Cara Sederhana Menanam TOMAT HIDROPONIK Sistem Wick (Sumbu) di Rumah
A. Menanam TOMAT HIDROPONIK Sederhana
Hidroponik – Tomat Hidroponik? Iya tomat yang ditanam atau dibudidayakan tanpa menggunakan media tanah. Media tanam non tanah pada sistem hidroponik bermacam-macam, beberapa diantaranya yaitu perlite, hidroton, akar pakis, rockwool, atau media tanam yang paling murah yakni arang sekam. Ya, lagi-lagi arang sekam, lagi-lagi hidroponik sistem sumbu (Wick System), Kenapa? Murah aja sih alasannya…hehe.. Sampai saat ini saya masih “bermain” kain flanel dan sekam bakar untuk berhidroponik. Kelebihan hidroponik sistem sumbu menurut saya ya itu tadi, murah dan mudah. Nggak perlu peralatan macam-macam, cukup dengan ember, sumbu (kain flanel) dan cup plastik. Satu lagi, hidroponik sistem wick nggak perlu listrik, timer dan pompa air, mengingat di tempat saya listriknya masih kembang kempis, suka sesak nafas mati lampu bisa 5 kali dalam sehari, Luar Biasa !!!! Makanya sistem wick paling cocok disini…. Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang cara saya menanam HIDROPONIK TOMAT dengan cara yang paling sederhana. Jangan ditiru ya sekiranya ada indikasi bahwasanya cerita ini hoax atau hanya copas sana-sini, tapi silahkan dipraktekkan jika anda penasaran….
Tumbuhan yang berasal dari keluarga Solanaceae ini bukan tanaman buah tapi digolongkan sebagai sayuran meskipun memiliki buah. Menurut wikipedia Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di Indonesia buah tomat mudah ditemukan di pasar tradisional maupun super market. Tomat biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap masakan, jus, bahan pembuatan saus dan lain sebagainya. Intinya masyarakat Indonesia banyak yang mengkonsumsi tomat. Mengingat kandungan vitamin
dan gizi pada buah tomat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tidak ada salahnya jika kita menanamnya sendiri supaya kita bisa mengkonsumsi tomat segar setiap hari. Ah,,tidak ada waktu, sibuk lagian juga tempatnya nggak ada… hehe begitu ya kira-kira. Tak jadi masalah meskipun kita sibuk atau tidak memiliki tempat untuk bercocok tanam. Berkebun hidroponik solusinya, sistem hidroponik tidak mengharuskan kita menyiram atau memupuk tanaman setiap saat. Hidroponik itu mudah, semuanya serba otomatis…tanaman bisa menyerap air dan nutrisi sendiri. Berikut ini tahapan dan langkah-langkah menanam TOMAT HIDROPONIK sistem sumbu ;
B. Tahapan dan Langkah-langkah Menanam HIDROPONIK TOMAT Sistem Sumbu
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dimaksud yaitu tandon, pot, nutrisi, sumbu dan media tanam. Alat dan bahannya boleh
apa saja, yang pasti benihnya harus benih tomat dan nutrisinya harus AB Mix. Disini saya pakai nutrisi AB Mix umum untuk buah, kata orang sih bagusnya pakai nutrisi khusus tomat tapi saya belum pernah mencobanya. Tandon saya pakai ember ukuran 5 liter, netpotnya saya pakai cup plastik (cup yang biasanya dipakai oleh tukang cendol atau tukang jus). Media tanam masih setia dengan arang sekam dan sumbunya kain flanel.
2. Persiapan Benih Tomat Hidroponik
Ingat !! Harus benih tomat, bukan benih jagung ya….supaya sesuai dengan judulnya. Untuk benih anda bisa menggunakan benih tomat yang dijual di toko. Agar tanaman tomat bisa tumbuh dan berbuah secara maksimal gunakan benih yang sesuai (cocok) dengan tempat dimana anda berada, dataran rendah, menengah atau dataran tinggi. Kalau saya kan hanya coba-coba, makanya saya ambil saja tomat punya emak di dapur. Belah buah tomat kemudian ambil bijinya, lalu dijemur kemudian disemai. Atau bisa juga langsung disemai…
3. Penyemaian Benih Bibit Tomat Hidroponik
Nah, jika benih dan media semai sudah ada, silahkan benih disemai. Benih saya semai menggunakan polybag kecil dan media semainya arang sekam. Singkat cerita, 20 atau 25 hari kemudian bibit tomat sudah dapat dipindah tanam.
