Membuat Bibit MAWAR Berkualitas dengan Teknik Okulasi MATA BERKAYU

Cara Okulasi Tanaman Bunga Mawar

Tips Berkebun – Mawar merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk dalam famili Rosaceae dari genus Rosa L. Tanaman ini merupakan tanaman penghasil bunga, yaitu MAWAR atau ROSES. Mawar merupakan bunga yang banyak digemari karena keindahan dan wangi bunganya, serta banyak disukai sebagai tanaman hias meskipun batangnya berduri. Bunga mawar banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bunga potong dan bahan baku industri parfum. Prospek bisnis tanaman hias yang satu ini sebenarnya memiliki peluang yang cukup cerah, mengingat bunga mawar masih disukai konsumen di Indonesia. Namun budidaya bunga mawar di Indonesia masih dilakukan dibeberapa wilayah saja. Sentra produksi bunga mawar potong di Indonesia terdapat di beberapa daerah produsen bunga-bungaan seperti Cipanas, Lembang (Jawa Barat), Brastagi (Sumatera Utara), Bandungan (Jawa Tengah), Kecamatan Bumiaji di wilayah Batu dan Kecamatan Pujon (Malang – Jawa Timur). Sementara bunga mawar tabur banyak diusahakan di daerah Ambarawa, Boyolali (Jawa Tengah), Bangil (Jawa Timur), Kebun Jeruk (Jakarta), Tangerang dan Bogor (Jawa Barat). Mawar pot yang ditujukan kepada konsumen penggemar tanaman hias banyak dikembangkan dan dibudidayakan di Bandung (Jawa Barat) dan Kecamatan Batu serta Kecamatan Pujon (Malang – Jawa Timur).

Pembibitan atau perbanyakan bunga mawar bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara generatif maupun secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan yang dilakukan melalui biji yang biasanya digunakan oleh pemulia tanaman, yaitu dengan menumbuhkan biji bunga mawar untuk menghasilkan bibit. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif lebih banyak dilakukan oleh pembudidaya atau petani komersial karena lebih mudah dan lebih cepat. Proses perbanyakan secara vegetatif bisa dilakukan dengan cara stek dan okulasi. Secara konvensional, perbanyakan mawar dilakukan dengan cara okulasi. Namun okulasi baru dapat dilakukan setelah batang bawah berumur 6 bulan. Untuk budidaya atau pembibitan mawar komersial cara ini tentu kurang efektif, karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan teknik okulasi MATA BERKAYU, pembibitan bunga mawar bisa dilakukan lebih cepat karena okulasi sudah dapat dilakukan pada umur 4 minggu setelah batang stek/batang bawah ditanam.

Teknik Cara Okulasi Tanaman Bunga Mawar (Okulasi Mata Berkayu)

Gambar 1 : membuat keratan pada batang bawah/stek (Foto : bbpp-lembang.info)

Sebelum melakukan okulasi mata berkayu pada tanaman bunga mawar, persiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan.
Beberapa bahan dan alat untuk melakukan okulsai antara lain sebagai berikut ;

a. Media tanam, yaitu campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan masing-masing media adalah 1 : 1 : 1
b. Plastik polybag, pot atau wadah lainnya, gunakan wadah dengan diameter minimal 10 cm
c. Batang bawah dan batang atas (entres)
d. Pisau
e. Tali atau plastik

Tahapan Teknik Okulasi Mata Berkayu Tanaman Bunga Mawar

1. Persiapan Batang Bawah/stek Bunga Mawar

Sebelum mempersiapkan batang stek/batang bawah, terlebih dahulu mempersiapkan media tanam. Media tanam yang berupa tanah, pupuk kandang dan pasir diaduk hingga tercampur rata. Siapkan volume atau banyaknya media tanam sesuai dengan kebutuhan. Masukkan media tanam kedalam wadah, pot atau polybag yang sudah disiapkan sambil ditekan-tekan sedikit namun jangan terlalu padat. Siram dengan air hingga basah kemudian biarkan selama beberapa hari agar media tidak terlalu basah tetapi lembab.

Langkah selanjutnya dalam melakukan teknik okulasi mata berkayu adalah menyiapkan batang bawah. Untuk batang bawah, gunakan batang tanaman bunga mawar pagar yang sudah cukup tua. Potong calon batang bawah dari tanaman induk dengan hati-hati, jangan sampai batang pecah atau rusak, kemudian daun-daunnya dibuang. Potong bagian pucuk, kira-kira 1/3 dari panjang batang. Bagian pucuk yang dipotong dibuang dan sisanya diptong-potong dengan panjang 15 cm. Tanam batang bawah/stek kedalam media atau polybag yang sudah disiapkan. Hasil terbaik diperoleh saat okulasi dilakukan pada umur 4 minggu setelah stek batang bawah ditanam.

