13 Cara Agar Bibit Tidak Stres Setelah Pindah Tanam

Penyebab Stres Bibit Yang Baru Ditanam

Budidaya – Memperlakukan tanaman muda atau bibit memang membutuhkan ketelatenan yang cukup. Bibit tanaman seperti bibit cabai, bibit terong, bibit tomat, bibit semangka, bibit melon maupun bibit tanaman buah tahunan sekalipun pasti mengalami stres setelah dipindah tanam ke lahan. Hal ini bisa disebabkan karena bermacam-macam hal, misalnya media semai yang pecah saat proses penanaman dilakukan, bibit tanaman yang memang dalam kondisi tidak sehat atau faktor cuaca. Yang paling sering mengalami stres bibit adalah tanaman sayuran buah semusim, apalagi jika pindah tanam dilakukan ketika bibit belum cukup umur atau terlalu tua. Bibit tanaman sayuran buah yang masih terlalu muda atau terlalu tua lebih besar kemungkinan mengalami stres setelah pindah tanam. Meskipun hal ini tidak menyebabkan kerugian total, tetapi bibit yang mengalami stres pertumbuhan dan perkembangnanya akan sedikit terhambat.

Bibit tanaman pada umumnya akan mengalami stres sesaat setelah dipindah tanam kelahan. Ada beberapa hal yang menyebabkan bibit tanaman mengalami stres setelah pindah tanam, yaitu sebagai berikut ;

1. Kondisi bibit
2. Usia bibit
3. Rentang waktu pemberian pupuk dasar dan penanaman
4. Temperatur / suhu
5. Kondisi lahan
6. Waktu tanam
7. Pasokan air
8. Pemupukan
9. Over dosis pestisida

tanaman cabai usia 10 hari setelah tanam

Cara Mengatasi Agar Tanaman Yang Baru Pindah Tanam Tidak Stres

Untuk mencegah dan menghindari agar bibit cabai, terung, tomat, pare, semangka atau bibit tanaman buah hasil cangkokan yang baru ditanam tidak mengalami stres, perlu dilakukan beberapa tindakan. Antara lain sebagai berikut ;

1. Pemberian pupuk dasar sebaiknya dilakukan minimal 10 hari sebelum proses penanaman dilakukan, supaya pupuk bereaksi dengan tanah terlebih dahulu dan kompak. Sebelum pemasangan mulsa usahakan bedengan disiram hingga basah (jika tidak turun hujan). Penanaman bibit yang dilakukan setelah penaburan pupuk bisa mengakibatkan tanaman stres, bahkan mati keracunan.

2. Perhatikan kondisi bibit tanaman yang akan ditanam. Bibit yang kurang sehat cenderung akan mengalami stres lebih lama setelah pindah tanam, bahkan bisa mati. Maka dari itu, pilihlah bibit yang sehat, memiliki vigor yang kuat, memiliki perakaran yang baik, kaku (tidak lemas karena kurang sinar matahari saat dipersemaian). Bibit hendaknya dibiarkan terpapar sinar matahari penuh setidaknya sejak 15 hari sebelum dipindah tanam ke lahan. Ini dilakukan agar bibit tanaman memiliki batang yang kuat dan cepat beradaptasi ketika dipindah tanam ke lahan.

3. Usia bibit pada saat dipindah tanam ke lahan juga berpengaruh, bibit yang terlalu muda atau terlalu tua lebih mudah mengalami stres setelah dipindah tanam. Bibit yang masih terlalu muda tentunya belum cukup kuat dan belum mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan, dan bibit yang terlalu tua akan mudah stres karena bibit sudah memiliki akar yang banyak dan ketika dipindah tanam akar yang rusak atau terputus lebih banyak. Untuk mencegah agar tidak stres, sebaiknya bibit ditanam pada usia yang tepat sesuai dengan jenis tanamannya.

4. Jika budidaya dilakukan menggunakan mulsa, usahakan permukaan bedengan dibuat serata mungkin agar udara yang terjebak dibawah mulsa lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingginya hawa panas yang keluar dari lubang tanam, dan untuk meminimalisir jumlah hama jangkrik yang sering bersembunyi dabawah mulsa.

