Cara Pembenihan dan Penetasan Telur IKAN GURAMI (Tahap Pemijahan dan Penetasan)

(Foto : ikanairtawarblog.wordpress.com)

Cara Pembenihan/Pemijahan IKAN GURAMI

Budidaya Perikanan – Ikan GURAMI (Osphronemus gouramy, Lac.) termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara, permintaan pasar cukup tinggi dengan harga yang relatif stabil. Oleh sebab itu ikan gurami banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Ikan asli Indonesia ini tergolong mudah dalam perawatannya.

Masa panen ikan gurami relatif lebih lama dibandingkan jenis ikan lainnya, salah satu keuntungan budidaya ikan ini adalah harga jualnya yang tinggi dan stabil. Sehingga cocok untuk diusahakan sebagai sumber penghasilan ataupun usaha sampingan.

Usaha budidaya ikan dibedakan menjadi dua tahapan, yaitu budidaya pembenihan dan budidaya pembesaran. Budidaya pembenihan ikan yaitu meliputi pemijahan dan pemeliharaan induk, pemijahan dan pendederan.

Setiap jenis ikan memerlukan kondisi lingkungan yang berbeda dan memiliki sifat telur yang berbeda pula. Sehingga tahap pemijahan ini merupakan aspek paling penting dalam budidaya ikan.

Sedangkan tahap pemilihan induk, penetasan telur dan pendederan tidak jauh berbeda dengan jenis ikan lainnya. Berikut ini tahapan-tahapan dalam kegiatan pembenihan ikan gurami :

1. Pemilihan Indukan dan Ciri-ciri Ikan Gurami Dewasa yang Baik untuk Dipijahkan

lnduk ikan gurami baik jantan maupun betina menjadi dewasa setelah berumur 4 – 5 tahun. Ikan gurami dapat memijah sepanjang tahun dan produktifitas telur paling tinggi pada musim kemarau.

Ciri-ciri Ikan Gurami Dewasa yang Baik Sebagai Indukan

Gurami Jantan Gurami Betina
Terdapat tonjolan(nonong) pada kepala letaknya diantara bibir atas dan mata Tidak ada tonjolan dikepala
Tidak terdapat bintik hitam pada kelopak sirip Terdapat bintik hitam pada kelopak sirip
Pangkal sirip dada lebih terang dari betina dasar sirip dada lebih gelap
Induk jantan yang baik berwarna cerah Induk betina yang baik berwarna cerah
Sisik rapi Sisik lebar
Gerakannya gesit/lincah Gerakannya lebih lamban
- Rongga perut besar

2. Tahap Persiapan Kolam Pemijahan Ikan Gurami

Luas kolam untuk pemijahan ikan gurami yaitu 3 x 3 m atau 5 x 5 m, dengan kedalaman air 40-60 cm. Sedangkan cara pembuatan/persiapan kolam indukan ikan gurami ini sama seperti kolam pada umumnya.

Kolam dilengkapi dengan songgo (tempat meletakkan sarang) dan ijuk sebagai bahan sarangnya. Ukuran songgo berdiameter 25 cm.

Songgo diletakkan 15 cm dibawah permukaan air di tepi kolam. Bahan sarang diletakkan diatas tatakan bambu dipermukaan air.

Satu kolam indukan dipelihara 1 ekor indukan jantan dan 3-4 indukan betina.

3. Tahap Pemijahan Ikan Gurami

Satu minggu sebelum terjadi pemijahan, induk ikan gurami jantan akan membuat sarang tempat telur ikan betina. Kemudian satu atau dua hari setelah membuat sarang, induk jantan akan mengajak betinanya untuk mijah dengan cara merayu atau bercumbu. Kemudian terjadi pemijahan.

Waktu ikan gurami memijah biasanya terjadi pada sore hari. Jika pintu atau lubang sarang sudah ditutup berarti ikan sudah memijah.

