8 Tips Cara Mencampur (Mixing) Pestisida yang Baik dan Benar

Manajemen Mencampur (Mixing) Pestisida

Pestisida – Hingga saat ini pestisida masih dianggap sebagai faktor penting dalam budidaya tanaman sayuran, palawija maupun tanaman pangan.

Dalam setiap kegiatan budidaya tanaman, sebagian besar petani masih menggunakan pestisida untuk menjaga tanaman mereka dari kerusakan akibat serangan hama penyakit tanaman.

Gambar : Alay Gegana

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan pestisida dapat menimbulkan dampak yang merugikan jika digunakan secara sembarangan.

Pestisida merupakan bahan kimia berbahaya yang harus digunakan secara hati-hati dan bijaksana. Sehingga kemanfaatannya lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkannya.

Namun pada kenyataannya, banyak diantara kita yang menggunakannya secara sembarangan yang dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya timbulnya resistensi hama maupun penyakit dan pencemaran lingkungan.

Manajemen Cara Mencampur (Mixing) Pestisida yang Baik dan Benar

Cara bijak dalam aplikasi pestisida adalah tepat sasaran, tepat waktu dan tepat dosis. Misalnya adalah jika terjadi serangan hama tungau, maka pestisida yang digunakan adalah jenis akarsisida berbahan aktif abamektin yaitu pestisida khusus untuk mengendalikan hama jenis kutu-kutuan.

Tabel Manajemen Mencampur Pestisida

Namun di lapangan seringkali terjadi serangan beberapa jenis hama maupun penyakit secara bersamaan. Sehingga diperlukan pencampuran beberapa jenis pestisida untuk efesiensi waktu aplikasi.

Dengan mencampur beberapa jenis pestisida diharapkan dapat menghemat waktu dan tenaga kerja, serta dapat mengendalikan berbagai jenis OPT dalam waktu yang singkat.

Namun apabila pencampuran pestisida dilakukan dengan cara yang tidak tepat, maka dapat menimbulkan pemborosan dan resistensi OPT terhadap bahan aktif tertentu.

Mencampur pestisida hendaknya mengacu pada cara kerjanya, bukan pada jenis/golongan bahan aktif. Sebab golongan bahan aktif yang berbeda dapat memiliki cara kerja yang sama. Misalnya golongan Karbamat memiliki cara kerja yang sama dengan pestisida golongan Organofosfat.

Pestisida golongan Karbamat tidak dapat di campur dengan golongan Organofosfat, karena memiliki cara kerja yang sama.

Sehingga aplikasinya tidak efektif dan hanya menimbulkan pemborosan. Selain dapat meningkatkan biaya produksi, juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena dosisnya menjadi 2 kali lipat.

Cara Mencampur (Mixing) Pestisida yang Baik dan Benar

Agar aplikasi beberapa jenis pestisida lebih efektif dan efesien diperlukan pengetahuan tentang golongan bahan aktif dan cara kerja pestisida tersebut.

Pada kemasan pestisida tidak pernah tercantum jenis golongan bahan aktif dan cara kerjanya, sehingga petani harus pro aktif mencari informasi dari sumber lain. Informasi ini dapat anda baca pada artikel Merk Dagang Insektisida Golongan Karbamat, Organofosfat, Organoklorin dan Piretroid.

Berikut ini prinsip atau cara mencampur pestisida dalam satu kali aplikasi :

1. Kenali jenis OPT yang menyerang tanaman dan gunakan pestisida yang tepat untuk masing-masing OPT
2. Pastikan pestisida yang digunakan memiliki bahan aktif dari golongan yang memiliki cara kerja berbeda (Lihat Tabel Manajemen Mencampur Pestisida di atas)
3. Gunakan dosis masing-masing pestisida sesuai yang dianjurkan
4. Aplikasi pestisida dilakukan tepat waktu, yaitu apabila serangan OPT telah mencapai ambang kendali yang direkomendasikan
5. Lakukan pengujian sederhana terlebih dahulu, apabila setelah dicampur membentuk gumpalan atau endapan, maka sebaiknya tidak dicampur
6. Gunakan air bersih, air yang keruh dan mengandung banyak partikel tanah tidak baik untuk melarutkan pestisida
7. Larutkan pestisida yang sulit larut terlebih dahulu, misalnya pestisida yang berbentuk garanul, tepung dan terakhir pestisida berbentuk cair
8. Penyemprotan dilakukan pada sore hari atau pagi hari setelah embun kering dan selesai sebelum matahari terik.

Contoh Mencampur Pestisida yang Baik dan Benar

1). Sebagai contoh, apabila dalam waktu yang bersamaan tanaman terserang hama tungau, ulat dan penyakit jamur. Maka pestisida yang diperlukan adalah akarisida (Abamektin), insektisida (Profenofos) dan fungisida (Mankozeb).

Abamektin adalah golongan pestisida Avermektin, sedangkan Provenofos dari golongan Organofosfat. Kedua bahan aktif tersebut memiliki cara kerja yang berbeda. Sedangkan mankozeb adalah jenis fungisida kontak untuk mengendalikan penyakit jamur.

Cara mencampur ketiga jenis pestisida tersebut yaitu dengan melarutkan fungisida mankozeb terlebih dahulu, kemudian abamektin dan profenofos dilarutkan menggunakan wadah terpisah dan selanjutnya dicampur dengan larutan fungisida sambil diaduk rata dan dimasukkan pada tangki semprot.

2). Contoh kedua, untuk mengendalikan penyakit jamur secara lebih cepat dan efesien maka diperlukan fungisida yang bekerja secara kontak dan sistemik.

Misalnya menggunakan fungisida berbahan aktif Mankozeb dicampur dengan fungisida berbahan aktif Difenokonazol. Mankozeb merupakan fungisida kontak dari golongan Ditio-karbamat, sedangkan Difenokonazol jenis fungisida sistemik dari golongan Triazol. Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda yang dapat dicampur atau digunakan secara bergantian.

Cara mencampur kedua jenis fungisida tersebut yaitu dengan melarutkannya pada 2 wadah yang berbeda. Setelah keduanya menjadi larutan kemudian disatukan dan diaduk rata, lalu disemprotkan menggunakan tangki sprayer.

3). Contoh ktiga, apabila terjadi beberapa jenis ulat (misalnya ulat daun dan ulat penggerek batang/buah) dalam waktu yang bersamaan, maka yang digunakan adalah insektisida kontak, lambung dan sistemik.

Gunakan insektisida sesuai dengan dosis anjuran. Larutkan terlebih dahulu insektisida yang berbentuk tepung/granul kemudian insektisida cair.

Demikian tentang “Cara Mencampur Pestisida yang Baik dan Benar“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!