2. Persiapan Batang Atas / Entres Bunga Mawar

Gambar 2 : mengikat mata tunas berkayu yang ditempelkan pada batang bawah (Foto : bbpp-lembang.info)

Langkah kedua adalah mempersiapkan batang atas atau entres. Pilihlah calon batang atas dari varietas yang diinginkan. Calon batang atas yang baik adalah batang yang bunganya sedang mekar. Setelah menentukan varietas yang diinginkan, kemudian calon batang atas dipotong dari batang induk. Daun dan bunganya dibuang.

3. Proses Okulasi Mata Berkayu Tanaman Mawar

Jika batang bawah / stek sudah berumur 4 minggu setelah stek dan batang atas sudah disiapkan, tahap selanjutnya adalah melakukan okulasi mata berkayu. Berikut ini langkah-langkah dan cara dalam melakukan okulasi mata berkayu tanaman mawar ;

> Setelah menyiapkan stek/batang bawah, buang duri disekitar batang yang akan diokulasi lalu bersihkan.

> Kemudian setelah itu, buatlah keratan untuk batas okulasi bawah. Buatlah irisan kearah bawah dengan mengikutkan sedikit jaringan kayu, arahkan pisau hingga irisan berakhir pada keratan yang telah dibuat. (Lihat Gambar 1)

> Ukuran irisan kira-kira lebar 4-5 mm, panjang 1,5-2 cm dan tebal 1-2 mm.

> Ambil mata tunas dan entres.

> Buat irisan berupa kepingan dengan mata tunas terletak ditengah-tengah. Ukuran irisan sama dengan irisan pada batang bawah.

> Tempelkan kepingan mata tunas berkayu kecelah yang telah dibuat pada batang bawah.

> Ikat dengan menggunakan tali. (Lihat Gambar 2)

> Setelah semuanya selesai, simpan bibit hasil okulasi dibawah naungan dan setelah tanaman cukup kuat baru lakukan penanaman dilapangan.

3. Cara Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Bunga Mawar Setelah Proses Okulasi

Gambar 3 : Hasil okulasi dengan Teknik MATA BERKAYU (Foto : bbpp-lembang.info)

Setelah proses okulasi mata berkayu selesai, pekerjaan selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan dan perawatan hasil okulasi yang sudah dibuat. Lakukan pemeliharaan dan perawatan okulasi dengan baik dan benar agar okulasi mata berkayu yang sudah dibuat berhasil dengan sempurna. Beberapa kegiatan dalam masa pemeliharaan dan perawatan hasil okulasi adalah sebagai berikut ;

> Melakukan penyiraman agar media tanam tetap lembab tetapi tidak basah. Jika media tanam terlalu basah dan lembab, kemungkinan okulasi akan mati karena akarnya membusuk.

> Melakukan pemupukan agar tanaman tumbuh dengan baik. Gunakan 1/2 gram pupuk NPK untuk satu tanaman. Pemupukan dilakukan 7 – 10 hari setelah keluar tunas.

> Satu minggu setelah okulasi atau setelah terlihat tunas muncul, segera lakukan pemangkasan tunas-tunas yang tumbuh pada batang bawah.

> Lakukan penyiangan dengan mencabuti rumput atau gulma yang tumbuh pada media tanam agar pertumbuhan batang
okulasi tidak terganggu.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Mawar

Seperti halnya tanaman jenis lainnya, tanaman mawar hasil okulasi mata berkayu juga tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Lakukan pemantauan secara rutin, jika terlihat tanda-tanda tanaman mawar terserang hama maupun penyakit, segera lakukan tindakan pengendalian. Lakukan pengendalian secara mekanis terlebih dahulu jika serangan hama atau penyakit masih menunjukkan gejala. Jika cara mekanis sudah tidak bisa dilakukan, gunakan insektisida atau fungisda kimia dengan cara penyemprotan. Perbanyakan tanaman mawar dengan teknik ini akan menghasilkan bibit mawar yang berkualitas tinggi jika proses okulasi mata berkayu dilakukan dengan baik, mulai dari penyiapan media hingga selesai.

Demikian cara perbanyakan atau pembibitan tanaman bunga mawar dengan “Teknik OKULASI MATA BERKAYU“. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!