Cara Budidaya Kentang

Panduan Lengkap Budidaya Menanam Kentang

Budidaya – Kentang, dalam bahasa latin disebut Solanum tuberosum L. adalah tanaman sayuran perdu semusim dan berumbi. Tanaman kentang berkembang biak secara vegetatif melalui umbi. Tanaman kentang akan tumbuh subur pada dataran tinggi yang beriklim dingin. Pada dataran rendah dengan suhu udara tinggi, tanaman kentang tidak dapat membentuk umbi.

Cara Budidaya Kentang

Syarat Tumbuh Tanaman Kentang

Daerah yang ideal untuk budidaya kentang adalah dataran tinggi yang memiliki dpl antara 1000-2000. Suhu udara yang dinginkan antara 14 – 22 derajat celcius. Curah hujan yang dibutuhkan selama masa pertumbuhan tanaman antara 1000 – 1500 mm pertahun. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan tanah terlalu lembab dan umbi membusuk. Kondisi tanah yang baik adalah tanah gembur yang banyak mengandung unsur hara. Tanah yang keras dan padat akan menghambat pembentukan dan perkembangan umbi.

Cara Pengolahan Lahan Budidaya Kentang

Tanah untuk budidaya kentang harus digemburkan terlebih dahulu, dengan cara membajak atau mencangkul. Tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Untuk kondisi tanah tertentu, pembajakan dilakukan hingga 2 atau 3 kali agar tanah benar-benar gembur. Setelah selesai pembajakan kemudian lakukan penjemuran minimal satu minggu.

Buat bedengan dengan lebar 80 cm, tinggi 10 cm serta panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Pembuatan bedengan dimaksudkan agar tanaman kentang tidak terendam saat hujan turun. Karena tanaman kentang merupakan tanaman yang sensitif, tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah maupun terlalu kering.

Dosis, Jenis dan Cara Pemberian Pupuk Dasar Tanaman Kentang

Setelah pebgolahan lahan selesai, selanjutnya adalah pemberian pupuk dasar. Pupuk dasar ditaburkan secara merata diatas bedengan. Pupuk yang baik adalah pupuk kandang yang telah matang, dengan dosis 20 – 30 ton per hektar lahan. Bisa juga ditambahkan pupuk NPK sebanyak 300 – 350 kg per hektar lahan. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah agar tidak tergerus air saat hujan turun. Biarkan selama 10 – 15 hari sebelum penanaman dilakukan.

Persiapan Bibit dan Cara Menanam Bibit Kentang

Pilih umbi yang sehat, tidak terinfeksi penyakit dan dipanen pada usia yang cukup. Umbi yang baik untuk bibit adalah umbi yang memiliki berat antara 30 – 50 gram per buah. Kemudian umbi disimpan selama kurang lebih tiga bulan. Penyimpanan dimaksudkan untuk mengetahui apakah umbi bisa bertunas dengan baik atau tidak. Setelah umbi tumbuh tunas, lakukan seleksi pemangkasan tunas. Pangkas tunas yang memiliki panjang lebih dari 2 cm, karena tunas yang terlalu panjang tidak baik untuk ditanam.

Buat garitan pada bedengan untuk meletakkan bibit. Tanam bibit kentang dengan jarak 20 atau 30 cm. Kemudian timbun dengan tanah sehingga membentuk guludan setinggi 15 atau 20 cm.

Cara Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Kentang

Pemeliharaan dan perawatan tanaman kentang harus dilakukan agar tanaman tumbuh dengan baik. Pemeliharaan dan perawaytan yang dimaksud meliputi :

a. Penyiangan

Penyiangan dilakukan apabila tumbuh rumput dan gulma yang mengganggu tanaman. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan, dilakukan pada saat tanaman berusia 1 bulan setelah tanam. Penyiangan dan perbaikan guludan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berusia 2 bulan. Setelah itu tanaman kentang sudah rimbun dan tidak perlu lagi dilakukan penyiangan.

b. Penyiraman

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi. Lakukan penyiraman ketika tanah terlihat kering. Lakukan penyiraman seperlunya saja, jangan sampai terlalu basah atau menggenang.

Cara Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Kentang

Dalam budidaya tanaman apapun, pengendalian hama dan penyakit adalah sesuatu yang sangat penting. Tidak terkecuali dalam budidaya kentang. Pengendalian hama dan penyakit merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu kegiatan budidaya. Pengendalian sebaiknya dilakukan sejak dini, sebab jika sudah terlanjur parah serangan hama dan penyakit akan sulit untuk dikendalikan. Hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman kentang antara lain ;

– Orong-orong
– Hama Thrips
– Ulat Grayak
– Penggerek Umbi
– Kutu Daun
– Ulat Tanah
– Ulat Penggulung Daun
– Bercak Kering
– Layu Bakteri
– Busuk Daun
– Busuk Umbi
– Layu Fusarium

Untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang, silahkan baca ” Hama dan Penyakit Tanaman Kentang

Masa Panen dan Cara Panen Tanaman Kentang

Tanaman kentang bisa dipanen pada usia 80 – 120 hari. Usia tanaman sampai siap dipanen berbeda-beda, tergantung pada jenis variaetas yang digunakan. Tanaman kentang harus dipanen pada usia yang tepat, tidak terlalu muda atau terlalu tua. Pemanenan ketika tanaman belum cukup umur menyebabkan kualitas umbi yang rendah, karena karbohidrat belum terbentuk dengan maksimal. Begitu juga jika dipanen terlalu tua, kualitas umbi juga rendah karena resiko kerusakan umbi tinggi.

Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak umbi. Pada tanah yang sangat gembur pemanenan bisa dilakukan dengan mengeruk menggunakan tangan. Cara ini lebih efektif karena resiko kerusakan umbi sangat kecil. Setelah selesai pemanenan biarkan sesaat agar tanah yang menempel pada umbi mengering dan mudah untuk dibersihkan. Kemudian umbi yang sudah terkumpul dikemas menggunakan karung goni atau keranjang agar mudah saat penganggkutan. Demikian tentang cara menanam kentang, Semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!