Siklus Hidup Plasmodiophora brassicae, Morfologi dan Daur Penyakit Akar Gada (Club Root)
Siklus Hidup dan Mekanisme Infeksi Plasmodiophora brassicae
Hama & Penyakit Tanaman – Cendawan Plasmodiophora brassicae Wor. adalah organisme penyebab penyakit akar gada, bengkak akar (club root) pada tanaman keluarga kubis-kubisan.
Penyakit ini mula-mula akan muncul pada beberapa tanaman kubis, namun pada musim-musim berikutnya bisa menginfeksi seluruh tanaman pada satu areal.
Akar gada (club root) menyebabkan merosotnya hasil panen secara signifikan, bahkan bisa mengakibatkan gagal panen.
Penyakit akar gada ditularkan oleh alat-alat pertanian yang terkontaminasi, air atau angin. Gejala terlihat jelas pada siang hari yang panas, tanaman tampak layu dan segar kembali disore hari, daun berwarna keunguan, pertumbuhan terhambat dan tanaman tidak dapat membentuk krop, jika dicabut akarnya tampak membengkak (terdapat benjolan-benjolan seperti umbi).
Klasifikasi Ilmiah Plasmodiophora brassicae
Nama umum | : | Plasmodiophora brassicae Woronin (1877) |
Kingdom | : | Protozoa |
Filum | : | Plasmodiophoromycota |
Ordo | : | Plasmodiphorales |
Famili | : | Plasmodiophoraceae |
Genus | : | Plasmodiophora |
Spesies | : | Plasmodiophoraceae brassicae |
Morfologi dan Daur Penyakit Plasmodiophora brassicae Wor.
Plasmodiophora brassicae termasuk cendawan tingkat rendah dari kelas Plasmodiophoramycetes. Fase aseksual kelas ini ialah Plasmodium yang berkembang di dalam sel-sel inangnya.
Bentuk site umumnya bulat atau agak lonjong berukuran (1,6 x 4,3) – (4,6 x 6,0) mikron, berduri atau berambut pendek.
Site-sitenya terlepas antara satu dengan lainnya. Sporangium berdiameter 6,0 – 6,5 mikron. Zoospora berdiameter 1,9 – 3,1 mikron dan mempunyai 2 flagela.
Perkembangan Plasmodiophora brassicae dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, yaitu antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan kemasaman tanah.
Kelembaban tanah yang tinggi sangat cocok untuk perkecambahan spora istirahat kemudian menginfeksi inangnya. Keadaan tanah yang kering menyebabkan patogen membentuk spora istirahat.
Spora istirahat tersebut dapat bertahan dalam tanah lebih dari 10 tahun.
Suhu optimum untuk mengadakan infeksi dan perkembangan gejala adalah 20 – 25 oC. Tanaman kubis lebih tahan terhadap infeksi Plasmodiophora brassicae pada lingkungan yang mempunyai intensitas cahaya rendah.
Perkembangan Plasmodiophora brassicae sangat baik pada kondisi tanah masam sedangkan pada tanah alkalin/basa (+ pH 8) perkembangannya terhambat.
Penyebaran inokulum Plasmodiophora brassicae dapat terjadi melalui alat-alat pertanian, angin atau air, dan pupuk kandang yang terkontaminasi.
Siklus Hidup dan Mekanisme Infeksi Plasmodiophora brassicae
Spora istirahat yang berada di dalam tanah berkecambah dan menghasilkan zoospora. Zoospora ini menyebar melalui tanah yang lembab dan menginfeksi tanaman inang melalui luka atau bulu-bulu akar.
Plasmodium terbentuk dari pembelahan sel-sel yang berbentuk mirip amoeba. Plasmodium ini kemudian membelah diri dan membentuk zoospora skunder yang sekali lagi dilepaskan ke dalam tanah.
Infeksi skunder dari zoospora dapat menginfeksi inang pertama atau inang disekitarnya. Penyebaran zoospora skunder ini dapat terjadi melalui alat-alat pertanian, air atau angin.
Zoospora skunder membentuk plasmodium skunder yang mempengaruhi hormon tanaman sehingga menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan/bintil-bintil pada akar (pembengkakan sel-sel akar).
Plasmodium skunder membentuk spora istirahat yang dilepaskan ketika benjolan-benjolan pada akar kubis membusuk dan hancur.
Spora yang beristirahat ini dapat bertahan hingga bertahun-tahun hingga mereka menemukan ujung-ujung akar yang berdekatan untuk kembali menginfeksi.
Cara Membasmi Akar Gada
Akar gada sangat sulit dikendalikan. Namun beberapa metode dapat dilakukan untuk mengurangi serangan, yaitu dengan penggunaan benih dari varietas yang tahan terhadap penyakit akar gada (club root), sanitasi lingkungan, rotasi tanaman (tidak menanam kubis secara terus menerus), menjaga tanah pada pH yang netral (7,1 – 7,7) dengan pengapuran, dan dengan aplikasi fungisida yang direkomendasikan.
Demikian tentang “Siklus Hidup dan Mekanisme Infeksi Plasmodiophora brassicae pada Tanaman Kubis“. Semoga bermanfaat…
Sumber : ditlin.hortikultura.pertanian.go.id, wikipedia.org
Salam mitalom !!!