18 Penyakit Penting pada Ternak KELINCI, Penyebab, Gejala dan Cara Pengendaliannya
Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ternak Kelinci
Hama dan Penyakit Ternak – Ternak kelinci merupakan hewan peliharaan yang membutuhkan perawatan dan kedisiplinan dalam pemeliharaannya. Ketidakdisiplinan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dapat menimbulkan kerugian akibat matinya ternak karena serangan penyakit. Kandang dan lingkungan yang kotor akan memicu perkembangan serangga, jamur atau organisme penyebab penyakit pada kelinci. Selain itu, penyakit pada ternak kelinci juga disebabkan karena kebutuhan nutrisi dan gizi tidak terpenuhi dengan baik.
17 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Kelinci
1. Penyakit Gudig/Kudis (Scabies) pada Kelinci
Penyakit gudig, kudis atau scabies pada ternak kelinci disebabkan oleh tungau (Darcoptes scabies). Bagian tubuh kelinci yang sering diserang penyakit ini adalah tepi telinga.
Gejala Penyakit Gudig/Kudis pada Ternak Kelinci
a). Gejala serangan tungau Darcoptes scabies terlihat dengan timbulnya bintik-bintik coklat pada bagian tepi telinga.
b). Gejala tersebut biasanya akan menjalar ke sekitar mata, hidung dan pangkal kuku jari kaki.
c). Pangkal kuku jari kaki kelinci yang terserang akan membengkak dan berwarna kemerahan,
d). Jika tidak segera diobati, penyakit gudig akan menjalar keseluruh bagian tubuh kelinci.
Pengendalian Penyakit Gudig/Kudis/Scabies pada Kelinci
a). Menjaga kebersihan kandang kelinci dan lingkungan sekitarnya,
b). Kelinci yang terserang diisolasi agar tidak menular pada kelinci lainnya,
c). Mengolesi bagian yang luka menggunakan salep belerang 2-3 kali sehari,
d). Pemberian obat wormektin dengan menyuntikkan pada bagian bawah kulit kelinci yang sakit (tidak sampai masuk kedalam daging).
2. Penyakit Sembelit pada Kelinci
Sembelit atau susah buang air besar pada ternak kelinci disebabkan oleh pemberian pakan kering yang tidak seimbang dengan kebutuhan air.
Gejala Sembelit pada Kelinci
a). Ternak terlihat gelisah,
b). Air kencing sangat sedikit
Pengendalian Sembelit pada Kelinci
a). Memberi pakan dan minum yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kelinci,
b). Memberi pakan hijauan yang mengandung serat tinggi.
3. Penyakit Flu Kelinci (Pilek/Influenza)
Penyakit pilek pada kelinci disebabkan oleh virus/bakteri. Meskipun tergolong penyakit ringan dan tidak berbahaya, namun jika tidak segera diobati dapat berakibat fatal. Lingkungan kandang yang lembab/kurang sinar matahari dapat memicu perkembangbiakan virus/bakteri penyebab flu pada kelinci.
Gejala Penyakit Pilek/Flu pada Kelinci
a). Nafsu makan ternak kelinci menurun,
b). Kelinci mengalami bersin-bersin dan malas bergerak,
c). Hidung dan lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki kelinci sering menggaruk bagian tersebut,
d). Pada serangan berat dan lama akan menyebabkan peradangan pada rongga hidung dan menyebabkan gangguan pernafasan Sehingga kelinci menjadi lemas dan mati.
Pengendalian Penyakit Flu/Pilek pada Ternak Kelinci
a). Bagian hidung kelinci penderita diseka menggunakan kain lembut dan air hangat, kemudian dilap hingga kering,
b). Kemudian diolesi salep zinooxida dan ternak kelinci dijemur sebentar,
c). Atau ditetesi menggunakan obat tetes influenza,
d). Kelinci penderita flu/pilek diletakkan pada kandang yang lebih hangat,
d). Usahakan kandang kelinci menghadap ke arah timur agar cukup mendapatkan sinar matahari.
