Cara NEMATODA Menyerang Tanaman, Morfologi dan Tips Pengendalian Nematoda

Morfologi, Gejala Serangan dan Cara Pengendalian Nematoda

Cara NEMATODA Menyerang Tanaman, Morfologi dan Tips Pengendalian Nematoda
Salah satu gejala serangan nematoda

Hama & Penyakit TanamanApa itu NEMATODA? Nematoda adalah hama tanaman yang merupakan mikroorganisme parasit yang umumnya terdapat di dalam tanah. Nama nematoda berasal dari bahasa Yunani yang artinya benang, sesuai dengan bentuk tubuh nematoda yang memanjang seperti benang, seperti tabung, kadang- kadang seperti kumparan, yang dapat bergerak seperti ular (Dropkin, 1991). Menurut Pracaya (2008), Nematoda berbentuk seperti cacing kecil. Panjangnya sekitar 200-1.000 mikron ( 1.000 mikron = 1 mm). Namun, ada beberapa yang panjangnya sekitar 1 cm. nematoda biasa hidup di dalam atau di atas tanah. Umumnya nematoda yang hidup di atas tanah sering terdapat di dalam tanah terdapat di dalam jaringan tanaman atau di antara daun-daun yang melipat, di tunas daun, di dalam buah, di batang, atau di bagian tanaman lainnya. Nematoda juga ada yang hidup di dalam tanaman (endoparasit) dan ada juga yang di luar tanaman (ektoparasit). Nematoda ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Jenis nematoda saprofit adalah yang menguntungkan, nematoda ini membantu mempercepat proses pelapukan sisa-sisa tanaman menjadi tanah. Sedangkan nematoda yang merugikan adalah nematoda parasit yang menyebabkan kerusakan tanaman. Nematoda parasit yang menyebabkan kerusakan tanaman sebagian besar hidup di dalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah bagian luar akar dan batang didalam tanah bahkan ada beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan batang. Salah satu nematoda parasit yang sering ditemukan pada tanaman adalah nematoda puru akar, yaitu Meloidogyne spp., Naccobus, dan Ditylenhus radicicola.Nematoda ini bersifat polifag (memiliki bayak tanaman inang), sehingga sering ditemukan pada berbagai jenis tanaman pertanian.

Morfologi Nematoda

Nematoda adalah mikroorganisme yang berbentuk cacing, bentuk tubuh bilateral simetris, dan speciesnya bersifat parasit pada tanaman pertanian maupun tumbuhan lainnya. Nematoda ini ukuran tubuhnya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Nematoda hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Ukuran tubuhnya yaitu antara 300 – 1000 mikron, panjangnya sampai 4 mm dan lebar 15 – 35 mikron. Nematoda parasit yang sering menyerang tanaman umumnya hidup di dalam tanah, yaitu didalam tanah bagian luar akar tanaman dan di dalam batang tanaman yang berada didalam tanah. Dan ada juga nematoda yang hidup menetap didalam akar dan didalam batang tanaman.

Konsentrasi hidup nematoda lebih besar terdapat didalam perakaran tumbuhan inang terutama disebabkan oleh laju reproduksinya yang lebih cepat karena tersedianya makanan yang cukup dan tertariknya nematoda oleh zat yang dilepaskan dalam rizosfir awalnya, telur-telur nematoda diletakan pada akar – akar tumbuhan di dalam tanah yang kemudian telur akan berkembang menjadi larva dan nematoda dewasa.

Cara Nematoda Menyerang Tanaman

Nematoda berada diarea perakaran tanaman sejak berbentuk telur, menetas menjadi larva dan tumbuh menjadi nematoda dewasa. Keberadaan nematoda disekitar perakaran dengan populasi yang sangat banyak ini mendorong mereka untuk menyerang akar. Mereka menyerang dengan cara menusuk dinding sel akar dan batang. Setiap saat nematoda secara terus – menerus bergerak dan menetap di area perakaran tanaman. Sambil bergerak, nematoda menggigit dan menyuntikkan air ludah pada akar tanaman, aktifitas inilah yang menyebabkan kerusakan sel pada tanaman.

Gejala yang ditimbulkan akibat gigitan nematoda ditandai dengan munculnya puru akar (gall), luka pada akar, ujung akar rusak dan akar membusuk. Pembusukan akar terjadi apabila infeksi nematoda disertai oleh jamur dan bakteri patogen. Kerusakan akar ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat karena tanaman tidak dapat menyerap unsur hara dari dalam tanah. Akibatnya tanaman mengalami defisiensi unsur hara yang ditandai perubahan warna daun menjadi kekuningan, tanaman layu pada cuaca kering dan panas. Hal ini menyebabkan produktifitas tanaman menurun, kualitas hasil panane rendah. Bahkan pada jenis tanaman tertentu tanaman tidak mampu menghasilkan buah sama sekali.

