Loading...

32 PENYAKIT pada AYAM (Unggas), Gejala Klinis dan Cara Pengendaliannya (Page 2)

Penyakit Ternak Ayam (Unggas) dan Cara Pengobatannya (Page 2)

10.    Penyakit Infectious Laryngo Tracheitis (ILT)

Penyebab : Penyebab ILT adalah virus herpes, berbentuk kuboid beramplop, peka terhadap ether, dan memiliki inti DNA. Virus ILT diklasifikasikan sebagai anggota famili Alphaherpesviridae dengan nomenklatur virologi Gallid herpesvirus I. Infectious laryngo tracheitis (ILT) merupakan penyakit akut pada ayam yang ditandai dengan gejala khas pada saluran pernafasan, kesulitan bernafas dan keluarnya eksudat berdarah.

Gejala Klinis : Gejala khas infeksi akut adalah adanya leleran hidung, suara mengorok yang diikuti dengan batuk dan tarik nafas. Tanda klinis dengan adanya kesulitan bernafas dan keluarnya cairan mukus berdarah adalah khas untuk bentuk penyakit ILT parah.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan daoat dilakukan dengan pemberian vaksin. Tidak ada obat yang efektif dalam menurunkan keparahan ataupun mengurangi gejala penyakit.

11.    Penyakit Lymphoid Leukosis (LL)

Penyebab : Virus penyebab penyakit Lymphoid Leukosis adalah Leukovirus digolongkan ke dalam famili Retroviridae genus Oncorna C. secara morfologi  dan strukturnya menyerupai virus RNA yang bersifat onkogenik yang ditemukan selain pada unggas. Lymphoid leukosis (LL) merupakan penyakit neoplasma pada unggas yang bersifat menular.

Gejala Klinis :  Ayam-ayam yang terserang mempunyai masa inkubasi lama dengan gejala tidak menyolok, sulit dibedakan antara ayam yang baru tertular dari ayam yang tidak terpapar. Pada stadium lanjut, maka akan terlihat adanya pial yang kering dan gejala umum antara lain kelihatan pucat, jengger dan pial sianosis, nafsu makan menurun, menjadi kurus dan lemah, perut tampak membesar dan bila diraba (palpasi) terasa mengeras.

Loading...

Pencegahan dan Pengobatan : Sampai saat ini belum ada pengobatan untuk penyakit Lymphoid Leukosis (LL). Vaksin untuk LL sampai saat ini juga belum tersedia, oleh karena itu usaha pencegahan lebih difokuskan pada manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.

12.    Penyakit Marek’s Disease (MD)

Penyebab : Penyebab penyakit Marek’s adalah virus herpes-2 golongan B dari famili Herpesviridae. Virus berbentuk heksagonal, tidak beramplop dengan berukuran sekitar 85-100 nm sampai 150-170 nm. Penyakit Mareks adalah penyakit menular pada ayam yang ditandai oleh proliferasi dan infiltrasi sel limfosit pada syaraf, organ viseral, mata, kulit dan urat daging.

Gejala Klinis : Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita Marek’s adalah hilangnya keseimbangan tubuh diikuti kelumpuhan pada bentuk klasik (paralisis sebagian atau seluruh kaki dan sayap) dan bilateral. Jika terjadi kelumpuhan spastik (unilateral), maka salah satu kaki direntangkan ke depan dan satu kaki lainnya ke belakang.

Pencegahan dan Pengobatan : Penyakit Marek’s dapat dicegah dengan cara melakukan vaksinasi secara ketat dan teratur serta menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik. Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit Marek’s.

Pengendalian Penyakit Pada ternak Ayam
Gejala penyakit Helicopter Disease

13.    Penyakit Newcastle Disease (ND)

Penyebab : Penyebab ND adalah virus yang tergolong Paramyxovirus, termasuk virus ss-RNA yang berukuran 150-250 milimikron, dengan bentuk bervariasi tetapi umumnya berbentuk spherik. Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit menular akut yang menyerang ayam dan jenis unggas lainnya dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan syaraf disertai mortalitas yang sangat tinggi.

Baca juga  32 Jenis PENYAKIT UNGGAS (Ayam), Cara Pencegahan dan Pengobatannya (Page 1)

Gejala Klinis : Tergantung pada virulensi virus yang menulari, gejala klinis yang ditimbulkan juga bermacam-macam, mulai dari asymptomatis, gejala pernafasan ringan, pernafasan disertai dengan gangguan syaraf, atau kombinasi gangguan respirasi, syaraf dan digesti.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan vaksinasi secara teratur. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan ND. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral.

14.    Penyakit Swollen Head Syndrome (SHS)

Penyebab : Penyebab penyakit SHS adalah virus ss-RNA dari genus pneumovirus yang merupakan famili dari Paramyxoviridae. Swollen Head Syndrome (SHS) merupakan penyakit viral yang sangat menular pada ayam yang ditandai dengan kebengkakan pada daerah kepala, menimbulkan gejala pernafasan dan turunnya produksi telur.

