3 Metode Cara Membuat BIBIT PISANG Berkualitas

Teknologi Pembibitan Pisang

Bibit pisang

Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan – Bibit adalah bahan tanaman yang sudah berbentuk tanaman muda, berukuran kecil tetapi sudah memiliki bagian tanaman secara lengkap baik akar, batang maupun daun. Bibit tanaman biasanya digunakan untuk menyebut bahan tanaman yang diperbanyak secara vegetatif, yakni stek, cangkok dan anakan. Jika diperbanyak secara generatif (melalui biji), bahan tanaman disebut bibit jika sudah berkecambah. Bahan tanaman pisang atau bibit pisang diperoleh secara vegetatif yang pada umumnya perbanyakan dilakukan melalui anakan. Secara tradisional, bibit pisang diperoleh dengan cara memisahkan anakan dari tanaman induk dan langsung menanamnya pada lahan yang sudah disediakan.

Salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu usaha budidaya tanaman adalah ketersediaan bibit yang berkualitas. Termasuk dalam usaha budidaya tanaman pisang, bibit pisang yang memiliki kualitas baik berpeluang untuk menghasilkan buah pisang yang baik pula, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kriteria bibit pisang berkualitas yaitu bibit yang berasal dari indukan yang sehat, bebas dari hama dan penyakit. Ada banyak sekali varietas pisang di Indonesia, untuk menentukan jenis atau varietas yang ingin dibudidayakan sesuaikan dengan permintaan pasar setempat atau sesuai keinginan anda. Tanaman pisang diperbanyak secara vegetatif, yaitu dengan memanfaatkan tunas, anakan, bonggol maupun bit. Teknologi perbanyakan tanaman pisang bisa dilakukan secara tradisional maupun kultur jaringan.

3 Macam Cara Membuat Bibit/Memperbanyak Tanaman Pisang

1.    Membuat Bibit Pisang dengan Teknologi Kultur Jaringan

Apa itu kultur jaringan? Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti “di dalam kaca” karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu (wikipedia).

Bibit pisang hasil kultur jaringan

Teknologi perbanyakan dengan kultur jaringan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar karena biaya investasi awal yang sangat mahal dan belum dapat memenuhi kebutuhan varietas lokal yang beragam jumlahnya. Sehingga pembibitan secara sederhana dipandang masih layak diterapkan.

2.    Cara Membuat Bibit Pisang Dengan Anakan Pedang

Perbanyakan tanaman pisang atau pembibitan tanaman pisang melalui anakan adalah perbanyakan yang dilakukan dengan memisahkan anakan pisang dari induknya, cara ini adalah yang paling mudah dalam membuat bibit pisang dan paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Bibit pisang yang diperoleh dengan cara ini harus segera ditanam kelahan. Berikut ini cara membuat bibit pisang melalui anakan :

Bibit pisang anakan pedang siap tanam

a).    Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (20-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun sehingga mudah kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi >100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan karena telah memiliki daun sempurna.

b).    Bibit anakan setelah dipisahkan harus segera ditanam, jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol baru diatas bonggol yang lama.

c).    Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam anakan dipotong 5 cm diatas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm dibawah permukaan tanah.

3.    Cara Membuat Bibit Pisang dari Bonggol (Bit Anakan/Mini Bit)

Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai berikut :

1). Cara membuat bibit pisang dari bonggol anakan

a).    Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis/tembilang bermata lebar, sehingga kondisi bonggol masih utuh.

b).    Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm diatas leher bonggol. Pada titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm menggunakan pisau yang runcing.

Bonggol dan bibit bit anakan/mini bit

c).    Rendam dalam air hangat dengan suhu ± 55° C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama pada saat perendaman dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.

d).    Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol di semai dalam bedengan, disusun secara berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas, masing-masing bonggol diberi jarak antara 5 cm kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang setebal ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama penimbunan perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari secukupnya terutama bila tidak ada hujan.

e).    Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan dikiri dan kanan tunas

f).    Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanam kemudian diletakkan ditempat teduh/naungan.

g).    Setelah umur 1 bulan bibit dipindahkan ke tempat terbuka dan siap ditanam ke lapang bila bibit sudah berumur 2 bulan

h).    Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali menggunakan Urea 2 gr/lt air dengan cara dikocor

2). Cara membuat bibit pisang dari bonggol tanaman yang sudah dipanen

Bonggol pisang setelah panen

a).    Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.

b).    Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Semaian bit anakan/mini bit usia 1 bulan

c).    Bit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk  kandang 1 : 1.  Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh/naungan selama 1 bulan dan pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka.

d).    Perawatan yang diperlukan adalam penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gr/lt air setiap 2 minggu.

e).    Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.

Demikian “3 Metode Cara Memperbanyak Tanaman Pisang“. Semoga bermanfaat….

Sumber :
1. Buku Teknologi Budidaya Pisang – Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian 2008
2. Wikipedia – Kultur Jaringan

Salam mitalom !!!