Jenis-jenis KANTONG SEMAR yang Terdapat di Sumatera
93 Jenis KANTONG SEMAR di Sumatera
Tanaman Hias – Tumbuhan unik pemakan serangga ini pertama kali diperkenalkan oleh J.P Breyne pada tahun 1689. Ialah kantong semar yang memiliki nama latin Nepenthes sp. merupakan tumbuhan karnivora yang memiliki kemampuan dalam menjebak serangga.
Kemampuan kantong semar dalam menjebak dan memangsa serangga tersebut merupakan ciri khas dan daya tarik tersendiri sehingga kini tumbuhan tersebut banyak diburu oleh pecinta tanaman hias.
Selain itu, kantong semar memiliki keunikan lain yang tidak kalah menarik, yaitu bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Secara keseluruhan, kantong semar memiliki 5 bentuk kantong, yaitu bentuk tempayan, oval (bulat telur), silinder, corong dan pinggang.
Kantong semar sangat di kenal di berbagai negara, seperti Jepang, Eropa, Amerika dan Australia. Di negara-negara tersebut kantong semar menjadi pilihan sebagai tanaman hias yang eksotis.
Nama Daerah Kantong Semar (Nama lain Kantong Semar)
Kantong semar (Nepenthes) memiliki banyak sekali nama sebutan, di Indonesia tumbuhan ini memiliki nama yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Sebagai contoh, di Kalimantan kantong semar memiliki berbagai nama sebutan. Setiap suku memiliki istilah berbeda dalam menyebut nama tumbuhan ini.
Suku Dayak Tunjung menyebut kantong semar dengan nama selo bengongngong, suku Dayak Katingan memiliki istilah ketupat napu untuk menyebut tumbuhan unik ini. Sedangkan oleh suku Dayak Bakumpai kantong semar disebut dengan nama telep ujung.
Penyebaran dan Habitat Kantong Semar
Nepenthes sp. (Kantong Semar) tumbuh dan tersebar mulai dari benua Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan.
Sementara di Indonesia tumbuhan pemangsa serangga ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Terdapat 64 jenis kantong semar yang sudah teridentifikasi di Indonesia.
Dari 64 jenis kantong semar tersebut sebagian besar terdapat di pulau Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah dan Brunei). Sedangkan pulau Sumatera berada diurutan kedua, yakni terdapat 29 jenis kantong semar yang sudah diidentifikasi.
Sedangkan di pulau lainnya keragaman jenis kantong semar belum diketahui secara pasti. Namun berdasarkan hasil penelusuran spesimen herbarium di Herbarium Bogoriense, Bogor, ditemukan bahwa terdapat minimum 10 jenis di Sulawesi, 9 jenis di Papua, 4 jenis di Maluku, dan 2 jenis di pulau Jawa (Mansur, 2006).
Begitupun di pulau Sumatera, Nepenthes sp. juga memiliki banyak nama daerah, masyarakat Melayu Riau memberinya nama periuk monyet. Di Jambi nepenthes sp. disebut kantong beruk. Masyarakat Minangkabau di Sumatera barat mengenal kantong semar dengan nama terompet gunung.
Masyarakat pulau Bangka menyebut tumbuhan pemangsa serangga ini dengan nama ketakung. Sementara masyarakat Sunda di Jawa Barat menyebut kantong semar dengan istilah sorok raja mantri.
Kantong semar tumbuh di tempat yang agak terlindung atau terbuka. Tumbuhan unik ini hidup pada tanah yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban yang tinggi.
Tanaman ini bisa hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana.
Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kantong semar dataran rendah, menengah, dan dataran tinggi.
Pada tiap habitat, kantong semar memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Beberapa jenis kantong semar yang hidup di habitat hutan hujan tropik dataran rendah dan hutan pegunungan bersifat epifit, yaitu menempel pada batang atau cabang pohon lain.
Sementara pada habitat yang cukup ekstrim seperti di hutan kerangas yang suhunya bisa mencapai 30º C pada siang hari, kantong semar beradaptasi dengan daun yang tebal untuk menekan penguapan air dari daun.
Sedangkan kantong semar di daerah savana pada umumnya hidup terestrial, tumbuh tegak dan memiliki panjang
batang kurang dari 2 m.
Jenis-jenis KANTONG SEMAR yang Terdapat di Pulau Sumatera
Dilihat dari segi tempat penyebaran spesies Nepenthes sp. (Kantong Semar), Sumatera menempati urutan kedua setelah Kalimantan. Namun jumlah populasi kantong semar di Sumatera dapat mengimbangi Kalimantan.
Dari jenis-jenis spesias kantong semar yang sudah ditemukan di Sumatera, 12 di antaranya masih dalam proses identifikasi (Anonimus, 2006). Di Sumatera jenis-jenis kantong semar tersebut tersebar dari dataran rendah sampai ke dataran tinggi.
