Herbisida LOGRAN 75WG : Bahan Aktif, Dosis dan Cara Aplikasi Logran 75 WG pada Berbagai Jenis Tanaman

Bahan Aktif, Dosis dan Cara Menggunakan Herbisida Logran 75WG

Pestisida – Berdasarkan waktu aplikasinya, herbisida dibedakan menjadi dua jenis yaitu herbisida pratumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida purnatumbuh (postemergence herbicide).

Herbisida pratumbuh adalah jenis atau type herbisida yang diaplikasikan setelah lahan diolah atau sebelum rumput (gulma) tumbuh. Sasaran utama herbisida pratumbuh yakni biji rumput agar tidak tumbuh dan mengganggu tanaman.

Sedangkan herbisida purnatumbuh yaitu herbisida yang diaplikasikan pada gulma yang sudah tumbuh. Akan lebih efektif apabila diaplikasikan pada saat gulma tumbuh aktif dan sebelum gulma berbunga.

Herbisida purnatumbuh dapat membunuh batang dan daun pada hampir semua jenis gulma, baik gulma daun lebar maupun gulma daun sempit.

Jenis herbisida pratumbuh sangat efektif dalam pengendalian gulma, karena dapat mencegah tumbuhnya biji-biji rumput liar atau gulma pengganggu tanaman utama.

Tentang Herbisida LOGRAN 75 WG

Herbisida Logran 75 WG adalah salah satu produk unggulan dari PT. Syngenta Indonesia. Herbisida ini merupakan racun rumput sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh.

Herbisida Logran 75 WG berbentuk butiran yang dapat disuspensikan dalam air.

Racun biji rumput Logran 75 WG bersifat selektif yang dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan, misalnya padi, jagung, kakao, karet, kelapa sawit dan lain sebagainya.

Logran 75 WG adalah racun biji rumput (herbisida pra tumbuh) yang digunakan untuk mencegah tumbuhnya biji rumput, dapat digunakan juga untuk membunuh rumput yang telah tumbuh (purna tumbuh)

Herbisida LOGRAN 75WG : Bahan Aktif, Dosis dan Cara Aplikasi Logran 75 WG pada Berbagai Jenis Tanaman

Bahan Aktif Herbisida LOGRAN 75 WG dan Cara Kerjanya

Herbisida Logran 75 WG berbahan aktif “Triasulfuron” yang bersifat sistemik selektif.

Herbisida sistemik selektif yaitu herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan keseluruh bagian jaringan gulma dari daun sampai ke perakaran, atau sebaliknya. Herbisida ini hanya membunuh gulma dan tidak mengganggu tanaman utama.

Bahan aktif triasulfuron bekerja dengan menghambat biosintesis dari asam amino esensial valin yang menyebabkan pembelahan sel dan pertumbuhan tanaman terhenti.

Herbisida ini termasuk jenis herbisida pra tumbuh, yaitu jenis herbisida yang dapat menghambat tumbuhnya biji rumput. Bahan aktif triasulfuron memiliki toksisitas yang rendah terhadap mamalia.

Jenis Rumput dan Dosis Penggunaan Herbisida Logran 75 WG pada Berbagai Jenis Tanaman

a). Akasia : gulma berdaun lebar Chromolaena odorata, Lantana camara, Stachytarpheta indica, Tetracera indica (Penyemprotan volume tinggi : 30 – 40 g/ha)

b). Hutan tanaman industri Eucalyptus spp. : gulma berdaun lebar Chromolaena odorata, Mikania micrantha, Spenochlea zeylanica, gulma berdaun sempit Pennisettum spp. (Penyemprotan volume tinggi: 30 – 40 g/ha)

c). Jagung : gulma berdaun lebar Mimosa invisa, Mikania micrantha, gulma berdaun sempit Digitaria cyliaris, Setaria plicata (Penyemprotan volume tinggi : 40 – 60 g/ha)

d). kakao (TBM)* : gulma berdaun lebar Mikania micrantha, Chromolaena odorata, spenochlea zeylanica, gulma berdaun sempit Pennisetum spp. (Penyemprotan volume tinggi : 40 – 60 g/ha)

e). Karet (TBM)* : gulma berdaun lebar Mikania micrantha (Penyemprotan volume tinggi : 60 g/ha)

f). Karet (TM)* : gulma pakisan Christella dentata (Penyemprotan volume tinggi : 60 g/ha)

g). Kelapa sawit (TBM)* : gulma berdaun lebar Mikania micrantha, Ottochloa nodosa (Penyemprotan volume tinggi : 60 g/ha)

h). Kelapa sawit (TM)* : gulma pakisan Nephrolepis acutifolia, Selaginella sp. (Penyemprotan volume tinggi : 40 – 60 g/ha)

i). Padi sawah tabela : gulma berdaun lebar Ludwigia octovalvis, Sphenochlea zeylanica, teki Cyperus iria (Penyemprotan volume tinggi: 7,5 – 15 g/ha)

j). Padi sawah tabela : teki Fimbristylis miliacea (Penyemprotan volume tinggi : 22,5 g/ha)

k). Padi sawah tanam pindah : gulma berdaun lebar Ludwigia octovalvis, Monochoria vaginalis, Sphenochlea zeylanica, teki Cyperus difformis (Penyemprotan volume tinggi : 7,5 -15 g/ha)

l). Persiapan lahan budidaya jarak pagar: gulma berdaun lebar Ageratum conyzoides, Chromolaena odorata, gulma berdaun sempit Imperata cylindrica, Pennisetum spp. (Penyemprotan volume tinggi : 40 – 60 g/ha)

Catatan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan, TM = Tanaman Menghasilkan

Dosis Logran 75 WG per Tangki Semprot dan Cara Aplikasinya

Herbisida Logran 75 WG dapat diaplikasikan sebelum maupun setelah penanaman. Perlu diketahui bahwa herbisida ini tidak hanya membunuh biji rumput, akan tetapi dapat juga membunuh biji atau benih tanaman utama. Oleh karena itu, cara pemakaiannya perlu di perhatikan dengan benar. Berikut ini dosis dan cara aplikasi herbisida Logran 75 WG :

1. Dosis Herbisida Logran 75 WG per tangki semprot 15-16 liter adalah 1,5 – 2 gram.
2. Dapat dicampur dengan herbisida lain, herbisida kontak atau sistemik. Dilakukan sebelum penanaman.
3. Untuk penanaman sistem tanam benih langsung (tanpa semai), penyemprotan herbisida Logran 75 WG dilakukan 10 – 15 hari sebelum penanaman benih.
4. Atau diaplikasikan setelah benih tanaman tumbuh.
5. Aplikasi setelah penanaman benih/bibit, herbisida Logran 75 WG tidak dapat dicampur dengan herbisida lain.

Cara Aplikasi Herbisida Logran 75 WG pada Tanaman Padi Sawah Sistem Tanam Pindah

1. Tanah dibajak/atau dicangkul sempurna
2. Tanah sawah digenangi air sambil menunggu bibit siap tanam
3. Keringkan, kemudian lahan disemprot dengan herbisida Logran 75 WG
4. Sehari kemudian sawah digenangi air setinggi 1-3 cm
5. 4 atau 5 hari kemudian air dibuang dan lahan siap ditanami.

Demikian tentang “Dosis dan Cara Aplikasi Herbisida Logran 75 WG”. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!