Panduan Lengkap Cara Sederhana Menanam CABAI HIDROPONIK Sistem Sumbu di BOTOL BEKAS Air Mineral
Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Wick di Botol Bekas
Hidroponik – Setiap kali saya ingin memulai menulis sebuah artikel sebenarnya saya selalu bingung mau memulai menulis dari mana. Itu sebabnya saya jarang sekali update artikel. Padahal sebenarnya diotak saya ada banyak sekali materi yang bisa dituangkan dalam sebuah tulisan yang mungkin saja berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Tetapi ya…itu tadi…saya selalu kebingungan saat akan memulai menulis. Kan saya bukan penulis, saya hanya seorang petani kampung yang hobi menanam, itu saja. Padahal saya sendiri juga sadar kalau sebuah tulisan dengan topik seperti yang sedang saudara baca ini bukan preambulenya yang penting, tapi isi materinya. Tapi lucu juga ya…kalau tulisan itu langsung dimulai dari pokok bahasannya. Dan lagi-lagi mukadimah itu penting yang nggak penting…ah sudahlah…Yang penting pembaca memperoleh manfaat setelah membaca tulisan saya ini. Dan yang pasti waktu yang saudara habiskan beberapa menit di blog saya ini tidak sia-sia. Begitu harapan saya Hehe….
Oke…kita langsung saja pada pokok bahasannya, yaitu tentang “Cara Menanam Cabai Hidroponik Sistem Sumbu di Botol Bekas”. Sebenarnya cara menanam dengan metode hidroponik ini bukan hal baru. Tapi bukan tidak mungkin beberapa diantara pembaca ada yang baru mengenal hidroponik atau belum tau sama sekali. Nah, untuk itu pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang cara menanam cabai hidroponik dengan cara yang sangat sederhana. Sederhana segalanya, baik caranya, sistemnya maupun bahan-bahan yang digunakan. Berikut ini tahapan dan langkah-langkah cara sederhana menanam cabai hidroponik. Selamat membaca….
A. Alat dan Bahan Menanam Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Langkah awal dalam berbudidaya atau menanam cabai hidroponik menggunakan botol bekas air mineral (atau botol bekas apa saja) adalah mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan yang meliputi alat dan bahan. Alat dan bahan yang harus dipersiapkan antara lain sebagai berikut ;
1). Botol bekas air mineral (jumlahnya sesuaikan dengan kebutuhan)
2). Media tanam, seperti arang sekam, cocopeat atau pecahan batu bata
3). Kain flanel (sumbu)
4). Nutrisi hidroponik untuk tanaman buah
5). Gunting, pisau/cuter
6). Air sesuai kebutuhan
7). Cat warna hitam/plastik hitam
B. Persiapan Tandon, Pot dan Pemasangan Sumbu
Setelah semua alat bahan dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah memotong botol bekas menjadi 2 bagian (Gambar 3). Bagian atas (bagian mulut botol) digunakan sebagai pot, sedangkan bagian bawah digunakan sebagai tandon nutrisi. Botol bekas dipotong 1/3 bagian atas, kemudian dilubangi sebanyak mungkin pada sekitar leher botol.
Lubangi dinding botol tandon sebesar pensil (diameter lubang -/+ 5 mm). Lubang dibuat 10 cm dari dasar botol, lubang ini berguna sebagai keluar masuknya udara supaya bagian dalam botol tidak pengap dan akar cukup mendapatkan oksigen.
Potong kain flanel dengan ukuran lebar 2,5-3 cm dan panjang 15 cm atau lebih. Usahakan kain flanel/sumbu menyentuh dasar botol tandon ketika dipasang. Pasang kain flanel pada bagian botol yang fungsikan sebagai pot.
C. Persiapan Bibit Cabai Hidroponik
Bibit cabai hidroponik desemai terlebih dahulu dengan media semai arang sekam, cocopeat, rockwoll atau media tanam hidroponik lainnya. Benih cabai hidroponik yang digunakan tergantung selera atau tergantung benih yang tersedia. Benih bisa dibuat sendiri dengan memanfaatkan cabai yang ada didapur atau membeli benih hibrida. Jika benih membuat sendiri pilihlah cabai yang bagus, dengan ciri-ciri warna kulit merah sempurna, tidak berpenyakit dan sudah cukup tua. Benih kemudian disemai pada media semai. Sambil menunggu bibit cabai hidroponik siap untuk ditanam persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Letakkan semaian bibit cabai hidroponik pada tempat yang terlindung dari hujan tapi cukup mendapatkan sinar matahari. Sejak bibit cabai berumur 15 hari, perkenalkan dengan sinar matahari langsung secara bertahap supaya bibit tidak etiolasi (kutilang) dan berbatang. Umur bibit cabai siap tanam antara 25 – 30 hari setelah semai.
D. Tahapan Menanam Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Jika bibit cabai sudah cukup umur untuk dipindah tanam, selanjutnya adalah menanam bibit cabai pada botol bekas yang sudah dipersiapkan. Berikut ini tahapan cara menanam bibit cabai hidroponik dibotol bekas ;
1). Siapkan media tanam, disini saya menggunakan pecahan batu bata. Batu bata dipecah kecil-kecil supaya padat dan tidak banyak rongga saat dimasukkan kedalam pot.
2). Buka polybag semai dengan hati-hati supaya akar bibit cabai tidak terputus atau rusak. Kemudian masukkan/tanam pada pot yang sudah disiapkan.
3). Masukkan media tanam kedalam pot sampai penuh, usahakan bibit cabai ditanam dengan kokoh supaya dapat berdiri tegak dan tidak roboh.
