Cara Menanam Timun Suri

Budidaya Timun Suri

Budidaya – Timun suri atau mentimun suri merupakan salah satu jenis buah yang banyak dijumpai ketika bulan puasa. Banyak yang mengatakan tanaman ini adalah jenis tanaman musiman padahal bukan, timun suri bisa ditanaman kapan saja dan tidak mengenal musim. Mungkin karena timun suri hanya banyak dijumpai pada bulan puasa saja makanya disebut tanaman musiman. Karena memang timun suri banyak digemari sebagai bahan pembuatan minuman yang menyegarkan saat buka puasa. Timun suri dikenal sebagai tanaman yang masih sejenis dengan mentimun, padahal bukan mentimun. Jika diperhatikan, secara fisik timun suri tidak mirip dengan mentimun, baik tajuk tanamannya, daunnya, maupun bijinya tidak sama dengan mentimun. Daun dan ukuran bji timun suri lebih mendekati blewah, labu, semangka dan melon. Bagi anda yang ingin budidaya timun suri, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menanam, selambat-lambatnya penanaman dilakukan pada akhir bulan Maret ini. Karena kurang lebih 2 bulan kedepan kita akan memasuki bulan ramadhan (puasa) dimana timun suri adalah salah satu buah yang banyak dicari selain kurma.

TAHAPAN CARA BUDIDAYA TIMUN SURI

Bagi anda yang ingin menyambut bulan ramadhan bulan juni nanti dengan panen timun suri, anda bisa memulainya dari sekarang. Berikut ini panduan tahapan-tahapan dalam berbudidaya timun suri :

1. Pengolahan lahan budidaya timun suri

budidaya timun suri

Lahan untuk budidaya timun suri dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian lahan dibajak atau dicangkul. Buat bedengan jika dikhawatirkan air menggenang saat hujan turun. Lebar bedengan dibuat 80 – 90 cm dengan panjang sesuai ukuran lahan. Tinggi bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, jika lahan rawan tergenang air hujan bedengan dibuat sedemikian rupa agar tanaman tidak tergenang. Bedengan dibuat 2 lajur kiri dan kanan, ditengah-tengah dibuat parit selebar 40 – 50 cm. Parit tersebut dibuat untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan. Taburkan dolomit (kapur pertanian) jika pH tanah dibawah 5,5.

Taburkan pupuk dasar pada bedengan, berupa pupuk kompos atau pupuk kandang. Bisa juga ditambahkan pupuk kimia berupa campuran TSP / SP 36, KCL dan ZA / Urea dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pupuk ditabur merata pada bedengan kemudian setelah selesai diaduk hingga tercampur rata dengan tanah. Penaburan pupuk dasar dilakukan 10 atau 15 hari sebelum penanaman.

2. Persiapan benih timun suri

Benih bisa diperoleh dengan cara membuat benih sendiri dari tanaman sebelumnya. Pilihlah buah timun suri yang sehat dan cukup tua, ditandai dengan kulit buah yang pecah dan mengeluarkan aroma harum khas timun suri. Biji timun suri kemudian dibersihkan dan diseleksi dengan cara merendamnya dalam air. Ambil benih yang tenggelam dan buang benih yang terapung, kemudian tiriskan dan dijemur hingga kering. Benih timun suri bisa ditanam langsung ke lahan atau disemai terlebih dahulu. Namun jika menginginkan benih yang seragam dan tumbuh serempak, lebih baik disemai terlebih dahulu menggunakan polybag. Siapkan media semai dan polybag, media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk akndang atau kompos dengan perbandingan 2 : 1 (2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang). Masukkan 1 benih satu polybag, urug tipis menggunakan tanah dan buat naungan agar tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah tumbuh, perkenalkan dengan sinar matahari secara penuh agar bibit kuat dan tidak layu saat ditanam.