Untuk memastikan, tusukkan lidi pada sarang, jika mengeluarkan lemak berwarna kuning berarti sarang telah berisi telur. Biasanya induk betina akan selalu berada didepan pintu sarang untuk menjaga telur-telurnya.

Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam pemijahan ikan gurami antara lain ; padat tebar induk, tata letak sarang, panen telur dan kualitas air yang digunakan.

a). Padat tebar induk : adalah 1 ekor/5 m2 dengan perbandingan 1 ekor indukan jantan : 3-4 ekor indukan betina. Satu kolam indukan dapat ditebar beberapa pasangan sesuai dengan perbandingan dan ukuran kolam.

b). Tata letak sarang : songgo diletakkan 1-2 m dari bahan sarang dengan kedalaman 15 cm di bawah permukaan air. Songgo dipasang mendatar sejajar dengan permukaan air dan menghadap ke arah tempat bahan sarang. Bahan sarang berupa ijuk/sabut kelapa diletakkan dipermukaan air pada tatakan anyaman bambu. Peletakan bahan sarang diatur sedemikian rupa sehingga induk jantan mudah mengambil ijuk/sabut kelapa untuk membuat sarang.

c). Panen telur : jika sarang sudah berisi telur, kemudian diangkat. sarang dibuka dengan hati-hati untuk memisahkan telur dengan sarang. Ciri-ciri telur ikan gurami yang baik untuk ditetaskan adalah berwarna kuning bening, dan telur yang berwarna kuning keruh dibuang.

d). Kualitas air : kedalaman air untuk pemijahan ikan gurami adalah 40-60 cm. pH air 6,5-8,0 dengan suhu 25-30 C dan laju pergantian air 10-15% per hari.

5. Cara Penetasan Telur Ikan Gurami

Jumlah telur ikan gurami mencapai 1.500 sampai dengan 2.500 butir/kg induk. Padat tebar telur ikan gurami dalam kolam penetasan antara 4-5 butir/cm2 dan ketinggian air antara 15-20 cm.

Kepadatan dihitung per satuan luas permukaan wadah sesuai dengan sifat telur yang mengambang.

Untuk mempertahankan kandungan oksigen terlarut, di dalam media penetasan perlu ditambahkan aerasi kecil tetapi harus dijaga agar telur tidak teraduk.

Kualitas air media penetasan yang baik adalah suhu 29 – 30 oC, nilai pH 6,7 – 8,6 dan bersumber dari air tanah. Bila air sumber mengandung karbondioksida tinggi, nilai pH rendah atau mengandung bahan logam (misalnya besi), sebaiknya air diendapkan dulu selama 24 jam.

Penetasan telur dapat dilakukan pada berbagai wadah, yaitu :

a). Penetasan di kolam pemijahan

Cara ini biasanya dilakukan pada kolam-kolam yang keadaan airnya jernih. Setelah induk minjah maka sarang akan dijaga oleh betinanya, dua – tiga hari kemudian telur menetas menjadi larva di dalam sarang. Setelah 9 – 12 hari larva dapat dipanen.

b). Penetasan dalam wadah terapung di kolam

Satu hari setelah induk bertelur dapat diambil, kemudian di masukkan kedalam ember/baskom dan telur dikeluarkan dari sarang dengan sangat hati-hati agar tidak rusak. Setelah itu telur-telur tersebut dibersihkan dari lemak dan dipindahkan pada tanjer yang
terbuat dari strimin halus yang diletakan di tengah kolam.

c). Penetasan dalam paso

Penetasan ini dilakukan menggunakan baskom/ember yang diietakan pada tempat yang terkena sinar mata hari. Penetasan dengan cara ini memerlukan pegantian air secara teratur dan terukur untuk meniaga kualitas air agar tetap stabil.

6. Cara Pemeliharaan Larva Ikan Gurami (Baca Page 2 : Tahap Pendederan dan Pemeliharaan Larva)