13 Jenis Hama dan Penyakit Utama Tanaman Pisang
Hama dan Penyakit Tanaman Pisang
Hama & Penyakit – Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjanjikan, selain perawatannya yang mudah pisang juga dapat tumbuh dengan baik di seluruh wilayah di Indonesia. Jika dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya, harga jual buah pisang relatif lebih stabil bahkan cenderung meningkat dari tahun ketahun. Budidaya tanaman pisang memiliki potensi yang besar sebagai sumber penghasilan petani dan penopang perokonomian masyarakat. Pisang mempunyai pangsa pasar yang luas, selain dikonsumsi sebagai buah segar oleh masyarakat pisang juga merupakan bahan baku industri makanan untuk diolah menjadi berbagai jenis produk. Saat ini banyak bermunculan industri makanan yang menggunakan pisang sebagai bahan baku utamanya, oleh karena itu peluang usaha budidaya pisang memiliki prospek yang cerah. Permintaan pasar yang terus meningkat mengindikasikan bahwa pisang bisa menjadi pilihan untuk dibudidayakan secara intensif.
Usaha budidaya pisang memang tergolong mudah dan tidak membutuhkan keahlian khusus, tetapi bukan berarti dalam usaha budidaya pisang selalu berjalan mulus. Ada saja hal-hal yang menjadi kendala dilapangan, misalnya adalah harga jual yang tidak sesuai harapan maupun serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman pisang memang tidak begitu banyak, namun pada kasus-kasus tertentu gangguan OPT tidak jarang menyebabkan gagal panen. Terutama adalah serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri maupun virus. Penyakit pada tanaman pisang yang paling sering ditemukan dan paling berbahaya adalah penyakit layu fusarium dan layu bakteri. Sedangkan hama yang sering ditemukan pada tanaman pisang antara lain yaitu nematoda, uret, lalat buah pisang, ngengat, ulat buah dan ulat penggulung daun pisang.
A. Hama Tanaman Pisang
1. Nematoda (Rotulenchus similis)
Nematoda atau cacing gilig adalah hama yang menyerang perakaran tanaman. Hama nematoda bisa menyerang semua jenis pisang, terutama pisang kepok. Hama ini menyerang akar pisang sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman tumbuh kerdil. Pada serangan parah, tanaman pisang yang terserang nematoda mudah rebah karena akar membusuk dan pertumbuhan akar-akar rambut terhenti.
Upaya pengendalian hama nematoda pada tanaman pisang dapat dilakukan dengan pencegahan, yaitu penggunaan bibit yang sehat, membongkar dan membakar rumpun tanaman yang terindikasi terinfeksi nematoda. Penggunaan pestisida kimia dapat dilakukan jika memang diperlukan.
2. Ulat Penggulung Daun Pisang (Erionota thrax L.)
Sesuai dengan namanya, ulat penggulung daun pisang menyerang daun pisang dengan cara memakannya. Ulat ini biasanya berukuran besar, tidak berbulu dan tubuhnya diselimuti semacam tepung berwarna putih. Daun pisang yang diserang digulung untuk perlindungan dirinya. Pada serangan parah daun pisang bisa habis dan hanya tersisa tulang daunnya saja. Hama ini menyerang semua jenis pisang, baik pisang buah, pisang hias maupun pisang serat.
Pengendalian hama ulat penggulung daun pisang dapat dilakukan secara mekanis, yakni dengan cara mengambil ulat dan kemudian memusnahkannya.
3. Hama Uret
Uret merupakan hama tanaman pisang yang sering menyerang tanaman pisang daerah dataran tinggi. Hama uret menyerang batang dan bonggol pisang sehingga batang dan bonggol berlubang. Gejala ini bisa kelihatan pada bibit yang masih muda atau anakan pisang.
Pengendalian hama uret dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan penggunaan insektisida kimia.
4. Kumbang Penggerek Bonggol Pisang (Cosmopolites sordidus).
Kumbang penggerek bonggol adalah hama tanaman pisang yang menyerang batang dan bonggol pisang. Batang dan bonggol pisang yang terserang berlubang, daun menguning dan layu, pertumbuhan terhambat. Jika berbuah, tanaman pisang akan menghasilkan buah berukuran kecil.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun. Memusnahkan batang dan bonggol tanaman terserang atau menimbunnya didalam tanah dan menyemprotkan insektisida.
5. Hama Ulat Buah Pisang
Ulat buah adalah hama yang menyerang buah pisang. Ulat buah pisang berwarna merah muda dan kepalanya berwarna hitam. Panjang tubuh ulat ini sekitar 2,5 cm. Buah yang terserang terdapat noda hitam kabu-abuan, buah keras dan bentuk buah tidak sempurna.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang direkomendasikan dengan dosis dan interval penyemprotan sesuai anjuran.
