Cara Budidaya Kapulaga Dengan Teknik Tumpang Sela

Budidaya Kapulaga

Budidaya – Kapulaga merupakan tanaman rempah yang termasuk dalam keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae). Meskipun masih satu famili dengan jahe, namun buah kapulaga bukan rimpang. Buah kapulaga berbentuk polong dan berada diatas permukaan tanah, berbentuk bulat kecil. Kapulaga merupakan tanaman budidaya dengan nilai ekonomis yang tinggi, saat ini kapulaga menduduki peringkat ketiga sebagai rempah termahal didunia, peringkat kedua dan pertama adalah saffron dan vanilla.Kapulaga sering digunakan sebagai bumbu pada jenis masakan tertentu. Kapulaga juga merupakan tanaman obat yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan jamu dan obat herbal.

Konon kapulaga adalah tanaman asli Indonesia, Pakistan, Bangladesh, India, Nepal dan Bhutan. Di Indonesia sendiri terdapat dua genera kapulaga, yaitu genera Amomum dan Elettaria. Genera amomum adalah kapulaga lokal/kapulaga jawa (Amomum compactum) dan genera Elettaria dikenal dengan sebutan kapulaga sabarang (Elettaria cardomomum). Saat ini negara penghasil kapulaga terbesar adalah Guatemala, diikuti oelh India dan Srilanka.

KLASIFIKASI ILMIAH KAPULAGA
Kerajaan Plantae
(tidak termasuk) Angiosperms
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo Zingiberales
Famili Zingiberaceae
Genera Amomum
Elettaria

Tabel perbedaan fisik kapulaga lokal atau kapulaga jawa dengan kapulaga sabrang

Kapulaga Lokal Kapulaga Seberang
Bunga tersusun rapat berbentuk bulir kerucut berwarna putih bergaris coklat
tangkai bunga berbuku rapat daun pelindung berwarna kusam
pelindung tersusun seperti sisik terdapat pada setiap ruang tangkai buah
bunga diujung biasanya tidak menjadi buah
Buah tersusun rapat berupa tandan yang terdiri 5-18 buah setiap tandan buahnya duduk – menyebar pada percabangan malai dan tangkai panjang
bulat beruang tiga – setiap buah terdapat 14-16 biji – warna kulit buah berbeda menurut jenisnya – kapulaga merah kulit buah berwarna putih kemerahan – kapulaga putih buahnya berbulu halus bulat panjang sampai agak lonjong – warna kulit buah hijau atau hijau muda


CARA BUDIDAYA KAPULAGA

1. Syarat Tumbuh Tanaman Kapulaga

tanaman kapulaga (sumber gambar : bibit-kapulaga.blogspot.com)

Baik kapulaga jawa (Amomum compactum) maupun kapulaga sabrang (Elettaria cardomomum) bisa tumbuh optimal pada ketinggian 300 – 500 mdpl (meter diatas permukaan laut). Dan masih dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian minimal 200 mdpl hingga maksimal 1000 mdpl. Tanaman kapulaga menghendaki jenis tanah yang banyak mengandung humus (bahan organik), gembur dan memiliki drainase yang baik dengan pH minimal 5,6 hingga 6,8. Jenis tanah yang baik untuk budidaya kapulaga adalah tanah latosol, podsolik merah kuning dan mediteran dengan tekstur tanah lempung liat atau lempung berpasir.

Kapulaga tumbuh dengan baik pada daerah-daerah yang beriklim tropis, gersang/semi gersang dan daerah beriklim sedang. Curah hujan optimal yang dikehendaki tanaman kapulaga adalah 2500 hingga 4000 mm per tahun. Kapulaga merupakan tanaman yang membutuhkan tanaman pelindung, sebab tanaman ini tidak membutuhkan cahaya matahari secara penuh. Intensitas cahaya yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kapulaga adalah 30 hingga 70 persen.

2. Pengolahan Lahan Budidaya Kapulaga

kapulaga jawa/kapulaga lokal (sumber gambar : tanobat.com)

Tanaman kapulaga merupakan salah satu jenis tanaman budidaya yang tidak membutuhkan sinar matahari secara penuh. Tanaman ini membutuhkan naungan, akan lebih baik jika dibudidayakan dengan sistem tumpang sela/tumpang sari dengan tanaman perkebunan, misalnya kopi atau sengon. Kapulaga menghendaki tekstur tanah yang gembur, oleh sebab itu tanah atau lahan harus dicangkul atau dibajak terlebih dahulu. Lahan untuk budidaya kapulaga dicangkul sedalam 30 atau 40 cm.

