Hama dan Penyakit Tanaman Tomat

Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Tomat

Hama & Penyakit – Salah satu faktor yang wajib diperhatikan dalam usaha budidaya tomat adalah penanganan dan pengendalian hama dan penyakit. Tanaman tomat merupakan tanaman sayuran buah semusim seperti halnya tanaman cabe, terong dan sebagainya. Hama dan penyakit beberapa tanaman sayuran semusim hampir memiliki kemiripan. Baik dari jenis hama dan penyakit maupun gejala serangan. Misalnya tanaman tomat, cabe dan terong memiliki kemiripan dalam hal serangan hama dan penyakitnya.

Beberapa hama dan penyakit pada tanaman tomat antara lain; ulat, kutu, lalat, layu fusarium, busuk buah dan sebagainya. Seperti halnya tanaman lainya, tanaman tomat akan mudah terserang penyakit saat musim hujan. Kelembaban udara yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tomat

Hama Tanaman Tomat

1. Kutu Kebul
(Bemisicia tabacci)
Kutu kebul hewan bersayap dan berwarna putih ini adalah salah satu hama yang sangat berbahaya pada budidaya tomat. Hama ini biasanya bergerombol dibawah daun dan terlihat terselubungi tepung berwarna putih. Apabila tertiup angin atau tersentuh tepung putih tersebut akan beterbangan keudara. Kutu kebul menyerang dengan cara menghisap cairan daun. Tanaman yang terserang ditandai dengan pertumbuhan yang terhambat dan kerdil, daun menjadi keriting dan berwarna kuning. Kutu kebul merupakan vektor utama penyebaran virus gemini.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan areal budidaya, penggunaan mulsa plastik dan melakukan pergantian tanaman. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.

2. Lalat Buah (Bactrocera sp.)
Lalat buah adalah serangga berwarna hitam kekuningan dan berbentuk seperti tawon kecil. Hama ini menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan telor kedalam buah tomat. Telor yang bersarang didalam buah akan menetas dan menjadi larva. Larva-larva tersebut akan memakan daging buah tomat sehingga menyebabkan buah menjadi busuk.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap lalat buah. Kebersihan dan sanitasi areal budidaya juga perlu diperhatikan. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang berbau menyengat, misalnya santoat atau curacron.

3. Kutu Daun
(Aphids)
Kutu daun, adalah hama dari jenis kutu penghisap berwarna hijau. Seperti halnya kutu kebul, hama ini juga merupakan vektor pembawa virus. Hama ini menyerang dengan cara menghisap cairan daun dan bagian tanaman lainnya sehingga menyebabkan daun menjadi keriting dan pertumbuhan terhambat. Gejala serangan kutu daun sangat mudah dideteksi, yaitu jika ditemukan ada banyak semut pada tanaman tersebut. Jika ditemukan semut sudah dapat dipastikan tanaman tersebut diserang kutu daun.
Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan areal budidaya dari tanaman inang. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.

4. Ulat Buah (Helicoverpa armigera atau Heliothis armigera)
Ulat buah menyerang buah, daun dan batang tomat. Gejala serangan pada buah tomat ditandai dengan adanya lubang dan buah membusuk. Pada daun menyebabkan daun berlubang dan menyerang bagian batang muda.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara membersihkan gulma, membuang dan membunuh ulat secara manual. Secara kimiawi dapat disemprot dengan insektisida abamectin, regent atau prevaton.

5. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat tanah menyerang dengan cara memakan pangkal batang, menyebabkan tanaman mudah roboh dan mati. Pada batang muda ulat ini bisa menyerang dengan memakan habis tanaman. Ulat tanah berwarna kecoklatan dan bertubuh lebih besar dari ulat daun. Ulat tanah aktif pada malam hari, dan pada siang hari akan bersembunyi didalam tanah dan dibawah rerumputan.
Pengendalian dilakukan dengan membersihkan gulma, sehingga tidak ada tempat persembunyian bagi ulat ini. Secara kimia dapat disemprot dengan insektisida curacron, regent, atau prevaton. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada saat ulat ini aktif, yakni pada malam hari.

6. Hama Thrips
Trips menyerang daun muda dengan cara menghisap cairan daun dan menyebabkan keriting daun.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan pergantian tanaman, membersihkan gulma dan tanaman inang. Secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin.

