Wajib Tahu !!! Ini Daftar Bahan Aktif FUNGISIDA yang Tidak Boleh Dicampur
Prinsip Mencampur Fungisda + Fungisida
Pestisida – Fungisida merupakan bahan kimi yang digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur (cendawan).
Jenis fungisida sendiri bermacam-macam, baik dari segi bentuk, cara kerja, bahan aktif, golongan bahan aktif maupun jamur sasaran.
Jenis jamur penyebab penyakit tanaman juga beraneka ragam, misalnya jamur colletotricum capsici dan colletotricum piperatum penyebab antraknosa, cercospora capsici penyebab bercak daun, Phytopthora infestans penyebab busuk batang/busuk akar dan lain sebagainya.
Untuk mengendalikan penyakit antraknosa fungisida yang digunakan adalah fungisida dengan bahan aktif propineb, mancozeb atau ziram.
Untuk mengendalikan bercak daun fungisida yang digunakan adalah fungisida berbahan aktif azoksistrobin, piraklostrobin, dimetomorf atau klorotalonil.
Nah, untuk mengendalikan suatu penyakit jamur pada tanaman kita harus menggunakan fungisida yang sesuai dengan penyakit sasaran.
Namun adakalanya dalam satu waktu tanaman yang kita tanam terserang oleh 2 atau lebih jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur yang berbeda.
Untuk efektifitas waktu dan tenaga kita harus menggunakan 2 jenis fungisida yang berbeda dalam satu aplikasi.
Atau jika tanaman terserang suatu penyakit jamur agak parah, untuk mempercepat penyembuhan juga diperlukan aplikasi 2 jenis atau lebih fungisida dengan fungsi sama.
Kasus seperti ini sering kita temui di lapangan, namun dalam mencampur fungisida dan fungisida tidak boleh sembarangan, ada aturan tertentu yang wajib diketahui.
Akibat Jika Salah Mencampur Fungisida + Fungisida
Fungisida boleh dicampur dengan fungisida asalkan keduanya memiliki cara kerja yang berbeda atau bahan aktif dan golongan berbeda.
Apa akibtanya jika kita salah mencampur fungisida? Berikut beberapa akibat dan kerugian jika salah mencampur fungisida ;
1. Meningkatkan resistensi (kekebalan) penyakit
Mencampur 2 jenis fungisida dengan bahan aktif sama dapat meningkatkan kekebalan (resistensi) penyakit terhadap bahan aktif tertentu karena terbiasa dengan dosis tinggi. Mencampur 2 jenis fungisida dengan bahan aktif berbeda tetapi cara kerjanya sama juga mengakibatkan hal serupa.
2. Pemborosan
Mencampur 2 jenis fungisida dengan cara kerja yang sama juga akan sia-sia, analoginya 1 + 1 = 1. Tidak ada peningkatan efikasi dan hanya melakukan pemborosan saja.
3. Meracuni Tanaman
Bisa jadi mencampur 2 jenis fungisida dapat berakibat fatal, misalnya meracuni tanaman. Hal ini dapat terjadi karena terjadinya reaksi kimia jika 2 jenis bahan aktif bertemu dan membentuk zat baru yang bisa saja menjadi racun bagi tanaman.
Untuk menghindari hal seperti ini, lakukan percobaan terlebih dahulu dengan mencampur 2 jenis fungisida yang dilarutkan dengan air. Jika tidak terjadi reaksi apa-apa, 2 jenis fungisida tersebut bisa digunakan. Tetapi jika ketika dicampur terjadi reaksi kimia misalnya mendidih atau terjadi gumpalan, maka jangan digunakan.
Jenis-jenis Bahan Aktif Fungisida Yang Tidak Boleh Dicampur
Sebagai contoh, berikut ini kita coba uraikan beberapa jenis fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan merk, bahan aktif dan golongan dan cara kerja ;
1. Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan merk dagang dan bahan aktif
a). Fungisida Antracol, Chemicide, Logic, Propinex, Agrokol, BM Proneb, Starplus, Trivia, Satgaz, Zenith tidak boleh dicampur karena bahan aktifnya sama, yaitu Propineb.
b). Fungisida Amistartop, Tandem, Amolin, Sinergy, Sorento, Renzo, Booster, Oryzole, Score, Explore tidak boleh dicampur karena bahan aktifnya sama, yaitu Difenokonazole
c). Fungisida Kocide, Copcide, Bactocyn, Stamycin, Champion, Cuprocide, Nefos tidak boleh dicampur karena bahan aktif sama, yaitu Tembaga Hidroksida
d). Fungisida Bion M, Cadilac, Cycozeb, Cozene, Envoy, Aviate, Curzate, Polaram, Sidazeb, Victory tidak boleh dicampur karena bahan aktif sama, yaitu Mancozeb
e). Dan lain sebagainya
2. Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan bahan aktif dan golongan
a). Fungisida bahan aktif Propineb, Mancozeb, Ferbam, Maneb, Metiram, Tiram, Zineb, Ziram tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Ditio-Karbamat.
b). Fungisida bahan aktif Benomil, Karbendazim, Fuberidazol dan Tiabendazol tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Benzimidazol
c). Fungisida bahan aktif Azakonazol, Bitertanol, Bromukonazol, Difenokonazol, Fenbukonazol, Heksakonazol, Propikonazol, Triadimefon, Tebukonazol, dan sejenisnya tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Triazol
d). Fungisida bahan aktif Metalaksil, Mefenoksam, Benalaksil, Furalaksil tidak boleh dicampur karena golongan sama, yaitu Asillalani
e). Fungisida bahan aktif Azoksistrobin, Koumoksistrobin, Enoksastrobin, Flufenoksistrobin, Pikoksistrobin, Piraoksistrobin tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Metoksi-akrilat
f). Fungisida bahan aktif Propamokarb, Iodokarb, Protiokarb tidak boleh dicampur karena dari golongan yang sama, yaitu Karbamat
g). Dan lain sebagainya
3. Fungisida yang tidak boleh dicampur berdasarkan cara kerjanya
a). Fungisida kontak : Stamulus, Antracol, Bion M, Kocide, Ziflo, Acclaim, Daconil, Polycom, Tiflo, dsb.
b). Fungisida sistemik : Fujiwan, Tandem, Amistartop, Score, Ridomil, Starmyl, Benlox, Cozene, Tesla, Estrago, Previcur-N, Dimetomorph, dsb.
Demikian tentang “Bahan Aktif Fungisida yang Tidak Boleh Dicampur” Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!