5. Temperatur dan suhu yang tinggi (panas) menyebabkan tanaman yang baru dipindah tanam layu dan lemas. Apalagi jika menggunakan mulsa plastik, disiang hari suhu udara dibawah mulsa (antar permukaan bedengan dan mulsa) akan meningkat dan sangat panas. Hawa panas tersebut akan bergerak keluar melalui lubang tanam pada mulsa. Karena lubang tanam adalah satu-satunya jalan keluarnya udara, maka hawa panas yang keluar dari dalam mulsa dari segala arah akan terkonsentrasi pada lubang tanam tersebut. Hal ini bisa menyebabkan tanaman layu, batang mengering bahkan mati. Untuk mencegahnya, tutup sekeliling lubang tanam menggunakan tanah atau melindungi tanaman menggunakan potongan bambu.

6. Lahan yang terlalu kering merupakan suatu kondisi yang tidak bersahabat bagi tanaman baru. Siram lahan sampai benar-benar basah sebelum melakukan penanaman bibit. Jika penanaman dilakukan pada musim kemarau dengan kondisi tanah benar-benar kering, penyiraman setidaknya dilakukan 2 kali sebelum bibit ditanam.

7. Perhatikan waktu penanaman, hindari menanam bibit pada pagi hari dan siang hari, terutama jika penanaman dilakukan dimusim kemarau. Untuk menghindari stres, sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari. Lakukan penyiraman segera setelah penanaman bibit selesai. Penanaman pada sore hari akan memberikan kesempatan tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya, waktu satu malam cukup bagi tanaman untuk menyesuaikan diri.

8. Hati-hati saat membuka plastik polybag bibit, jangan sampai media semai pecah atau retak supaya akar bibit tidak mengalami kerusakan. Jika media semai pecah atau rusak akan menyebabkan beberapa akar bibit terputus dan ini akan menyebabkan tanaman layu atau stres lebih lama. Siram bibit secukupnya sebelum bibit dipindah tanam kelahan.

bibit cabai baru dipindah tanam

9. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore sampai tanaman benar-benar kuat, biasanya dalam waktu 4 – 5 hari tanaman baru sudah beradaptasi dengan baik. Ciri-ciri tanaman yang yang sudah beradaptasi ditandai dengan munculnya tunas-tunas baru, hal ini juga menandakan bahwa akar baru sudah tumbuh dan akar sudah mampu menyerap air dan nutrisi yang ada didalam tanah.

10. Jika bibit disemai tanpa menggunakan polybag, rendam akar bibit terlebih dahulu menggunakan hormon perangsang akar atau ZPT. Hal ini dilakukan supaya akar baru cepat tumbuh dan menyerap air serta nutrisi didalam tanah. Dengan begitu, tanaman lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan dan tidak stres.

11. Perhatikan pemberian pupuk susulan, pemberian pupuk susulan yang tidak tepat akan menyebabkan tanaman stres, layu, menguning bahkan mati keracunan. Pemberian pupuk susulan sebaiknya dilakukan setelah tanaman benar-benar beradaptasi dengan lingkungan lahan, biasanya saya melakukan pemupukan susulan pertamakali ketika tanaman berusia 10 hari setelah tanam (tanaman terong, tomat, cabai, pare dll). Gunakan pupuk NPK 16 dengan dosis rendah, yaitu 2 kg/1000 tanaman. Larutkan dengan 2000 liter air dan kocorkan pada sore hari, 500 ml/tanaman. Hindari menggunakan pupuk dengan kadar nitrogen tinggi pada tanaman baru.

12. Biasakan untuk selalu membaca petunjuk penggunaan pestisida yang tertera pada label kemasan. Gunakan dosis sesuai anjuran, penyemprotan pestisida dengan dosis berlebihan bisa berakibat fatal bagi tanaman, terlebih pada tanaman usia muda. Over dosis pestisida bisa menyebabkan tanaman stress akibat keracunan.

13. Manfaat vitamin B1 untuk mencegah stres pada tanaman. Yang terakhir ini sedikit nyleneh tapi tidak ada salahnya untuk dicoba. Berdasarkan pengalaman beberapa teman saya, untuk menghindari tanaman stres setelah pindah tanam bibit disiram dengan larutan vitamin B1. Ya, vitamin B1 yang banyak dijual di apotik itu. Caranya dengan melarutkan 1 butir / tablet vitamin B1 dengan 1 liter air bersih kemudian disiramkan 200 ml setiap tanaman.

Demikian beberapa penyebab tanaman yang baru dipindah tanam stres serta cara untuk mencegahnya, atau setidaknya meminimalisir. Satu lagi, meskipun penanaman dilakukan dimusim penghujan, kadang-kadang ada juga bibit yang mengalami stress setelah pindah tanam. Hal ini bisa terjadi ketika disiang hari panasnya sangat terik dan suhu udara tinggi. Semoga bermanfaat…..

Salam mitalom !!!