Setelah penggemburan selesai, taburkan kapur pertanian / dolomit jika pH tanah dibawah 5,6. Buat lubang tanam dengan jarak 1 x 1,5 meter atau 1 x 2 meter. Kemudian taburkan pupuk dasar berupa kotoran ternak/pupuk kandang atau pupuk kompos. Setelah pupuk dasar ditabur pada lubang tanam, kemudian diaduk secara merata. Dosis pupuk dasar tergantung dari kondisi lahan atau tanah, semakin banyak pupuk dasar pertumbuhan kapulaga akan semakin baik.

3. Persiapan Bibit Kapulaga

Perbanyakan tanaman kapulaga bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu perbanyakan dengan biji, anakan dan perbanyakan menggunakan akar atau rhizoma. Berikut ini 3 cara perbanyakan tanaman kapulaga :

Perbanyakan dengan biji, pilih buah kapulaga yang sudah cukup tua. Kemudian biji disemai terlebih dahulu, bibit kapulaga sudah bisa dipindah tanam jika tinggi bibit sudah menvapai 40 – 50 cm.
Perbanyakan tunas/anakan, pilih tunas atau anakan yang sehat dan memiliki pertumbuhan yang baik. Tunas/anakan yang baik untuk dibudidayakan adalah tunas yang tingginya dibawah 50 cm.
Perbanyakan akar/rhizoma, pilihlah akar dari tanaman yang usianya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

4. Penanaman Bibit Kapulaga

Tanam bibit kapulaga yang sudah dipersiapkan pada lubang tanam yang sudah diberi pupuk dasar. Bibit ditanam pada lubang tanam 2 bibit per lubang. Padatkan tanah disekitar bibit agar kokoh dan tidah mudah rebah. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, yaitu bulan september atau oktober.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Budidaya Kapulaga

kapulaga sabrang (sumber gambar : bbpp-lembang.info)

Pemeliharaan dan perawatan dalam budidaya kapulaga meliputi penyulaman, penyiangan, penggemburan dan pemupukan susulan. Penyulaman dilakukan segera jika terdapat bibit yang mati atau tumbuh tidak normal. Kemudian lakukan penyiangan jika tumbuh rumput atau gulma di sekitar area tanaman. Penyiangan pada tanaman kapulaga memiliki peran penting pada perkembangan dan pertumbuhan tanaman, gulma atau rumput liar akan menjadi pesaing dalam mendapatkan nutrisi dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

Selanjutnya adalah penggemburan tanah disekitar tanaman. Agar tanaman kapulaga memiliki akar dan buah yang banyak, lakukan penggemburan setiap 3 – 4 bulan sekali. Setelah penggemburan lakukan pemberian pupuk susulan menggunakan pupuk organik seperti kotoran ternak atau kompos. Pupuk ditaburkan merata pada sekeliling tanaman. Pemupukan bisa dilakukan setiap 4 – 6 bulan sekali tergantung dengan kondisi kesuburan tanaman kapulaga.

6. Pemanenan Budidaya Kapulaga

Tanaman kapulaga merupakan tanaman budidaya yang berumur panjang. Jika kondisi dan perawatannya mendukung, umur kapulaga bisa mencapai 10 hingga 15 tahun. Buah kapulaga baru bisa dipanen pada usia 3 tahun setelah tanam. Buah yang sudah siap dipanen adalah buah yang sudah matang. Pemanenan dilakukan secara bertahap setiap 1 minggu sekali atau 10 hari sekali, tergantung ada tidaknya buah yang matang.

7. Keuntungan Sistem Tumpang Sela/Tumpang Sari Kapulaga

gambar kapulaga

Teknik budidaya kapulaga dengan sistem tumpang sela memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
a). Tidak perlu menanam tanaman naungan, sebab tanaman utama berfungsi sebagai tanaman pelindung
b). Dedaunan tanaman utama yang jatuh akan melapuk dan menjadi sumber hara organik bagi tanaman kapulaga dibawahnya
c). Pertumbuhan gulma atau rumput liar terhambat karena permukaan tanah tertutup dedaunan yang jatuh
d). Meringankan perawatan tanaman utama, sebab perawatan sekaligus bisa dilakukan bersamaan dengan perawatan tanaman kapulaga dibawahnya
e). Memperoleh penghasilan lebih, dengan lahan yang sama penghasilan dapat bertambah. Tanpa memperluas lahan penghasilan dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu tanaman dari utama dan dari tanaman kapulaga.

Demikian “Cara Budidaya Kapulaga” secara organik dengan teknik tumpang sela atau tumpang sari. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!