Dosis PUPUK KCL untuk Padi (Cara dan Waktu Aplikasi Pupuk KCL untuk Tanaman Padi)
Dosis, Waktu dan Cara Aplikasi Pupuk KCL untuk Padi
Pupuk dan Pemupukan – Berapa Dosis Pupuk KCL untuk Tanaman Padi? Pupuk KCl adalah pupuk anorganik sumber unsur kalium. Kalium merupakan unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak. Pupuk KCl atau pupuk Muriate of Potash (MOP) biasanya berbentuk kristal berwarna kemerahan.
Pupuk KCl bersifat higroskopis, mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh tanaman. Pupuk ini dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman perkebunan, tanaman pangan maupun tanaman sayuran (hortikultura), terutama tanaman yang menghasilkan buah.
Tanaman budidaya yang menghasilkan buah sangat membutuhkan unsur kalium yang terdapat pada pupuk KCl untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah tanaman tersebut. Misalnya tanaman padi, untuk menghasilkan gabah yang bernas dan berkualitas memerlukan unsur kalium dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Peran dan Fungsi Pupuk KCL untuk Tanaman Padi
Tanaman padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman semusim berbatang bulat dan berongga dengan daun memanjang. Tanaman pangan penghasil beras ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai tinggi, pada lahan kering maupun lahan sawah atau rawa. Pertumbuhan tanaman padi tidak hanya dikontrol oleh faktor internal, tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial, yaitu unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak. Selain unsur N dan P, hara esensial yang diperlukan tanaman padi adalah kalium (K). Unsur hara kalium (K) dapat diperoleh pada pupuk KCl. Unsur kalium yang terdapat pada pupuk KCl memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi.
Berikut ini 9 “Manfaat Penting Pupuk KCl untuk Tanaman Padi” :
1). Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman padi,
2). Meningkatkan daya tahan tanaman padi terhadap serangan penyakit, seperti penyakit blas dan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri lainnya,
3). Menguatkan batang tanaman padi sehingga tidak mudah roboh dan patah,
4). Membantu pembentukan protein dan karbohidrat,
5). Meningkatkan daya tahan tanaman padi terhadap kekeringan,
6). Meningkatkan kualitas setiap bulir padi, meningkatkan bobot dan hasil panen,
7). Sebgai aktivator enzim, seitar 80 jeni enzim pda tnmn padi dalam aktivitasnya memerlukan unsur kalium,
8). Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman padi,
9). Membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman padi.
Bagaimana Jika Tanaman Padi Kekurangan Unsur Kalium?
Tanaman padi yang kekurangan pupuk KCl (kekurangan unsur kalium) menunjukkan gejala yang mirip dengan kekurangan unsur nitrogen, yaitu seluruh tanaman mengalami klorosis (berwarna pucat kekuningan).
Bedanya gejala kekurangan unsur kalium (K) dimulai dari pinggir helai daun sehingga terlihat seperti huruf V terbalik. Secara umum, gejala kekurangan pupuk KCl pada tanaman padi adalah pertumbuhan menjadi kerdil.
Berapa Dosis Pupuk KCL untuk Tanaman Padi?
Cara aplikasi atau cara pemberian pupuk KCl pada tanaman padi dilakukan dengan cara ditaburkan dengan dosis dan waktu/jadwal pemupukan sesuai dengan rekomendasi setempat. Atau berdasarkan kadar kalium pada lahan yang digunakan.
Pada lahan sawah dengan kadar kalium rendah, dosis pupuk KCl untuk tanaman padi adalah 100 kg/ha, sedangkan pada lahan dengan kadar kalium sedang sampai tinggi dosis pupuk KCl untuk tanaman padi adalah 50 kg/ha. Pupuk KCl diberikan dua kali, yaitu pada umur 21 HST dan 42 HST.
Demikian tentang “Dosis Tepat Pupuk KCl untuk Tanaman Padi“. Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!