Klasifikasi dan Morfologi Alternaria solani, Patogen Penyebab Bercak Kering pada Tanaman

Klasifikasi dan Morfologi Alternaria solani (Early blight/Alternaria blight)

Klasifikasi dan Morfologi – Alternaria solani (Early blight/Alternaria blight) adalah jamur patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman.

Serangan patogen ini dikenal dengan nama penyakit bercak daun, bercak daun coklat atau bercak daun kering.

Alternaria solani menghasilkan bercak pada daun berpola mata sapi (bulls eye) yang khas. Juga dapat menyebabkan kerusakan atau busuk batang dan busuk buah.

Gejala bercak daun alternaria umumnya terjadi pada daun terbawah, yaitu daun yang paling tua yang dengan mudah dapat menular ke daun yang lebih muda diatasnya.

Penyakit bercak daun alternaria (bercak coklat atau bercak kering) merupakan penyakit penting pada tanaman tomat dan kentang dan dapat menyebabkan penurunan hasil yang sidnifikan.

Inang dan Gejala Serangan Alternaria Solani

Jamur Alternaria Solani dapat menginfeksi banyak jenis tanaman budidaya. Patogen ini menyebabkan kerusakan pada batang, daun dan buah.

Klasifikasi dan morfologi Alternaria solani/mitalom.com

Jenis tanaman yang peling sering terinfeksi Alternaria solani antara lain ; tomat ( Solanum lycopersicum L.), kentang ( S. tuberosum ), terong ( S. melongena L.), paprika dan cabai ( Capsicum spp.), dan anggota keluarga Solanaceae lainnya.

Dalam beberapa kasus, alternaria solani juga dapat menyebabkan dumping off (rebah kecambah).

Gejala infeksi alternaria solani pada tomat ;

Awal mula terjadi pada daun paling tua terdapat bintik atau bercak kecil berwarna coklat sampai hitam.

Bercak-bercak daun ini menyerupai cincin konsentris dengan pola yang khas dengan diameter hingga 1,3 cm.

Gejala ini menyebabkan area disekitar bercak daun dan seluruh daun terjadi korosis dan berwarna kuning. Serangan lebih lanjut dapat menyebar ke batang dan buah.

Gejala infeksi alternaria solani pada kentang ;

Infeksi awal terjadi pada daun paling tua, dengan bintik-bintik coklat tua konsentris berkembang terutama di tengah daun. Daun yang terinfeksi menguning dan mengering atau rontok dari batangnya.
Pada batang, bintik-bintik tipis tanpa kontur yang jelas (dibandingkan dengan bercak daun). Busuk umbi kering, gelap dan ditekan ke permukaan umbi, dengan daging di bawahnya menjadi kering, kasar dan coklat.

Tingkat keparahan penyakit karena infeksi alternaria solani paling tinggi saat tanaman kentang terluka, stres atau kekurangan nutrisi. Kadar nitrogen yang tinggi , kekurangan kalium, dan fosfor rendah di dalam tanah dapat meningkatkan infeksi oleh patogen.

Klasifikasi Alternaria solani

Patogen A.solani termasuk anggota kerajaan Jamur, dari devisi Ascomycota, dari kelas Dothideomycetes dan keluarga Pleosporaceae.

Berikut ini tabel klasifikasi Alternaria solani ;

Klasifikasi Ilmiah Alternaria solani
Kingdom : Jamur
Devisi : Ascomycota
Kelas : Dothideomycetes
Ordo : Pleosporales
Famili : Pleosporaceae
Genus : Alternaria
Jenis : A.solani
Nama binomial : Alternaria solani (Sorauer; 1896)

Morfologi dan Daur Penyakit Alternaria solani

Bentuk Alternaria solani/mitalom.com

Jamur membentuk miselium berwarna coklat. Konidiofor keluar dari jaringan tanaman sakit dan berwarna hitam/gelap.

Konidium berparuh, berbentuk seperti gada atau buah murbei, warna gelap, tunggal atau membentuk rantai dua-dua.

Jamur dapat bertahan pada tanaman yang terinfeksi, sisa-sisa tanam terinfeksi dan biji. Dalam jaringan daun yang terinfeksi, miselium dapat bertahan hingga 12 bulan atau lebih.

Dalam suhu kamar konidium dapat bertahan lebih lama, sekitar 17 bulan. Biji dari buah sakit dapat terinfeksi. Konidium mudah lepas karena terpaan angin dan disebarkan oleh kumbang.

Suhu optimum perkecambahan konidium 28-30ºC. Pembentukan konidium membutuhkan banyak embun atau hujan yang sering.

Tanaman yang mulai membentuk buah dan yang sedang berbuah menjadi lebih rentan terinfeksi Alternaria solani.

Panjang spora A. solani adalah 34,27-38,21 µm, dan lebar 11,29-19,73 µm.

Siklus Hidup dan Reproduksi Alternaria solani

Alternaria solani merupakan kelompok jamur tidak sempurna (deuteromycetes) dengan siklus hidup polisiklik.

Patogen ini bereproduksi secara aseksual melalui konidia. A. solani umumnya dianggap sebagai patogen nekrotrofik.

Nekrotrofik adalah patogen yang membunuh atau merusak jaringan inang menggunakan enzim dan racun yang merusak dinding sel dan memakan bahan sel tanaman mati.

Siklus hidup Alternaria solani dimulai pada kondisi yang lembab dan dingin disisa tanaman atau anggita liar dari famili solanaceae.

Ketika kondisi hangat, konidia diproduksi. Konidia menyebar melalui air atau angin dan menginfeksi tanaman sehat.

Konidia menginfeksi tanaman dengan cara masuk melalui luka kecil, stomata atau penetrasi langsung.

Infeksi umumnya dimulai pada daun tua (daun terbawah yang paling dekat dengan tanah). Beberapa waktu kemudian terbentuklah gejala berupa bercak atau bintik-bintik pada daun.

Dari bintik atau bercak-bercak tersebut konidia banyak diproduksi dan disebarkan. Konidia ini menginfeksi tanaman lain atau bagian lain dari tanaman yang sama dalam musim tanam yang sama.

Perkembangan patogen dapat diperburuk oleh peningkatan inokulum dari inang alternatif, yaitu gulma atau spesies solanaceous lainnya.

Air diperlukan agar spora Alternaria dapat berkecambah, spora tidak akan dapat menginfeksi daun yang kering sempurna.

Spora alternaria membutuhkan waktu 2 jam untuk berkecambah pada suhu rata-rata. Akan tetapi pada suhu 26,6 – 29,4ºC hanya membutuhkan waktu 30 menit.

3 hingga 12 jam kemudian Alternaria solani menmebus jaringan tanaman, tergantung suhu. Setelah menginfeksi, bercak dapat terbentuk dalam waktu 2-3 hari atau infeksi dapat tetap tidak terlihat sampai kondisi tepat, yaitu pada suhu 15,5ºCelcius dan pada kondisi basah yang lama.

Ketika kelembaban tinggi yang disebabkan oleh hujan, kabut, embun atau air irigasi dan pada suhu 26,6ºC merupakan kondisi yang menguntungkan bagi Alternaria bersporulasi. Infeksi paling banyak terjadi pada tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara.

Demikian tentang “Klasifikasi dan Morfologi Alternaria solani, Jamur Penyebab Bercak Kering pada Tomat dan Kentang” Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!