32 Jenis PENYAKIT UNGGAS (Ayam), Cara Pencegahan dan Pengobatannya (Page 1)

Penyakit Ternak Ayam (Unggas) dan Cara Pengobatannya (Page 1)

32 Jenis PENYAKIT UNGGAS (Ayam), Cara Pencegahan dan Pengobatannya (Page 1)Hama & Penyakit Ternak – Hewan peliharaan jenis unggas adalah ternak yang paling banyak dibudidayakan manusia, dan unggas yang paling populer adalah ayam, itik, angsa, burung, dan merpati/burung dara.  Unggas merupakan hewan ternak yang banyak diambil manfaatnya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Unggas dibudidayakan oleh hampir setiap rumah tangga, terutama masyarakat yang bermukim di pedesaan. Karena itu populasi ternak unggas paling banyak jika dibandingkan dengan ternak lainnya. Seiring dengan semakin bertambahnya populasi unggas, maka penyakit yang menyertainya juga semakin banyak dan kompleks. Penyakit-penyakit unggas baik penyakit ringan maupun penyakit berat yang bisa menular kepada manusia merupakan kendala terberat dalam usaha budidaya ternak unggas. Serangan penyakit pada ternak unggas merupakan penyebab utama gagalnya suatu usaha budidaya. Selain penyakit-penyakit menular yang mematikan, penyakit-penyakit yang tidak mematikan pun perlu mendapatkan perhatian, mengingat penyakit-penyakit tersebut juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Pengamanan terhadap penyakit harus mendapatkan prioritas dan perhatian khusus, dimana pengendalian tersebut terdiri dari usaha pencegahan, pengobatan dan pembasmian.

Jenis-jenis Penyakit yang Sering Ditemukan pada Ternak Unggas

Banyak sekali jenis-jenis penyakit yang sering ditemukan pada ternak unggas. Penyakit pada unggas disebabkan oleh beberapa jenis nikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur dan parasit. Gejala dan akibat yang ditimbulkan oleh serangan mikroorganisme tersebut berbeda-beda, baik penyakit ringan, penyakit menular maupun penyakit yang mematikan. Beberapa penyakit menular yang telah ditemukan pada unggas lokal di laboratorium diagnostik adalah Newcastle Disease (Tetelo), Flu Burung, Marek, Gumboro, Pox, Infectious Coryza (Snot), Pullorum, Colibacillosis, Cholera unggas, Anthrax, Aspergillosis, Candidiosis, Coccidiosis, Histomoniasis, Cryptosporidiosis, Trichomoniasis, infestasi ektoparasit dan cacing. Berdasarkan penyebabnya, penyakit pada unggas dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu sebagai berikut ;

–    Penyakit Viral : adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh virus
–    Penyakit Bakteri : adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh bakter
–    Penyakit Mikal : adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh jamur
–    Penyakit Parasit : adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh organisme parasit

A.    15 Jenis Penyakit Viral (Virus) pada Unggas, Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Cara Pengobatannya

1.    Penyakit Avian Encephalomyelitis (AE)

Penyebab : Penyakit Avian Encephalomyelitis disebabkan oleh virus RNA dari family Picornaviridae. Penyakit AE umumnya menyerang anak ayam umur 1-4 minggu, sedang pada ayam petelur hanya mengakibatkan penurunan produksi telur antara 5-20%, yang mempengaruhi daya tetas telur yang diproduksinya. Bila diingat bahwa Penyakit AE ini ditularkan melalui telur maka “Breeder” yang paling dirugikan akibat serangan penyakit ini.

Gejala klinis ; Pada anak ayam umumnya umur 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain ayam awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari otot-otot kaki, sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, keadaan akan berlanjut dengan kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian. Pada ayam petelur gejala yang terlihat hanyalah penurunan produksi telur antara 5-10% dan tidak diikuti gejala gangguan syaraf. Pada ayam pembibitan ditemukan adanya daya tetas telur yang menurun dan anak ayam yang ditetaskan akan banyak tertular penyakit AE.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi. Cara pengobatan belum ada. Pada ayam yang masih hidup dapat diberikan ransum pakan yang baik disertai vitamin dan elektrolit.

