Seed), dan lain sebagainya.

Syarat Tumbuh Tanaman Kubis/Kol Dataran Rendah

Beberapa varietas kol dataran rendah yang disebutkan diatas memiliki toleransi yang tinggi terhadap suhu dataran rendah yang tinggi disiang hari dan suhu rendah dimalam hari. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman kol adalah tanah lempung berpasir atau tanah liat berpasir. Tanaman kol menyukai tekstur tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik. pH tanah yang ideal untuk tanaman kol dataran rendah antara 5,5 – 6,5.

Cara Budidaya Menanam Kol / Kubis di Dataran Rendah

1.    Pengolahan Lahan Budidaya Kol Dataran Rendah

Pekerjaan budidaya kubis dataran rendah diawali dengan pembersihan lahan, yaitu membersihkan lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul secara manual dengan kedalaman 20 – 30 cm. Pengolahan lahan bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah dan membuat tanah menjadi gembur supaya akar tanaman kol dapat tumbuh dengan maksimal. Meskipun dalam pertumbuhannya tanaman kubis sangat membutuhkan air tetapi tanaman ini tidak menyukai tanah yang becek dan air yang berlebihan. Oleh karena itu lahan harus dibuat bedengan-bedengan supaya air tidak menggenang saat musim hujan. Bedengan dibuat dengan lebar -/+ 1 meter, tinggi bedengan 20 – 30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Panjang bedengan dibuat dan disesuaikan dengan panjang lahan.

2.    Jenis Pupuk dan Cara Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Kol / Kubis Dataran Rendah

Tanaman kol/kubis hanya dapat tumbuh dengan optimal jika unsur hara didalam tanah tersedia dalam jumlah yang cukup. Untuk itu perlu diberikan pupuk dasar sebelum bibit tanaman kol ditanam. Jenis-jenis pupuk yang digunakan sebagai pupuk dasar tanaman kol/kubis antara lain pupuk organik, seperti pupuk kandang/kotoran ternak atau kompos dan pupuk kimia seperti TSP/SP36, KCL dan ZA. Pada tanah yang ber pH rendah (masam) perlu juga ditaburkan kapur dolomit dengan dosis disesuaikan dengan kebutuhan. Kapur dolomit sebaiknya ditaburkan bersamaan saat pengolahan lahan atau segera setelah selesai pengolahan lahan.

Cara pemberian pupuk dasar yaitu dilakukan dengan cara ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga rata atau ditutup tipis menggunakan tanah. Dosis pupuk organik disesuaikan dengan ketersediaan pupuk, makin banyak pupuk organik makin baik. Perbandingan pupuk TSP/SP36, ZA dan KCL adalah 2 : 2 : 1 yang ditaburkan bersamaan dengan penaburan pupuk organik. Kemudian setelah selesai penaburan pupuk dasar lahan dibiarkan selama kurang lebih 2 – 3 minggu sebelum bibit kol ditanam.

3.    Pemasangan Mulsa Plastik Untuk Budidaya Kol / Kubis Dataran Rendah

Sebelum pemasangan mulsa plastik (MPHP) dilakukan hendaknya lahan dalam kondisi basah atau disiram jika tidak turun hujan. Gunakan mulsa plastik yang sesuai dengan lebar bedengan, misalnya mulsa plastik ukuran 90 cm atau 120 cm. Penggunaan mulsa plastik ini opsional, tidak wajib tergantung kehendak si petani. Tetapi jika modal memadai sebaiknya menggunakan mulsa plastik untuk menghambat tumbuhnya gulma dan mempermudah pemeliharaan.

4.    Jarak Tanam Budidaya Kol / Kubis Dataran Rendah

Setelah pemasangan mulsa selesai kemudian dibuat lubang tanam. Mulsa dilubangi menggunakan kaleng berdiameter 8 – 10 cm. Jarak tanam bervariasi, tergantung kehendak si petani dan musim. Jika budidaya kol / kubis dilakukan dimusim kemarau jarak tanam bisa dibuat lebih rapat, sedangkan jika budidaya dimusim hujan jarak tanam dibuat lebih jarang. Jarak tanam pada musim hujan sebaiknya dibuat lebih jarang supaya lingkungan tanaman tidak terlalu lembab dan untuk meminimalisir serangan penyakit jamur dan bakteri. Jarak tanam untuk tanaman kol / kubis yaitu 70 x 50 cm, 60 x 50 cm, 40 x 50 cm atau 40 x 40 cm.

5.    Persiapan Benih / Bibit Tanaman Kol Dataran Rendah

Saat ini sudah banyak tersedia benih kol/kubis yang cocok di dataran rendah yang beredar di pasaran dengan berbagai merk dan varietas. Beberapa varietas benih kol yang sudah cukup dikenal antara lain Grand 22 (Chia Thai Seed), Green Helmet (Sakata Seed), Green Autumn 2055 (Known You Seed) atau Summer Autumn 633 (Known You Seed). Bacalah dengan cermat keterangan yang tertera pada kemasan produk sebelum memutuskan untuk membeli benih. Pilih dan gunakan varietas yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan dan ketinggian dataran lahan dimana kol/kubis akan dibudidayakan. Atau bertanyalah kepada teman yang sudah berpengalaman berbudidaya kol/kubis pada sekitar lokasi setempat.