Penyakit Pada Tanaman Tomat

1. Layu Fusarium
Gejala layu fusarium pada awal serangan dapat ditandai dengan adanya tanaman yang tiba-tiba layu dan akan segar kembali pada sore hari dan pagi hari dan akhirnya mati. Layu fusarium disebabkan oleh cendawan patogen Fusarium oxysporum. Cendawan ini pada awalnya menyerang akar dan lama kelamaan menyerang seluruh bagian tanaman.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menggunakan benih yang tahan terhadap cendawan Fusarium oxysporum. Budidaya menggunakan mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tetap stabil. Cendawan Fusarium oxysporum. berkembang dengan cepat pada musim hujan dengan kondisi kelembaban tinggi. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penggunaan agens hayati Trichoderma sp., mencabut dan membuang serta memusnahkan tanaman terserang.

2. Bercak Daun
Bercak Daun disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici, pada daun yang terserang terdapat bintik-bintik bulat dan berwarna hitam kecoklatan. Lama kelamaan daun menguning dan akhirnya rontok.
Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan areal budidaya dan penggunaan mulsa plastik pada musim hujan. Pada musim hujan disarankan untuk menanam dengan jarak tidak terlalu rapat agar sirkulasi lancar dan dapat mengurangi kelembaban.
Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif mankozeb, antracol, saromyl, score, atau starmyl.

3. Layu Bakteri
(Pseudomonas solanacearum)
Gejalanya terlihat jika pucuk tanaman layu atau daun tua menguning. Jika batang dipotong akan terlihat cairan berwarna susu seperti lendir. Pengendalian bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman bukan sejenis dan menggunakan benih yang tahan terhadap bakteri.
Pengendalian secara kimia dapat dilakukan penyemprotan dengan bakterisida

4. Mosaik
Penyakit mosaik ditandai dengan adanya warna seperti mosaik pada daun. Pengendalian dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang terserang agar tidak menular.

5. Busuk Buah
Ada dua macam cendawan penyebab busuk buah pada tomat. Yang pertama penyakit busuk buah pada tomat disebabkan oleh cendawan Thanatephorus cucumeris. Gejala terlihat dengan adanya bercak kecil berwarna coklat pada buah tomat, lama kelamaan membesar dan cekung, buah menjadi busuk lalu rontok.
Yang kedua disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coccodes. Gejalanya terdapat bercak kecil bulat dan berair, yang lama-lama menjadi cekung. Terdapat bercak ungu pada pangkal buah dekat tangkai buah.
Pengendalian dilakukan dengan pergantian tanaman, menjaga kebersihan dan membuang serta memusnahkan buah yang terserang. Penyemprotan fungisida dilakukan jika serangan parah, dengan menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb atau kaptafol.

6. Busuk Daun
Penyebab penyakit busuk daun adalah cendawan Phytophthora infestans. Gejala awal terlihat adanya bercak basah berwarna hitam pada ujung daun, dan meluas keseluruh bagian daun sampai tangkai daun. Penyakit ini mudah menyebar, terlebih pada saat musim hujan dengan kelembaban tinggi.
Pengendalian dilakukan dengan cara membuang bagian tanaman yang terserang agar tidak menular. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan varietas yang tahan terhadap penyakit ini.
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif mankozeb, antracol, score atau starmyl.

7. Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV)
Atau virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, seperti halnya keriting bule pada tanaman cabe. Tanaman yang terinfeksi akan terlihat gejala daun muda mengkerut atau keriting dan berwarna kuning. Sedangkan pada daun tua tidak mengalami penyusutan. Vektor utama virus ini adalah kutu kebul.

Belum ada bahan kimia yang mampu membasmi virus ini. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman terserang dan membakarnya. Pengendalian selanjutnya adalah dengan mengendalikan kutu kebul sebagai vektornya. Kutu kebul dapat diatasi dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.

Baca juga :
1. Mengatasi Rontok Bunga dan Buah Tomat
2. Pecah Buah Pada Tomat
3. Penyakit Virus Kuning Pada Tanaman Tomat

Tips ; cara yang paling efektif dalam pengendalian hama dan penyakit adalah tindakan pencegahan. Lakukan pencegahan sebelum tanaman terserang, sebab jika sudah terlanjur parah akan sulit untuk mengendalikannya. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!