4. Cara Menanam Bibit TOMAT HIDROPONIK
Jika bibit sudah cukup umur (maksimal 25 hari setelah semai), selanjutnya bibit dipindah tanam dari persemaian ke dalam cup atau net pot. Lepaskan polybag semai dengan hati-hati, jangan sampai media semai pecah/rusak supaya bibit tidak stres setelah dipindah tanam. Kemudian media tanam disiram larutan nutrisi sampai basah atau langsung ditempatkan pada tandon yang sudah diisi nutrisi.
C. Dosis Nutrisi (Pupuk) Tomat Hidroponik Sistem Wick
1. Dosis Pupuk (Nutrisi) TOMAT HIDROPONIK Awal Tanam 0 – 7 hari setelah tanam (Minggu I) : Diawal tanam dosis nutrisi untuk tomat hidroponik adalah 500 ppm (2,5 ml nutrisis A + 2,5 ml nutrisi B).
2. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 8 – 14 hari setelah tanam (Minggu II) : Memasuki minggu ke-2 dosis nutrisi dinaikkan menjadi 600 ppm (3 ml nutrisi A + 3 ml nutrisi B).
3. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 15 – 21 hari setelah tanam (Minggu III) : Awal minggu ke-3 yaitu ketika tanaman tomat berumur 15 – 21 hari nutrisi dinaikkan menjadi 800 ppm (4 ml nutrisi A + 4 ml nutrisi B).
4. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 22 – 28 hari setelah tanam (Minggu IV) : Umur 22 sampai 28 hari setelah tanam dosis nutrisi tomat hidroponik dinaikkan menjadi 1000 ppm (5 ml nutrisi A + 5 ml nutrisi B).
5. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 29 – 35 hari setelah tanam (Minggu V) : Umur 29 sampai 35 hari dosis nutrisi dinaikkan menjadi 1200 ppm
6. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 36 – 42 hari setelah tanam (Minggu VI) : Memasuki minggu ke-6 dosis nutrisi tomat hidroponik dinaikkan menjadi 1500 ppm
7. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 43 – 49 hari setelah tanam (Minggu VII) : Umur 43 sampai 49 hari setelah tanam dosis nutrisi dinaikkan menjadi 1750 ppm
8. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 50 – 57 hari setelah tanam (Minggu VIII) : Umur 50 sampai 57 hari setelah tanam dosis nutrisi dinaikkan menjadi 2000 ppm
9. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 58 – 64 hari setelah tanam (Minggu IX) : 2200 ppm
10. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 65 – 71 hari setelah tanam (Minggu X) : 2300 ppm
11. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 72 – 79 hari setelah tanam (Minggu XI) : 2500 ppm
12. Dosis Nutrisi Tomat Hidroponik Umur 80 hari setelah tanam (Minggu XII) : Umur 80 hari setelah tanam sampai panen dosis nutrisi tomat hidroponik adalah 2800 ppm.
D. Tips Cara Pemeliharaan Tomat Hidroponik Sistem Wick
1. Cek pH larutan nutrisi, pH ideal untuk tanaman tomat adalah 5,5 – 6,5. Tambahkan pH Up jika pH dibawah range tersebut, dan tambahkan pH Down jika pH larutan nutrisi lebih dari 7.
2. Cek secara rutin ketersediaan larutan nutrisi didalam tandon, tambahkan larutan nutrisi jika isi tandon berkurang.
3. Ketika tanaman tomat memasuki masa pertumbuhan generatif (mulai berbunga), tanaman tomat sangat rakus sehingga nutrisi cepat habis, terlebih lagi jika cuaca panas. Pada masa ini pengecekan harus lebih sering dilakukan untuk menghindari tanaman mati kekeringan.
4. Semprotkan pupuk mikro setiap 7-10 hari sekali untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.
5. Usahakan tandon terhindar dari teriknya matahari agar suhu larutan nutrisi tetap stabil.
6. Sermprotkan insektisida seperlunya sesuai dosis yang dianjurkan
Demikian “16 Tahap Menanam TOMAT HIDROPONIK Sederhana Sistem Sumbu/Wick“. The end, habis cerita saya tentang tomat hidroponik kali ini…. Kini giliran anda yang bercerita….. Meskipun hasilnya belum memuaskan, karena mungkin varietasnya tidak cocok di tempat saya (dataran rendah dan puanas). Sementara benih tomat yang saya tanam konon berasal dari dataran tinggi yang berhawa sejuk. Nantikan cerita-cerita tentang tanaman hidroponik saya berikutnya, saya akan coba lagi dengan menggunakan benih yang spesifik untuk dataran rendah dan mudah-mudahan hasilnya lebih baik dari ini. Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!