Gejala Klinis : Gejala klinis SHS adalah pembengkakan pada sinus periorbitalis dan sinus infraorbitalis, selain itu terlihat pula adanya torticolis, opisthotonus, inkoordinasi, depresi dan adanya gangguan pernafasan. Pada ayam petelur terjadi penurunan produksi telur.

Pencegahan dan Pengobatan : Manajemen peternakan yang baik penting dilakukan untuk mencegah kejadian penyakit SHS. Pemberian antibiotik memperlihatkan keberhasilan yang bervariasi. Berdasarkan laporan, keberhasilan  pemberian antibiotik pada kasus SHS berat, ternyata hanya mampu mencegah infeksi sekunder oleh bakteri.

15.    Penyakit Viral Arthritis

Penyebab : Penyebab VA adalah Orthoreovirus yang tergolong famili Reoviridae. Reovirus penyebab VA termasuk virus ds-RNA, tidak beramplop, berbentuk simetris ikosahedral dan berukuran sekitar 75 nm. Viral Arthritis (VA) merupakan penyakit viral pada ayam dengan gejala khas berupa lesi pada membran synovial, tendo dan pembungkus tendo.

Gejala Klinis : Gejala klinis yang umum terjadi adalah kepincangan, ayam tampak malas bergerak, pertumbuhan terhambat, Ada 2 (dua) bentuk gejala klinis, yaitu bentuk tenosynovitis atau arthritis dan sistemik.

Pencegahan dan Pengobatan : Tindakan pencegahan yang paling efektif adalah dengan vaksinasi. Sampai saat ini tidak ada obat yang efektif untuk pengobatan terhadap VA.

B.    8 Jenis Penyakit Bakteri pada Unggas, Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Cara Pengobatannya

1.    Penyakit Chlamydiosis

Penyebab : Chlamydiosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri obligat intraseluler Chlamydophila. Mikroorganisme ini memiliki siklus hidup yang unik dan menyebabkan peradangan dari ringan sampai berat pada hewan dan manusia. Agen penyebab chlamydiosis digolongkan ke dalam ordo Chlamydiales. Chlamydiales ada 2 genus yaitu chlamydia dan chlamydophila. Psittacosis atau Ornithosis adalah penyakit menular yang disebabkan Chlamydophila psittaci.

Gejala Klinis : Gejala klinis yang ditemukan adalah demam dan anoreksia. Setelah dua minggu, bakteri dapat ditemukan dalam air ludah. Organisme ini juga menyebabkan bintik peradangan pada paru. Infeksi dapat menyebabkan diare, gangguan pernafasan, konjungtivitis dan nasal discharge (sekresi hidung), enteritis, hepatitis dan splenitis.

Baca juga  20 Ciri-ciri FLU BURUNG (Avian Influenza) pada Unggas, Cara Penularan dan Pengobatan Flu Burung

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan tindakan biosekuriti dengan peningkatan sanitasi dan kebersihan kandang. Pengobatan psittacosis dapat menggunakan khlortetrasiklin dengan dosis 2 mg/hari selama 21 hari. Pada kalkun dosis 40 mg/L air minum selama3 minggu.

2.    Penyakit Chronic Respiratory Disease (CRD)

Penyebab : Chronic Respiratory Disease (CRD) adalah penyakit menular menahun pada ayam yang disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum. Agen penyebab CRD adalah Mycoplasma gallisepticum dari famili Mycoplasmataceae dan Ordo Mycoplasmatales. Mycoplasma gallisepticum berukuran 0,25-0,50 mikron berbentuk pleomorfik, biasanya kokoid dan tidak mempunyai dinding sel sejati.

Gejala Klinis : Masa tunas CRD berkisar antara 4-21 hari. Bila CRD menyerang, biasanya seluruh kelompok ayam terkena meskipun derajat keparahannya berbeda. Tanpa komplikasi kelompok ayam yang terserang CRD, tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas.

Pencegahan dan Pengobatan : Obat-obatan yang dapat dipergunakan untuk penyakit ini diantaranya ialah tylosin, spiramycin, oxytetracyclin, streptomycin, spektinomisin, linkomisin, dan beberapa golongan kuinolon seperti enrofloksasin dan norflosasin. Pencegahan dilakukan dengan penerapan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.

3.    Penyakit Colibacillosis Pada Unggas

Penyebab : Colibacillosis adalah penyakit pada hewan, terutama menyerang hewan muda, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E.coli). Pada unggas, infeksi E.coli dapat menyebabkan penyakit seperti omphalitis, air sacculitis, peritonitis dan salphingitis. Colisepticemia dapat menyerang ayam pada berbagai tingkatan umur, tetapi biasanya menyerang ayam petelur berumur 3-5 minggu.

Gejala Klinis : Gejala klinis tidak spesifik dan sangat tergantung dari umur ayam yang terserang, lamanya infeksi berlangsung, dan organ yang terserang. Pada ayam petelur muda (4-8 minggu) biasanya ayam-ayam ini mati secara akut setelah timbul gejala yang singkat yaitu anoreksia dan lesu.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dapat dimulai dari seleksi secara ketat ayam yang berkualitas pada awal pemeliharaan dan mencegah pencemaran bakteri pada air minum ataupun pakan. Pengobatan Colibacillosis dengan pemberian antibiotik. Beberapa serotipe E.coli seringkali resisten  terhadap satu atau lebih antibiotika. Untuk pengobatan yang efektif perlu dilakukan uji sensitivitas bakteri, karena antibiotik yang efektif pada satu kasus belum tentu dapat efektif pada kasus yang lainnya.

