Cara Budidaya Menanam GANDUM, Pemeliharaan dan Varietas Gandum yang Cocok di Indonesia

Potensi Budidaya Gandum di Indonesia

Tanaman Gandum (Foto : footage.framepool.com)

Budidaya Tanaman Pangan – Gandum (Triticum spp.) adalah salah satu tanaman pangan sumber karbohidrat khas daerah sub tropis yang termasuk dalam kelompok tanaman serealia (biji-bijian) dari famili poaceae (padi-padian). Konon tanaman gandum adalah tanaman pangan yang pertamakali dibudidayakan umat manusia jauh sebelum manusia mengenal padi dan jagung. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum berasal dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki, Siria, Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada sejak 2700 SM.  Saat ini, gandum telah menjadi pangan pokok di lebih dari 40 negara dan telah dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Gandum berkembang di wilayah subtropis dan mediteran seperti Rusia, Amerika Serikat, sebelah selatan Kanada, bagian utara sampai tengah China, Turki, India, dan Australia.

Daerah Penghasil Gandum di Indonesia

Masyarakat Indonesia kini semakin familiar dengan makanan sumber karbohidrat yang berbahan dasar gandum, seperti roti dan mie instan. Indonesia bukan merupakan negara penghasil gandum, namun kebutuhan gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hingga saat ini kebutuhan gandum Indonesia masih diimpor dari Amerika dan Australia. Untuk mengurangi impor gandum, perlu diusahakan pengembangan budidaya gandum di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tepung terigu yang semakin meningkat. Beberapa wilayah di Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil gandum, seperti daerah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini terbukti dengan keberhasilan UPT Pusat Pengembangan Perbenihan Kentang (P3K) di Desa Ngadiwono yang telah sukses mengembangkan dan membudidayakan salah satu varian gandum asal Australia.

Di lahan seluas 4 hektar, Pusat Pengembangan Perbenihan Kentang (P3K) Kabupaten Pasuruan berhasil menanam gandum dengan hasil produksi yang lumayan. Lahan Pusat Pengembangan Perbenihan Kentang (P3K) di Desa Ngadiwono tersebut sejatinya diperuntukkan sebagai lahan pengembangan pembibitan kentang unggulan, namun kini juga diperuntukkan sebagai lahan pengembangan tanaman gandum. Dari uji coba tersebut, pertumbuhan dan hasil produksi gandum asal Australia cukup bagus. Proyek tersebut adalah proyek budidaya gandum satu-satunya di Indonesia yang berhasil, dan Kabupaten Pasuruan menjadi daerah penghasil gandum pertama di Indonesia. Budidaya gandum di Kecamatan Tosari, Pasuruan tersebut mampu meproduksi gandum sebanyak 4 ton per hektar.

Syarat Tumbuh Tanaman Gandum di Indonesia

Daerah atau wilayah yang baik dan ideal untuk budidaya menanam gandum di Indonesia adalah daerah dataran menengah hingga dataran tinggi, yaitu daerah yang memiliki ketinggian mulai dari 800 m dpl (diatas permukaan laut) dengan curah hujan minimal 600 mm per tahun. Suhu udara yang dikehendaki tanaman gandum berkisar antara 15 – 25 C dengan kelembaban udara antara 80 – 90%. Tanaman penghasil tepung terigu ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik. Tanaman gandum tidak menyukai tanah yang terlalu lembab, becek dan tergenang air. pH tanah ideal untuk tanaman gandum antara 6,5 – 7,0.

Varietas Benih Gandum yang Cocok di Indonesia

Bisakah gandum dibudidayakan di Indonesia? Mengapa gandum tidak bisa tumbuh di Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kini terjawab sudah, gandum bisa tumbuh dengan baik di Indonesia.
Badan Litbang Pertanian telah melakukan beberapa penelitian yang menghasilkan beberapa varietas gandum yang bisa dan cocok untuk ditanam di Indonesia, yaitu varietas gandum Dewata dan Selayar. Benih gandum tersebut  tersedia dan bisa diperoleh di UPBS Balai Penelitian Tanaman Serealia dengan harga sekitar Rp. 25.000/kg atau menghubungi : info@litbang.deptan.go.id

Tips Memilih Benih Gandum yang Baik dan Berkualitas

Beberapa ciri-ciri benih gandum yang baik dan layak untuk dibudidayakan adalah sebagai berikut ;
1).    Benih berasal dari tanaman yang sehat dan bebas penyakit,
2).    Benih berasal dari malai yang matang pada batang utama,
3).    Biji benih memiliki bentuk dan warna yang seragam,
4).    Benih bebas dari hama maupun penyakit, dan
5).    Memiliki bobot yang tinggi dan seragam.