Berikut ini jenis-jenis KANTONG SEMAR yang terdapat di Sumatera yang telah teridentifikasi, baik spesies alami maupun jenis silang alaminya :
No | Jenis | Varietas | Silang alami | Habitat | Status | Ket. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Nepenthes adnata Tamin dan M. Hotta ex Schlauer | - | Belum diketahui | Hutan dataran rendah (600-1.100 mdpl) | Kritis | Saat ini penyebaranya baru diketahui hanya di Sumatera Barat. Hidup di tempat-tempat terlindung dengan kelembaban cukup tinggi pada substrat lumut dan berbatu pasir. Jenis ini memiliki kemiripan dengan N. tentaculata. | |
2 | Nepenthes albomarginata T.Lobb ex Lindl | villosa; typica; tomentolla dan cubra | dengan N. ampullaria; N. clipeata; N. hirsuta; N. northiana; N. reinwardtiana; N. vietchii; N. custadhya | Hutan kerangas dataran rendah; puncak bukit dengan vegetasi terbuka di tanah kapur atau tanah berpasir. Tersebar pada ketinggian 0-1.100 m dpl | Terkikis | - | |
3 | Nepenthes ampullaria Jack | geelvinkeana; microsepala dan racemosa | dengan N. albomarginata; N. bicalcarata; N. gracilis; N. rafflesiana; N. hirsuta; N. mirabilis; N. reinwardtiana dan N. tobaica | Hutan kerangas; hutan rawa gambut; hutan rawa; pinggir sungai; sawah; dan semak belukar. Umumnya hidup di tempat-tempat terbuka; lapangan luas; tanah-tanah basah. Jenis ini tersebar pada ketinggian 0-1.100 m dpl | Terkikis | - | |
4 | Nepenthes angasanensis Maulder; D. Schula; B. Salman dan B. Quinn | - | dengan N. densiflora | Terestrial atau efifit di hutan lumut (2.200-2.800 m dpl) | Rawan | - | |
5 | Nepenthes aristolochioides Jebb dan Cheak | - | dengan N. singalana | Terestrial atau efifit di hutan lumut pada punggung-punggung bukit yang terjal pada ketinggian 2.000-2.500 m dpl | Kritis | Jenis ini merupakan jenis endemik di Jambi | |
6 | Nepenthes bongso Korth | - | dengan N. singalana dan N. talangensis | Hutan dataran rendah dan dataran tinggi (1.000-2.700 m dpl) | Terkikis | Jenis ini ditemukan di Jambi; Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Umumnya hidup sebagai efifit di hutan pegunungan dataran rendah yang berlumut. Kata bongso diambil dari nama kawah bongso Gunung Merapi (tempat pertama kali jenis ini dikoleksi oleh Korthals). | |
7 | Nepenthes diata Jebb dan Cheek | - | dengan N. mikei | Hutan lumut dan hutan pegunungan dataran tinggi pada ketinggian 2.400-2.900 m dpl | Genting | Jenis dataran tinggi ini ditemukan di Gunung Bandahara; Aceh. Memiliki hubungan dekat dengan N. singalana | |
8 | Nepenthes dubia Danser | - | dengan N. singalana | Hutan pegunungan dataran rendah dan dataran tinggi (1.000-2.700 m dpl) | Kritis | Jenis ini banyak ditemukan di Sumatera Barat; memiliki bentuk kantong yang unik (seperti kloset duduk). N. dubia memiliki hubungan dekat dengan N. inermis yang memiliki bentuk kantong hampir serupa. Umumnya hidup sebagai efifit pada tajuk-tajuk pohon di hutan lumut atau terestrial di semak-semak tempat terbuka. | |
9 | Nepenthes custachya Miq | - | dengan N. albomarginata; N. longifolia; dan N. sumatrana | Bukit-bukit yang terjal dan terbuka pada substrat tanah berbatu pasir pada ketinggian (0-1.600 m dpl) | Terkikis | Jenis yang tergolong endemik Sumatera ini memiliki bentuk kantong atas dan bawah hampir sama dan tidak memiliki sayap. Jenis ini mirip dengan N. alata dari Filipina. | |
10 | Nepenthes gracilis Korth | - | dengan N. ampullaria; N. mirabilis; N. rafflesiana; dan N. reinwardthiana | Hutan dataran rendah; hutan rawa gambut; hutan kerangas; vegetasi pinggir sungai pada ketinggian 0-1.100 m dpl) | Terkikis | Jenis ini memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Mampu hidup di berbagai habitat dan jenis tanah. Oleh karena itu jenis ini memiliki daerah penyebaran yang cukup luas. | |
11 | Nepenthes inermis Danser | - | dengan N. spathulata N. talangensis | Efifit di hutan lumut; terestrial di hutan pegunungan dataran tinggi (1.500-2.600 m dpl) | Terkikis | Jenis ini termasuk jenis endemik Sumatera. Memiliki bantuk kantong yang mirip dengan N. dubia. Kantong roset dan kantong bawah jarang ada. | |
