Jenis – Jenis Pestisida Berdasarkan Mekanisme Kerjanya

Mengenal Mekanisme Kerja Pestisida

Pestisida – Pernahkah anda memperhatikan keterangan singkat yang tercantum pada kemasan pestisida ? Pada kemasan pestisida baik insektisida, fungisida maupun herbisida biasanya tercantum keterangan-keterangan singkat menyangkut informasi tentang produk tersebut. Diantaranya adalah bahan aktif, formulasi, konsentrasi bahan aktif, mekanisme kerja dan sebagainya. Nah…yang akan kita bahas disini adalah yang terakhir yaitu tentang “Mekanisme Kerja” pestisida. Pada kemasan pestisida kurang lebih tercantum kalimat seperti ini “….adalah insektisida sistemik yang bekerja secara kontak dan lambung untuk mengendalikan…dst”. Pada kalimat tersebut terdapat tiga kata pokok yaitu “sistemik” , “kontak” dan “lambung“, ketiga kata tersebut adalah cara kerja atau mekanisme kerja pestisida yang dimaksud.

Jenis – Jenis Pestisida Berdasarkan Mekanisme Kerjanya
Mengenal cara kerja pestisida

Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu langsung meracuni hama dan meracuni tanaman terlebih dahulu, lalu hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut. Secara garis besar, menurut mekanisme kerjanya pestisida dibedakan menjadi 2 macam, yaitu menurut cara kerjanya dan menurut cara masuknya atau cara meracuninya. Berikut penjelasannya :

A. Mekanisme Kerja Pestisida Menurut Cara Kerjanya

Menurut cara kerjanya, pestisida dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Pestisida Sistemik

Adalah jenis pestisida yang dapat masuk kedalam jaringan tanaman dan ditranslokasikan kebagian-bagian tanaman lainnya. Pestisida yang disemprotkan ketanaman akan menempel pada permukaan tanaman dan diserap melalui stomata, meristem akar dan lentisel batang. Kemudian pestisida menuju jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem dengan melewati sel-sel tanaman. Melalui xilem dan floem pestisida akan dotranslokasikan keseluruh bagian tanaman. Sel-sel tanaman yang dilewati akan mengandung residu pestisida, sehingga hama atau serangga akan mati jika memakan tanaman tersebut. Residu pestisida sistemik tidak mudah tercuci air hujan dan tahan lebih lama, karena residu masuk kedalam jaringan tanaman.

2. Pestisida Non Sistemik

Jenis pestisida ini jika disemprotkan ke tanaman hanya akan menempel pada bagian luar tanaman. Pestisida non sistemik tidak bisa masuk atau tidak diserap oleh jaringan tanaman. Residu hanya terjadi pada bagian luar tanaman dan tidak tahan lama karena mudah tercuci air hujan. Lamanya residu tergantung pada jenis bahan aktif, cara dan waktu aplikasi pestisida tersebut. Hama atau serangga hanya akan mati jika memakan bagian permukaan tanaman yang terkena pestisida.

3. Pestisida Sistemik Lokal

Pestisida ini jika disemprotkan ketanaman hanya akan meresidu bagian permukaan tanaman dan hanya mampu menembus jaringan daun. Pestisida sistemik lokal hanya akan menembus jaringan daun (efek translaminar) dan tidak dapat ditranslokasikan kejaringan tanaman lainnya. Hama akan mati jika memakan permukaan tanaman yang teresidu dan hama yang bersembunyi dabalik daun akan mati jika memakan bagian bawah daun tersebut.

B. Mekanisme Kerja Pestisida Menurut Cara Meracuninya

Menurut cara meracuninya atau cara masuknya pestisida ke jaringan tubuh hama, pestisida dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Racun Lambung

Racun lambung atau racun perut adalah pestisida yang membunuh hama dengan cara masuk ke dalam pencernaan makanan melalui bagian tanaman yang dimakan. Pestisida jenis ini masuk ke dalam pencernaan hama dan diserap oleh dinding usus kemudian ditranslokasikan ke tempat sasaran sesuai dengan jenis bahan aktifnya. Biasanya sasarannya adalah sel-sel lambung, pusat syaraf hama dan organ respirasi. Hama akan mati jika memakan bagian tanaman yang mengandung residu pestisida tersebut. Kemampuan membunuh hama dan kekuatan residunya tergantung dari jenis bahan aktif yang digunakan.

2. Racun Kontak

Jenis pestisida ini akan membunuh hama jika mengenai langsung ketubuh hama tersebut. Pestisida masuk ketubuh hama melalui kulit, mulut, atau trachea hama tersebut. Hama akan mati jika tubuhnya bersentuhan langsung dengan pestisida tersebut.

3. Racun Pernafasan

Pestisida jenis ini akan membunuh hama jika partikel mikro pestisida yang melayang diudara terhirup oleh alat pernafasan hama tersebut. Kekuatan membunuh dan residunya tergantung jenis bahan aktif dan dosis yang digunakan.

Apa untungnya mengetahui mekanisme kerja pestisida ?
Dengan mengetahui cara kerja atau mekanisme kerja pestisida, kita akan tahu bahwa :

a. Pestisida sistemik
atau sistemik lokal efektif digunakan untuk membunuh hama tanaman yang ada didalam jaringan tanaman. Misalnya hama penggorok daun, penggerek batang, atau penggerek buah.
b. Pestisida kontak, sistemik dan lambung efektif digunakan untuk mengendalikan hama tanaman dengan mobilitas tinggi, seperti belalang, kutu gajah, lalat buah dan lain sebagainya. Karena pada saat penyemprotan kemungkinan hama tersebut tidak ada ditempat atau terbang, dan beberapa waktu kemudian akan kembali. Dan hama akan mati jika memakan bagian tanaman yang masih mengandung residu. Untuk jenis hama ini efektif dikendalikan dengan pestisida dengan efek residu yang lama.
c. Racun pernafasan efektik digunakan untuk mengendalikan hama mobilitas tinggi, karena walaupun tidak terkena secara langsung, hama akan mati jika menghirup partikel mikro pestisida yang terbang diudara.
d. Pestisida sistemik lokal dengan efek translaminarnya cocok digunakan untuk membunuh hama yang suka bersembunyi dibalik daun.

Demikian tentang jenis-jenis pestisida yang dibedakan berdasarkan cara kerja atau mekanisme kerjanya. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!