Cara Mengendalikan dan Mencegah PENYAKIT KUNING Tanaman Lada
Tips Pengendalian Penyakit Kuning Tanaman Lada
Hama & Penyakit – Lada atau merica adalah tanaman budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Jika dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya, harga jual lada jauh lebih menggiurkan. Ada dua jenis tanaman lada yang dikenal dimasyarakat, yaitu lada panjat dan lada perdu. Batang tanaman lada panjat tumbuh merambat pada tiang panjat atau pada pepohonan, sedangkan lada perdu tidak menjalar atau merambat. Di sentra-sentra penghasil lada tanaman ini merupakan primadona bagi petani. Harga jualnya yang relatif tinggi menjadi daya tarik bagi petani untuk membudidayakan tanaman rempah ini. Lada tidak hanya dijual di pasar lokal, tetapi lada adalah salah satu komoditas penting perdagangan dunia. Meskipun terlihat mudah, namun dilapangan petani sering mengalami kendala dalam melakukan usaha budidaya tanaman lada. Tantangan yang harus dihadapi petani lada bermacam-macam, baik itu tentang harga jual yang cenderung fluktuatif maupun serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen.
Penyebab Penyakit Kuning pada Tanaman Lada
Penyakit kuning merupakan faktor yang sangat berperan dalam penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen lada. Karena itu penyakit kuning termasuk salah satu penyakit utama pada tanaman lada. Penyakit kuning pada tanaman lada disebabkan oleh beberapa faktor yang kompleks yang terjadi bersamaan atau hampir berrsamaan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis organisme pengganggu tanaman (OPT), diantaranya adalah nematoda (Radopholus similis dan Meloydogyne incognita), serta jamur patogen (Fusarium solani dan Fusarium oxysporum). Selain itu penyakit ini juga disebabkan oleh faktor pendukung lainnya, yaitu kelembaban atau kadar air tanah dan rendahnya kandungan hara pada tanah. Tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab penyakit kuning adalah nematoda.
Gejala Serangan Penyakit Kuning pada Tanaman Lada
Gejala penyakit ini terlihat pada bagian tanaman yang berada diatas permukaan tanah dan bagian tanaman dibawah permukaan tanah. Gejala yang terlihat pada bagian tanaman diatas permukaan tanah adalah daun dan dahan tanaman berubah menjadi kekuningan. Gejala ini terjadi secara bertahap, dimulai dari bawah dan menjalar secara perlahan kebagian atas tanaman. Daun-daun yang telah menguning tidak layu, tetapi akan gugur satu persatu. Selanjutnya dahan dan sulur juga akan gugur sehingga lama kelamaan tanaman menjadi gundul.
Gejala yang terjadi pada bagian tanaman yang berada dibawah permukaan tanah terlihat pada akar, terutama pada rambut-rambut akar. Jika digali, pada bagian akar akan terlihat luka nekrosis dan puru. Luka pada akar tersebut diakibatkan oleh serangan nematoda Radopholus similis, sedangkan puru akar merupakan gejala serangan nematoda Meloydogyne incognita. Jika dibelah, didalam jaringan akar yang luka tersebut banyak terdapat nematoda. Pada jaringan akar tersebut juga terdapat cairan yang menyumbat pembuluh jaringan akar sehingga penyerapan air dan hara terganggu.
13 Cara Mengendalikan Penyakit Kuning pada Tanaman Lada
Sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, bahwa penyakit kuning pada tanaman lada disebabkan oleh berbagai macam organisme dan faktor tanah, maka pengendalian penyakit ini harus dilakukan sejak awal dan secara terpadu. Pengendalian meliputi pemenuhan hara yang dibutuhkan oleh tanaman serta menjaga kelembaban tanah. Dan yang terpenting adalah pengendalian organisme parasit penyebab penyakit kuning, yaitu nematoda dan jamur parasit. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit kuning pada tanaman lada antara lain sebagai berikut ;
1. Menggunakan bibit lada dari varietas unggul yang memiliki sifat toleran terhadap organisme parasit penyebab penyakit kuning. Misalnya varietas Kuching yang toleran terhadap Radopholus similis dan Meloydogyne incognita, atau varietas LDL yang toleran terhadap Meloydogyne incognita.
2. Pengolahan lahan yang baik sebelum penanaman, meliputi pengapuran untuk menyesuaikan pH tanah.
3. Membersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya dan sisa-sisa akar kayu yang ada didalam tanah. Sisa tanaman bisa menjadi tempat hidup sementara nematoda dan sisa akar kayu merupakan inang beberapa jamur parasit.
4. Menaburkan nematisida yang direkomendasikan pada lahan setelah olah tanah dan sebelum melakukan proses penanaman bibit lada.
5. Pemberian trichoderma untuk menekan jamur parasit Fusarium pada lahan sebelum tanam.
6. Pemenuhan unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman, yaitu dengan pemberian pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang telah difermentasi.
7. Pemupukan yang berimbang sesuai dengan kebutuhan dan usia tanaman lada.
8. Menanam tanaman bukan inang di sela tanaman lada misalnya Centrosema pubescens, Arachis hypogea, dan Crotalaria spp.
9. Penggunaan musuh alami antara lain jamur Arthrobotrys, Dactylaria, Dactylella dan bakteri Pasteria penetrans.
10. Penggunaan mulsa plastik, mulsa plastik mampu menekan aktifitas dan perkembangbiakan nematoda serta menjaga kelembaban tanah tetap stabil.
11. Penggunaan pestisida nabati untuk menekan populasi nematoda. Ekstrak daun mimba dan jarak mampu membasmi nematoda didalam tanah, aplikasi dilakukan dengan menyemprotkan kelahan dan pangkal batang tanaman lada.
12. Sanitasi kebun dan menjaga kebersihan kebun.
13. Membongkar tanaman terinfeksi beserta akarnya hingga benar-benar bersih, kemudian memusnahkannya dengan cara dibakar.
Demikian “Cara Mengendalikan PENYAKIT KUNING Pada Tanaman Lada“. Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!