3. Penanaman bibit timun suri

Bibit timun suri bisa dipindah tanam pada usia 10 hari setelah semai. Pilihlah bibit yang sehat dan tidak terinfeksi penyakit. Benih bisa juga ditanam langsung tanpa disemai, caranya dengan merendam benih terlebih dahulu kedalam air hangat kuku selama lebih kurang 1 jam. Untuk merangsang perkecambahan, bisa ditambahkan sedikit ZPT dan fungisida. Jika tidak ada ZPT, sebagai penggantinya adalah bawang merah. Tumbuk 1 siung bawang merah dan larutkan dengan 500 ml air, kemudian rendam benih menggunakan larutan tersebut. Kemudian tiriskan, sebelum benih ditanam tambahkan insektisida secukupnya agar benih terhindar dari gangguan hama semut dan hama lainnya. Insektisida yang digunakan sebaiknya yang berbentuk tepung, misalnya lannate atau metindo, atau nematisida seperti curater, furadan atau petrofur.

Jarak tanam untuk menanam timun suri adalah 70 – 80 cm. Tanam 2 benih perlubang, maksudnya untuk mengantisipasi jika ada benih yang tidak tumbuh atau dimakan hama. Benih ditanam sedalam kurang lebih 2 cm, kemudian tutup dengan tanah. Pada hari ke – 7 biasanya benih sudah berkecambah.

4. Pemeliharaan dan perawatan budidaya timun suri

Kegiatan dalam pemeliharaan dan perawtana tanaman timun suri tidak jauh berbeda dengan tanaman jenis lainnya, yaitu penyiraman, penyulaman, dan penyiangan. Berikut ini cara perawatan timun suri :

a). Penyiraman dilakukan sejak tanaman atau bibit timun suri dipindah tanam agar bibit tidak layu dan cepat beradaptasi. Jika benih ditanam langsung, setelah penanaman sebaiknya tanam selalu dalam keadaan basah agar benih cepat berkecambah. Tanaman timun suri termasuk tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan cuaca panas. Akan tetapi bukan berarti tanaman tidak perlu disiram, pemberian air tetap wajib dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

b). Lakukan pengontrolan secara rutin, segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati dimakan hama atau tidak tumbuh. Penyulaman bisa dilakukan maksimal sampai tanaman berusia 10 hari setelah tanam.

c). Selanjutnya adalah penyiangan, lakukan penyiangan jika terlihat tumbuh rumput liar atau gulma. Penyiangan dilakukan pada sekitar pangkal batang atau bedengan, sedangkan pada area merambatnya tanaman tidak perlu dilakukan, kecuali gulma atau rumput tumbuh terlalu lebat dan dikhawatirkan akan menutupi tanaman. Tanaman timun suri dewasa yang sudah berdaun lebat dan memiliki banyak cabang mampu bersaing dengan gulma.

5. Pemupukan susulan budidaya timun suri

buah timun suri

Agar tanaman timun suri tumbuh maksimal dan sesuai harapan, maka perlu dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan susulan timun suri bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditaburkan. Berikut ini cara pemupukan susulan timun suri dan waktu aplikasi pemupukan :

a). Pupuk susulan I : dilakukan ketika tanaman berumur 10 hari setelah tanam. Gunakan 2 kg pupuk NPK 16 yang dilarutkan dengan 200 liter air, kemudian kocorkan 500 ml larutan pupuk tersebut untuk setiap tanaman. Hati-hati saat melakukan pengocoran, jangan sampai mengenai daun tanaman. Jika budidaya dilakukan pada musim hujan dan tanah dalam kondisi basah, pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditabur. Caranya dengan menaburkan 1 sendok teh pupuk NPK 16 disekeliling pangkal batang, jarak pemupukan 5 cm dari batang.