4. Penyakit Radang Puting Susu pada Kelinci (Susu Membengkak dan Mengeras (Mastitis))
Puting susu atau susu kelinci membengkak dan mengeras biasanya disebabkan oleh tidak keluarnya air susu atau keluar hanya sedikit. Hal tersebut karena anak kelinci yang lahir hanya sedikit atau anak kelinci tidak mau menyusu induknya. Bisa juga disebabkan karena penyapihan yang tidak benar, yaitu terlalu cepat melakukan penyapihan/mendadak sebelum waktunya sehingga air susu yang masih diproduksi tidak keluar.
Gejala Puting Susu atau Susu Kelinci Membengkak
a). Puting susu ternak kelinci membengkak dan mengeras serta berwarna merah muda,
b). Jika dipegang/disentuh terasa panas dan keras,
c). Lama-lama kulit disekitar puting susu kelinci berwarna gelap,
d). Jika tidak segera diobati, puting susu/susu kelinci bisa pecah.
Cara Mengatasi Puting Susu/Susu Kelinci Membengkak dan Mengeras
a). Kelinci tidak mau menyusui apabila lingkungan disekitar kandang tidak nyaman dan bising/berisik yang membuat ternak kelinci gelisah. Oleh sebab itu, usahakan agar kandang terasa tenang dan tidak bising.
b). Jangan melakukan penyapihan sebelum waktunya, biarkan induk kelinci menyusui sampai waktu normalnya, yaitukurang lebih 40-45 hari,
c). Induk kelinci yang sedang menyusui tidak dipindah-pindah tempatnya agar kelinci tidak stres (dibiarkan berada pada kandang dimana kelinci tersebut melahirkan).
5. Penyakit Mencret/Diare pada Ternak Kelinci
Penyakit mencret/diare pada ternak kelinci sering dianggap hal yang biasa, padahal mencret bisa menyebabkan kematian. Ternak kelinci yang mengalami mencret jika dibiarkan dapat menyebabkan perut kelinci kembung dan tidak jarang mengakibatkan ternak mati. Penyakit mencret/diare pada kelinci bisa disebabkan oleh pakan yang diberikan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan ternak kelinci mengalami diare/mencret ;
a). Ternak kelinci diberi pakan yang sudah basi,
b). Ternak kelinci hanya diberi pakan hijauan yang tinggi kandungan airnya,
c). Pakan hijauan diberikan dalam keadaan masih sangat segar,
d). Waktu dan jumlah/porsi pakan yang diberikan pada ternak kelinci tidak tetap (tidak teratur dalam memberi pakan),
e). Memberi pakan tidak seimbang antara pakan berserat kasar dengan pakan tidak berserat serta kadar protein yang tidak seimbang dengan kebutuhan ternak kelinci.
Gejala Mencret/Diare pada Ternak Kelinci
a). Nafsu makan ternak kelinci menurun atau bahkan hilang nafsu makannya,
b). Kelinci malas bergerak, lebih sering diam di pojok/sisi kandang,
c). Bulu-bulu tubuh kelinci terlihat kasar,
d). Perut kelinci kosong,
e). Kotoran encer.
Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit Diare/Mencret pada Ternak Kelinci
a). Memberikan pakan yang seimbang antara pakan berserat dengan pakan tidak berserat,
b). Memberikan pakan dengan kadar protein yang sesuai dengan kebutuhan ternak kelinci,
c). Pakan hijauan diberikan setelah agak layu,
d). Kelinci yang menderita mencret/diare diberi pakan batang dan daun kacang-kacangan yang sudah dikeringkan. Bisa juga dicampur dengan daun pisang kepok yang agak muda,
e). Mencampur pakan dari ampas tahu dengan obat mencret manusia dengan dosis yang disesuaikan dengan ukuran tubuh dan usia kelinci,
f). Pakan dari ampas tahu harus selalu diganti dengan yang baru,
g). Kelinci yang terserang mencret diberi perasan air kunyit melalui mulut dengan dosis 2-3 ml.
6. Cacingan pada Kelinci
Cacingan pada kelinci disebabkan oleh cacing pita, Toxocara canis, cacing tambang, cacing gelang, Ancylostama caninum, Uncinaria stenochepala dan cacing cambuk. Cacing parasit tersebut kadang keluar bersama feses/kotoran dan dapat menular ke kelinci lainnya.