6.    Cara Penyemaian Benih Kol / Kubis Dataran Rendah

Benih kol sebaiknya disemai terlebih dahulu menggunakan polybag kecil ukuran 6 x 8 cm atau 8 x 10 cm. Siapkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2 : 1 (2 bagian tanah : 1 bagian pupuk organik). Tanah dan pupuk organik dicampur hingga merata dan dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu. Kemudian media semai dimasukkan kedalam polybag kecil yang sudah disediakan. Masukkan benih kol kedalam polybag, 1 – 2 benih per polybag dan ditutup tipis menggunakan tanah halus. Setelah itu polybag disiram menggunakan sprayer hingga basah, kemudian disungkup menggunakan plastik putih atau plastik mulsa. Penyungkupan bertujuan supaya benih kol cepat berkecambah dan tumbuh serempak. 3 – 4 hari kemudian benih biasanya sudah berkecambah. Jika seluruh benih sudah berkecambah (minimal 80%) sungkup dibuka dan diberi naungan plastik transparan. Bibit kol sudah bisa dipindah tanam pada usia 25 – 30 hari setelah semai.

7.    Cara Menanam Bibit Kol/Kubis Dataran Rendah

Jika bibit sudah berumur 25 atau 30 hari setelah semai, bibit sudah bisa dipindah tanam kelahan. Pilih bibit yang sehat, segar, berbatang kuat dan tumbuh normal. Lubang tanam ditugal dengan kedalaman dan lebar disesuaikan dengan ukuran polybag semai. Kemudian plastik polybag dibuka dengan hati-hati supaya media tidak pecah atau rusak. Bibit dimasukkan kedalam lubang tanam kemudian tanah disekitar lubang tanam ditekan-tekan sedikit. Setelah selesai menana, bibit segera disiram secukupnya agar tidak layu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.

8.    Penyiraman Tanaman Kol/Kubis Dataran Rendah

Jika budidaya dilakukan di musim penghujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman. Tetapi jika dimusim kemarau penyiraman secara rutin wajib dilakukan. Pada masa-masa awal penyiraman bisa dilakukan menggunakan selang, dan dilakukan setiap pagi dan sore. Jika umur tanaman sudah lebih dari 30 hari penyiraman sebaiknya dilakukan dengan cara di leb, yaitu menggenangi parit hingga seluruh bedengan basah. Penyiraman dilakukan setiap 2 – 3 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi.

9.    Penyulaman Tanaman Kol/Kubis Dataran Rendah

Penyulaman atau penyisipan adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal dengan bibit yang sehat. Setelah penanaman selesai hendaknya tanaman selalu dikontrol secara rutin. Sulam dan ganti segera jika terdapat tanaman kol yang mati, rusak dimakan hama atau tumbuh tidak normal. Penyulaman dilakukan setidaknya sampai tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.

10.    Penyiangan Tanaman Kol/Kubis Dataran Rendah

Penyiangan merupakan kegiatan wajib dalam budidaya tanaman. Penyiangan dilakukan untuk menghindari terjadinya persaingan mendapatkan nutrisi antara tanaman dan gulma. Penyiangan juga bermanfaat untuk meminimalisir serangan hama dan penyakit. Gulma atau rumput liar jika dibiarkan bisa menjadi inang (tempat bersembunyi dan berkembang biak) hama dan penyakit. Jika budidaya kol/kubis dilakukan menggunakan mulsa plastik pekerjaan penyiangan bisa lebih ringan, karena penyiangan hanya dilakukan pada parit antar bedengan. Dalam satu musim tanam penyiangan bisa dilakukan hingga 2 – 3 kali.

11.    Pemberian Pupuk Susulan Tanaman Kol/Kubis Dataran Rendah

Selain pupuk dasar, tanaman kol/kubis juga perlu diberikan pupuk susulan. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 25 hari dan dilakukan setiap 10 – 15 hari sekali. Jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kol antara lain Urea, KCL dan ZA dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Dosisnya disesuaikan dengan kondisi tanaman. Pemupukan susulan dilakukan dengan cara dikocor supaya pupuk mudah diserap oleh akar tanaman serta menghemat penggunaan pupuk.

12.    Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kol/Kubis Dataran Rendah

Selain beberapa hal diatas, kunci sukses budidaya kol yang wajib diperhatikan adalah penanggulangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya kubis/kol. Beberapa hama penting yang sering mengganggu tanaman kubis yaitu ulat tanah (agrotis ipsilon hufn.), ulat daun kubis (plutella xylostella l.), ulat krop kubis (crocidolomia binotalis zell.), dan ulat krop bergaris (hellula undalis f.). Pengendalianny dapat dilakukan dengan kultur teknis, menggunakan pestisida nabati atau pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia sebaiknya hanya dilakukan jika serangan parah dan tidak memungkinkan untuk dikendalikan secara kultur teknis maupun menggunakan pestisida nabati.

Sedangkan jenis-jenis penyakit yang sering ditemukan pada tanaman kol/kubis yaitu rebah semai, penyakit busuk daun, penyakit busuk hitam, serta penyakit akar bengkak. Pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman (tidak menanam satu jenis tanaman secara terus-menerus), sanitasi lahan dan penyemprotan fungisida.

13.    Umur Panen Kol / Kubis Dataran Rendah

Tanaman Kubis/Kol rata-rata sudah bisa dipanen pada usia 65 – 70 hari atau lebih lama lagi, tergantung jenis atau varietas. Ciri-ciri kol/kubis siap panen yaitu korp bagian dalam telah padat, korp terluar berwarna keunguan dan melengkung keluar. Kol / kubis dipanen dengan cara dipotong dengan mengikut sertakan 2 helai daun hijau yang berguna untuk melindungi kol/kubis dari kerusakan. Buang daun-daun yang rusak dan terinfeksi penyakit. Kol/kubis yang telah dipanen kemudian dikumpulkan pada tempat teduh agar tidak layu dan tetap segar saat dijual. Ketika memanen dan mengumpulkan kol/kubis sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, jangan dilempar atau ditumpuk untuk menjaga kualitas hasil panen tetap baik.

Demikian “13 Tahap Mudah Budidaya Kol di Dataran Rendah“. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!