Gejala dan Cara Pengendalian Ulat PLUTELLA XYLOSTELLA (Ulat Gantung) pada Tanaman Kubis

Jenis-jenis Insektisida untuk ULAT GANTUNG (Plutella xylostella) “ULAT TRITIP” pada Kubis

Hama & Penyakit Tanaman – Tanaman kubis dikenal juga dengan nama kol, kobis, gobis atau kobis bulat.

Kubis merupakan sayuran yang sangat populer, tidak hanya di Indonesia namun hampir diseluruh belahan dunia.

Gejala serangan ulat plutella xylostella pada kubis (Foto : mitalom.com)

Di Indonesia, kubis dibudidayakan sebagian besar di dataran tinggi dan sebagian lainnya di dataran rendah.

Kubis termasuk tanaman sayuran daun yang mudah dibudidayakan, dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah.

Pun demikian tanaman kubis rentan terhadap defisiensi unsur hara, serangan hama maupun penyakit jamur dan bakteri.

Salah satu hama yang dianggap paling berbahaya pada tanaman kubis adalah ulat gantung (Putella xylostella).

Ulat Putella xylostella (Ulat gantung) pada Kubis

Ulat Plutella xylostella L. (Ulat gantung) atau ulat “Tritip” adalah salah satu hama penting tanaman kubis yang paling sering menimbulkan kerusakan.

Hama ulat kubis ini tersebar luas di beberapa negara produsen kubis. Ulat Plutella xylostella dikenal juga dengan sebutan ulat daun kubis, hama wayang, hama krancang atau hama bodas.

Kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan ulat Plutella xylostella pada kubis dapat mencapai seratus persen.

Serangan hama ulat gantung pada kubis ini mengakibatkan tanaman kubis gagal membentuk krop. Serangan bisa terjadi ketika di persemaian, awal pertumbuhan hingga tanaman kubis telah membentuk krop dan menjelang panen.

Ulat gantung adalah fase larva dari ngengat Plutella xylostella. Larva Plutella xylostella sangat kecil, panjang tubuhnya 2-10 mm.

Ngengat Plutella xylostella (Foto : mitalom.com)

Ngengat kecil ini berwarna coklat keabu-abuan terkadang memiliki pita berwarna krem ​​yang membentuk berlian di sepanjang punggungnya. Oleh karena itu ngengat ini juga disebut dengan nama “Ngengat Punggung Berlian“.

Gejala Serangan Ulat Plutella xylostella pada Tanaman Kubis

Ngengat Plutella xylostella meletakkan telurnya di bagian bawah daun secara berkelompok. Stadium telur berkisar 3 sampai 6 hari.

Setelah menetas terbentuk larva dengan ukuran tubuh kecil, sekitar 2 mm. Setelah dewasa panjang tubuhnya mencapai 8-10 mm.

Sejak menetas hingga dewasa menjelang membentuk pupa (kepompong), ulat Putella xylostella merusak tanaman kubis dengan memakan permukaan daun bagian bawah.

Berikut ini gejala serangan hama ulat gantung (Plutella xylostella) pada tanaman kubis ;
1. Daun kubis muda maupun daun tua terdapat lubang-lubang kecil dalam jumlah banyak
2. Pada serangan parah, ulat Plutella xylostella dapat menyerang seluruh bagian tanaman kubis hingga menyisakan tulang-tulang daun dan epidermis daun bagian atas saja
3. Terdapat larva-larva kecil di permukaan daun bagian bawah
4. Ciri khas ulat plutella yaitu, ia akan menggantung menggunakan benang sutranya jika merasa terganggu
5. Terdapat ngengat Plutella xylostella berterbangan di sekitar pertanaman kubis jika terusik
6. Jika jumlah ulat Plutella xylostella sangat banyak dapat menghabiskan tanaman kubis yang berumur 1 bulan dalam waktu 3-5 hari
7. Larva ngengat plutella juga menyerang tunas kubis dan melubangi krop.

Cara Pencegahan Serangan Hama ULAT TRITIP (Plutella xylostella) pada Kubis

Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan serangan hama ulat Plutella xylostella (ulat gantung) pada tanaman kubis yaitu ;
1. Melakukan rotasi tanaman. Tidak menanam tanaman sejenis secara terus menerus
2. Menjaga kebersihan lahan
3. Menanam tanaman perangkap sawi jabung atau rape

Cara Pengendalian Hama Ulat Gantung (Plutella xylostella) pada Tanaman Kubis

Cara pengendalian serangan hama ulat daun (Plutella xylostella) pada kubis dapat dilakukan dengan beberapa teknik pengendalian berikut ini ;

1. Pengendalian secara hayati ; dengan memanfaatkan musuh alami ngengat Plutella xylostella, yaitu parasitoid Diadegma europhaga.

2. Pengendalian secara kultur teknis ; tidak menanam tanaman sejenis secara terus menerus/melakukan rotasi tanaman. Menanam sistem tumpang sari tomat dan kubis atau mencegah ngengat meletakkan telur pada kubis. Yakni dengan menanam kubis setelah tomat dengan jangka waktu kurang lebih satu bulan.

3. Pengendalian secara kimiawi ; yaitu dengan cara penyemprotan insektisida. Insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan ulat Plutella xylostella pada kubis antara lain insektisida mikroba Bacillus thuringiensis dan insektisida kimia.

Beberapa jenis insektisida yang efektif untuk mengendalikan ulat gantung (Plutella xylostella) pada kubis yaitu insektisida bahan aktif spinetoram, emamektin benzoat, metomil, lufenuron, klorantraliniprol atau tiametoksam.

Demikian tentang “Cara Pencegahan dan Pengendalian Ulat Plutella xylostella pada Kubis” Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!