2.    Penyakit Avian Influenza (AI) / Flu Burung

Penyebab : Penyakit Avian influenza (AI) pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A subtipe H5 dan H7. Semua unggas dapat terserang virus influenza A, tetapi wabah AI sering menyerang ayam dan kalkun. Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi karena dapat mencapai 100%. Virus ss-RNA yang tergolong family Orthomyxoviridae, dengan diameter 80-120 nm dan panjang 200-300 nm.

Gejala Klinis : Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI antara lain adalah, jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu terlihat berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintikbintik merah (ptekhie) atau biasa disebut kerokan kaki. Keluarnya cairan dari mata dan hidung, pembengkakan pada muka dan kepala, diare, batuk, bersin dan ngorok. Nafsu makan menurun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek. Adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi dengan cepat. Sementara itu pada LPAI, kadang gejala klinis tidak terlihat dengan jelas.

Pencegahan dan Pengobatan : Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian Influenza. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada kandang.

3.    Penyakit Cacar Unggas

Penyebab : Penyakit cacar unggas disebabkan oleh DNA Pox virus ukuran besar. Terdapat 4 strain
Pox virus unggas yang mirip satu sama lain dan secara alami menginfeksi spesies unggas sesuai dengan namanya, yaitu : Virus Fowl pox, Virus Turkey pox, Virus Pigeon pox dan Virus Canary pox.

Gejala Klinis : Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi tergantung pada : kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor komplikasi yang lain. Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang lambat pada unggas muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesulitan bernapas dan makan.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Seperti penyakit virus yang lain, untuk penyakit cacar tidak ada obat yang spesifik dan efektif.

4.    Penyakit Chicken Anemia Syndrome

Penyebab : Penyakit Chicken anemia syndrome disebabkan oleh Chicken Anemia Agent (CAA), termasuk grup Circovirus. Virus berukuran 18-26,5 nm, tergolong ss-DNA, tidak beramplop dan berbentuk ikosahedral. CAA merupakan penyakit viral yang bersifat akut pada ayam muda. Penyakit ditandai adanya anemia aplastika dan atrofi organ limfoid yang mengakibatkasn terjadinya imunosupresif.

Gejala Klinis : Pada kasus akut gejala klinis muncul pada ayam umur 7-14 hari, ditandai dengan hambatan pertumbuhan dan anoreksia. Pada bagian muka, pial dan jengger tampak pucat, bulu ayam berdiri disertai dengan terjadinya peningkatan mortalitas ayam sekitar 5-16%, tetapi pernah mencapai 60%.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan cara vaksinasi. Pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder dapat membantu menurunkan kasus.

5.    Penyakit Egg Drop Syndrome 1976 (EDS’76)

Penyebab : EDS’76 disebabkan oleh Adenovirus dari famili Adenoviridae. Virus EDS’76 dapat mengaglutinasi eritrosit ayam, itik dan kalkun. Virus EDS’76 diduga berasal dari adenovirus itik. Musim hujan dan kering tidak mempengaruhi secara langsung penyakit EDS’76, tetapi dapat memperberat kasus penyakit akibat faktor stres.

Gejala Klinis : Gejala klinis EDS’76 biasanya tampak pada ayam berumur 25-35 minggu dengan gejala khas berupa penurunan produksi telur dengan kualitas jelek. Kualitas telur yang jelek dapat berupa hilang atau berkurangnya warna kulit telur, kulit telur lunak, tipis atau bahkan tanpa kulit dan ukuran telur menjadi sangat kecil.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan terhadap EDS’76 dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi pada ayam menjelang produksi. Tidak ada obat yang efektif dalam menurunkan keparahan ataupun mengurangi gejala penyakit.

6.    Penyakit Helicopter Disease

Penyebab : Penyebab utama penyakit ini adalah Reovirus, tetapi beberapa agen lain dapat terlibat, seperti rotavirus, parvovirus, enterovirus-like viruses dan toga virus-like agent. Helicopter Disease merupakan penyakit penyebab gangguan pertumbuhan terutama pada ayam pedaging umur 1–6 minggu.