6. Hama Ngengat (Nicoleia octacema)
Hama ngengat pada tanaman pisang menyerang bunga dan buah pisang yang masih muda. Hama ini adalah hewan nokturnal yang aktif dimalam hari. Sedangkan pada siang hari hama ngengat bersembunyi. Serangan ngengat menyebabkan menurunnya kualitas buah pisang dan bentuk buah tidak semestinya.
Upaya pengendalian hama ngengat pada pisang dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida pada jantung pisang yang seludangnya telah terbuka.
7. Lalat Buah Pisang (Dacus dorsilis)
Lalat buah yang menyerang buah pisang adalah Dacus dorsilis. Buah pisang yang terserang mengalami perubahan bentuk, buah berubah warna, membusuk dan gugur. Pembusukan buah pisang terjadi karena biasanya lalat buah ini membawa jamur patogen yang berasal dari buah lainnya yang terinfeksi.
Upaya pengendalian lalat buah pisang dapat dilakukan dengan pemasangan perangkap lalat buah dan menyemprotkan insektisida kimia yang direkomendasikan.
B. Penyakit Utama Tanaman Pisang
1. Bercak Daun
Bercak daun pisang disebabkan oleh cendawan Cercospora musae Zimn. atau cendawan Mycosphacrella musicola Mulder. Daun yang terserang terdapat bintik-bintik hitam, semakin lama bintik hitam tersebut membesar dan melebar membentuk noda kuning kecoklatan hingga hitam. Pada serangan parah seluruh daun menguning dan mengering.
Upaya pengendalian bercak daun pisang dapat dilakukan dengan cara membersihkan areal kebun, memangkas daun-daun yang terserang kemudian memusnahkannya. Atau dengan penyemprotan fungisida kimia yang direkomendasikan.
2. Penyakit Kerdil Pisang
Tanaman yang terserang penyakit kerdil ditandai dengan pertumbuhannya yang lambat, daun tegak, kaku, pendek dan sempit. Tekstur daun rapuh dan mudah patah. Warna daun berubah menjadi kuning yang dimulai dari tepi daun. Penyakit kerdil pisang disebabkan oleh virus Banana bunchy top virus (BBTV) dan Abaca bunchy top virus (ABTV).
Penyakit kerdil pisang merupakan penyakit yang sangat sulit diberantas. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan menanam bibit yang sehat, membongkar tanaman yang terserang kemudian membakarnya. Penyemprotan insektisida kimia dapat dilakukan untuk membasmi kutu daun (Pentalonia nigronervosa). Kutu ini merupakan hama sekaligus vektor pembawa virus BBTV dan ABTV.
3. Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium pada tanaman pisang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Daun tanaman yang terserang akan menguning, pelapah menjadi layu, serta perubahan warna pada bonggol pisang. Kemudian tanaman akan mati karena bonggol dan akar membusuk.
Pengendalian layu fusarium pada pisang dapat dilakukan dengan menggunakan varietas yang tahan terhadap layu fusarium, penggunaan bibit yang sehat, pemupukan berimbang dan aplikasi agens hayati trichoderma sp.
4. Penyakit Pembuluh Jawa
Penyakit pembuluh jawa disebabkan oleh bakteri Pseudomonas musae Gaumann. Tanaman yang terserang mengalami pertumbuhan yang lambat, perkembangan pupus daun lambat. Upih daun sebelah luar terbelah membujur, daun patah dan layu. Jika bonggol dibelah akan terlihat berkas-berkas pembuluh yang mengeluarkan cairan berwarna kemerahan.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang sehat, pengolahan lahan yang baik, pemupukan secara berimbang dan aplikasi baktersida.
5. Penyakit Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri pada tanaman pisang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solaracearum. Bakteri ini menyerang akar, bonggol hingga batang pisang. Gejala awal terlihat adanya perubahan warna pada daun muda. Pada daun terdapat garis coklat kekuningan kearah tepi daun, lama kelamaan seluruh daun menguning, berwarna cklat dan akhirnya layu. Bonggol, batang, tandan dan buah pisang yang terserang mengeluarkan lendir berbau berwarna putih keabu-abuan hingga coklat kemerahan.
6. Penyakit Darah
Daun tanaman pisang yang terserang penyakit ini menguning dan kemudian layu, bunga jantan mengering, batang berubah warna menjadi kecoklatan dan akhirnya membusuk. Gejala lainnya yaitu ditandai oleh pembusukan daging buah, buah yang membusuk berwarna coklat kemerahan menyerupai darah. Penyakit darah disebabkan oleh bakteri DBD (Blood Disease Bacterium).
Upaya pengendalian dilakukan dengan menanam bibit yang sehat, membongkar kemudian membakar tanaman yang terserang dan penyemprotan bakterisida.
Demikian tentang “Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pisang” Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!