Cara Menanam Semangka Non Biji

Panduan Budidaya dan Cara Mengawinkan Semangka Non Biji

Budidaya Hortikultura – Semangka Non Biji sebenarnya memiliki sifat yang hampir sama dengan semangka berbiji, hanya saja varietas semangka non biji sudah diolah sedemikian rupa agar buah yang dihasilkan tidak memiliki biji. Tujuan menciptakan semangka non biji adalah untuk memudahkan dalam mengkonsumsinya. Secara fisik semangka non biji memiliki warna kulit dan corak yang lebih gelap daripada semangka berbiji. Perbedaan warna kulit biasanya sangat mencolok, sehingga mudah dibedakan antara semangka non biji dengan semangka berbiji.

Buah Semangka Non Biji

Pada proses budidayanya, semangka non biji membutuhkan perlakuan sedikit lebih rumit. Budidaya semangka non biji memerlukan perlakuan khusus pada penyemaian, penyerbukan dan pemupukan. Jika proses tersebut dilakukan dengan tidak tepat, kemungkinan kegagalan semakin besar. Selain itu, semangka non biji memiliki usia yang sedikit lebih lama. Jika semangka berbiji dapat dipanen diusia 55-60 HST, semangka non biji baru bisa dipanen pada usia 65 – 70 HST.

Syarat Tumbuh Tanaman Semangka Tanpa Biji

Tanaman semangka non biji cocok dibudidayakan dimana saja, baik dataran rendah, dataran menengah maupun dataran tinggi. Semangka nono biji tumbuh maksimal pada tanah gembur berpasir dan beriklim hangat, dengan suhu antara 20 – 30 derajat celcius. Sinar matahari dibutuhkan full atau minimal 7 jam/hari. Suhu perkecambahan untuk semangka berbiji 25 – 30 derajat celcius. Suhu pertumbuhan 20 – 25 derajat celcius, dan untuk pembungaan dan penyerbukan diperlukan suhu antara 25 – 30 derajat celcius. pH ideal untuk tanaman semangka adalah 6 – 7.

Persiapan Lahan Semangka Non Biji

Lakukan pengolahan tanah dengan membajak atau mencangkul untuk penggemburan. Buat bedengan ganda dengan parit kecil ditengah, lebar 70 – 80 cm dengan tinggi disesuaikan kondisi lahan. Pada lahan landai bedengan tidak perlu tinggi, sedangkan pada lahan datar buat bedengan dengan tinggi minimal 30 cm (usahakan supaya tidak tergenang air saat musim hujan). Jarak antar bedengan 3 – 4 meter.

Bedengan bisa dibuat dengan bedengan tunggal atau ganda. Sistem bedengan ganda memudahkan dalam pemeliharaan dan penyiraman dengan sistem leb. Pada bedengan tunggal penyiraman harus dilakukan dengan sistem drip (Drip Irigation).

a). Dosis, Jenis Pupuk dan Cara Pemberian Pupuk Dasar Semangka Non Biji

– Taburkan pupuk dolomit jika pH tanah dibawah 6. Biarkan selama 7 – 10 hari
– Taburkan pupuk kandang sebanyak 1 – 1,5 kg/tanaman
– Taburkan pupuk TSP/SP36 : KCl : ZA sebanyak 100 gr/tanaman (perbandingan 1 : 2 : 1)
– Aduk sampai pupuk tercampur rata dengan tanah, biarkan tersiram air hujan atau disiram sampai basah.
– Pemberian pupuk dasar dilakukan 10 – 15 hari sebelum tanam.

b). Pemasangan Mulsa Budidaya Semangka Non Biji

– Mulsa dipasang setelah segera setelah bedengan tersiram hujan atau disiram.
– Buat lubang tanam dengan jarak 80 – 90 cm ditengah bedengan

Cara Menyemai Benih Bibit Semangka Non Biji

Sebelum benih direndam, benih harus dipecah terlebih dahulu. Maksudnya benih dipecah sedikit pada bagian tempat tumbuhnya akar, agar mudah berkecambah. Kemudian benih direndam dengan air hangat kuku + zpt atau air bawang merah selama 8 – 10 jam (untuk mempercepat perkecambahan). Kemudian tiriskan dan dicambahkan dengan cara dibungkus kain basah atau kertas koran. Benih biasanya akan berkecambah setelah setelah 3 -4 hari. Kemudian benih disemai pada media polybag kecil. Bibit siap ditanam setelah usia 7 – 10 hari.
Baca : Wajib di Ketahui, Sifat Dasar Semangka Non Biji

Karena serbuk sari pada semangka non biji mandul (tidak dapat membuahi), maka perlu ditanam juga semangka berbiji. Semangka berbiji dibutuhkan bunga jantannya (serbuk sari) untuk membuahi bakal buah semangka non biji. Penyerbukannya harus dilakukan secara manual. Tanaman semangka berbiji dibutuhkan 10% saja dari jumlah total tanaman semangka non biji.

