Penyakit Hawar Daun Pada Tanaman Padi

Tips Mengatasi Penyakit HAWAR DAUN (Kresek) Pada Tanaman Padi

Hama & PenyakitApa itu penyakit kresek?
Penyakit kresek atau disebut juga penyakit hawar daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Selain daun, penyakit ini juga menyerang bunga. Namun intensitas serangan lebih sering terjadi pada daun, sehingga disebut penyakit hawar daun. Tanaman padi adalah salah satu jenis tanaman budidaya yang sering terserang penyakit ini. Serangan penyakit hawar daun menyebabkan perubahan penampilan tanaman yang begitu cepat. Diawali dengan adanya bercak bulat pada daun tua yang dengan cepat membesar dan menyebar ketanaman lain. Gejala lebih lanjut menyebabkan daun mengering, jika diremas daun akan hancur sehingga petani banyak yang menyebutnya penyakit kresek.

Serangan Penyakit Kresek atau Hawar Daun Pada Tanaman Padi

Penyakit hawar daun pada tanaman padi lebih sering disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Serangan penyakit ini menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi petani. Kasus penurunan produksi dan kualitas padi sebagian besar disebabkan oleh penyakit ini. Bahkan pada kasus-kasus yang lebih serius, penyakit hawar daun menyebabkan kegagalan secara total.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Pengendalian penyakit secara terpadu adalah solusi terbaik untuk menghindari kegagalan. Termasuk diantaranya adalah perencanaan budidaya yang tepat, budidaya sehat dan penggunaan bibit unggul.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari atau setidaknya meminimalisir kerugian akibat serangan penyakit hawar daun.

1. Penggunaan bibit unggul yang tahan terhadap hawar bakteri,

2. Menjaga agar tanaman tidak kekurangan unsur K (kalium), unsur kalium berfungsi meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Sumber kalium bisa didapatkan dengan pemberian pupuk KCl atau KNO3 dengan dosis sesuai kebutuhan.
Baca : “Unsur Kalium Dan Fungsinya

3. Tidak menggunakan pupuk urea secara berlebihan, unsur Nitrogen yang berlebihan menyebabkan tanaman rentan terserang penyakit,

4. Mengatur jarak tanam. Untuk meminimalisir serangan hawar daun sebaiknya tidak menanam dengan jarak yang terlalu rapat. Tanaman yang terlalu rapat menyebabkan kondisi lingkungan lembab, dimana kondisi seperti itu sangat disukai bakteri ataupun jamur untuk berkembangbiak.

Untuk perlakuan secara kimiawi, bisa dilakukan dengan penyemprotan bakterisida, misalnya agrept, bactoxyn, plantomycin dan lain-lain. Untuk hasil yang maksimal bisa dicampur dengan fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida misalnya nordox atau kocide. Untuk penggunaan pestisida kimia hendaknya merujuk pada rekomendasi dan ketentuan yang berlaku dan mengacu pada dosis yang tertera pada kemasan produk. Penggunaan yang tidak sesuai atau melebihi dosis anjuran akan berakibat fatal bagi tanaman dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!