Kisah Sukses Petani PISANG ORGANIK dari Bantul yang Mendunia

Budidaya Pisang Organik Ala LASIYO SYAIFUDIN

Lasiyo Syaifudin saat berada di kebun pisangnya

Kabar Berita – Lasiyo Syaifudin, salah satu petani pisang dari Kabupaten Bantul berkesempatan untuk mengenalkan pisang dan teknik budidayanya ke dunia internasional. Dia akan mengikuti pertemuan Salone del Gustro Terra Madre (SGTM) di Italia bulan September 2016 ini. Lasiyo diberangkatkan oleh kelompok Slow Food Yogyakarta yang konsen terhadap keberagaman tanaman pisang (Musa Paradisiaca) di Indonesia. Mereka melirik Lasiyo dan kelompok taninya di Dusun Ponggok yang sudah menggeluti bidang pertanian dari tahun 1997. “Di sana, saya akan mempresentasikan budidaya pisang lokal, selain itu juga mengenai cara bercocok tanam, hingga pembuatan pupuk organik. Ada empat video yang akan saya bawa, semuanya tentang pisang,” ujar Lasiyo. Dia juga mengaku bangga bisa menjadi wakil dari petani yang ikut dalam pertemuan bergengsi ini.

 

Pasalnya, SGTM 2016 mempertemukan semua orang dari seluruh dunia yang mencintai bumi (Loving Earth), dalam bersahabat dengan lingkungan. Sehingga, tercipta keharmonisan dunia yang mandiri. Amaliah, anggota Slow Food dan Koordinator Ark of Taste dan Presidia Pisang, mengatakan, Lasiyo terpilih untuk menjadi petani di DIY yang ikut ke acara di Italia ini karena pengembangan sejumlah jenis pisang. Dia menjelaskan, saat ini sudah terkumpul sekitar 300 jenis pisang di lingkungan Kebun Plasma Nutfah yang berada di selatan kota Yogyakarta. Selain itu adanya, desa pisang di lingkungan Kabupaten Bantul, tepatnya di Dusun Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro sejak tahun 1997.

Bapak Lasiyo Syaifudin adalah salah satu contoh petani Indonesia yang layak untuk diteladani. Beliau memiiki komitmen yang tinggi untuk melestarikan pisang lokal asli Indonesia agar tidak kalah bersaing dengan pisang impor. Lasyo Syaifudin bersama anggota kelompok taninya sudah membudidayakan pisang sejak tahun 2007. Kelompok petani pisang Ponggok beranggotakan tujuh orang aktif dengan luas area baru mencapai 0,5  Hektar ini berupaya melestarikan sekitar 12 macam jenis pisang. Kecintaannya terhadap tanaman pisang semakin tinggi dan beliau semakin bersemangat untuk membudidayakan pisang setelah beliau tahu bahwa seluruh bagian dari tanaman pisang memiliki manfaat.

Bapak Lasiyo bersama isterinya sedang menjemur olahan bonggol pisang

Tanaman pisang merupakan tanaman yang memiliki 1000 manfaat bagi manusia, mulai dari bonggol, batang (gedebog), buah, bunga hingga daun semuanya berguna. Lasyo Syaifudin bersama rekan-rekannya tidak hanya menjual buah pisangnya begitu saja, tetapi mereka mengolah buah pisang hasil panennya menjadi berbagai macam olahan. Hal ini tentu saja lebih menguntungkan dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga karena nilai jualnya jauh lebih tinggi. Bukan hanya itu, para petani pisang di Bantul Yogyakarta ini juga mengolah bonggol pisang menjadi makanan yang berniai ekonomi tinggi. Bonggol pisang yang biasanya dibiarkan membusuk kini mereka olah menjadi keripik yang lezat dan bergizi.

Pemeliharaan tanaman pisang

Tips Budidaya Pisang Organik ala Lasiyo Syaifudin

Apa keunggulan dan kehebatan pertanian pisang Lasiyo Syaifudin? Dalam pertaniannya, mereka menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan karena memakai agen hayati dalam melindungi dan memperkuat tanaman pisang. Kelompok tani Lasiyo tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia, mereka sangat sadar akan bahaya yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia tersebut. Untuk menyuburkan tanaman-tanaman pisangnya, Lasyo dan kawan-kawan menggunakan pupuk organik yang mereka buat sendiri. Lasyo bersama anggota kelompok tani lainnya memanfaatkan limbah organik yang tersedia cukup melimpah, seperti gedebog pisang, kulit pisang, kelopak jantung pisang dan bahan lainnya untuk diolah menjadi pupuk ramah ingkungan.

Kebun pisang bapak Lasiyo Syaifudin

Untuk mengendalikan penyakit yang menyerang tanaman-tanaman pisangnya, Lasyo dkk memakai agens hayati yang juga mereka produksi sendiri. Salah satu penyakit berbahaya yang sering menyerang tanaman pisang adalah penyakit layu fusarium. Penyakit ini disebabkan oleh jamur patogen Fusarium Oxysporum. Untuk mengendalikan penyakit fusarium tersebut, Bapak Lasiyo tidak menggunakan fungisida kimia. Melainkan menggunakan agens hayati yang berupa Trichoderma sp, yaitu jamur menguntungkan yang mampu menekan perkembangbiakan jamur patogen.

Dengan semangat, keuletan dan kegigihan serta komitmennya yang tinggi dalam melestarikan pisang lokal secara organik telah memberikan kesempatan “Profesor Pisang” ini untuk memperkenalkan pisang lokal Indonesia ke dunia internasional. Kini lebih dari 30% warga Dusun Ponggok, Sidomulyo, Bantul menggantungkan hidupnya dari tanaman pisang. Dengan ikhlas bapak Lasiyo telah mengajarkan ilmunya tentang budidaya pisang organik dan cara pengolahan pisang kepada warga. Warga Dusun Ponggok, Sidomulyo telah merasakan manfaatnya, berkat ilmu yang diajarkan oleh bapak Lasiyo kini pendapatan mereka meningkat. Bapak Lasiyo Syaifudin juga selalu menekankan kepada warga agar membudidayakan pisang secara organik.

Sumber :
jogja.tribunnews.com
youtube.com

Salam mitalom !!!