Gejala Cacingan pada Kelinci
a). Nafsu makan ternak kelinci turun/hilang,
b). Tubuh kelinci kelihatan kurus,
c). Tubuh lemah dan pucat
Cara Pengobatan Cacingan pada Kelinci
a). Menjaga kebersihan kandang,
b). Memberi pakan yang bergizi dan bersih,
c). Pemberian obat cacing.
7. Penyakit Radang Mata pada Kelinci
Penyebab radang mata pada kelinci bisa karena bakteri, debu, asap atau benda kecil lainnya. Bisa juga karena kelinci suka menggosok-nggosokkan kepala atau pipinya ke dinding kandang/benda keras hingga mengenai mata. Aktifitas ini umumnya terjadi pada kelinci jantan yang sedang birahi.
Gejala Radang Mata pada Kelinci
– Keluarnya air mata yang menyebabkan bulu disekitarnya basah dan kusam,
Cara Pengobatan Radang Mata pada Kelinci
a). Pengobatan menggunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, streptomycin dan penicillin
b). Obat diteteskan pada mata kelinci atau dioleskan.
8. Penyakit Berak Darah (coccidiosis) pada Kelinci
Penyebab penyakit berak darah pada ternak kelinci adalah bakteri Isospora bigemina. Penyakit ini menyerang usus dan hati dan bila menyerang anak kelinci resiko kematiannya tinggi.
Gejala Penyakit Berak Darah (coccidiosis) pada Kelinci
a). Gejalanya yaitu nafsu makan hilang,
b). Tubuh kurus dan bobot badan turun,
c). Perut membesar, dan
d). Mencret yang bercampur darah.
Pengobatan Penyakit Berak Darah (coccidiosis) pada Kelinci
a). Dengan sulfaquinxalin atau obat-obatan berbahan aktif Sulfa lainnya,
b). Cara pengobatan dicampur dengan air minum dosis 12 ml per liter air.
c). Atau melalui injeksi penicillin, Sulfa Strong dan Oxylin
9. Makan Bulu
Kekurangan pakan yang mengandung serat dan mineral bisa menyebabkan kelinci memakan bulunya sendiri atau bulu kelinci lainnya. Biasanya hal ini terjadi pada kelinci muda yang sedang tumbuh dewasa dan dipelihara secara koloni.
Gejala ditandai dengan turunnya nafsu makan, bulu menjadi kasar dan terjadi gangguan pencernaan. Pencegahan dilakukan dengan memberi pakan berserat tinggi dan menambahkan garam pada pakan.
10. Penyakit Berak Encer pada Kelinci (Enteritis)
Penyebab penyakit berak encer pada kelinci belum diketahui.
Gejala Berak Encer pada Kelinci
a). Kelinci kehilangan nafsu makan/nafsu makan turun,
b). Kelinci malas bergerak dan badannya lemah,
c). Bulu-bulu terlihat kasar,
d). Perut kembung dan diare bercampur nanah,
e). Kadang-kadang gigi bergeser.
Cara Mengobati Berak Encer pada Kelinci
– Pemberian larutan chlortetracycline, axytetracycline pada air minum
11. Penyakit Kudis Telinga/Kanker Telinga/Tungau Telinga Kelinci
Penyebab penyakit kudis/kanker telinga kelinci adalah kutu Psoroptes cuniculi. Kutu ini hidup dan menyerang permukaan kulit bagian dalam telinga.
Gejala Penyakit Kudis Teinga Kelinci
Gejalanya yaitu kelinci suka menggeleng-gelengkan kepalanya karena telinga terasa gatal dan sering digaruk sehingga menimbulkan goresan. Kulit telinga bagian dalam keras, bersisik dan berwarna coklat.