Gejala Klinis : Anak ayam yang terserang penyakit ini menunjukkan penurunan laju pertumbuhan yang nyata pada umur pemanasan/brooding yaitu 5-7 hari. Kelainan bulu tampak pada ayam yang sakit, termasuk patahnya tungkai bulu sayap primer dan bertahannya warna kuning pada bulu di bagian bawah kepala sampai umur 30 hari.

Pencegahan dan Pengobatan : Untuk mencegah terjadinya malabsorbsi, formulasi pakan dapat dievaluasi untuk meyakinkan kecukupan zat-zat gizi. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk pengendalian penyakit ini.

7.    Penyakit Inclusion Body Hepatitis (IBH)

Penyebab : Penyakit Inclusion Body Hepatitis (IBH) disebabkan oleh Adenovirus, familia Adenoviridae. IBH disebabkan oleh sedikitnya 3 serotipe dari DNA Adenovirus dan diperkirakan minimum ada 19 serotipe Avian Adenovirus yang pernah dideteksi dari ayam, kalkun, angsa dan entok. Inclusion Body Hepatitis (IBH) merupakan penyakit akut, menyerang ayam muda umur 4-8 minggu.

Gejala Klinis : Hampir semua infeksi Adenovirus tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas. Jengger kelihatan pucat, pial dan kulit muka juga pucat, depresi, lemah dan kemungkinan diikuti dengan penyakit lainnya. Gangguan pernafasan sering terjadi pada anak ayam dan pada ayam dewasa kadang terjadi penurunan produksi telur.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan infeksi paling baik dilakukan dengan praktek manajemen pemeliharaan yang optimal. Seperti pada penyakit yang disebabkan virus lainnya, belum ada pengobatan untuk penyakit ini.

8.    Penyakit Infectious Bronchitis (IB)

Penyebab : Penyakit Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit pernapasan akut dan sangat menular pada ayam. IB disebabkan oleh virus dari genus coronavirus dari family Coronaviridae. Virus IB termasuk virus ss-RNA, berbentuk spherik atau pleomorfik dengan diameter 90-200 nm. Spesies rentan terhadap penyakit IB hanyalah ayam, baik broiler ataupun layer, tetapi pernah dilaporkan kejadian pada itik dan burung liar.

Gejala Klinis : Gejala klinis pada anak ayam ditandai dengan batuk, bersin, ngorok, keluar leleran hidung dan eksudat berbuih di mata. Anak ayam yang terkena tampak tertekan dan akan cenderung meringkuk di dekat sumber panas. Gejala klinis muncul dalam waktu 36 sampai 48 jam.

Pencegahan dan Pengobatan : Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan infectious bronchitis. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral

9.    Penyakit Infectious Bursal Disease (IBD)

Penyebab : IBD merupakan penyakit menular akut pada ayam berumur muda, disebabkan oleh Virus IBD tergolong virus RNA dari genus avibirnavirus dan family birnaviridae. Kerugian ekonomi yang diakibatkan cukup besar karena menyerang anak ayam berumur muda (kurang dari tiga minggu) dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi.

Gejala Klinis : Ayam yang terserang ditandai dengan gejala depresi, nafsu makan menurun, lemah, gemetar, sesak nafas, bulu berdiri dan kotor terutama bulu di daerah perut dan dubur, selanjutnya diikuti dengan diare, feses berwarna putih kapur dan kematian yang terjadi akibat dehidrasi.

Pencegahan dan Pengobatan : Cara pencegahan yang paling efektif adalah melakukan vaksinasi. Tidak ada pengobatan yang efektif. Namun perlakuan terhadap ternak ayam yang sakit dapat diberikan  pengobatan, misalnya dengan tetes 5% dalam air minum selama 3 hari, gula rnerah 2% dicampur dengan NaHC03 0,2% dalam air minum selama  2 hari.

10.    Penyakit Infectious Laryngo Tracheitis (ILT)

>> Page 2, Page 3