12 Tanda-tanda Gejala Serangan Nematoda

Karena nematoda ini sebagian besar hidup dan menyerang area perakaran dan batang yang berada didalam tanah, maka gejala serangannya dapat terjadi pada seluruh bagian tanaman. Gejala diawali dari area akar yang kemudian akan terlihat dibagian tanaman yang berada diatas permukaan tanah. Gejala pada bagian tanaman yang berada diatas permukaan tanah akan terlihat apabila kerusakan akar sudah sangat parah. Berikut ini gejala serangan nematoda pada akar dan bagian tanaman yang berada diatas permukaan tanah ;

1. Gejala Serangan Nematoda pada Akar Tanaman

a) Puru akar, gejala ini tampak apabila tanaman terserang nematoda puru akar, yaitu Meloidogyne spp., Naccobus, dan Ditylenhus radicicola. Serangan nematoda tersebut akan membentuk puru pada akar tanaman, seperti pada tanaman kentang, tomat dan jenis tanaman lain.

b). Busuk akar/umbi, gejala busuk akar terjadi apabila luka pada akar akibat gigitan/tusukan nematoda terinfeksi organisme lain, yaitu jamur atau bakteri patogen. Gejala ini sering terjadi pada tanaman kentang, yaitu busuk umbi dan akar yang disebabkan oleh Ditylenchus destructor.

c). Nekrosis pada permukaan akar, nematoda yang menyerang akar dari luar akan menyebabkan matinya sel-sel dipermukaan jaringan. Keadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada bagian tersebut. Apabila populasi nematoda yang menyerang tinggi dapat menyebabkan matinya sel-sel epidermis, sehingga akar-akar yang masih muda akan berubah warnanya menjadi kekuningan sampai kecoklat- coklatan. Contoh Aphelenchoides parietinus menyerang Cladonia fimbriata (lumut kerak) dan Tylenchuluss semipenetrans menyerang tanaman jeruk.

d). Luka pada akar, ini merupakan gejala yang terjadi akibat tusukan/gigitan nematoda pada akar yang menyebabkan luka berukuran kecil sampai sedang. Contohnya luka pada akar pisang yang disebabkan oleh Radopholus similis.

e). Percabangan akar yang berlebihan (excessive root branching), selain menyebabkan luka, serangan nematoda juga kadang-kadang memacu terbentuknya akar-akar kecil disekitar ujung akar. Gejala ini terjadi pada serangan Naccobus dan Trichodorus.

f). Ujung akar mati, akibat serangan nematoda pertumbuhan ujung akar terhenti, dan pertumbuhan cabang-cabang akar juga terhenti. Hal ini akan menimbulkan beberaapa gejala, yaitu ;

> Stubby root, yaitu cabang-cabang akar yang berukuran kecil akan terhenti pertumbuhannya, sehingga membentuk ikatan akar.

> Coarse root, yaitu apabila pertumbuhan akar yang menyamping terhenti, beberapa diantaranya berukuran pendek, system perakaran utama lebih besar dan tidak banyak dijumpai akar-akar yang kecil.

> curly tip, yaitu luka yang terjadi pada sisi akar dekat ujung, yang mungkin akan menghambat pertumbuhan dan pemanjangan akar pada bagian sisi tersebut. Akibatnya akar akan memuntir. Gejala ini timbul akibat serangan nematoda Xiphinema (dagger nematode).

2. Gejala Serangan Nematoda pada Bagian Tanaman di Atas Permukaan Tanah

a). Pertumbuhan tanaman tidak normal karena terjadi luka pada tunas, titik tumbuh dan primordial bunga.

> Tunas mati, contoh kasus ini terjadi pada tanaman strawberry akibat serangan Aphelenchoides. Nematoda ini menyebabkan tunas atau titik tumbuh tanaman mati.

> Batang dan daun mengkerut, contoh kasus serangan larva Anguina tritici pada titik tumbuh tanaman gandum. Serangan larva tersebut menyebabkan pengerutan (muntir) pada batang dan daun gandum.

> Puru biji, Biji tanaman rumputan atau biji-bijian yang terserang Anguina. Setelah bunga terbentuk, nematoda yang telah tumbuh sempurna mulai masuk dan menyerang pada bagian ini sampai nematoda dewasa. Di tempat inilah nematoda bekembang biak. Akibatnya primordial bunga akan membentuk puru yang di dalamnya berisi sejumlah besar larva nematoda ; nematoda ini mampu hidup pada waktu yang cukup lama.

b). Pertumbuhan tidak normal yang diakibatkan oleh luka pada bagian dalam batang dan daun.

> Nekrosis, Beberapa jenis nematoda hidup dan makan dalam jaringan batang dan daun yang menyebabkan terjadinya nekrosis. Contoh kasus yaitu gejala penyakit “cincin merah” pada batang kelapa akibat serangan Rhadinaphelenchus cocophilus, terjadi karena adanya luka pada pangkal batang tanaman tersebut. Contoh lain, Ditylenchus dipsaci yang menyebabkan luka pada batang dan daun pada berbagai tanaman.

> Bercak dan luka daun, nematoda yang menyerang daun masuk melalui stomata dan merusak parenkim. Contoh kasus terjadi pada daun tanaman Krisan yang diserang oleh Aphelenchoides ritzemabosi.

> Puru pada daun, puru pada daun terjadi apabila tanaman terserang nematoda Anguina balsamophila dan A. millefolii

8 Tips Cara Pengendalian Nematoda

Secara umum, beberapa teknik pengendalian nematoda yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut ;

a). Rotasi tanaman
b). Menerapkan pola tanam campuran/tumpangsari (polikultur)
c). Menggunakan bibit bebas nematoda
d). Sanitasi, misalnya dengan membersihkan sisa-sisa tanaman terinfeksi
e). Pengolahan lahan yang baik dan benar
f). Penggunaan pestisida nabati ekstrak mimba, tagetes dan jarak
g). Penggenangan lahan jika memungkinkan (bisa dilakukan pada lahan sawah)
h). Aplikasi pestisida kimia (nematisida)

Demikian tentang “Gejala Serangan Nematoda dan Cara Pengendaliannya“. Semoga bermanfaat…

Salam mitalom !!!