Cara Menanam Bibit Semangka Tanpa Biji

Bibit semangka ditanam setelah usia 7 – 10 hari atau setelah tumbuh 2 -3 daun. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Sebelum tanam kondisikan lubang tanam dalam keadaan basah, disiram jika tidak turun hujan sebelumnya. Setelah selesai menanam siram dengan air secukupnya. Tutup dengan tanah disekeling lubang tanam agar bibit tidak layu saat siang hari dan meminimalisir gangguan jangkrik.

Cara Pemeliharaan Semangka Non Biji

a). Penyiraman : Penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi
b). Perempelan Ranting : Tunas atau ranting yang dipelihara adalah ranting skunder, yaitu ranting yang tumbuh pada daun pertama dan daun kedua. Selebihnya dibuang.
c). Mengatur posisi ranting : Atur batang utama dan ranting pada sisi bedengan supaya rapi dan mudah dalam pemeliharaan
d). Pemupukan Susulan : Pemupukan susulan pertama dilakukan pada usia 10 HST dengan cara dikocor NPK 16-16-16 dengan dosis 5 gr NPK/300 ml air/tanaman. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 4 -5 hari sekali dengan penambahan dosis secara berkala.
Baca : Pemupukan Susulan Tanaman Semangka
e). Penyiangan : Penyiangan dilakukan jika tumbuh gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Cara Penyerbukan / Cara Mengawinkan Bunga Semangka Non Biji

Pada semangka non biji, penyerbukan harus dilakukan secara manual. Penyerbukan dapat dilakukan ketika tanaman berusia 25 HST. Ambil bunga jantan (serbuk sari) semangka berbiji secukupnya dan oleskan secara merata pada bakal buah atau putik buah semangka non biji. Penyerbukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, maksimal sampai jam 09.00. Bunga jantan diambil sore hari sebelumnya, yang diambil adalah bunga jantan yang diperkirakan esok hari akan mekar. Proses penyerbukan hanya dapat dilakukan hingga tanaman berusia 35 HST.

Cara Seleksi Buah Semangka Non Biji

Penyerbukan dilakukan pada semua bakal buah (putik) yang ada pada setiap ranting skunder dan batang utama, mulai pada daun ke-14 dan seterusnya. Kemudian seleksi buah ketika buah dipastikan jadi, kira-kira ketika buah berukuran sebesar buah duku. Buah yang kurang bagus dibuang. Sisakan satu buah pada setiap ranting skunder dan batang utama jika memungkinkan. Jika tanaman kurus atau kurang subur cukup sisakan satu buah saja.

Hama Penyakit Tanaman Semangka Non Biji

Hama dan penyakit pada tanaman semangka non biji antara lain :

a). Hama semangka non biji

– Penggerek Daun
– Kutu Daun (Aphids)
– Thrips
– Lalat Buah
– Ulat Grayak
– Ulat Tanah

b). Penyakit semangka non biji

– Rebah Semai
– Layu Fusarium
– Bercak Daun / Antraknosa
– Busuk Buah

Baca : Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Semangka

Umur Panen / Masa Panen dan Cara Panen Semangka Non Biji

Waktu panen buah semangka non biji sedikit lebih lambat, yakni baru dapat dipanen pada usia 65 – 70 HST. Buah yang masak dapat dilihat dengan ciri-ciri warna kulit buah memudar dan sulur yang ada dipangkal tangkai buah mengering. Pemanenan sebaiknya dilakukan setelah embun kering (jam 9) dan cuaca cerah (tidak turun hujan) agar kulit buah tidak basah dan mudah busuk. Buah semangka dipetik berserta tangkai buahnya, agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Pada budidaya didataran rendah buah semangka non biji dapat dipanen pada usia 65 – 70 HST. Sedangkan pada dataran tinggi buah semangka non biji dipanen pada usia 70 – 75 HST.Demikian cara menanam semangka berbiji, semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!