Pemupukan Susulan Tanaman Cabe

Dosis dan Cara Pemberian Pupuk Susulan Tanaman Cabe

Pupuk dan Pemupukan – Budidaya cabe merupakan salah satu kegiatan bercocok tanam yang tergolong rumit dan memerlukan perhatian khusus. Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan budidaya cabe adalah teknik budidaya yang diterapkan. Teknik budidaya meliputi cara pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, penggunaan pupuk yang tepat, penanganan hama dan penyakit serta pemupukan susulan. Tanaman cabe membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan tepat agar tumbuh dan berproduksi secara maksimal. Selain pupuk dasar, tanaman cabe juga membutuhkan pemupukan susulan, yaitu pemberian pupuk setelah tanam sampai tanaman berproduksi. Pemberian pupuk susulan dimaksudkan agar tanaman cabe tidak kekurangan nutrisi pada saat pertumbuhan vegetatif hingga tanaman berbuah.

Pemupukan Susulan Tanaman Cabe
Gambar Tanaman Cabe

Pemberian pupuk susulan bisa dilakukan dengan 2 cara, yang pertama dengan cara pengocoran dan yang kedua adalah dengan cara ditabur. Aplikasi kedua cara tersebut disesuaikan dengan kondisi. Jika musim kemarau pemupukan susulan lebih efektif dengan cara pengocoran, dan jika musim hujan pemupukan susulan dilakukan dengan cara ditabur. Pemupukan dengan cara dikocor lebih menguntungkan karena pupuk dapat segera diserap oleh tanaman, hemat waktu dan tenaga karena sekaligus menyiram serta lebih hemat dalam penggunaan pupuk.

Berikut ini dosis dan cara pemupukan susulan tanaman cabe (Untuk 1000 Tanaman Cabe) :

1. Pupuk Susulan I ( Umur 10 HST) – Dosis 4 kg

Pemupukan pertama dilakukan dengan cara dikocor. Larutkan 4 kg pupuk NPK 16 dengan 250 liter air. Kemudian kocorkan pada tanaman cabe dengan dosis 250 ml / tanaman.

2. Pupuk Susulan II (Umur 17 HST) – Dosis 6 kg

Pemupukan susulan kedua juga dilakukan dengan cara dikocor. Dosis dinaikkan sedikit, yaitu 6 kg pupuk NPK 16 dilarutkan dengan 250 liter air. Kocorkan pada tanaman cabe 250 ml / tanaman.

3. Pupuk Susulan III (Umur 24 HST) – Dosis 8 kg

Pemupukan susulan ke 3 bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk yang digunakan adalah Urea 1 kg, NPK 4 kg, KNO Putih 1 kg, TSP 1 kg, MKP 1 kg (jumlah 8 kg)
– Larutkan dengan 250 liter air, dan kocorkan 250 ml / tanaman pada lubang yang dibuat disisi kiri dan kanan tanaman. Jarak lubang dengan batang tanaman 15 cm.
– Jika tidak menggunakan mulsa, taburkan pupuk disekeliling tanaman dengan jarak 15 cm dari batang. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah.

4. Pupuk Susulan IV (Umur 30 HST) – Dosis 10 kg

Pada pemupukan susulan ke 4 gunakan pupuk Urea 1 kg, NPK 4 Kg, KNO Putih 2 kg, TSP 2 kg, MKP 1 kg (jumlah 10 kg).
– Larutkan dengan 250 liter air, kemudian kocorkan pada lubang disisi kiri dan kanan tanaman dengan jarak 15 cm. Dosis 250 ml/tanaman.
– Atau ditaburkan pada lubang disisi kiri dan kanan tanaman.
– Atau taburkan disekeliling tanaman dengan jarak 15 cm dari batang. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah.

5. Pupuk Susulan V (Umur 40 HST) – Dosis 12 kg

Pupuk susulan ke 5 adalah NPK 6 kg, KNO putih 2 kg, TSP 2 kg, MKP 2 kg.
– Dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan pada lubang disisi tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman.
– Atau ditaburkan ditengah bedengan dengan cara membelah mulsa.
– Atau ditaburkan disekeling tanaman kemudian ditutup dengan tanah

6. Pupuk Susulan VI (Umur 50 HST) – Dosis 15 kg

Pupuk susulan ke 6 adalah NPK 8 kg, KNO putih 2 kg, TSP 3 kg, MKP 2 kg.
– Dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan pada lubang disisi tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman.
– Atau ditaburkan ditengah bedengan dengan cara membelah mulsa.
– Atau ditaburkan disekeling tanaman kemudian ditutup dengan tanah

7. Pupuk Susulan VII (Umur 60 HST) – Dosis 15 kg

Pupuk susulan ke 6 adalah NPK 8 kg, KNO putih 2 kg, TSP 3 kg, MKP 2 kg.
– Dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan pada lubang disisi tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman.
– Atau ditaburkan ditengah bedengan dengan cara membelah mulsa.
– Atau ditaburkan disekeling tanaman kemudian ditutup dengan tanah

8. Pupuk susulan VIII (Umur 70 HST)

Pemupukan susulan ke 8 dan seterusnya hingga panen dilakukan dengan cara dan dosis yang sama dengan pemupukan susulan ke 7, dengan rentang waktu 10 hari sekali. Pemupukan susulan dilakukan hingga tanaman memasuki panen ke 7, setelah itu tidak perlu dilakukan pemupukan susulan, karena secara otomatis produktifitas tanaman akan menurun. Terkecuali untuk varietas tertentu yang berumur panjang, pemupukan bisa dilakukan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.

Cara pemupukan susulan diatas adalah panduan umum dan tidak mutlak. Sebab kenyataan dilapangan bisa berubah, sesuai dengan kondisi tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Dan juga setiap tanah memiliki kandungan hara yang berbeda-beda. Dosis dan pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Demikian cara pemberian pupuk susulan ala mitalom, semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!