7 Cara Tepat Menyemprot Tanaman

Teknik Penyemprotan Tanaman

Hama & Penyakit – Pada kegiatan budidaya tanaman hampir seluruh petani menganggarkan dana khusus untuk pembelian pestisida. Tidak bisa kita pungkiri bahwa pestisida merupakan material yang wajib diaplikasikan pada tanaman yang kita budidayakan. Secara umum ada beberapa jenis pestisida yang sering kita gunakan dalam bercocok tanam. Jenis – jenis pestisida tersebut antara lain insektisida, akarisida, fungisida, bakterisida, pupuk daun dan ZPT atau zat pengatur tumbuh. Masing-masing jenis memiliki fungsi yang berbeda dan untuk mengendalikan OPT (organisme pengganggu tanaman) yang berbeda pula. Misalnya hama serangga seperti ulat, belalang, lalat buah, oteng-oteng dikendalikan menggunakan insektisida. Hama dari jenis kutu-kutuan seperti tungau, kutu daun, kutu kebul dan trhips dikendalikan menggunakan akarisida. Fungisida digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur dan bakterisida berfungsi untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Pupuk daun digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dan ZPT berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan proses fisiologis tanaman.

Dari sekian jenis OPT (hama dan penyakit) yang menganggu tanaman masing-masing memiliki karakter, cara menyerang, sasaran dan sifat yang berbeda. Untuk menggunakan pestisida agar tepat sasaran dan untuk menghindari penggunaan pestisida yang sia-sia diperlukan teknik dan cara yang tepat dalam melakukan penyemprotan. Melakukan penyemprotan dengan cara dan teknik yang tepat akan menghindari atau setidaknya meminimalisir kerugian seperti misalnya menghindari pemborosan, menghindari keracunan pada tanaman dan mencegah timbulnya sifat resistan hama terhadap pestisida. Selain teknik penyemprotan, penggunaan dosis juga harus diperhatikan. Penggunaan dosis yang melebihi atau kurang dari yang dianjurkan akan berakibat buruk bagi tanaman. Bagaimana cara dan teknik penyemprotan yang benar dan tepat sasaran?

Cara Tepat Menyemprot Tanaman (Foto : Carveza Ddk)

Berikut ini 7 teknik yang tepat dalam melakukan penyemprotan tanaman :

1. Penyemprotan Hama Ulat

a). Hama ulat secara umum berada diatas atau bawah daun, batang, dan buah. Cara penyemprotan hama ulat dilakukan dengan mengarahkan sprayer dari atas, bawah, samping tanaman atau merata pada seluruh bagian tanaman. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik.
b). Ulat tanah aktif dimalam hari dan ketika siang hari bersembunyi dibalik rongga-rongga tanah atau dibawah mulsa. Penyemprotan dilakukan pada malam hari, semprotkan insektisida secara merata keseluruh bagian tanaman dan semprot juga tanah yang berada dibawah tanaman atau pada sekitar lubang mulsa.
c). Ulat penggulung daun memakan daun tanaman dengan bersembunyi dibalik bagian daun yang digulungnya, jenis ulat ini sulit ditembus air karena dilindungi oleh benang-benang halus. Penyemprotan dilakukan secara merata menggunakan insektisida kontak lambung dan sistemik.

2. Penyemprotan Hama Kutu

a). Hama tungau atau mites bersembunyi dibawah permukaan daun tanaman, penyemprotan dilakukan dari bawah daun menggunakan akarisida (insektisida untuk mengendalikan hama kutu). Lakukan penyemprotan pada pagi hari sebelum matahari terik.
b). Hama kutu daun (aphids) berada dibawah permukaan daun dan batang tanaman, terutama bagian pucuk. Cara penyemprotan dilakukan dari bawah daun dan seluruh bagian tanaman secara merata.
c). Kutu kebul, cabuk atau kutu putih berada dibawah permukaan daun dan batang tanaman. Semprotkan akarisida dari bawah daun dan seluruh bagian tanaman secara merata. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik.
d). Hama trhips berada diatas permukaan daun, lakukan penyemprotan dari atas daun menggunakan akarisida. Lakukan penyemprotan pada pagi hari sebelum matahari terik.

3. Penyemprotan Lalat Buah

a). Lalat buah adalah hama yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memakan bagian tanaman. Penyemprotan dilakukan menggunakan insektisida kontak dan lambung dan dilakukan pada pagi atau sore hari.
b). Gunakan insektisida yang berbau tajam untuk mencegah lalat buah mendekati tanaman.

4. Penyemprotan hama dengan mobilitas tinggi (belalang, oteng-oteng, kepik, lembing, dll)

a). Penyemprotan hama yang memiliki mobilitas tinggi yang memakan tanaman dilakukan pada pagi hari menggunakan insektisida sistemik, kontak dan lambung.
b). Gunakan insektisida sistemik, kontak dan lambung secara bergantian.

5. Penyemprotan Penyakit Tanaman (jamur dan bakteri)

a). Gunakan fungisida untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakterisida untuk mengendalikan penyakit akibat serangan bakteri.
b). Lakukan penyemprotan fungisida dan bakterisida sejak dini, yaitu sejak sebelum tanaman terinfeksi. Sebab jika sudah terlanjur parah, penyakit jamur dan bakteri sulit dikendalikan.
c). Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan semprotkan secara merata keseluruh bagian tanaman.
d). Untuk mencegah atau mengendalikan penyakit yang menyerang akar tanaman, gunakan fungisida atau bakterisida dengan cara dikocor pada pangkal batang dan area perakaran.
e). Untuk hasil yang maksimal, gunakan 2 atau 3 jenis fungisida / bakterisida dengan bahan aktif yang berbeda secara bergantian.

6. Penyemprotan Pupuk Daun dan ZPT

a). Penyemprotan pupuk daun sebaiknya dilakukan saat proses fotosintesis berlangsung, yaitu pada pagi hari.
b). Penyemprotan pupuk daun dilakukan dari bawah agar mudah diserap oleh daun, sebab stomata (mulut daun) berada dibawah permukaan daun.
c). Zat pengatur tumbuh (ZPT) dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit, gunakan dosis yang dianjurkan. Semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman dan lakukan pada pagi hari.

7. Tips Penyemprotan hama dan Penyakit Tanaman

a). Agar hama atau penyakit tidak resistan (kebal) terhadap bahan aktif tertentu, lakukan penyemprotan dengan beberapa jenis bahan aktif yang berbeda secara bergantian.
b). Tidak semua pestisida memiliki daya rekat yang baik pada tanaman, oleh sebab itu gunakan perekat, pembasah atau perata untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
c). Bacalah petunjuk yang tertera pada kemasan pestisida secara seksama sebelum menggunakannya.
d). Gunakan dosis sesuai anjuran, jangan melebihi atau mengurangi agar tanaman tidak keracunan dan untuk menghindari sifat resistan (kebal) hama terhadap pestisida.

Demikian “7 Cara Tepat Menyemprot Tanaman“, biasakan untuk selalu membaca petunjuk penggunaan pestisida yang tertera pada kemasan. Ikuti petunjuk yang dianjurkan agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!