Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Instalasi Sistem Fertigasi

Budidaya/Hidroponik – Ada beberapa hal pokok yang harus dipersiapkan sebelum memulai bercocok tanam hidroponik dengan sistem fertigasi. Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan persiapan lahan budidaya pada tanah (konvensional). Salah satunya adalah persiapan tempat atau lahan untuk meletakkan tanaman-tanaman hidroponik nantinya. Jika pada budidaya konvensional disebut persiapan lahan, maka pada budidaya tanaman hidroponik sistem fertigasi ini saya sebut instalasi fertigasi system. Intalasi yang saya maksud tidak terbatas pada pemasangan selang-selang fertigasi dan perlengkapan fertigasi lainnya, tetapi mencakup semua kegiatan dalam mempersiapkan lahan atau tempat untuk bercocok tanam scara hidroponik. Lahan yang dimaksud disini bukan dicangkul, tetapi hanya dibersihkan dan diratakan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat meletakkan polybag-polybag tanaman.

Mungkin ada yang bertanya “kenapa pakai polybag?” Cara menanam hidroponik sistem fertigasi bisa menggunakan pot, keleng bekas dan polybag. Berhubung ini adalah bercocok tanam hidroponik skala besar, menurut saya menggunakan polybag dan fertigasi sistem adalah teknik yang paling mudah, murah dan efektif. Cara membuat instalasi hidroponik sistem fertigasi ini bisa diaplikasikan untuk beberapa jenis tanaman, misalnya cabai, tomat, terung, timun, melon atau semangka.

Persiapan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai menanam cabai hidroponik sistem fertigasi adalah sebagai berikut ;

1. Lahan,
2. Mulsa,
3. Media tanam,
4. Polybag,
5. Perlengkapan fertigasi,
6. Pompa,
7. Timer,
8. Bak nutrisi / tandon

Persiapan Lahan dan Membuat Instalasi Hidroponik Sistem Fertigasi

1. Persiapan lahan

Lahan yang akan digunakan untuk budidaya cabai hidroponik fertigasi system terlebih dahulu dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tonggak kayu/tunggul. Kemudian lahan diratakan, dan atau dibuat bedengan agar lahan tidak tergenang saat turun hujan. Buatlah bedengan dengan lebar 90 – 100 cm dan jarak antar bedengan 70 – 80 cm. Tinggi dan panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Kemudian permukaan bedengan diratakan agar terlihat rapi dan agar posisi polybag tidak miring.

2. Pemasangan Mulsa

Setelah lahan siap, langkah selanjutnya adalah pemasangan mulsa. Cara memasang mulsa tidak berbeda dengan cara yang umum digunakan pada budidaya cabai konvensional atau budidaya cabai di tanah. Pemasangan mulsa berguna untuk menahan gulma atau rumput liar agar tidak tumbuh.

3. Persiapan Media Tanam

Gambar 1 : media tanam cocopeat (by : Areyip Ismail)

Media tanam yang digunakan pada budidaya cabai hidroponik fertigasi system adalah campuran arang sekam dan cocopeat atau full cocopeat. Jika menggunakan arang sekam dan cocopeat, campurkan kedua jenis media tanam tersebut dengan perbandingan 1 : 1

4. Persiapan Polybag

Gambar 2 : Lahan budidaya hidroponik sistem fertigasi (by : Areyip Ismail)

Polybag yang sudah dipersiapkan diisi dengan media tanam secukupnya. Tekan-tekan sedikit agar padat, namun jangan terlalu padat. Kemudian polybag disusun diatas mulsa plastik dengan jarak 60 x 60 cm atau sesuai dengan keinginan. Posisi polybag disusun dengan pola zig-zag atau sejajar (sesuai selera). Pasang perlengkapan fertigasi dan letakkan ditengah bedengan, pasang instalasi seperti pada gambar 2. Tancapkan 1 stick fertigasi untuk satu polybag.

5. Perlengkapan Fertigasi

Gambar 3 : Perlengkapan fertigasi (stick, neple, selang dan timer)

Alat atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam membuat hidroponik sistem fertigasi antara lain ; pipa paralon 2″ (pipa induk), pipa/selang pembagi, neple, selang 5 mm / selang fertigasi, timer dan stick fertigasi. Pipa paralon 2″ berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dari tandon ke lahan, kemudian dibagi menggunakan pipa 3/4″ disetiap bedengan. Selang fertigasi 5 mm dipasang sesuai jumlah polybag pada selang/pipa pembagi, antara pipa pembagi dengan selang fertigasi dihubungkan dengan neple. Sedangkan stick fertigasi dipasang pada ujung selang fertigasi dan ditancapkan pada media tanam. Lihat gambar 4

Gambar 4 : Instalasi Sistem Fertigasi (by : Areyip Ismail)

6. Bak nutrisi/tandon dan pompa

Gambar 5 : Tandon / Bak Nutrisi (by Areyip Ismail)

Jika semua persiapan diatas sudah selesai, langkah yang terakhir adalah menyiapkan bak nutrisi/tandon. Ukuran bak nutrisi/tandon disesuaikan dengan jumlah tanaman, semakin banyak tanaman maka semakin besar bak nutrisi yang dibutuhkan. Bak nutrisi/tandon berfungsi untuk menampung larutan nutrisi yang akan dialirkan kesetiap tanaman. Pompa dipasang sedemikian rupa pada bak nutrisi dan dihubungkan dengan pipa/selang induk. Nah, nutrisi nantinya akan dipompa dari bak/tandon dan dialirkan melalui selang-selang yang sudah dipasang kesetiap polybag tanaman.

Demikian “cara membuat instalasi hidroponik sistem fertigasi”. Jika semua persiapan, peralatan dan perlengkapan diatas sudah ready, proses penanaman bibit bisa dimulai. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat…(Areyip Ismail)

Salam mitalom !!!