Mengendalikan Penyakit Tanaman Terong

Cara Pengendalian Penyakit pada Tanaman Terong

Hama & Penyakit – Tanaman terong termasuk salah satu jenis tanaman budidaya yang berumur panjang dan produktif. Harga terong dipasaran relatif lebih stabil, dibandingkan komoditi lainnya. Tanaman terong adalah tanaman yang dianggap paling mudah dibudidayakan. Sehingga terong banyak dibudidayakan secara luas oleh petani. Namun demikian jangan menganggap sepele dalam menanam, memelihara dan merawat tanaman terong. Karena banyak sekali penyakit yang sering mengganggu tanaman ini.

Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman Terong

Jenis dan Gejala Serangan Penyakit pada Tanaman Terong

1. Rebah Semai

Rebah semai adalah penyakit yang menyerang pada saat persemaian benih. Bibit yang terserang akan layu dan mati karena pangkal batang membusuk. Penyakit ini mudah menyebar pada tanaman lainnya, terutama saat musim hujan. Rebah semai disebabkan oleh cendawan Pytium sp dan Rhizoctonia solani.

Pengendalian :
a. Menyemai denngan jarak tidak terlalu rapat
b. Menggunakan varietas yang tahan
c. Mencabut dan membuang tanaman terserang
d. Siram semaian seperlunya, jangan terlalu basah/lembab
e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, Bion M atau Cozeb

2. Busuk Buah

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp, gejala ditandai dengan adanya bercak memanjang pada bagian tengah buah. Pada kulit buah terlihat bercak coklat. Penyakit ini dengan cepat meluas keseluruh daging buah dan menyebabkan buah lembek dan busuk. Sehingga buah terlepas dari tangkai pada bagian kelopak dan jatuh.

Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Ambil dan musnahakan buah yang terinfeksi
c. Semprotkan dengan fungisida dithane, antracol, cozeb, atau Bion M

3. Layu Fusarium

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang menyerang bagian akar tanaman. Gejalanya adalah tanaman yang terlihat segar dipagi hari dan layu pada siang hari, kemudian segar kembali pada sore hari. Hal ini berlangsung selama beberapa hari, hingga akhirnya tanaman mati. Layu fusarium akan menyebar secara cepat pada musim hujan.

Pengendalian :
a. Pergiliran tanaman
b. Membersihkan gulma dan tanaman inang
c. Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan
d. Mengatur jarak tanam
e. Pengocoran trichoderma sebelum tanam dan setiap seminggu sekali setelah penanaman
f. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang

4. Layu Bakteri
Gejala serangan terlihat jika ada tanaman yang layu secara tiba-tiba. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang menyerang akar tanaman. Akar menjadi busuk dan menyebabkan layu kemudian mati.

Pengendalian :
a. Rotasi tanaman yang bukan inang
b. Menjaga area tanaman agar tidak lembab
c. Mencabut dan memusnahkan tanaman terserang
d. Semprotkan bakterisida pada panggkal batang. Bakterisida yang digunakan misalnya agrimicin, agrept, bactoxyn atau plantomycin

5. Antraknosa

Gejala pada buah terdapat bercak kering berbentuk bulat berwarna hitam kecoklatan seperti terbakar. Pada batang tanaman gejala terlihat dengan adanya batang yang membusuk berwarna kehitaman dan basah. Antraknosa disebabkan oleh cendawan Gloeosporium melongena Ell.

Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Membersihkan gulma yang bisa menjadi tanaman inang
d. Memusnahkan buah terinfeksi dan memangkas bagian tanaman yang terserang
e. Semprotkan dengan fungisida antracol, cozeb, Bion M atau Dithane

6. Bercak Daun

Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria solani dan Botrytis cinerea. Gejala awal terlihat adanya bercak – bercak coklat berbentuk bulat pada daun tua. Lama kelamaan daun akan berwarna kuning dan rontok. Bercak daun pada musim hujan akan cepat menyebar keseluruh daun tanaman.

Pengendalian :
a. Menanam varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Menggunakan mulsa plastik jika menanam dimusim hujan
d. Menjaga kebersihan areal dari gulam agar area tanaman tidak lembab
e. Semprotkan fungisida starmyl, saromyl, score atau dithane

7. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar

Gejala terlihat pada pangkal batang yang membusuk, kulit terkelupas dan basah berwarna kecoklatan. Tanaman menjadi layu, rebah dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii.

Pengendalian :
a. Menggunakan varietas yang tahan
b. Mengatur jarak tanam
c. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang
d. Menjaga kelembaban tetap stabil
e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, cozeb atau bion M

8. Busuk Daun / Lodoh

Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Pseudoperonospora cubensis berk. Gejala terlihat dengan adanya daun yang membusuk berwarna kecoklatan hingga hitam dan basah. Pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan lambat. Beberapa daerah menyebut penyakit ini dengan penyakit lodoh.

Pengendalian :
a. Mengatur jarak tanam
b. Mengendalikan gulma dan rumput liar
c. Menggunakan varietas yang tahan
d. Memetik dan memusnahkan bagian daun yang terserang
e. Semprotkan fungisida score, starmyl, saromyl atau antracol

Baca juga : Mengendalikan Hama Pada Tanaman Terong
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan penyakit pada tanaman terong dan tanaman lainnya, yang umumnya disebabkan oleh cendawan patogen antara lain : menjaga kelembaban, mengatur jarak tanam, rotasi tanaman dan membersihkan gulma. Langkah-langkah tersebut mampu menekan serangan penyakit secara signifikan. Cendawan patogen akan mudah dan cepat menyebar pada kondisi yang lembab dan lingkungan tanaman yang kotor. Demikian tentang cara mengendalikan penyakit pada tanaman terong, semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!