4.    Penyakit Coryza

Penyebab : Penyakit Coryza disebabkan oleh bakteri, berbentuk batang yang pleomorfik tidak bergerak, bersifat gram negatif dan disebut Hemophilus gallinarum. Coryza adalah penyakit menular pada unggas yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit biasanya bersifat akut sampai subakut dan dalam progresnya biasanya menjadi kronis.

Gejala Klinis : Dari hidung keluar eksudat yang mula-mula berwarna jernih dan encer tetapi lambat laun berubah menjadi kuning kental dan bernanah dengan bau khas. Sekitar lubang hidung terdapat kerak eksudat yang berwarna kuning. Sinus inftraorbital membengkak sangat besar, unilateral maupun birateral.

Pencegahan dan Pengobatan : Cara yang paling baik untuk mencegah terjadinya penyakit ini dengan melaksanakan sanitasi dan manajemen peternakan yang baik. Pengobatan pada suatu flok dengan sulfonamide atau antibiotik direkomendasikan. Berbagai macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline, sulfamethazine semuanya efektif, tapi sulfadimethoxine merupakan obat yang paling aman.

Baca juga  Jenis-jenis Penyakit Khas SAPI BALI dan Cara Pengobatannya

5.    Penyakit Fowl Typhoid

Penyebab : Fowl typhoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica subspecies enterica serovars Gallinarum biovars Gallinarum yang terdistribusi di seluruh dunia. Agen penyebab fowl typhoid adalah Salmonella gallinarum, bersifat egg transmitted dan menimbulkan lesi yang sama dengan Salmonella pullorum, lebih banyak menyerang unggas yang sedang tumbuh dan dewasa.

Gejala Klinis : Gejala klinis dan lesi pada unggas muda sama dengan infeksi S.pullorum. Kondisi septisemia dapat terlihat, peningkatan angka mortalitas dan penurunan kualitas unggas yang dihasilkan dari telur terinfeksi. Unggas yang lebih tua menunjukkan gejala anemia, depresi, kesulitan bernapas, dan diare.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan biosekuriti. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan Amoxycillin, sulponamide, tetracylines, atau fluoroquinolones.

6.    Penyakit Kolera Unggas

Penyebab : Kolera unggas adalah penyakit menular yang menyerang unggas peliharaan dan unggas liar dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi, disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida (P.multocida) dan tersebar diseluruh dunia. Di Indonesia kejadian klinis kolera unggas diperkirakan sudah lama terjadi, namun bakteri penyebab penyakit baru berhasil diisolasi oleh Sri Poernomo pada tahun 1972.

Gejala Klinis : Pada permulaan wabah terjadi angka mortalitas tinggi, terutama pada kalkun. Bentuk akut ditandai dengan konjungtivitis dan keluar kotoran dari mata. Daerah facial, balung dan pial membesar, serta terdapat gangguan pernapasan. Feses encer berwarna hijau kekuningan. Unggas mengalami kelumpuhan akibat peradangan pada sendi tarsus.

Pencegahan dan Pengobatan : Tindakan pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan jalan vaksinasi, sanitasi peternakan, dan adanya hewan sakit harus segera dipisahkan dan diobati. Pengobatan kolera unggas dapat menggunakan antimikroba ; Sulfaquinoxalin 0,05%, Sulfametasin dan sodium sulfametasin 0,5-1,0%, Streptomycin 150.000 mg, Terramisin.

7.    Penyakit Paratifoid

Penyebab : Infeksi paratifoid (paratifoid) merupakan suatu penyakit pada unggas yang disebabkan oleh kelompok bakteri Salmonella sp., yang tidak termasuk Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum. Penyakit ini dikenal juga dengan nama salmonelosis. Salmonellosis atau paratifoid disebabkan oleh Salmonella sp. Selain Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum yang merupakan suatu kelompok bakteri yang tidak mempunyai host yang spesifik.

Gejala Klinis : Infeksi pada ayam dewasa umumnya tidak menunjukkan gejala klinis tertentu. Infeksi akut pada ayam dara atau ayam dewasa jarang terjadi pada kondisi alami. gejala klinis yang terlihat pada ayam yang terinfeksi dengan Salmonella typhimurium, meliputi diare yang disertai oleh depresi dan kelemahan umum, sayap menggantung dan bulu berdiri.

Pencegahan dan Pengobatan : Cara terbaik untuk menanggulangi Salmonelosis adalah mencegah masuknya kuman Salmonella sp. ke dalam suatu kelompok ayam dengan praktek manajemen pemeliharaan yang optimal. Obat-obatan yang dapat dipergunakan untuk ayam yang terserang salmonelosis adalah antibiotik ataupun antibakteri.

8.    Penyakit Pullorum

<< Page 1, Page 2, Page 3 >>

Loading...
Loading...