12 | Nepenthes jacqvelineae C. Clorke; T. Davis dan Tamin | - | Belum diketahui | Efifit atau terestrial di hutan lumut (1.700-2.200 m dpl) | Belum diketahui | Jenis ini baru ditemukan pada tahun 2000 oleh T. Davis. Merupakan jenis endemik Sumatera dan baru diketahui penyebarannya di Sumatera Barat dan memiliki hubungan dekat dengan N. inermis. | |
13 | Nepenthes mirabilis (Lour) Druce | - | dengan N. ampullaria; N. bicalcarata; N. gracilis; N. fafflesiana; dan N. spathulata | Hidup di tempat-tempat terbuka pada tebing-tebing di pinggir jalan; pinggir sungai; pinggir hutan sekunder; pinggir danau. Pada umumnya tumbuh di tanah podsolik merah. Penyebarannya pada ketinggian 0-1.500 m dpl; tetapi umumnya pada ketinggian di bawah 500 m dpl. | Terkikis | Jenis ini memiliki daya adaptasi lebih tinggi daripada N. gracilis dan jenis lainnya. Oleh karena itu jenis ini dapat hidup di berbagai habitat pada tempat-tempat yang basah maupun kering. Jenis ini menyebar luas di Asia Tenggara. | |
14 | Nepenthes pectinata Danser | - | Belum diketahui | Hutan dataran tinggi | hutan lumut (950-2.750 m dpl) | Terkikis | - |
15 | Nepenthes rafflesiana Jack | alata; ambigua; elongate; glaberrina; insignis; minor; nigcopurpurea; nivea; dan typical | dengan N. ampullaria; N. bicalcurata; N. gracilis; N. mirabilis | Tumbuh di tempat-tempat terbuka atau pun ternaungi yang basah atau kering seperti hutan rawa gambut dan hutan kerangas (0-1.200 m dpl) | Terkikis | Di antara marga Nepenthes; jenis ini memiliki ukuran kantong cukup besar; kantong bawah dapat menampung air hingga satu liter. | |
16 | Nepenthes reinwardtiana Miq | samarindensis | dengan N. albomarginata; N. ampullaria; N. gracilis; N. spathulata; N. tobaica; N. sterophylla; N. hispida; N. makrovulgaris. | Hutan rawa gambut; hutan kerangas; hutan dataran rendah; hutan lumut (0-2.100 m dpl) | Terkikis | Dua spot mata di dalam dinding kantong di bawah permukaan mulut kantong merupakan ciri utama dari jenis ini. Namun tidak semua kantong memiliki dua spot mata | |
17 | Nepenthes spathulata Danser | - | dengan N. inermis; N. mirabilis; N. reinwardtiana; N. tobaica | Hidup efifit atau terestrial di hutan lumut dan hutan pegunungan dataran tinggi (1.100-2.900 mdpl) | Kritis | Jenis ini mirip dengan N. singalana. Penyebarannya cukup luas di hutan pegunungan dataran rendah di Sumatera Selatan; Bengkulu dan Jambi. | |
18 | Nepenthes sumatrana (Miq) Beck | - | dengan N. custochya | Dataran rendah pada tanah berbatu pasir (0-800 m dpl) | Kritis | Jenis ini ditemukan di Sumatera Utara; Sumatera Barat; dan Jambi. Hidup terestrial di tempat yang ternaungi pada hutan dataran rendah dengan substrat tanah berbatu pasir. Sering dijumpai sampai di tajuk pohon. | |
19 | Nepenthes tobaica Denser | - | dengan N. ampullaria; N. reinwardtiana; N. spathulata | Hutan pegunungan (380-2.750 m dpl) | Terkikis | Kata tobaica diambil dari nama danau Toba di Sumatera Utara yang merupakan tempat pertama kali ditemukan | |
20 | Nepenthes xhooveriana | - | dari N. ampullaria dan N. rafflesiana | - | - | Kantong bawahnya mirip dengan N. ampullaria tetapi penutup kantong bawanhnya mirip dengan N. rafflesiana. | |
21 | Nepenthes xtrichocarpa | - | antara N. ampullaria dengan N. gracilis | - | - | Bentuk dan ukuran kantong mirip dengan N. gracilis tetapi bentuk mulut dan bibir mirip N. ampullaria. | |
22 | Nepenthes xneglecta | - | dari N. gracilis dengan N. mirabilis | - | - | Umumnya bentuk kantong mirip dengan N. gracilis tetapi ukurannya lebih besar. Ukuran daun lebih panjang daripada N. gracilis; pinggiran daun tidak berbulu/bergigi. Bentuk batang silindris tidak seperti N. gracilis yang memiliki bentuk batang segitiga. |
Sebenarnya masih banyak silangan alami lainnya, yaitu sekitar 71 jenis yang telah di temukan di Sumatera, Borneo hingga semenanjung malaysia (Mansur, 2006). Namun dari jenis-jenis kantong semar tersebut tidak semuanya populer, hanya tiga jenis yang populer di Sumatera, yaitu Nepenthes xneglecta, Nepenthes xooveriana dan Nepenthes xtrichocarpa.
Salam mitalom !!!