Cara Pengobatan Kudis Telinga Kelinci
– Kudis telinga dapat diobati menggunakan zalf, scabisix
12. Penyakit Sore Hocks (Popodermatis)
Penyakit yang disebut popodermatis ini disebabkan oleh alas kandang yang keras, kasar dan tidak nyaman, kelinci kelibihan berat badan akibat kelainan genetik. Penyakit ini mengakibatkan bulu kaki kelinci terkelupas dan kulit kaki terluka.
Gejala Penyakit Sore Hocks (Popodermatis) pada Kelinci
a). Bulu kaki terkelupas, biasanya berbentuk lingkaran,
b). Kulit kaki terluka dan terjadi peradangan.
Cara Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Sore Hocks (Popodermatis) pada Kelinci
a). Membuat alas kandang dari bahan yang halus dan tidak kasar,
b). Mengontrol berat badan kelinci,
c). Bersihkan luka menggunakan air hangat dengan antiseptik,
d). Mengolesi obat luka.
13. Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci
Pasteurellosis adalah penyakit gangguan pencernaan pada ternak kelinci. Penyebab penyakit pasteurellosis pada kelinci adalah kuman Pasteurella multocida. Penyakit ini sering menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina.
Gejala Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci
a). Feses/kotoran kelinci berwarna putih,
b). Serangan dimulai dari saluran pencernaan bagian atas,
c). Infeksi menjalar ke uterus, testicles dan kelenjar susu.
Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci
a). Selalu membersihkan kandang dari feses/kotoran kelinci,
b). Ventilasi kandang yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit penyakit pasteurellosis,
c). Memelihara jenis kelinci yang tahan pasteurella dan vaksinasi,
d). Pengobatan dengan cara disuntik menggunakan sulfadiazin atau penicillin dengan dosis 1 ml/kg berat badan.
14. Penyakit Radang Paru-paru (Pneumonia) pada Kelinci
Penyakit Penumonia (radang paru-paru) pada ternak kelinci disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Dan juga kondisi kandang yang terlalu terbuka sehingga ternak sering terkena aliran angin secara langsung, udara lembab, dan pemberian pakan bernutrisi rendah.
Gejala Penyakit Radang Paru-paru (Pneumonia) pada Kelinci
a). Kelinci mengalami kesulitan bernafas,
b). Sering mengangkat kepala tinggi-tinggi karena kesulitan bernafas,
c). Mata dan telinga kebiru–biruan, kadang keluar cairan bernanah,
d). Kotoran encer/mencret
Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Radang Paru-paru (Pneumonia) pada Kelinci
a). Memelihara kelinci dalam kandang yang tidak terkenan aliran angin secara langsung,
b). Ventilasi kandang yang baik sehingga udara didalam kandang selalu segar,
c). Memberi pakan yang bergizi,
d). Pengobatan dengan Sul-Q-Nox pada makanan atau minuman.
15. Penyakit Bisul pada Kelinci
Penyakit bisul pada ternak kelinci disebabkan oleh penggumpalan darah kotor di bawah kulit. Cara pengendalian yaitu dengan mengeluarkan darah kotor melalui pembedahan kemudian diberi obat luka.
16. Penyakit Kulit Kepala Kelinci
Penyakit kulit kepala pada kelinci disebabkan oleh jamur. Gejalanya yaitu timbul semacam sisik pada kulit kepala. Pengendalian dengan mengoleskan bubuk belerang.
17. Penyakit Impaction pada Kelinci
Penyakit ini merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya sumbatan pada lambung maupun caecum. Sering terjadi pada kelinci muda yang disapih sebelum 3 bulan. Penyebab penyakit ini yaitu stres, kekurangan air, konsumsi makanan yang berlebih dan anak kelinci kekurangan nutrisi.
Gejala Penyakit Impaction pada Kelinci
a). Perut kelinci tampak membesar,
b). Tidak bisa mengeluarkan feses/kotoran,
c). Berat badan turun,
d). Anus kelinci mengeluarkan seperti gel.
Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Impaction pada Kelinci
a). Memberi minum yang cukup,
b). Memberi pakan dengan kandungan serat 13-20%
c). Memberi pakan yang mudah dicerna oleh kelinci.
Demikian tentang “17 Penyakit Kelinci, Penyebab, Gejala dan Cara Pengendaliannya“. Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!