b). Pupuk susulan II : dilakukan pada usia 17 hari setelah tanam. Caranya dengan melarutkan 5 kg pupuk NPK 16 dengan 200 liter air. Larutan pupuk tersebut kemudian dikocorkan pada tanaman sebanyak 500 ml setiap tanaman. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, gunakan 1 sendok makan pupuk NPK 16 dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak 15 cm dari pangkal batang.

c). Pupuk susulan III : dilakukan pada usia 24 hari setelah tanam. Caranya dengan melarutkan 5 kg pupuk NPK 16 dengan 200 liter air. Larutan pupuk tersebut kemudian dikocorkan pada tanaman sebanyak 500 ml setiap tanaman. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, gunakan 1,5 sendok makan pupuk NPK 16 dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak 20 cm dari pangkal batang.

d). Pupuk susulan IV : dilakukan pada usia 31 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, dosisnya adalah 30 kg pupuk NPK 16 untuk 500 tanaman. Pupuk ditaburkan melingkar disekeliling pangkal batang dengan jarak -/+ 30 cm dari pangkal batang.

e). Pupuk susulan V : dilakukan pada usia 40 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, dosisnya sama dengan pemupukan susulan ke-4 yaitu 20 kg pupuk NPK 16 untuk 500 tanaman. Pupuk ditaburkan melingkar disekeliling pangkal batang dengan jarak -/+ 30 cm dari pangkal batang.

f). Pupuk susulan VI : dilakukan pada usia 40 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, dosisnya sama dengan pemupukan susulan ke-4 yaitu 20 kg pupuk NPK 16 untuk 500 tanaman. Pupuk ditaburkan melingkar disekeliling pangkal batang dengan jarak -/+ 30 cm dari pangkal batang. Sampai usia 50 hari setelah tanam pemupukan dihentikan, karena secara otomatis pertumbuhan tanaman akan terhenti.

g). Cara pemupukan tersebut bukan merupakan aturan baku, cara pemupukan, dosis, jenis pupuk yang digunakan dan waktu aplikasi bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi setempat. Jika tanah yang digunakan untuk menanam timun suri sangat subur, dosis dan frekuensi pemupukan bisa dikurangi. Demikian juga sebaliknya, jika tanah kurang subur dosis dan frekuensi serta jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kondisi.

6. Pengendalian hama dan penyakit tanaman timun suri

Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada budidaya timun suri mirip sekali dengan hama dan penyakit pada tanaman semangka, melon, timun atau labu. Namun yang harus diwaspadai adalah ketika tanaman baru dipindah tanam sampai usia 20 hari setelah tanam. Pada usia tersebut daun tanaman timun suri rawan terserang hama ulat dan oteng-oteng/grandong/penggerek daun. Untuk mengendalikan hama tersebut bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida prevathon, regent, curacron, metindo, atau biocron.

Untuk mengendalikan hama dan penyakit lainnya bisa dilihat disini : Mengendalikan Hama Dan Penyakit Tanaman Semangka.
Saya rekomendasikan untuk membaca hama dan penyakit pada semangka karena memang sama persis dengan hama dan penyakit yang menyerang tanaman timun suri.

7. Masa panen budidaya timun suri

buah mentimun suri

Buah timun suri sudah bisa mulai dipanen pada usia antara 60 – 70 hari setelah tanam. Buah timun suri yang sudah siap dipanen adalah buah yang sudah cukup tua, ditandai dengan mengeringnya tangka buah atau buah yang sudah terlepas dari tangkainya. Dalam satu musim tanam, buah timun suri bisa dipanen 10 hingga 15 kali secara bertahap. Tergantung dari kondisi tanaman, jika tanaman sehat dan perawatannya cukup masa panen bisa lebih lama.

Demikian tentang “Cara Menanam Timun Suri” Menanam timun suri 2 bulan sebelum datangnya bulan ramadhan (puasa) adalah waktu yang tepat, sebab pada bulan puasa harga timun suri sangat bagus. Pada bulan puasa harga timun suri bisa mencapai Rp. 4000 hingga Rp. 5000 per kilo. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!