4). Buat larutan nutrisi hidroponik secukupnya, dan masukkan larutan nutrisi tersebut kedalam tandon. Tandon diisi nutrisi sebatas lubang yang ada pada dinding tandon.
5). Letakkan pot pada tandon (Gambar 6).
6). Letakkan tanaman cabai hidroponik pada tempat yang terkena sinar matahari secara langsung supaya tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik.
7). Untuk mencegah tumbuhnya lumut didalam tandon, sebaiknya tandon dicat warna gelap atau ditutup/dilapisi menggunakan plastik hitam (Gambar 1).
8). Untuk menjaga suhu larutan nutrisi tetap dingin disiang hari, tandon dilapisi/dibalut menggunakan kain tebal yang dibasahi, kardus atau styrofoam.
E. Dosis Nutrisi / PPM Nutrisi Cabai Hidroponik Botol Bekas
Berapa dosis nutrisi tanaman cabai hidroponik dari awal tanam hingga panen? Berikut ini dosis nutrisi tanaman cabai hidroponik dibotol bekas dari awal hingga cabai berbuah ;
1). Minggu ke-1 : yaitu diawal tanam dosis nutrisi cukup 500 ppm (setara dengan 2,5 ml nutrisi A + 2,5 ml nutrisi B per 1 liter air)
2). Minggu ke-2 : Dosis nutrisi 600 ppm (setara dengan 3 ml nutrisi A + 3 ml nutrisi B per 1 liter air)
3). Minggu ke-3 : Dosis nutrisi 700 ppm (setara dengan 3,5 ml nutrisi A + 3,5 ml nutrisi B per 1 liter air)
4). Minggu ke-4 : Dosis nutrisi 800 ppm (setara dengan 4 ml nutrisi A + 4 ml nutrisi B per 1 liter air)
5). Minggu ke-5 : Dosis nutrisi 1000 ppm (setara dengan 5 ml nutrisi A + 5 ml nutrisi B per 1 liter air)
6). Minggu ke-6 : Dosis nutrisi 1200 ppm (setara dengan 6 ml nutrisi A + 6 ml nutrisi B per 1 liter air)
7). Minggu ke-7 : Dosis nutrisi 1400 ppm (setara dengan 7 ml nutrisi A + 7 ml nutrisi B per 1 liter air)
8). Minggu ke-8 sampai panen : Dosis nutrisi 1600 ppm (setara dengan 8 ml nutrisi A + 8 ml nutrisi B per 1 liter air)
F. Perawatan Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Perawatan dan pemeliharaan tanaman cabai hidroponik di botol bekas tidak jauh berbeda dengan cara merawat tanaman cabai pada umumnya. Yang terpenting adalah memperhatikan ketersediaan nutrisi didalam tandon. Tandon harus sering dicek dan segera tambahkan larutan nutrisi jika isi tandon berkurang. Diawal tanam hingga tanaman berumur 1 minggu penyerapan nutrisi masih sedikit, tidak habis 500 ml dalam seminggu. Tetapi pada minggu ke-2 dan seterusnya tanaman cabai semakin banyak menyerap nutrisi, untuk itu pengecekan harus lebih sering dilakukan. Intinya semakin banyak umur tanaman pohon cabai akan semakin besar dan semakin banyak menyerap nutrisi setiap harinya.
Yang kedua adalah menjaga suhu larutan nutrisi tetap dingin disiang hari. Jika suhu nutrisi tinggi atau panas tanaman akan layu dan pertumbuhannya akan terhambat. Tandon sebaiknya dilapisi menggunakan kain tebal yang dibasahi, menggunakan kardus bekas beberapa lapis atau styrofoam. Dengan cara ini suhu larutan nutrisi akan tetap dingin meskipun sinar matahari sangat terik disiang hari.
G. Penanggulangan Hama Penyakit Tanaman Cabai Hidroponik
Tanaman cabai hidroponik juga tidak lepas dari gangguan organisme pengganggu tanaman. Seperti hama dan penyakit tanaman cabai pada umumnya, kendala yang sering ditemui dalam berbudidaya cabai hidroponik antara lain serangan hama tungau, trips atau apids (kutu daun) yang menyebabkan daun tanaman cabai keriting. Penanganannya bisa dilakukan penyemprotan menggunakan larutan air tembakau dan bawang putih atau jika perlu menggunakan akarisida berbahan aktif profenofos, piridaben atau abamectin.
Sedangkan hama penyakit tanaman cabai yang paling sering dijumpai antara lain bercak daun, busuk batang, busuk akar, busuk kuncup/mati pucuk, busuk buah/antraknosa/patek dan penyakit busuk bakteri. Lakukan pengendalian secara manual dengan membuang/memotong bagian tanaman yang terserang atau disemprot menggunakan fungisida dan bakterisida yang sesuai.
H. Umur Panen Cabai Hidroponik di Botol Bekas
Umur panen cabai hidroponik dibotol bekas tidak jauh berbeda dengan umur panen tanaman cabai yang ditanam secara konvensional / menggunakan tanah. Jika ingin dipanen hijau, cabai hidroponik bisa dipetik ketika berumur 75-80 hari setelah tanam. Dan jika ingin dipanen sebagai cabai merah, buah cabai hidroponik bisa dipanen mulai umur 110 hari setelah tanam, tergantung varietas yang ditanam.
Demikian tentang “Cara Sederhana Menanam Cabai Hidroponik di Botol Bekas“. Semoga bermanfaat….
Salam mitalom !!!
Lihat videonya disini :