Persiapan Lahan untuk Budidaya Gandum

Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya, kemudian lahan dibajak atau dicangkul sedalam 25 cm. Pencangkulan/pembajakan bertujuan untuk menggemburkan tanah agar tanah memiliki aerasi yang baik. Setelah dibajak biarkan selama 2 – 3 minggu. Kemudian buat bedengan dengan lebar 1,5 m atau 2 m, tinggi bedengan 25-30 cm dan panjang bedengan disesuaikan dengan keadaan lahan. Jarak antar bedengan 50 – 60 cm.

Jenis Pupuk Dasar Tanaman Gandum dan Cara Pemberian Pupuk Dasar

Pada tanah dengan kesuburan tinggi, tanaman gandum tidak harus diberi pupuk dasar. Tetapi jika budidaya gandum dilakukan pada tanah yang tandus atau kurang subur, pupuk dasar harus diberikan agar tanaman dapat tumbuh optimal. Pemberian pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan pembuatan bedengan. Pupuk ditaburkan merata diatas bedengan kemudian diaduk rata atau ditutup tanah dan biarkan 1 – 2 minggu. Jenis pupuk dasar untuk tanaman gandum adalah pupuk kandang/kompos sebanyak 10-25 ton per hektar, TSP/SP36, KCl dan ZA/Urea. Dosis pupuk disesuaikan dengan keadaan lahan.

Cara Penanaman dan Waktu yang Tepat Menanam Gandum

Setelah bedengan selesai dibuat, 1 – 2 minggu kemudian benih gandum siap ditanam. Cara penanamannya yaitu dengan sistem TABELA (Tanam Benih Langsung) seperti pada penanaman jagung atau padi darat / padi gogo. Bedengan ditugal menggunakan kayu membentuk barisan, jarak tanam budidaya gandum yaitu 20 cm x 10 cm atau 25 cm x 10 cm. Tanah ditugal sedalam -/+ 5 cm, kemudian benih dimasukkan kedalam lubang 3-4 butir per lubang, kemudian ditutup kembali menggunakan tanah. Waktu yang tepat untuk menanam gandum adalah di akhir musim hujan atau awal musim kemarau.

Pemeliharaan Tanaman Gandum

1.    Pengairan

Jika tidak turun hujan, setelah penanaman benih gandum lahan perlu diairi supaya benih cepat berkecambah dan dapat tumbuh dengan baik. Pengairan berikutnya setidaknya dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebagai berikut :

a).    Ketika tanaman gandum berumur 1 bulan / 30 hari setelah tanam, dilakukan setelah penyiangan,
b).    Ketika tanaman gandum berumur 45 – 65 hari setelah tanam, yaitu ketika tanaman gandum memasuki fase bunting hingga keluar malai,
c).    Ketika tanaman gandum berumur 70 – 90 hari setelah tanam, yaitu pada fase pengisian bulir sampai masak.

2.    Penyiangan

Penyiangan pada tanaman gandum dilakukan hingga 2 – 3 kali, tergantung kondisi pertumbuhan gulma. Penyiangan dilakukan untuk mengurangi persaingan/perebutan nutrisi antara tanaman dan gulma sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Waktu penyiangan yaitu sebelum pemberian pupuk susulan.

Jenis Pupuk dan Dosis Pupuk Susulan Tanaman Gandum

Pemupukan susulan dilakukan setelah penyiangan. Pupuk susulan tanaman gandum diberikan setidaknya 2 kali, pertamakali ketika gandum berumur 7 – 14 hari setelah tanam dan ketika gandum berumur 1 bulan. Berikut ini jenis pupuk, dosis dan waktu pemupukan gandum ;

a).    Pupuk susulan pertama : umur 7-14 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk tanaman gandum per hektar adalah Urea 100 kg, SP36/TSP 100 kg, dan KCl 50 kg.
b). Pupuk susulan kedua : umur 1 bulan setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk susulan kedua adalah sama seperti pupuk susulan pertama, yaitu Urea 100 kg, SP36/TSP 100 kg, dan KCl 50 kg.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Gandum

Seperti halnya tanaman budidaya pada umumnya, tanaman gandum juga tidak luput dari gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering ditemukan pada tanaman gandum antara lain ; ulat tanah, kepik hijau, aphids, dan penyakit jamur. Hama tanaman gandum dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang menyerang. Sedangkan penyakit jamur dikendalikan dengan penyemprotan fungisida.

Umur / Masa Panen Gandum

Tanaman gandum dapat dipanen pada umur 90 – 125 hari setelah tanam (tergantung varietas dan ketinggian tempat budidaya). Ciri-ciri tanaman gandum yang sudah dapat dipanen adalah jika 80% dari rumpun telah bermalai, seluruh bagian tanaman yaitu jerami, batang dan daun telah menguning, dan biji sudah mengeras. Panen gandum dilakukan dengan cara disabit, kemudian malai yang telah dipanen dijemur. Setelah kering bulir gandum dirontokkan menggunakan mesin perontok atau secara manual. Panen gandum sebaiknya dilakukan ketika cuaca cerah.

Demikian “Cara Budidaya Menanam Gandum di Indonesia“. Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!